Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasbullah Kasim Bakry
Solo: AB.Sitti Sjamsijah, 1959
297.280 BAK n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
297.082 YUN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori pengisi fungsi Maf'ul Mutlaq dalam al-Quran, serta pelesapan yang terjadi pada kalimat yang mengandung MM. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengkartuan kalimat MM yang diambil dari Al-Qur'an, kemudian pengklasifikasian data. Berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menuniukkan bawwa kategori pengisi fungsi MM ada tiga. Pertama adalah kategori masdar. Kedua adalah kategori pengganti masdar yang terdiri dari N/kull/, pronomina interogativa, pronomina sufiks dan numeralia. Kategori ketiga adalah sifat masdar yang lesap. Dalam kalimat yang mengandung MM dapat terjadi pelesapan masdar dan pelesapan verba. Pada pelesapan masdar muncul sifat yang menduduki tempat masdar yang lesap. Sifat tersebut menempati fungsi MM. Kasus pelesapan verba sering disebut sebagai masdar sima'i. Makna yang dikandung MM dalam al-Qur'an ada tiga, yaitu makna kualitas, makna kuantitas dan makna macam. Kategori yang paling sering muncul adalah kategari masdar. Adapun makna yang frekwensi kemunculannya lebih banyak adalah makna kualitas."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S13240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nabi adalah manusia yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Iatidak diperintahkan menyampaikan wahyu yang memuat pelajaran keagamaan kepada umat manusia. Sedangkan Rusul adalah nabi yang mendapat wahyu dari Allah dan diperintahkan menyampaikannya kepada umatnya. Jadi tidak semua nabi adalah Rusul."
[Arab, Universitas Indonesia], 2005
UI-ARABIA 7(14-15)2004/2005
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan mekanisme penerapan hipogram Gelumpai dengan Barzanji. Ruang lingkupnya adalah dari isi yaitu unsur leksikal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode komparatif..."
META 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy
Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002
297.12 TEU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muslim
"Dalam disertasi ini dilaporkan hasil penelitian mengenai imaji eskatologis dalam Risālah al-Qur`an, karya sastrawan Arab Syria, al-Ma`arr. Berdasarkan teori semiotik, penelitian ini menjawab, bahwa karya tersebut mengandung gagasan eskatologis yang pernah menjadi bahan perdebatan di kalangan pemikir Islam pada zaman Abbasiyah. Hasil analisis wacana, memperlihatkan bahwa karya ini menampilkan percampuran empat jenis wacana, yaitu wacana naratif, deskriptif, argumentatif, dan eksplikatif. Deskripsi tempat-tempat di akhirat dibingkai oleh narasi yang berlapis-lapis, dipenuhi dialog-dialog argumentatif tentang amal manusia di dunia dan balasannya di akhirat.
Hasil analisis sintaksis mengungkapkan dua lapis cerita, yaitu satu cerita utama, dan lebih dari enam belas cerita lain yang hampir tidak mempunyai hubungan satu sama lain, tetapi disatukan oleh cerita utama, sehingga membentuk sebuah cerita perjalanan, yakni perjalanan manusia di alam akhirat.Sementara itu, hasil analisis semantik memperlihatkan adanya gambaran padang mahsyar, surga dan neraka dengan keberagaman kondisi penghuninya. Salah satu penyimpangan dalam karya ini ialah dihadirkannya "surga ifrit", sebagai posisi tengah antara surga dan neraka.
Hasil analisis verbal menyimpulkan bahwa jumlah satuan komponen makna yang dominan dalam karya ini ialah kata-kata yang bermotif pikiran perasaan dan panca indra (715 kata), dilanjutkan dengan motif alam dunia (682 kata). Adapun motif alam akhirat paling sedikit (332 kata) karena diungkapkan dengan "meminjam" motif alam dunia. Jadi, tema karya ini ialah, bahwa agar hubungan alam dunia dan akhirat berjalan dengan baik, selain dibutuhkan pengetahuan agama, juga dibutuhkan pikiran, perasaan dan panca indra."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
D944
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Murtadho
"Metafora dalam kajian ini digunakan dalam artinya yang luas sebagai sinonim kata majas dalam bahasa Indonesia yang mencakup majas perbandingan, pertautan, dan pertentangan. Metafora dalam al-Qur'an akan dilihat dari interpretasi para ahli tafsir, dan keterkaitan antarmetafora serta klasifikasinya akan dilihat dengan menggunakan teori interaksi dan keterkaitan antara bentuk kebahasaan dan interpretasinya.
Ayat-ayat al-Qur'an yang sedang dikaji ini mencakup ayat-ayat mulakamat yang menggunakan kata ?nur/cahaya?, dan kata ?zulumati /kegelapan?, serta ayat-ayat mutasyabihat yang berkaitan dengan Tuhan. Korpus ini diklasifikasikan ke dalam lima kelompok: (1) lambang proses pengetahuan (nur zulumati `cahaya kegelapan'), (2) kata-kata tentang f rile (3) orientasi spacial, (4) sikap psikologis, dan (5) perbuatan.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antarmetafora dalam al-Qur'an dilihat dari unsur Ieksikal dan interpretasinya dan ditemukan adanya tiga kelompok metafora: metafora tunggal dengan interpretasi tunggal, metafora tunggal dengan interpretasi tak tunggal, dan metafora taktunggal dengan kesamaan interpretasi.
Metafora dalam al-Qur'an, sebagai hasil interpretasi para ahli tafsir di atas, kemudian dari terjemahanya melalui dua buah terjemahan, Departemen Agama RI (1990) dan H.B.dassin (1991) dalam rangka melihat apakah terdapat pergeseran makna atau tidak dan merumuskan suatu model penerjemahan yang berterima. Hasil analisis mengungkapkan bahwa transposisi atau pergeseran bentuk dalam BSa tidak berpengaruh pada pesan dalam BSu, sementara pergeseran luasan makna ditemukan dalam korpus data.
Dengan memanfaatkan hasil analisis data, model perpadanan metafora yang diusulkan adalah (1) penerjemahan metafora dalam al-Qur'an dengan metafora dalam Bahasa Indonesia hanya dapat dilakukan apabila makna metaforis dalam BSu lama dengan yang terdapat dalam BSa, (2) makna perlu ditambahkan pada metafora apabila makna yang terkandung dalam BSu dan BSa tidak sama, (3) hanya makna yang diperlukan apabila pencantuman metafora dalam BSa akan mengaburkan pesan, dan (4) metafora dilesapkan dalam BSa apabila pencantuman metafora maupun maknanya dianggap dapat mengaburkan pesan atau mubazir. Saran penelitian lanjutan disajikan dalam akhir kajian ini.

Metaphors in the Qur' an and Their Translation In Indonesian Language A Study of Metaphors on Dark, Light, and Some of Allah's FeaturesThe term metaphor used in this study is in the broad sense amounts to a cover term for all figures of speech. Based on interpretations by commentators, interrelation of metaphors in the Qur'an will be seen through the interaction theory, and the form of language. The Qur'anic verses under study are limited to those using the concepts of dark, light, as well as physical concepts, spatial orientation, psychological feelings, and deeds.
Three kinds of metaphors are described, a statement with one meaning, a statement with various meanings, and various statements with the same meaning, Two types of Qur'anic translation by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (1990) and Yassin (1991) are being studied to see whether or not there are transpositions and modulation i.e., variation through a change of viewpoint, of perspective, and of category of thought. The result says that transpositions do not influence the meaning, modulation, however, exist in terms of perspective.
Based on the analysis, I propose a model of metaphor equivalence which describes (1) replacing the same metaphor in the target language (TL) can be done only if the meaning of both source language (SL) and TL is the same, (2) the metaphor should be accompanied by its meaning when the meaning in both languages differs, (3) mere meaning is needed in case metaphor draws fuzziness, and (4) metaphor should be deleted when replacing either metaphor or its meaning causes fuzziness. Directions for future research are suggested for further study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
D226
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifullah Kamalie
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan padanan preposisi bahasa Arab 'ala dan Prep li dalam bahasa Indonesia dengan berpedoman pada makna kedua preposisi tersebutdalam bahasa sumber sebagai faktor kontekstual yang mempengaruhi perpadanannya dan pada unsur bahasa yang berada di sekitar preposisi tersebut sebagai faktor ko-tekstual yang juga mempengaruhi perpadanannya. Data diambil dari Al Qur'an dan Terjemahnya, yaitu terjemahan AI-Qur'an versi Departemen Agama cetakan Madinah, Saudi Arabia. Dad sumber data tersebut lerkumpul 4208 korpus data yang terdiri atas 1445 'ala dan 2763 li, masing-masing dengan padananannya. Temuan dari penelitian terhadap kedua preposisi bahasa Arab ini adalah bahwa dari sembilan buah makna Prep 'ala, ditemukan hanya enam makna yang lerdapat di dalam Al-Qur'an, yaitu (1) Al-Isti'1a; (2) semakna Prep (3) Al-Ta'ffs (4) semakna Prep ma 'a, (5) semakna Prep min dan,(6) semakna Prep bi Sementara dari dari 30 buah makna, dalam korpus ditemukan hanya 21 buah makna, yaitu: (1) Al-Milk, (2) Al Tamlik, (3) Syibh AI--Milk, (4) Syibh Al-Tamlik (5) Al-T?lil (6) Al-Tabyin, (7) Al-Ta'diyah, (8) Al-5ayrurah. (9) Al-Tablig (10) semakna Prep ila, (11) semakna Prep 1% (12) semakna Prep 'an, (13) semakna Prep 'ala, (14) semakna Adv 'inda, (15) semakna Adv ba'da, (16) semakna Prep min, (19) Al-Tab 'id, (18) Kay, (19) AI-Juhud, (20) AI-Tagwiyah, dan (21) semakna Prep bi. Juga ditemukan bahwa mayoritas padanan kedua preposisi tersebut sama-sama berbentuk preposisi. Sebanyak 898 buah padanan Prep 'ala sama-sama berbentuk Prep, yaitu 62% dari total 1445 kali kemunculan Prep 'ala, dan sebanyak 1653 buah padanan Prep li sama-sama berbentuk Prep , yaitu 60% dari total 2763 kali kemunculan Prep li. Dengan adanya padanan yang sejajar ini, banyak ditemukan transferensi baik pada tataran frasa, maupun pada tataran klausa atau kalimat. Hal itu sebagai akibat penerjemahan kedua Prep tersebut secara harfiah. Dari temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh bahasa Arab dalam penerjemahan Prep 'ala dan Prep li cukup kuat. Dan bila berpedoman pada pendapat Nida dan Taber (1974:12) bahwa 'the best translation does not sound like a translation', maka Al-Qur'an dan Terjemahnya masih jauh dari kriteria tersebut Untuk itu, prinsip ?terjemah Al-Qur'an tidak boleh mengikuti teori dan teknik terjemah menuruf ahli bahasa Indonesia? sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang anggota ?Dewan Penterjemah?' perlu ditinjau ulang, karena sasaran terjemahan tersebut adalah masyarakat Indonesia. Bila Nida dan Taber (1974:173) berpendapat bahwa tidak ada pujian yang lebih baik bagi seorang penerjemah daripada ucapan ?I never knew before that God spoke my language?, maka bila kaidah dan rasa bahasa Indonesia turut dipertimbangkan dalam penerjemahan Al-Qur'an, umat Islam Indonesia akan mengatakan 'Saya tidak mengira sebelumnya bahwa Allah berbahasa Indonesia'.

This study attempts to describe the Indonesian equivalents of the Arabic prepositions 'a/a and Ii This attempt is based on (1) the meanings of those prepositions in the source language as contextual factors that influence the equivalency and (2) language elements around those prepositions as co-textual factors that also influence the equivalency. The data was taken from Al Qur'an dan Terjemahnya, the authorized translation of al-Qur'an done by Indonesia's Department of Religious Affairs. In the data, 4208 examples were found consisting of 1445 occurrences of 'a/a and 2761 occurrences of l; with their equivalents. A survey of the literature uncovered nine total meanings for 'ala and thirty for ti. Of the nine possible meanings of the preposition ala, only six are found in al-Qur'an. They are: (1) al-Isti'la; (2) equivalent to preposition if, (3) al-Ta 'lil, (4) equivalent to preposition ma 'a, (5) equivalent to preposition min and (6) equivalent to preposition bi. Of the thirty total meanings of the preposition li, twenty appear in al-Qur'an. They are: (1) al-Milk, (2) al-Tamlr7r, (3) Syibh al-Milk, (4) Syibh al-Tamlik, (5) al-Ta'lil, (6) al-Tabyin, (7) al-Ta 'diyah, (8) al-Sayrurah, (9) al-Tabyin, (10) equivalent to preposition ilia, (11) equivalent to preposition fi, (12) equivalent to preposition an, (13) equivalent to preposition 'ala, (14) equivalent to adverb 'inda, (15) equivalent to adverb ba 'da, (16) equivalent to preposition min, (17) kay, (18) al-Juhud, (19) al-Tagwiyah, and (20) equivalent to preposition bi Indonesian equivalents of 'ala and li are mostly prepositions. 62% of all occurrences of 'ala and 60% of all occurrences of li are prepositions. From this formal correspondence, I found transference not only at the phrase level, but also at the clause and sentence level. That is the result of literal translation. This adherence by the translators to the grammatical as well as semantic properties of the original somewhat constrains the result in Indonesian. According to Nida and Taber (1984:12) ?the best translation does not sound like translation?, The AI-Qur'an dan Terjemahnya fails that test. We need to reconsider the validity of the principles underlying the translation of sacred literature to free it from rigid linguistic formalism and provide a rationale that will influence a new generation of translators by giving them the freedom to express the essence of the massage without being tied to the 'letter of the law'. Nida and Taber (1974:173) said there is no better compliment for a translator than to have someone say,"I never knew before that God spoke my language", If the principle and taste of Indonesian are also considered in translating al-Qur'an, Indonesian Moslem will say, "I never knew before that Allah spoke lndonesian"."
2000
T3683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Watt, William Montgomery
Depok : Mushap, 2006
297.09 WAT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>