Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan, 1994
304.66 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1993
R 304.6 IND u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri,
640 MKMG
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Saikhul Hadi
Yogyakarta: Cinta Pena, 2005
306.8 SAI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Dinamika keluarga Jawa dan komunitas desa tidak bisa dinyatakan sebagai suatu hubungan langsung.Ikatan teritorial sedesa menguat kala seajalan dengan ikatan kekerabatan,etnis,atau pemimpin yang otoritatif...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
MM Sri Dwiyantari
"Tesis ini mengkaji secara kualitatif bagaimana keluarga buruh ter-PHK berupaya mempertahankan hidupnya. Dalam kajian ini keluarga dipandang sebagai sistem dari sistem yang lebih luas. Karena itu kajian lebih berfokus pada bagaimana keluarga-keluarga ter-PHK tersebut memanfaatkan sumber-sumber internal (sistem) dan sumber-sumber eksternal keluarga dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui masalah-masalah keluarga yang timbul akibat Kepala Keluarga (KK) ter-PHK, (2) mengetahui strategi adaptasi yang digunakan keluarga dalam mempertahankan hidup dan pemulihan stabilitas keluarga, yang meliputi (a) bagaimana keluarga mendefinisikan peristiwa PHK dan (b) bagaimana keluarga memanfaatkan sumber-sumber dan (3) mengetahui konsekuensi yang terjadi dalam keluarga termasuk perubahan yang terjadi, dalam kaitannya dengan ketahanan hidup keluarga dan pemulihan stabilitas keluarga.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan antara lain sebagai bahan penyusunan model intervensi keluarga buruh pada umumnya dan keluarga buruh ter-PHK khususnya untuk membantu agar adaptasi keluarga produktif.
Penelitian dilakukan di Kel. Keroncong Kec. Jatiuwung Tangerang. Informan ditentukan dengan menggunakan cara Snowball Sampling (sampel bola salju). Jumlah informan adalah 11 keluarga buruh ter-PHK bertempat tinggal di RW 01, 02 dan 03. Pengambilan informan dihentikan pada keluarga ke-11 setelah terjadi pengulangan informasi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa masalah utama yang muncul dalam keluarga dengan ter-PHKnya Kepala Keluarga adalah masalah keuangan keluarga (financial hardship). Karena perubahan kondisi itulah keluarga melakukan penyesuaian agar mampu bertahan hidup. Penyesuaian-penyesuaian tersebut dilakukan dengan berbagai strategi adaptasi. Terdapat 7 (tujuh) strategi adaptasi keluarga, tiga diantaranya menjadi strategi utama penentu kebertahanan dan pemulihan stabilitas keluarga yaitu (1) pendefinisian ulang peristiwa PHK, (2) peningkatan upaya kerja keluarga dan (3) pemanfaatan dukungan sosial. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Persepsi keluarga yang memandang peristiwa PHK sebagai "bukan kegagalan hidup" bahkan sebagai kesempatan menjadi faktor penentu bagi kebertahanan dan pemulihan stabilitas keluarga, (2) Pemanfaatan sumber-sumber internal sistem (pekerjaan isteri, pengalaman kerja suami dan anak dewasa yang telah bekerja) menjadi penentu kebertahanan keluarga dan pemulihan stabilitas jangka pendek maupun jangka panjang dan (3) Pemanfaatan dukungan sosial berupa bantuan keluarga dan pemerintah melalui program BPS menjadi strategi efektif bagi kebertahanan keluarga jangka pendek sedang pemanfaatan sumber lingkungan yaitu teman (sedaerah asal, partai, keagamaan), bantuan pemerintah melalui program P2KP, bantuan tetangga atau bantuan saudara berupa informasi mengenai peluang kerja baru menjadi strategi yang efektif bagi kebertahanan keluarga jangka panjang dan pemulihan stabilitas keluarga.
Strategi-strategi adaptasi tersebut membuahkan konsekuensi : (1) Pada keluarga ter-PHK dengan isteri yang bekerja di sektor formal, upaya kerja keluarga dengan mendukung pekerjaan isteri dan pencarian pekerjaan baru bagi suami menjadi strategi efektif bagi ketahanan jangka pendek dan jangka panjang. (2) Pada keluarga dengan isteri yang memiliki pekerjaan di sektor informal peningkatan upaya kerja keluarga dengan mengembangkan pekerjaan sampingan isteri menjadi pekerjaan pokok merupakan strategi efektif bagi kebertahanan keluarga jangka pendek maupun jangka panjang. Pada keluarga ini pemulihan stabilitas keluarga relatif cepat. (3) Pada keluarga dengan isteri yang tidak memiliki pekerjaan apapun, pemanfaatan bantuan keluarga, bantuan pemerintah, pemanfaatan uang pesangon menjadi strategi efektif bagi kebertahanan jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang strategi yang efektif adalah dengan upaya pencarian pekerjaan baru. Pemulihan stabilitas keluarga ini lamban dan sangat tergantung pada ada tidaknya bantuan pihak lain yang memberikan informasi mengenai peluang kerja.
Ternyata keluarga buruh dengan isteri yang memiliki pekerjaan sampingan di rumah menjadi sumber penentu kebertahanan keluarga dan cepatnya pemulihan stabilitas keluarga. Dan hal ini cenderung dilakukan oleh keluarga tahap III. Sedang keluarga tahap I dan II cenderung mencari pekerjaan formal baru. Demikian pula keluarga tahap IV dan V namun bagi keluarga ini menjadi tidak efektif karena faktor usia yang membuat lingkungan sulit merespon permintaan sistem.
Pada keluarga tahap III tersebut perubahan cenderung terjadi pada berubahnya tugas isteri yang semula sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga, menjadi berperan penuh bersama suami mencari nafkah keluarga. Pada keluarga tahap I,II, IV dan V perubahan yang terjadi cenderung pada jenis pekerjaan pokok keluarga.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan strategi adaptasi keluarga, keluarga buruh ter-PHK mampu bertahan hidup dan terjadi pemulihan stabilitas keluarga. Hal itu lebih produktif jika ada bantuan dari pihak lain.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar keluarga proaktif memanfaatkan sumber sistem dan bagi pihak-pihak di luar sistem (pemerintah setempat, pengurus P2KP setempat, LSM, pendamping masyarakat, lembaga keagamaan, sanak saudara, teman dan tetangga) secara proaktif memberi perhatian dan membantu keluarga ter-PHK sehingga adaptasi untuk mempertahankan hidup dan pemulihan stabilitas keluarga menjadi produktif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wesmira Parastuti
"Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalarn masyarakat dan memiliki fungsi penting dalam tiap kehidupan individu. Salah satu masalah yang muncul pada masa remaja adalah pemakaian obat. Pemakaian obat ini terdiri dari tahapan yang berakhir pada ketergantungan obat (atau disebut juga dengan tahap kompulsif). Menurut Kaufman & Kaufmann (1992) terdapat faktor-faktor keluarga yang berhubungan dengan pemakaian obat pada remaja. Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran fungsi dalam keluarga yang ada pada tiap tahapan sebelum mencapai tahap ketergantungan obat pada remaja. Metode penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga memiliki fungsi penting dalam proses ketergantungan obat pada remaja, namun juga terdapat hal lain yang penting, yaitu teman sebagai agen penyedia obat dan efek dari obat itu sendiri yang memiliki daya ketergantungan yang kuat (terutama purau, yang diakui oleh seluruh subyek dalam penelitian ini membawa mereka pada tahap ketergantungan yang sangat dalam). Fungsi keluarga sebagai faktor pendorong remaja pada proses ketergantungan obat ditemukan ada sebelum remaja memakai obat (yaitu keluarga sebagai model pemakaian obat, kurang komunikasi, dan pengawasan serta kontrol dari orangtua), dan saat remaja mulai memakai obat (yaitu adanya toleransi dari keluarga terhadap pemakaian obat dan tidak peka terhadap pembahan yang ditampilkan remaja saat memakai obat, sehingga tidak mengambil tindakan apa pun). Keluarga juga memiliki fungsi sebagai sumber dukungan sosial dalam hal mengurangi atau memberhentikan pemakaian obat pada remaja. Keluarga (khususnya orangtua) diharapkan memperkaya pengetahuan rnengenai obat-obatan dan efeknya, sehingga jika salah satu anggota keluarga ada yang mulai terlibat dengan pemakaian obat dapat segera mengambil tindakan yang sesuai dengan tahap sampai dimana pemakaian obat pada remaja. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S3010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tenterem sejeroning omah merupakan salah satu karya sastra Karl Frederik Winter yang berisi pendidikan budi pekerti dan moral berorientasi pada prinsip rukun dan hormat....."
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Keluarga sebagai kesatuan sosial baik itu merupakan unit dari sistem kekerabatan maupun sebagai sistem sosial yang luas sekaligus sebagai kesatuan fisibilitas fungsi sosial personal paupun struktural dalam sistem sosial...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>