Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97785 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Dinas Museum dan Pemugaran DKI Jakarta, 2000
720.959 8 JAK g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Widodo
"ABSTRAK
Dampak dari pembangunan fisik untuk mendukung perekonomian mulai mengancam kelestarian situs-situs arkeologi dan lingkungannya baik ancaman secara langsung seperti penghancuran, penggusuran, perusakan, maupun ancaman secara tidak langsung seperti polusi, perubahan iklim mikro, pelapukan, penelantaran situs, dan kurangnya perlindungan. Alasan tersebut yang menjadi latar belakang penelitian terhadap gedung-gedung bersejarah di kota Serang-Banten. Gedung-gedung yang dijadikan objek penelitian adalah Kantor Gubernur Banten, Gedung Joang 45, Kantor Bupati, Stasiun Kereta Api, Mapolres, dan Makorem 064 Maulana Yusuf Banten Serang. Alasan dijadikannya gedung-gedung tersebut sebagai objek penelitian karena gedung-gedung tersebut mempunyai beberapa nilai signifikansi yaitu nilai sejarah politik dan perkembangan kota Serang, nilai keaslian, nilai estetika, mewakili masa gaya tertentu dan nilai kelangkaan. Permasalahan yang dihadapi dalam kajian ini adalah bagaimana meng-optimalisasi pemanfaatan gedung-gedung bersejarah di kota Serang-Banten
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan strategis dengan metode analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, dan Threat) pada kondisi-kondisi internal dan ekstemal aorta menyesuaikan dengan tahapan-tahapan Manajemen Sumber Gaya Budaya yang diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen pelestarian dan pemanfaatan gedung-gedung bcsejarah di kota Serang.
Kendala yang dihadapi oleh pengguna gedung maupun pihak yang berwenang dalam melestarikan gedung-gedung tersebut berupa lemahnya inventarisasi dan dokumentasi, kurangnya partisipasi pengguna gedung, tidak adanya papn pctunjuk bangunan, lemahnya prosedur pelaporan dan sosialisasi pemeliharaan gedung bersejarah, lemahnya sangsi terhadap pelanggaran, lemahnya koordinasi pengawasan, kondisi bangunan yang mulai rusak dan periu perawatan, dan belum adanya Perda yang mengawr tcntang BCB di Serang.
Untuk mengatasi bcrhagai kendala yang ada dalam pelestarian dan pemanfaatan maka ditawarkanlah Strategi pengelolaan berupa memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Strategi memaksimalkan kekuatan dan peluang yang akan dipakai adalah berupa kernungkinan alih fungsi pada kantor Gubemur Banten menjadi Museum Negeri tingkat Provinsi dan Gedung Joang 45 menjadi Gedung Balai Budaya serta penataan ulang situs yang ada namun tetap pada fungsi sekarang dilakukan dengan selalu melakukan pemeliharaan, perbaikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelestarian dan perencanaan yang baik dalam penambahan gedung-gedung baru. Strategi meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ditawarkan adalah dengan cara perbaikan sistem inventarisasi dan dokumentasi, penetapan Perda tentang Benda Cagar Budaya, perbaikan prosedur pelaporan dan sosialisasi pemeliharaan gedung bersejarah, koordinasi antar instansi pemerintah, penataan situs dan tata kota, kerja sama dengan LSM, selalu melakukan dan menyimpan dokumentasi pada setiap perubahan gedung untuk kepentingan penelitian, pengadaan kurikulum muatan lokal untuk pengajaran sejarah politik dan perkembangan kota scrang, dan adanya akses yang mudah untuk masyarakat luas dalam hal kunjungan wisata sejarah.
"
2007
T19612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Indonesia, 2023
720.288 MER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Kartika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dinas Museum dan Sejarah, 1993
913.926 PEM g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Febrihakimi
"DKI Jakarta memiliki sisa peninggalan zaman keemasan Batavia, dimana pada kawasan Jalan Kali Besar berjajar bangunan-bangunan daei abad .18, beberapa dan awal abad 20. Kawasan ini merupakan pusat dari Benteng Kota Batavia. Saat ini pemerintah daerah DKI Jakarta berupaya melakukan revitalisasi berupa penataan arkid (arcade) dan trotoar jalan dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan Kali Besar Jakarta dan sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk: mengkaji perubahan kondisi bangunan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengkaji kondisi lingkungan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengevaluasi keberhasilan program revitalisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, serta mengkaji peran serta masyarakat dalam upaya revitalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah ekpos facto dan survei. Data di analisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis, analisis induktif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil observasi kondisi bangunan menunjukkan bahwa di jalan Kali Besar Timur hanya menyisakan 53,8 persen bangunan saja yang masih baik, sedangkan di jalan Kali Besar Barat terdapat 79,3 persen bangunan yang masih memiliki kondisi baik. Hasil observasi kondisi lingkungan menunjukkan adanya. nilai kenyaman pada ruang terbuka bagi pejalan kaki. Hasil SWOT menunjukkan posisi revitalisasi berada pada kuadran I. Ini menunjukkan bahwa posisi program revitalisasi memiliki kekuatan internal yang cukup baik. Daya tarik kawasan berupa bangunan bersejarah dengan langgam arsitektur kolonial Belanda dan keanekaragaman budaya lokal akan memberi peluang yang cukup besar bagi kawasan untuk berkembang, yaitu sebagai daerah wisata dan dapat menghidupkan kembali fungsi CBD yang mulai hilang. Peran serta masyarakat sekitar Kali Besar. Jakarta telah berhasil memberi dampak positif bagi kegiatan revitalisasi."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2008
T-25632
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Febrihakimi
"DKI Jakarta memiliki sisa peninggalan zaman keemasan Batavia, dimana pada kawasan Jalan Kali Besar berjajar bangunan-bangunan daei abad .18, beberapa dan awal abad 20. Kawasan ini merupakan pusat dari Benteng Kota Batavia. Saat ini pemerintah daerah DKI Jakarta berupaya melakukan revitalisasi berupa penataan arkid (arcade) dan trotoar jalan dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan Kali Besar Jakarta dan sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk: mengkaji perubahan kondisi bangunan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengkaji kondisi lingkungan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengevaluasi keberhasilan program revitalisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, serta mengkaji peran serta masyarakat dalam upaya revitalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah ekpos facto dan survei. Data di analisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis, analisis induktif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil observasi kondisi bangunan menunjukkan bahwa di jalan Kali Besar Timur hanya menyisakan 53,8 persen bangunan saja yang masih baik, sedangkan di jalan Kali Besar Barat terdapat 79,3 persen bangunan yang masih memiliki kondisi baik. Hasil observasi kondisi lingkungan menunjukkan adanya. nilai kenyaman pada ruang terbuka bagi pejalan kaki. Hasil SWOT menunjukkan posisi revitalisasi berada pada kuadran I. Ini menunjukkan bahwa posisi program revitalisasi memiliki kekuatan internal yang cukup baik. Daya tarik kawasan berupa bangunan bersejarah dengan langgam arsitektur kolonial Belanda dan keanekaragaman budaya lokal akan memberi peluang yang cukup besar bagi kawasan untuk berkembang, yaitu sebagai daerah wisata dan dapat menghidupkan kembali fungsi CBD yang mulai hilang. Peran serta masyarakat sekitar Kali Besar. Jakarta telah berhasil memberi dampak positif bagi kegiatan revitalisasi."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25544
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Udaya Pratiwi Mahardika Halim
"Bangunan bersejarah merupakan salah satu saksi sejarah perjalanan hidup suatu bangsa yang tak jarang terlupakan hingga akhirnya rusak bahkan dihancurkan ketika dianggap sudah usang dan - ketinggalan jaman - .
Skripsi ini membahas tentang pelestarian bangunan bersejarah di Indonesia khususnya peninggalan etnis Tionghoa. Tujuannya untuk memahami bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam pelestarian suatu bangunan bersejarah, secara khusus pada bangunan yang memiliki kekhasan tersendiri dari segi arsitekturalnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam suatu proses pelestarian, semua fase yang meliputi pendokumentasian, pendataan, perencanaan, dan pelaksanaan tidak bisa berjalan secara terpisah-pisah, tapi terjadi overlapping didalam proses tersebut. Studi mendalam terhadap sejarah dan bangunan serupa juga dibutuhkan dalam proses pelestarian.

Historic building has become one of the historical witnesses of a nation's life journey that is being neglected in not rarely times until it damaged finally and even being ruined when it is considered obsolete and 'old fashioned'.
This mini thesis discussed about the conservation of historic buildings in Indonesia especially those that inherited by the Tionghoa ethnic group. It aims to understand about the steps of conservation that is carried out to a historical building, notably to a building with its own architectural special characteristics.
The result shows that in a conservation process, all phases that comprise documentation, filing, planning, and execution cannot work separately, but overlapping happens during the process. Further studies to the history and similar building are also required in a conservation process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52293
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, 2008
R 297.351 MAS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>