Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kesatuan Pelaut Indonesia, 1988
331 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Gusvani Dewi
"ABSTRAK
Krisis keuangan global pada tahun 2007 diikuti dengan demonstrasi buruh besar besaran pada tahun 2013 mendorong terjadinya gejolak pasar tenaga di Indonesia. Paper ini membahas pengaruh upah minimum terhadap distribusi upah pada tahun 2007 dan 2014. Penelitian ini menggunakan metode regresi Recentered Influence Function (RIF) untuk memperkirakan fungsi upah dengan menggunakan regresi kuantil tanpa sarat. Selanjutnya, untuk mengukur pengaruh kenaikan upah minimum pada tahun 2014 terhadap distribusi perbedaan upah digunakan metode Oaxaca- Blinder Decomposition. Dengan menggunakan balanced panel data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) ditemukan bahwa upah minimum pada tahun 2014 menyebabkan peningkatan dalam perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014, dengan perbedaan upah terbesar pada tengah distribusi yang mana merupakan masyarakat yang berpenghasilan kelas menengah."
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Friday Safaria
Bandung: Yayasan Akatiga, 2003
344.01 ANN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiah
"ABSTRAK
Akhir-akhir ini banyak ditemukan permasalahan yang berkaitan
dengan perilaku menyimpang di tempat keija. Hal ini ditandai dengan
semakin meningkatnya kasus-kasus korupsi, pencurian di tempat kerja,
penyalahgunaan fasilitas yang diberikan perusahaan, dsb. Untuk itu,
penelitian ini akan mengangkat masalah tentang tendensi (kecenderungan)
seseorang untuk berperilaku tidak etis di tempat keija. Perilaku tidak etis
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku menyimpang yang
ditampilkan seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan
tempat mereka bekerja. Dari sekian banyak faktor pendorong perilaku tidak
etis, faktor kepribadian merupakan salah satunya (Sackett & De Vore,
dalam Anderson, 2001) penyebabnya. Menurut Tang (2002), kepuasan
terhadap gaji akan mendorong seseorang untuk berperilaku tidak etis.
Selain itu, Tang (2002) menyatakan bahwa berdasarkan teori discrepancy,
orang yang memiliki nilai matrialisme tinggi akan memiliki tingkat
kepuasan yang rendah terhadap gaji. Dengan tingkat kepuasan yang rendah
dan penempatan yang tinggi terhadap harta benda yang diperolehnya, maka
akan mendorong/ mengarahkan seorang materialist untuk berperilaku tidak
etis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan
seberapa besar pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji terhadap
tendensi perilaku tidak etis pada karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel
penelitian sebanyak 153 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur Money Ethics Scale (Tang, 2001), dan Possession Satisfaction Scale (Scott
& Lundstrom, 1990).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai materialisme dan kepuasan
gaji berpengaruh signifikan terhadap tendensi perilaku tidak etis. Namun
demikian, sumbangan pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji
terhadap tendensi perilaku tidak etis, dapat dikatakan kecil. Oleh karena itu,
peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas
pemilihan variabel-variabel yang berpotensi dan lebih representatif dalam
mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tidak etis."
2004
S3359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Widiastika
"Kesenjangan upah bagi penyandang disabilitas adalah masalah yang terus berlanjut dalam mencapai kesetaraan upah. Penelitian ini memperkenalkan waktu tempuh ke tempat kerja sebagai faktor potensial yang mempengaruhi kesenjangan upah ini. Meskipun perjalanan menuju tempat kerja yang panjang umumnya dikaitkan dengan upah yang lebih tinggi, pekerja dengan disabilitas di Indonesia biasanya memiliki perjalanan yang lebih pendek, yang mungkin sebagian menjelaskan ketimpangan upah yang terus berlanjut. Menggunakan regresi ordinary least squares dan analisis SUEST, studi ini menemukan bahwa meskipun pekerja dengan disabilitas menghadapi kesenjangan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja tanpa disabilitas ketika melakukan perjalanan yang lebih panjang, waktu tempuh tidak mempengaruhi kesenjangan upah ini. Namun, adanya kesenjangan upah tersebut mungkin terjadi secara tidak langsung karena perbedaan premi upah dari perjalanan kerja yang lebih Panjang bagi pekerja dengan dan tanpa disabilitias, di samping faktor lain yang belum teramati. Penelitian ini menekankan perlunya kebijakan yang mengatasi tantangan perjalanan komuter bagi pekerja dengan disabilitas, dan menyarankan adanya aturan kerja yang fleksibel untuk memitigasi kesenjangan upah. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengeksplorasi langkah-langkah dukungan tambahan dan akomodasi untuk mengembangkan solusi yang komprehensif.

Disability wage gaps are a persisting issue in the face of wage equity. This research introduces commuting time as a potential factor influencing these wage gaps. While longer commutes are generally associated with higher wages, workers with disabilities in Indonesia typically have shorter commutes, which might partly explain persistent wage disparities. Employing ordinary least squares (OLS) regression and SUEST analysis, this study finds that although workers with disabilities face a higher wage gap to workers without disabilities when having longer commutes, commuting time does not contribute to this widening wage gap. However, the existence of such a wage gap might indirectly occur due to uneven wage premiums between disabled and non-disabled workers, in addition to possible other unobserved factors. The study underscores the need for policies that address commuting challenges for workers with disabilities, suggesting flexible working arrangements to mitigate wage disparities. Further research is essential to explore additional supportive measures and accommodations to develop comprehensive solutions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Ernawaty
"Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa kejadian qualification mismatch dan pengaruhnya terhadap pendapatan tenaga kerja di Indonesia. Dengan memanfaatkan SAKERNAS 2018, kejadian qualification mismatch diidentifikasi menggunakan metode normatif. Vertical mismatch didapat dengan membandingkan tingkat pendidikan dan KBJI 1 digit, sedangkan horizontal mismatch membandingkan 3 digit ISCED-F dan KBJI 3 digit. Pada tahun 2018, persentase kejadian undereducation sebesar 4.6% dan overeducation sebesar 27.9%. Sedangkan kejadian field of study mismatch terjadi pada 68.4% tenaga kerja di Indonesia. Pengaruh qualification mismatch baik undereducation, overeducation, dan field of study mismatch terhadap pendapatan tenaga kerja diestimasi dengan menggunakan metode ordinary least square. Hasil menunjukkan bahwa terdapat income premium pada tenaga kerja yang mengalami undereducation sebesar 5.46%-6.54%. Tenaga kerja yang mengalami overeducation mendapatkan income penalty sebesar 6.72%-8.06% sedangkan yang mengalami field of study mismatch sebesar 6.37%-7.36%. Namun, pengaruh qualification mismatch tersebut membesar pada pendapatan tenaga kerja pada kelompok lulusan pendidikan vokasi serta sektor manufaktur.

This study aims to examine qualification mismatch incidence and its effect on labor earnings in Indonesia. Indonesia`s labor force structure shows that the largest proportion of the labor force is high scholl graduates. Thus, it is necessary to investigate qualification mismatch effects on labor income with a minimum qualification of senior high school. Using SAKERNAS 2018, the number of qualification mismatch incidence is calculated using normative method. In 2018, undereducation incidence was 4.6% and overeducation was 27.9%. While the field of study mismatch occurred in 68.4% of the labor force in Indonesia. The effect of qualification mismatch on labor income is estimated using ordinary least square method. The results show that there is income premium for undereducated labor. Overeducated labor get 6.72%-8.06% income penalty, while those who experience a field of study mismatch suffered 6.37%-7.36%. However, the wage effect of the qualification mismatch has widened for labor from vocational education graduates and manufacturing sectors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Agus Susiyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mobilitas non permanen tenaga kerja di wilayah metropolitan di Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pekerja menjadi Movers Komuter atau Migran Sirkuler atau menjadi Stayers .Dan bagaimana faktor itu mempengaruhi pilihan menjadi Movers atau Stayers. . Penelitian ini ingin mengetahui hubungan atau asosiasi antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan utama, jarak tempat tinggal ke tempat kerja, klasifikasi daerah tempat tinggal pekerja, dan Share sektor industri terhadap PDRB terhadap keputusan mobilitas non permanen tenaga kerja di Kawasan Metropolitan Indonesia. Sebagai pelengkap penelitian yang umumnya mengamati mobilitas permanen / migrasi. Selain itu diharapkan dapat melihat dan menganalisa pola dan karakteristik serta peluang mobilitas non permanen tenaga kerja.Penelitian ini menggunakan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional, 2017. Ringkasan analisis deskriptif menunjukkan bahwa Pekerja di daerah metropolitan di Indonesia masih didominasi oleh mereka yang cenderung memilih untuk tinggal dan bekerja di kabupaten / kota yang sama Stayers . Pola dan karakteristik pekerja komuter dan migran sirkuler beberapa daerah metropolitan di Indonesia sebagian besar menunjukkan pola umum yang sama, namun faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan Mover masing-masing kawasan berbeda. Tes Hipotesis yang disajikan dengan menerapkan model regresi logistik multinomial. Penelitian ini juga menyimpulkan Semua variabel independen yang digunakan dalam model umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan utama, jenis pekerjaan, klasifikasi daerah tempat tinggal, jarak tempat tinggal ke tempat kerja, dan Share industri terhadap PDRB secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen dalam mempengaruhi variabel dependen status mobilitas non permanen tenaga kerja . Dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat digunakan atau dimasukkan ke dalam model. Atau dengan kata lain, kita dapat menggunakan semua variabel ini sebagai variabel independen dalam model. Kata kunci: Mobilitas Non Permanen, Komutasi, Ulang-Alik, Komuter, Migran Sirkuler, Movers, Stayers

ABSTRACT
This study aims to know the pattern of non permanent mobility of workers in the metropolitan area in Indonesia , factors affect the decision of workers become Movers Commuter or Circular or become Stayers And how does that factor influence the choice of being Movers or Stayers.This study wanted to know the relationship or association between age, sex, education level, marital status, employment status, occupation type, main employment, workplace distance, classification of worker 39 s residence area, economic growth, and industrial sector Share of decision non permanent mobility of workers. As a complement to research that generally observes permanent mobility migration. In addition it is expected to see and analyze the patterns and characteristics and opportunities of non permanent mobility of workers in the Metropolitan Area in Indonesia.This study used data from National Labour Force Survey, 2017. Descriptive analysis summaries showed that Workers in metropolitan areas in Indonesia are still dominated by those who tend to choose to live and work in the same Regency Municipality. The pattern and characteristics of workers Stayers and Movers of several metropolitan areas in Indonesia do not show anything different, but the factors that affect mover tendency by each region are different .Hypothesis tests presented by applying multinomial logit regression model. This study also concluded All independent variables used in the model age, sex, education level, marital status, employment status, main employment, occupation, residential classification, workplace distance, and industry Share to GRDP is statistically significant at a 95 percent confidence level in influencing the dependent variable non permanent employee mobility status . It can be concluded that all variables can be used or incorporated into the model. Or in other words, we can use all these variables as independent variables in the model. Keywords Non Permanent Mobility, Commuting, Roundtrip, Commuter, Circular Migrant, Movers, Stayers"
2018
T51140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Gusvina Dewi
"ABSTRAK
Paper ini membahas pengaruh upah minimum terhadap distribusi upah pada tahun 2007 dan 2014 dan bagaimana kenaikan upah minimum pada tahun 2014 mempengaruhi distribusi perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014. Penelitian ini menggunakan metode regresi Recentered Influence Function RIF untuk memperkirakan fungsi upah dengan menggunakan regresi kuantil tanpa syarat. Selanjutnya, untuk mengukur pengaruh kenaikan upah minimum pada tahun 2014 terhadap distribusi perbedaan upah digunakan metode Oaxaca-Blinder Decomposition. Dengan menggunakan balanced panel data dari Indonesian Family Life Survey IFLS ditemukan bahwa upah minimum mengurangi kesenjangan upah pada tahun 2007 dan 2014. Kebijakan upah minimum pada tahun 2014 menyebabkan peningkatan dalam perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014, dengan perbedaan upah terbesar pada tengah distribusi yang mana merupakan masyarakat yang berpenghasilan kelas menengah.

ABSTRACT
This paper examines the effect of the minimum wage on wage distribution in 2007 and 2014 and how the minimum wage increases in 2014 affected the distribution of wage differences or wage gap between 2007 and 2014. This study employ the Recentered Influence Function RIF regression method to estimate the wage function by using unconditional quantile regression. Furthermore, to measure the effect of the minimum wage increase in 2014 on the distribution of wage differences, this study uses the Oaxaca ndash Blinder decomposition method. Using balanced panel data from the Indonesian Family Life Survey IFLS , it found that the minimum wage mitigates wage disparity in 2007 and 2014. The minimum wage policy in 2014 leads to an increase in the wage difference between 2007 and 2014, with the largest wage difference being in the middle distribution."
2017
T49780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prijono Tjiptoherijanto, 1948-
Jakarta: UI-Press, 1997
304.8 PRI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Vivianti
"Penelitian ini membahas tentang Tenaga Kerja Asing di Indonesia Pasca Penerbitan Peraturan Presiden No. 20 Tahun 2018 Dalam Perspektif Hukum Investasi. Pokok Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana keberadaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia Pasca Penerbitan Peraturan Presiden No. 20 Tahun 2018 ditinjau dari Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Penanaman Modal (UUPM) serta Bagaimana implikasinya dan langkah yang diambil terhadap perlindungan tenaga kerja dalam negeri. Tujuannya ialah untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum akan peran tenaga kerja dalam negeri didalam penanaman modal asing guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach).
Penelitian ini menemukan bahwa Investasi Asing merupakan sumber daya penting dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia dan perluasan kesempatan kerja, baik dalam perannya untuk meningkatkan modal maupun dalam meningkatkan produktifitas melalui kemajuan teknologi, manajemen dan sebagainya. Namun apabila investasi asing ini dalam memenuhi kebutuhannya tidak mengutamakan tenaga kerja warga Negara Indonesia sebagai salah satu prasyarat dalam Pasal 10 Undang-Undang No. 25 Tahun 2018 tentang Penanaman Modal, maka hal tersebut dapat menghilangkan dan merugikan kesempatan tenaga kerja dalam negeri. Dan keadaan ini semakin pelik dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang resmi berlaku pada tanggal 26 Maret 2018, dimana Perpres ini menuai kontroversi dari berbagai pihak karena merombak aturan perizinan penggunaan TKA menjadi lebih mudah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis investasi asing dan TKA di Indonesia yang berkembang sangat signifikan khususnya dari negara China. Untuk itu diperlukan kebijakan regulasi yang adil dan terarah dengan pembatasan masuknya investor asing dan TKA, mengingat Negara kita masih belum mampu menampung tenaga kerja dalam negeri sendiri.

This study discusses about Foreign Workers in Indonesia Post Issuance of Presidential Regulation No. 20 of 2018 in the Investment Law Perspective. The main problem in this study is how the existence of foreign workers in Indonesia after the issuance of Presidential Regulation No. 20 of 2018 in terms of the Manpower Act and the Investment Law (UUPM) as well as the implications and steps taken to protect domestic workers. The aim is to provide legal protection and certainty about the role of domestic labor in foreign investment to support national economic growth. The research method used is a normative juridical research method using a statute approach.
This study found that foreign investment is an important resource in contributing to the Indonesian economy and expanding employment opportunities, both in its role to increase capital and in increasing productivity through advancing technology, management and so on. However, if this foreign investment in fulfilling its needs does not prioritize Indonesian citizen labor as one of the prerequisites in Article 10 of Law No. 25 of 2018 concerning Investment, then this can eliminate and harm the opportunity of domestic workers. And this situation is increasingly complicated with the issuance of Presidential Regulation No. 20 of 2018 concerning the Use of Foreign Workers (TKA) which was officially enacted on March 26, 2018, where the Perpres has drawn controversy from various parties because overhauling licensing rules for using TKA has become easier.
This study aimed at analyzing foreign investment and foreign workers in Indonesia that are developing very significantly, especially from China. For this reason, a fair and directed regulatory policy is needed with restrictions on the entry of foreign investors and foreign workers, considering that our country is still unable to accommodate its own domestic workforce.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>