Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reni Akbar Hawadi
"Buku ini membahas cara mengidentifikasi keberbakatan intelektual melalui metode non-tes. Pembahasan dimulai dengan pendahuluan, landasan teoritis, metode penelitian, analisis hasil, kesimpulan, diskusi, dan saran."
Jakarta: Jakarta, 2002
152.4 REN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marsuki TSP
Malang: UB Press, 2014
658.3 MAR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan kematangan dalam memilih karir siswa Program Percepatan Belajar. Jumlah subyek penelitian 37 siswa dari 2 sekolah di Jakarta yang menyelenggarakan program percepatan belajar. Teknik pengambilan sampel nonprobability sampling dengan cara incidental sampling. Penelitian ini tergolong tipe penelitian non-eksperimetal dan korelasional sehingga tidak bermaksud menerangkan hubungan kausal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan kematanagan dalam memilih karir siswa program percepatan belajar. Koefisien korelasi yang diperoleh dari penelitian ini adalah 0.683. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk melakukan elistasi terlebih dahulu agar dapat membuat alat ukur self-efficacy dan kematangan karir yang lebih baik lagi, juga diusahakan untuk melengkapinya dengan wawancara berstruktur. Penelitian juga menyarankan penggunaan subyek dalam jumlah yang lebih besar, agar penelitian lebih representatif. "
Depok: Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
150 GRJKK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fahrurrozi
"ABSTRAK
Remaja berbakat intelektual membutuhkan lingkungan yang tepat agar potensi keberbakatannya dapat berkembang dengan baik. Meskipun demikian, stigma keberbakatan dapat menjadi salah satu kendala bagi remaja berbakat intelektual untuk mencapai potensi keberbakatannya secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma keberbakatan yang dipersepsikan remaja berbakat intelektual dan teman sebaya, penyesuaian diri yang dipersepsikan remaja berbakat intelektual, strategi social coping yang digunakan remaja berbakat intelektual, dan karakteristik remaja berbakat intelektual apa saja yang diasosiasikan teman sebaya. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan menggunakan wawancara dan SCQ untuk memperoleh data kualitatif serta kuesioner persepsi remaja terhadap teman sebaya berbakat intelektual untuk memperoleh data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja berbakat intelektual memandang positif bakat intelektual yang mereka miliki dan 50 partisipan menganggap bakat intelektual yang dimiliki membuat mereka merasa berbeda dengan teman-teman di kelas reguler. Di sisi lain, teman sebaya menganggap mereka lebih pintar dari teman-teman yang berada di kelas reguler dan mereka mendapatkan panggilan berupa ldquo;anak aksel rdquo; dan ldquo;anak pintar rdquo;. Selain itu, sebagian besar remaja menganggap menyesuaikan diri dengan teman-teman merupakan hal yang penting. Ada pun Minimizing focus on popularity dan helping others merupakan strategi social coping yang digunakan oleh sebagian besar remaja berbakat intelektual yang mengikuti kelas akselerasi. Selain itu, terdapat 14 karakteristik remaja berbakat intelektual yang diasosiasikan oleh teman sebaya.Remaja berbakat intelektual membutuhkan lingkungan yang tepat agar potensi keberbakatannya dapat berkembang dengan baik. Meskipun demikian, stigma keberbakatan dapat menjadi salah satu kendala bagi remaja berbakat intelektual untuk mencapai potensi keberbakatannya secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma keberbakatan yang dipersepsikan remaja berbakat intelektual dan teman sebaya, penyesuaian diri yang dipersepsikan remaja berbakat intelektual, strategi social coping yang digunakan remaja berbakat intelektual, dan karakteristik remaja berbakat intelektual apa saja yang diasosiasikan teman sebaya. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan menggunakan wawancara dan SCQ untuk memperoleh data kualitatif serta kuesioner persepsi remaja terhadap teman sebaya berbakat intelektual untuk memperoleh data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja berbakat intelektual memandang positif bakat intelektual yang mereka miliki dan 50 partisipan menganggap bakat intelektual yang dimiliki membuat mereka merasa berbeda dengan teman-teman di kelas reguler. Di sisi lain, teman sebaya menganggap mereka lebih pintar dari teman-teman yang berada di kelas reguler dan mereka mendapatkan panggilan berupa ldquo;anak aksel rdquo; dan ldquo;anak pintar rdquo;. Selain itu, sebagian besar remaja menganggap menyesuaikan diri dengan teman-teman merupakan hal yang penting. Ada pun Minimizing focus on popularity dan helping others merupakan strategi social coping yang digunakan oleh sebagian besar remaja berbakat intelektual yang mengikuti kelas akselerasi. Selain itu, terdapat 14 karakteristik remaja berbakat intelektual yang diasosiasikan oleh teman sebaya.

ABSTRACT
Intellectually gifted adolescents need an appropriate environment in order to develop their potencies well. Nevertheless, stigma of giftedness may become an obstacle for intellectually gifted adolescents to gain optimal potencies. This study is aimed to understand stigma of giftedness perceived by intellectually gifted adolescents and their peers, conformity perceived by intellectually gifted adolescents, social coping strategies used by intellectually gifted adolescents, and intellectually gifted adolescents rsquo characteristics associated by peers. The study used mixed methods using interview and SCQ to get qualitative data and using questionnaire of adolescents rsquo perception on intellectually gifted peers to get quantitative data. The results show that intellectually gifted adolescents perceived their intellectual gifts positively and 50 from all participants perceived their intellectual gifts made them feel different from their peers in regular class. On the other side, peers perceived intellectually gifted adolescents smarter than them and intellectually gifted adolescents got calls such ldquo anak aksel rdquo and ldquo smart boy girl rdquo from their peers. Besides, most of intellectually gifted adolescents perceived conformity with their peers as an important thing. Moreover, minimizing focus on popularity and helping others are social coping strategies used by almost intellectually gifted adolescents who enrolled in acceleration program. Besides, there are 14 characteristics of intellectually gifted adolescents associated by their peers."
2017
T48769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Ananta Pinora
"Disertasi ini membahas tentang perkembangan kegiatan intelijen modern dengan menggunakan human intelligence dan techno intelligence, yang dilaksanakan oleh sejumlah jajaran intelijen kenegaraan di Indonesia. Bahwa kegiatan intelijen yang dilaksanakan oleh setiap lembaga intelijen meliputi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, dengan sifat tertutup dalam operasi rahasia selama kurun waktu tertentu, yang menggunakan teknik, taktik dan strategi, terhadap sasaran perorangan maupun kelompok, melalui pelibatan unsur manusia dan teknologi secara simultan. Adanya kegiatan penyelidikan intelijen yang dilaksanakan oleh agen intelijen bersama satuan intelijen, sebagai operasi klandestin untuk mendeteksi sejumlah fenomena dan potensi gangguan yang menjadi ancaman terhadap keamanan, sebagai bentuk antisipasi untuk menjaga stabilitas keamanan di dalam negeri. Selain itu, kegiatan pengamanan intelijen menjadi bagian dalam upaya meniadakan segala bentuk ancaman, gangguan dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas organisasi, melalui sejumlah tindakan pengamanan terhadap personel, kegiatan, material dan bahan keterangan / informasi. Sedangkan kegiatan penggalangan intelijen, dilaksanakan untuk merubah emosi, sikap, tingkah laku, opini dan motivasi dari sasaran perorangan maupun kelompok, dengan menggunakan metode tertentu oleh satuan intelijen di daerah yang telah ditentukan. Oleh karena itu, disertasi ini menguraikan upaya rekonstruksi kegiatan intelijen yang secara teknis, taktis dan strategis menjadi model pelibatan human intelligence dan techno intelligence, menghadapi ancaman keamanan dalam negeri di Indonesia.

This dissertation discusses the development of modern intelligence activities using human intelligence and techno intelligence, which are carried out by a number of state intelligence agencies in Indonesia. That intelligence activities carried out by each intelligence agency include investigation, security and collection, with a closed nature in secret operations over a certain period of time, which uses techniques, tactics and strategies, against individual and group targets, through the simultaneous involvement of human and technological elements. There are intelligence investigation activities carried out by intelligence agents together with intelligence units, as clandestine operations to detect a number of phenomena and potential disturbances that pose a threat to security, as a form of anticipation to maintain security stability in the country. In addition, intelligence security activities are part of efforts to eliminate all forms of threats, interference and obstacles that occur in the implementation of organizational tasks, through a number of security measures for personnel, activities, materials and information/information. Meanwhile, intelligence gathering activities are carried out to change the emotions, attitudes, behavior, opinions and motivations of individual and group targets, using certain methods by intelligence units in predetermined areas. Therefore, this dissertation outlines efforts to reconstruct intelligence activities technically, tactically and strategically into a model involving human intelligence and techno intelligence, facing domestic security threats in Indonesia."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Ginanjar Agustian
Jakarta: Arga, 2006
152.4 ARY r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yurie Rusfianie
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dari sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control konsumen yang mengetahui produk private label sekaligus untuk mengetahui pengaruh langsung perbedaan status (perkawinan dan pekerjaan) wanita terhadap intensinya untuk membeli produk private label. Penelitian ini juga melihat faktor-faktor apa saja yang secara langsung mempengaruhi konsumen terhadap intensinya untuk membeli produk private label. Dalam penelitian ini akan dilihat mengenai salah satu bentuk ritel yakni pasar modern,sampel di dalam penelitian ini berjumlah 160 responden. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu convenience sample dimana syarat dari respondennya wanita,pernah berbelanja dan pernah mengetahui produk komoditas private label yang dijual di pasar modern tersebut. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multiple regression dan two-way anova. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control dan perbedaan status perkawinan wanita mempengaruhi intensi konsumen untuk membeli produk private label, sedangkan perbedaan status pekerjaan wanita tidak mempengaruhi intensi konsumen untuk membeli produk private label.

ABSTRACT
This study aims to determine the direct effects of attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control and (marital and employment) status differences affect women's consumer intention to buy private label products. The study also looked at factors what directly affects consumers' intention to buy private label products. In this study will be seen on one of the forms of modern market, the sample in this study is 160 respondents. This study uses non-probability sampling technique in which the terms are convenience sample of female respondents had shopped and knew private label for commodity products that are sold in the modern market. Hypothesis testing is performed by multiple regression analysis and two-way ANOVA. The research concludes that attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control and marital status differences affect women's consumer intention to buy private label products, while the difference in women's employment status does not affect consumer intention to buy private label products.
"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian Nurdiana
"Penelitian ini berawal dari keprihatinan pada keadaan masyarakat Indonesia saat ini, antara lain ketidakteraturan di jalan raya, mutu sumber daya manusia yang rendah, predikat sebagai koruptor dan lain sebagainya. Padahal sebelumnya, masyarakat Indonesia dikenal karena keramah-tamahannya, budaya dan rasa toleransi yang tinggi. Siapa atau apa yang bertanggung-jawab terhadap keadaan masyarakat Indonesia ini? Berkaitan dengan hal tersebut, penulis mengkaitkannya dengan perkataan Rogers (1983) yang menyatakan bahwa the best of education" sama dengan the best of therapy".
Perkataan tersebut menyiratkan adanya hubungan antara pembentukan diri yang optimal dengan proses dalam pendidikan. Berbagai fenomena dalam masyarakat Indonesia menggambarkan banyak penyimpangan yang terjadi justru beriangsung dalam kalangan pendidikan, seperti fenomena jual-beli gelar, dan hal yang paling sederhana namun mewabah, yaitu mencontek. Hal ini menimbulkan pertanyaan: Bagaimana sebenamya pandangan anggota masyarakat terhadap pendidikan? Lalu, bagaimana pengaruhnya terhadap gambaran konsep diri mereka? Apakah ada diskrepansi (kesenjangan) antara diri sesungguhnya dengan diri ideal dan diri yang ditampilkan? Konsep diri merupakan konsep yang dimiliki oleh setiap orang. Konsep mengenai diri yang sesungguhnya. diri yang diinginkan dan diri yang ditampilkan dalam masyarakat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dari ketiga konsep mengenai diri yang terdapat dalam diri individu, satu sama lain saling bertolak belakang, sehingga menimbulkan suatu kesenjangan, yang disebut sebagai diskrepansi.
Penelitian ini mencoba untuk meneliti gambaran konsep diri, diskrepansi diri dan sikap terhadap pendidikan pada mahasiswa. Terpilihnya kelompok subyek ini karena subyek adalah peserta didik yang telah banyak merasakan berbagai pengalaman dalam pendidikan, dari jenjang pendidikan dasar, lanjutan sampai pendidikan tinggi. sehingga diharapkan cukup sesuai dalam menggambarkan diskrepansi diri dan sikap terhadap pendidikan.
Dalam menjawab rumusan masalah, penelitian ini menggunakan teoriteori komponen konsep diri dari Baron (1994), diskrepansi konsep diri Higgins (dalam Bracken, 1996), 50c/a/se/f dari Fromm (1961), akibat-akibat diskrepansi dari Rogers, Fromm dan Higgins, kurikulum pendidikan dari Taba (1962) dan hubungan antara pengalaman belajar dan penerimaan diri dari Rogers (1983).
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif sebagai penunjang. Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Indonesia, jenjang SI Reguler. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pengukuran rata-rata, standar deviasi, oneway anova untuk dan pengukuran regresi serta effect coding pada regresi berganda.
Dari hasil penelitian, didapat bahwa ciri-ciri yang ditampilkan oleh mahasiswa adalah ciri yang konform dengan masyarakat. Rendahnya diskrepansi diri- ideal dengan penerimaan terhadap diri real yang agak positif juga diperkirakan karena alasan konformitas dimana individu kurang berambisi untuk meraih diri ideal yang tinggi, yang juga terindikasi dari pemilihan aktivitas waktu luang yang bersifat kurang kreatif dan produktif. Rendahnya diskrepansi diri real-sosial, semakin memperkuat dugaan konformitas dimana diperkirakan karena diri yang sebenamya telah menyesuaikan dengan diri yang ditampilkan dalam masyarakat. Hasil penelitan menunjukkan adanya sumbangan sikap terhadap pengalaman belajar terhadap tinggi-rendahnya diskrepansi diri realsosial.
Hasil tambahan menunjukkan adanya sumbangan makna pendidikan terhadap penerimaan diri mahasiswa Universitas Indonesia. Selain itu, hasil tambahan juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang memaknai pendidikan sebagai hasil dan status memiliki diskrepansi real-ideal yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memaknai pendidikan sebagai pengembangan diri, sehingga mahasiswa yang disebutkan pertama lebih rentan untuk mengalami kekecewaan, kecemasan, insekuritas dan maiadjustement.
Hasil tambahan juga menyebutkan sumbangan makna pendidikan terhadap rendahnya diskrepansi real-sosial, sehingga diperikirakan pendidikan belum mampu memberikan kemandirian akan persepsinya terhadap dirinya dimana diri yang ditampilkan adalah diri yang sesuai dengan harapan masyarakat sekitamya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S2375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriandra Junitha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aplikasi dari theory of planned behavior dan menganalisis pengaruh dari attitudes, subjective norms, dan perceived behavioral control terhadap buying intention dan buying behavior layanan ride-sharing berbayar di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah penumpang layanan ride-sharing yang menggunakan layanan tersebut kurang dari waktu enam bulan terakhir di wilayah Indonesia yang diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitudes, subjective norms, dan perceived behavioral control memiliki pengaruh kepada buying intention. Dalam penelitian ini, tidak terbukti adanya pengaruh perceived behavioral control terhadap buying behavior secara langsung tanpa adanya mediasi dari buying intention.

This study aimed to analyze application from theory of planned behavior and to analyze the effect of attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control towards buying intention and buying behavior on paid ride sharing in Indonesia. The sample of this study consist of passengers of ride sharing services who rsquo s been using ride sharing services for less than six months in Indonesia and the data is analyzed using Structural Equation Modeling SEM . The result of this study indicates that attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control have positive effect towards buying intention. Meanwhile, the result of this study doesn rsquo t show direct effect between perceived behavioral control towards buying behavior without being mediated by buying intention."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>