Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handlin, Oscar
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1969
338.974 HAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Handlin, Mary Flug
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1969
330.09 Han c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: MIT Press and Harvard University, 1963
301.36 HIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Handlin, David p
London: Thames And Hudson, 1985
720.9 HAN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thelen, David P.
Boston: Little, Brown, 1976
923.273 THE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Currie, George, Sir
Melbourne: Research Organization, 1966
507.209 CUR o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Rossal James
Homewood, Ill. : Richard D. Irwin, 1960
658.3 JOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Steiner, George Albert, 1912-
New York: McGraw-Hill, 1953
338.973 STE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Hidayat
"Perubahan besar dalam telekomunikasi di Indonesia terjadi karena adanya perubahan lingkungan ekonomi global dan laju kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika yang berlangsung secara dinamis serta adanya peningkatan kebutuhan Iayanan telekomunikasi, keterbatasan dana pemerintah dan keterbatasan kemampuan teknis dalam: pembangunan dan operasional. Perubahan yang dimaksud adalah berubahnya penyelenggaraan telekomunikasi dari sistem monopoli ke sstem kompetisi yang pro konsumen.
Melalui Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, pemerintah berupaya membentuk kerangka bagi sektor industri telekomunikasi yang lebih terbuka serta kompetitif.
PT. indosat selaku BUMN penyelenggara telekomunikasi tidak lepas dari upaya pemerintah untuk terus menirigkatkan keunggulan daya saingnya melalui berbagai upaya yang diperankan oleh pemerintah, yaitu percepatan pengakhiran kepemilikan silang saham di perusahaan yang sejenis dan pemberian izin-izin baru.
Pemerintah dalam mendukung peningkatan daya saing PT. Indosat serta menganalisis manfaat dari penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan penggabungan usaha dengan anak perusahaan dalam meningkatkan daya saing PT. Indosat.
Metode penelitian ini bersffat deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan studi kualitatif. Hasil dari penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa peta persaingan industri telekomunikasi secara nasional telah berubah dari iklim penyelenggaraan telekomunikasi dari monopoli ke iklim persaingan atau kompetisi dan adanya perubahan peran pemerintah dalam penyelenggaraan telekomunikasi nasional dari penyelenggara telekomunikasi menjadi regulator dan fasilitator serta Pemerintah telah memberikan peran yang cukup signifikan dalam mendukung peningkatan daya saing PT. Indosat, berupa pemberian kesempatan kepada PT. Indosat untuk menyelenggarakan jenis layanan telekomunikasi lainnya.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan keunggulan daya saing PT. Indosat telah melakukan berbagai strategi, kebijakan dan kegiatan yang kesemuanya didalam rangka mengantisipasi timbulnya pesaing baru, ancaman dari produk pengganti, kekuaan tawar menawar pemberi, kekuatan tawar menawar pemasok dan persaingan diantara pesaing-pesaing yang ada.

Big changes in Indonesia telecommunication field occurs due to global economic changes and dynamic improvement of telecommunication and informatics technology. It is also triggered by the increasing needs of telecommunication services, government fund scarcity and technical capability in: the development and operation. The big changes mentioned above means the changes in telecommunication regime from monopolistic system to competitive system which is pro-consumers.
Through the enactment of Telecommunication Law No. 36 Year 1999, government tries to make effort to form the framework of more open and competitive telecommunication industry.
PT. Indosat, one of the state-owned government telecommunication entities, has become the government intention to improve its competitive advantage by way of all necessary means necessary, among other things, speed share cross-ownership termination and the issuance of new licenses.
This study tries to analyze the map of nation-wide telecommunication industry competition, analyze government policy in supporting the improvement of PT. Indosat competitive advantage, analyze the benefits from telecommunication services operation and business integration between PT. Indosat and its affiliate companies to improve PT. Indosat competitive advantage.
The method of this research is descriptive-analysis with the approach of qualitative study. This research concludes that the map of nation-wide telecommunication industry competition has moved from monopolistic telecommunication operation to competition. This study also concludes that the government role has changed from telecommunication operator to regulator and facilitator. Government has also played a significant rote in supporting the improvement of PT. Indosat competitive advantage to provide the telecommunication services.
Through this research, it is known that to improve its competitive advantages, PT. Indosat has implemented strategies, policies and other activities which are intended to anticipate new entrants, the threats of substitution product, bargaining power of the consumers and suppliers and competition with existing competitors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia
"ABSTRACT
Liga Pekerja Indonesia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah yakni Kementerian Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan Kementeriarn Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO untuk memperingati Hari Buruh pada tanggal 1 Mei. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan keharmonisan yang terbina antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran pemerintah dalam meningkatkan keharmonisan hubungan industrial dengan studi pada Liga Pekerja Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Liga Pekerja Indonesia sebagai bentuk peran yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan keharmonisan hubungan industrial masih belum tercapai dikarenakan Liga Pekerja Indonesia yang seharusnya merupakan upaya penguatan hubungan industrial antara ketiga aktor hanya dapat menguatkan kelompok pekerja sebagai peserta yang menjadi tim sepakbola di Liga Pekerja Indonesia. Koordinasi antara para pihak yang terlibat belum berjalan dengan baik karena kurangnya komunikasi serta birokrasi yang berbelit. Pendanaan yang belum diatur dengan baik dan biaya pendaftaran yang memberatkan peserta juga menjadi salah satu faktor belum tercapainya keharmonisan hubungan industrial melalui Liga Pekerja Indonesia.

ABSTRACT
Liga Pekerja Indonesia is an activity conducted by Kementerian Ketenagakerjaan by collaborating with Kementerian Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI , dan Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO to commemorate the labour day on 1st May, 2018. This activity is done with the aim to enhance worker productivity and the harmony between workers, employers, and Government. This research aims to analyze how the Government 39 s role in improving industrial relations harmony with case studies on Liga Pekerja Indonesia. This study used a qualitative research approach to techniques of qualitative data retrieval technique through an in depth interview and documentation study. The results of this research shows that the implementation of the workers 39 League Indonesia as the role given by the Government to improve industrial relations harmony is still not reached. That is because the Liga Pekerja Indonesia which should be an effort of strengthening industrial relations among the three actors can only strengthen the group of workers as participants who became a football team in Liga Pekerja Indonesia. Coordination between the parties involved also has not run properly due to lack of communication as well as the convoluted bureaucracy. Funding has not been governed well and the registration fee which isburdening the participants also became one of the factors as to why the harmony of industrial relations through Liga Pekerja Indonesia has not been achieved. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>