Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H.M. Rasjidi
Jakarta: Bulan Bintang, 1972
297.670 7 RAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
920.71 Nur
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budhy Munawar-Rachman
Jakarta: Mizan, 2006
922 Mun e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Ahmad Jaiz
Jakarta: Darul Falah, 2003
923.2 HAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ferzaputra Kuspiono
"Artikel ini membahas kritik dan pandangan Daud Rasyid terkait dengan gagasan Liberalisasi Islam yang dibawa oleh Nurcholish Madjid. Gagasan Liberalisasi Islam yang dibawa oleh Nurholish Madjid pada tahun 1970 telah memengaruhi bagaimana cara berpikir masyarakat Indonesia dalam memahami Islam sekaligus membangun kontroversinya hingga kini yang memicu kritik dari berbagai cendekiawan Islam. Pada tahun 1992 Nurcholish menerbitkan dua makalah yang memberikan penjelasan lebih lanjut atas gagasan Liberalisasinya yaitu Sekali Lagi Tentang Sekularisasi dan Kehidupan Keagamaan Di Indonesia Untuk Generasi Mendatang yang kembali memicu kontroversi dan kritik dari kalangan cendekiawan beraliran konservatif yang salah satunya adalah Daud Rasyid. Bagaimana pandangan dan kritik yang dilancarkan oleh Daud Rasyid terhadap gagasan Liberalisasi Islam yang dibawa oleh Nurcholish Madjid? Metode penelitian yang penulis gunakan didasarkan pada metode yang digunakan oleh Louis Gottschalk (1975) meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Melalui penelitian ini terlihat bahwasanya Daud Rasyid mengeritik ide-ide Liberalisasi Nurcholish Madjid yang menekankan pembangunan Islam secara individu dan intim. Bagi Daud pembangunan kehidupan umat Islam haruslah dimulai dengan pemberlakuan Syariat Islam sebagai dasar hukum dalam bermasyarakat sehingga akan tercipta satu masyarakat yang islami secara cepat, efektif, dan menyeluruh.

This article discusses Daud Rasyid's criticism and views regarding the idea of Islamic Liberalization brought by Nurcholish Madjid. The idea of Islamic Liberalization brought by Nurholish Madjid in 1970 has influenced how the Indonesian people think in understanding Islam as well as building its controversy to this day which has sparked criticism from various Islamic scholars. In 1992 Nurcholish published two papers which provided further explanation of his Liberalization ideas, namely Once More About Secularization and Religious Life in Indonesia for Future Generations which again sparked controversy and criticism from conservative intellectuals, one of whom was Daud Rasyid. What are the views and criticisms made by Daud Rasyid towards the idea of Islamic Liberalization brought by Nurcholish Madjid? The research method that the author uses is based on the method used by Louis Gottschalk (1975) including heuristics, verification, interpretation, and historiography. Through this research, it can be seen that Daud Rasyid criticized Nurcholish Madjid's liberalization ideas which emphasized individual and intimate development of Islam. For Daud, the development of Muslim life must begin with the implementation of Islamic Sharia as the legal basis for society so that an Islamic society can be created quickly, effectively and comprehensively."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadroh
Jakarta: Grafindo Persada, 1999
920.71 SIT w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putrawan Yuliandri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas, praktik resistensi dalam wacana lirik lagu grup musik metal Purgatory. Dengan menggunakan paradigma kritis, kemudian mengintegrasikan pada kajian budaya kritis ke dalam proses komunikasi politik. Musik metal dinilai sebagai medium komunikasi maupun bentuk budaya subkultur yang dapat dipandang sebagai medium resistensi yang penting, baik secara budaya maupun politik. Tesis ini menemukan, narasi hegemonik Barat terhadap Islam, yang selalu dikaitkan dengan wacana sentimen negatifnya, direspon sekaligus dilawan balik counter-hegemoni oleh wacana lirik lagu Purgatory. Diskursus yang membentuk wacana lirikal Purgatory yang resisten itu dibingkai oleh beragam konteks diskursus Islam dan Barat yang terjadi di masa lalu baik dalam konteks global maupun saat ini dalam konteks Indonesia. Runtuhnya rezim represif Orde Baru, menghadirkan fenomena ledakan Islam di arena politik dan kebudayaan. Dengan ditandai oleh maraknya simbol-simbol keagamaan di ruang publik, peningkatan religiusitas pribadi serta perkembangan lembaga-lembaga Islam dan gaya hidup baru. Beragam praktik diskursus ini pada gilirannya membentuk sebuah proyeksi identitas Islam yang lebih cair dan lebih moderat, sebagai bagian dari tantangan umat muslim dalam menghadapi sekularisasi modernitas Barat. Tesis ini berhasil menemukan, bahwa wacana musik metal Islam yang disuarakan oleh Purgatory menjadi sarana dalam membentuk identitas, kohesi sosial, sampai dengan politik kebudayaan religius Islam dikalangan subkultur musik metal di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis explains a resistance practice found in the song lyrics discourse of an Indonesian metal band called Purgatory. A critical paradigm, alongside with cultural studies and political communication, is used to dissect the problem. Metal music is considered as a communication media or a sub culture form that can also be seen as an important resistance medium, not only culturally but also politically. The research founds that a common narrative of a Western hegemony that has always been associated with its negative sentiment, was responded the other way around by Purgatory. A discourse that forms a narrative resistance in the song lyrics from Purgatory is framed with many Islamic and Western discourse which were happened in the past, globally or in Indonesia only. The collapse of the New Order regime brought a huge Islamic phenomenon in political and culture circle. Religious symbols appears in an open public space, personal religious rsquo lawfulness arises, new lifestyle comes up, and the emergence of Islamic institutions. These various political practices will get its own turn to form a projection of a more balanced Islam identity as a part of Moslems rsquo challenges to face the modern Western secularization. The research also founds that an Islamic metal music vocalized by Purgatory happens to be a tool to form identity, social cohesion, and even the culture of Islamic political amongst metal music subculture in Indonesia."
2017
T46880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, May Sandy Parningotan
"Studi ini berupaya menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengkonstruksi proses konflik (1992-1998) maupun sekularisasi internal, serta relasi diantara keduanya di gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Kerangka konseptual Penelitian ini merujuk pemikiran M. Chaves tentang internal secularization untuk menganalisis dan mencermati dinamika relasi antara para rohaniawan/ti (religious authority) dengan jemaat awam (agency structure) dalam konflik dan sekularisasi internal internal HKBP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi case study. Informasi hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan terpilih merupakan data primer sedangkan dokumen-dokumen serta litertur lainnya sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penafsiran rohaniawan/ti (religious authority) maupun jemaat awam (agency structure) atas otoritas gereja (Sahala ni Huria) memiliki resonansi dengan konsep tradisional Batak Toba (Domain Riil). Gaya kepemimpinan otokratik, rekonsiliasi semu dari konflik-konflik sebelumnya, campur tangan eksternal dan ambisi personal/kelompok atas resources (kehormatan, Pengakuan, Jabatan, fasilitas, kekayaan serta symbolic capital lainnya) menyebabkan terjadinya peristiwa konflik kekuasaan (Domain Aktual). Aturan/Peraturan yang dibuat, mendukung persaingan bebas (Darwinisme Sosial: gereja menjadi lebih sekuler) dan mendorong friksi antar kelompok (Domain Empiris). Pada domain ini juga terdapat peran dan pengaruh jemaat awam dalam pembuatan peraturan yang meng-katalisasi potensi friksi antar kelompok. Penelitian ini menemukan bahwa sekularisasi internal HKBP menyebabkan konflik dan pada gilirannya konflik menyebabkan HKBP semakin tersekularisasi.

This study aims to shed light analyses on the underlying factors and to construct the process of conflicts and internal secularization of the Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) church in the period of 1992-1998. The study employs the concept of internal secularization from M. Chaves as its conceptual framework. The study also uses Roy Bhaskars critical realism as its analytical tool to look at the dynamic relationship between religious authority structure and agency structure that shaped the conflicts and internal secularization. The approach used in this study is a qualitative case study research. The research discovers that in Domain of the Real, there are interpretation of the concept of Religious Authority (Batak: Sahala ni Huria) both of clergy (religious authority structure ) and lay church (agency structure) that resonates closely with the Batak magical concept. In Domain of the Actual, there are conflicts of power caused by a multiple of factors, namely autocratic leadership style, false reconciliation of previous conflicts, external intervention and personal ambitions on resources (glory, honor, recognition, position, gold and other symbolic capital). In Domain of the empirical, there are drafting legislation that supports free competition (Social Darwinism: The church become more secular) and creating friction among groups. In this domain are also found the role of lay church that affect drafting legislation and even catalyze friction among groups. The study finds out that internal secularization causes conflict, and conflicts in turn lead to a more internal secularization. The research suggests the need for corrections on the interpretation of religious authority to avoid its resonance with the Batak magical concept. the lack of compliance with the rules and regulations of its bureaucratic organization demand for reform (recruitment, regeneration of leader, succession mechanism, and sanction for violations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardoyo
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993
211.6 PAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>