Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Visser, Johan Louis Albert
Utrecht: Drukkerij h.j.smits, 1901
BLD 347.05 VIS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Delia Astrid Zahara
"Dalam pelaksanaan tindakan medis di rumah sakit, seringkali terjadi sengketa. Hal tersebut biasanya dipicu oleh adanya ketidaksesuaian antara hasil dari tindakan medis yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan dengan apa yang diharapkan oleh penerima pelayanan kesehatan, serta tidak adanya komunikasi yang baik antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan dalam proses pemberian informed consent sehingga risiko medis dan malaparaktik medis menjadi tidak dapat dibedakan dengan jelas. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dan deskriptif, Peneliti mencoba untuk memberikan gambaran umum mengenai kedudukan informed consent dan penerapan Doktrin Res Ipsa Loquitur dalam sengketa medis yang terjadi di rumah sakit berdasarkan Putusan No. 08/Pdt.G/2014/PN.KDR. dan No. 113 PK/Pid/2012. Pengaturan mengenai informed consent di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran. Pada Peraturan tersbut telah disebutkan bahwa resiko medis dari tindakan kedokteran terkait harus disampaikan sebelum pihak penerima pelayanan kesehatan memberikan persetujuan sehingga dapat dibedakan dengan jelas antara resiko medis dengan malapraktik medis.

Disputes frequently occur between the healthcare providers and recipients of healthcare services in execution of medical actions in hospitals. This is usually triggered by disagreement of the results of medical actions delivered by healthcare providers with what is expected by recipients of health services, and lack of good communication between providers and recipients of health services in the process of giving informed consent with the result that medical and medical malpractice risks become indistinguishable definitely. By using normative-juridical and descriptive research methods, the researcher attempts to provide a general description of the position of informed consent and the application of the Doctrine of Res Ipsa Loquitur in medical disputes that occur in hospitals based on Indonesian court ruling No. 08/Pdt.G/2014/PN.KDR. and No. 113 PK/Pid/ 2012. Regulations regarding informed consent in Indonesia have been regulated in Regulation of the Minister of Health No. 290 of year 2008 regarding Approval of Medical Measures. It has been stated in the aforementioned Regulation that the medical risks of related medical actions must be submitted before the recipient of the health service gives consent in order that it can be clearly distinguished between medical risk and medical malpractice.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019;
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vlierden, B.F Van
"Albert Corneel Josef van Hoogenbemt adalah seorang penyair Flandria dan juga penulis. Dalam buku ini disampaikan monografi tentang tokoh ini yang menyangkut karir kepenulisannya serta ulasan mengenai karya dari tokoh ini. Buku ini merupakan sebuah biografi yang ditujukan mengulas penulis Belgia yang memegang peran penting dalam dunia kesusastraan Belgia. "
Antwerpen: Belgium Ministry of Education and Culture, 1966
BLD 839.36 VLI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vollgraff, C.W.
Haarlem: Tjeenk Willink & Zoon, 1945
BLD 839.36 VOL he
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Klein, M.
Amsterdam: De Bezige Bij, 1981
BLD 839.36 KLE o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cohen, Jean-Louis
Berlin: Birkauser Verlag, 2000
GER 720.92 COH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Couperus, Louis, 1863-1923
[Place of publication not identified]: Elseviers Weekblad, 1951
BLD 839.36 COU le
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferron, Louis
Amsterdam: De Bezige Bij, 1977
BLD 839.36 FER ke
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Huyts, Johan.
"Buku ini membahas mengenai sejarah dari revolusi Rusia pada tahun 1905 sampai 1936."
1936
BLD 947.083 HUY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Haris Anggara Mukti
"Tesis ini membahas tentang kekuatan hukum akta perdamaian (acte van dading) yang dibuat diluar pengadilan yang isinya berbeda dengan putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde). Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan yuridis normatif dan kajian pustaka, yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesepakatan perdamaian sah menurut hukum apabila telah memenuhi syarat yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, baik dalam bentuk bawah tangan maupun akta authentiek, yang akan memiliki kekuatan bagi para pihak yang membuatnya dan berlaku sebagai undang-undang untuk mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung. Kekuatan hukum kesepakatan perdamaian yang dibuat di luar pengadilan diakui oleh undang-undang dan dapat dituangkan ke dalam akta perdamaian (acte van dading) selama memenuhi syarat dengan cara mengajukan gugatan. Kekuatan hukum kesepakatan perdamaian yang dibuat setelah adanya putusan pengadilan di tingkat pertama diakui oleh undang-undang dan dapat dituangkan ke dalam akta perdamaian (acte van dading) selama memenuhi syarat dengan cara mengajukannya ke hakim pemeriksa perkara di tingkat upaya hukum.

This thesis discusses the legal force of peace deeds (acte van dading) made outside of court which contents are different from a legally binding decision (in kracht van gewijsde). The research method used to write this thesis is by using normative juridical and literature review approaches, which is carried out by examining library materials or secondary data. The results of the research conclude that a peace agreement is valid according to law if it meets the requirements set out in statutory regulations, either in the form of a private agreement or an authentic deed, which will have power for the parties who make it and apply as law to end a case. who is dependent. The legal force of a peace agreement made outside of court is recognized by law and can be stated in a peace deed (acte van dading) as long as it meets the requirements by filing a lawsuit. The legal force of a peace agreement made after a court decision at the first instance is recognized by law and can be included in a peace deed (acte van dading) as long as it meets the requirements by submitting it to the case examining judge at the legal remedy level."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>