Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Strongman, Kenneth T.
Chichester: John Wiley & Sons, 2003
152.4 STR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Niedenthal, Paula
"ada hal. yang hilang dari 132-157"
New york: Psychology Press, 2006
152.4 NIE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sroufe, L. Alan
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1996
155.412 SRO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
TenHouten, Warren D.
London: Routledge, 2009
152.4 TEN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"There is no area of social psychology that does not involve emotions. Not only has social psychology contributed enormously to theory and research on the nature of emotions, it also has emotions at the heart of its basic subject matter, from attitudes and dissonance to altruism and aggression. This reader presents a collection of articles on the nature of emotions and their role in social psychological phenomena, along with recent work that reflects the current state of the art. Articles have been selected and edited for readability, succinctness, and interest. For the beginning student, this reader serves as an introduction to the social psychology of emotions, and makes a useful text for advanced undergraduate and graduate courses on emotions, social processes, and related topics. It may also serve as a supplement to a general text on social psychology."
Philadelphia: Psychology Press, 2001
152.4 EMO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2004
152.4 SOC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Valentine, Willard L.
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1949
152.8 VAL e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Septiadi Fajar Rachmanto
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus untuk melihat efektivitas strategi cognitive reappraisal untuk
meningkatkan regulasi emosi pada remaja dengan masalah emosi marah. Cognitive
reappraisal merupakan strategi regulasi emosi dengan cara mempertahankan emosi
yang dirasakan di dalam pikiran dan secara aktif mencari alternatif dalam
menginterpretasikan makna suatu peristiwa atau hubungan dirinya dengan peristiwa
yang terjadi. Program yang dibuat menggunakan pendekatan Rational Emotive
Behavior Therapy melalui proses identifikasi kaitan antara pikiran, perasaan, dan
perilaku subyek, pengubahan irrational belief untuk mengubah perilaku, serta
identifikasi dampak positif dari regulasi emosi. Pengukuran dilakukan sebelum dan
sesudah dilakukan program dengan menggunakan alat ukur dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini strategi
cognitive reappraisal belum efektif untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi
pada remaja dengan masalah kurang dapat mengendalikan emosi marah. Program
yang dilakukan hanya berhasil memberikan pengetahuan yang baru tentang
pentingnya regulasi emosi dan bagaimana meregulasi emosi. Selanjutnya, program
ini dinilai belum dapat mengubah pandangan yang dimiliki subyek sehingga ia belum
memiliki kesadaran dan keinginan untuk mengubah perilakunya.

ABSTRACT
This study focuses to see the effectiveness of Cognitive Reappraisal strategies to
improve emotion regulation in adolescents with anger emotion problem. Cognitive
Reappraisal is an emotion regulation strategies which maintain emotions felt in the
mind and actively looking for an alternative in interpreting the meaning of an event or
his/her relationship with the events that occurred. This program is created using
Rational Emotive Behavior Therapy approach through the process of identifying the
link between thoughts, feelings, and behavior of the subject, changing irrational belief
to change behavior, as well as identifying the positive impact of emotion regulation.
Measurements were taken before and after the program using measuring instruments
and interviews. Based on results of this study we can conclude that in this study
cognitive reappraisal strategies is not effective to improve the ability of emotion
regulation in adolescents with anger emotion problem. Program conducted only
managed to provide new knowledge about the importance of emotion regulation and
how to regulate emotion. Furthermore, this program is considered has not been able
to change subject belief so that he has not have awareness and willingness to change
his behavior."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Sriewijono
"Berdasarkan beberapa literatur yang ada, sensasi pada tubuh saat emosi merupakn suatu theory-driven process, yang didasarkan pada psychophysiological schemata. Dengan demikian, diasumsikan ada variasi antar budaya dalam sensasi tersebut. Namun penelitian lintas budaya yang telah dilakukan selama ini belum dapat memberikan suatu bukti empirik mengenai variasi antar budaya tersebut (Philippot, 1992). Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah keterbatasan yang dianggap dapat mempengaruhi basil penelitian tersebut. Salah satu keterbatasan yang dianggap sangat mempengaruhi kesimpulan mengenai penelitian lintas budaya adalah penentuan populasi-populasi penelitian. Penelitian lintas budaya yang menggali sensasi tubuh saat emosi selama ini mengambil sampel dari kota-kota besar yang diasumsikan banyak memiliki persamaan budaya. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pola sensasi tubuh pada 2 sampel yang dianggap memiliki perbedaan budaya yang besar. Sampel yang ditentukan adalah sampel pedusunan dan sampel kota besar.
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan pada sampel pedusunan (Tengger) dan kemudian akan dibandingkan dengan sampel kota besar (Jakarta), yang telah diambil Philippot, Poortinga dan Ambadar (1992). Pola sensasi tubuh akan dilihat pada delapan jenis emosi (bahagia, marah, takut, sedih, terkejut, jijik, malu. bersalah), dengan enambelas jenis sensasi untuk setiap emosi. Analisa perbedaan yang dilakukan terhadap pola sensasi sampel Tengger dan pola sensasi sampel Jakarta menunjukkan adanya variasi antar budaya. Sensasi tubuh sampel Tengger hampir semuanya berada dalam tingkat yang lebih rendah dari sensasi tubuh sampel Jakarta. Hal ini dilihat sebagai adanya pengaruh pandangan hidup Panca Setya dan Kawruh Buda dalam setiap aspek kehidupan sampel Tengger. Saran yang diberikan dari pelaksanaan penelitian ini adalah penajaman alat dengan menggimakan pengalaman emosional yang lebih lazim bagi sampel Tengger."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S2330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arlianti
"Masa remaja dimulai pada sekitar usia 12 atau 13 tahun sampai sekitar usia 20-an dan merupakan masa peralihan yang ditandai dengan perubahan-perubahan dalam diri individu, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis dari anakanak menuju dewasa. Masa peralihan tersebut menyebabkan remaja mudah terkena atau menimbulkan masalah. Salah satu hal yang dapat memicu timbulnya masalah pada remaja adalah emosi marah yang tidak dikendalikan dan diekspresikan secara tepat. Intensitas pengalaman emosi, termasuk emosi marah, menurut Frijda dipengaruhi oleh interaksi sejumlah faktor, yaitu : kepedulian kejadian, penilaian, action repertoire, regulasi dan mood. Penelitian ini ingin melihat gambaran penilaian konteks pada pengalaman emosi marah dengan intensitas tinggi dan rendah pada siswa/i kelas 1 SMUN 38, Jakarta. Penilaian konteks yang diteliti meliputi 24 dimensi, yaitu : valensi, kemudahan mencapai tujuan/ keterhambatan, kesejahteraan orang lain, keadilan, ketertarikan, kebaruan/sudah dikenal atau belum, ketiba-tibaan, harapan akan akhir, kejelasan tentang akhir, kemungkinan diubah atau finalitas, dapat/tidak dapat dihindarkan, tanggung jawab sendiri, tanggung jawab orang lain, keterkendalian, harga diri, penghargaan orang lain, kejelasan, antisipasi usaha, dapt diatasi/ ditangguung, dapat diharapkan, dapat diharapkan oleh orang lain, kepentingan, kesesuaian dengan norma menurut diri sendiri dan kesesuaian dengan norma menurut orang lain.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, dilakukan pengambilan data dengan menggunakan kuesioner emosi dan kuesioner penilaian Frijda & Markam (1992). Kuesioner diberikan kepada 45 siswa/i kelas 1 SMUN 38, Jakarta. Dari hasil perhitungan data, didapatkan bahwa dimensi penilaian yang paling menonjol pada pengalaman emosi marah dengan intensitas tinggi adalah dimensi valensi, kemudahan mencapai tujuan, ketiba-tibaan dan dapat diharapkan.Sedangkan pada pengalaman emosi marah dengan intensitas rendah dimensi penilaian yang paling menonjol adalah dimensi ketidak adilan, ketertarikan, keterkendalian dan dapat diharapkan. Selain itu juga didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara dimensi kesejahteraan orang lain , kebaruan, ketiba-tibaan, keterkendalian, antisipasi usaha, dapat diatasi/ditanggung dan kepentingan pada pengalaman emosi marah dengan intenistas tinggi dan pengalaman emosi marah dengan intensitas rendah yang dialami siswa-siswi kelas 1 SMUN 38 Jakarta.
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk lebih memahami pengalaman emosi marah yang dialami oleh remaja, terutama siswa-siswi kelas 1 SMU. Namun masih banyak kekurangan pada penelitian ini sehingga sebaiknya dilanjutkan dengan penelitian lain yang meneliti tentang anteseden, kesiapan aksi dan regulasi dari pengalaman emosi marah sehingga didapatkan data yang lebih kaya dan lengkap. Selain itu juga sebaiknya penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data berupa kuesioner ditambah dengan metode wawancara sehingga data yang didapat lebih lengkap dan mendalam."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>