Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Petyt, K.M.
London: Andre Deutsch, 1980
417.2 PET s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Ganarti Hakim
"Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang dimekarkan dari Kabupaten Serang sejak tahun 2007. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa wilayah Kota Serang merupakan daerah pakai bahasa Jawa Serang. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan kota yang semakin pesat, kenyataan ini boleh jadi bergeser. Skripsi ini mengkaji kemungkinan pergeseran batas bahasa yang ada di Kota Serang dengan menggunakan metode penelitian pupuan lapangan. Hasil penelitian yang ditampilkan melalui peta bahasa ini menunjukkan bahwa di Kota Serang tidak hanya terdapat bahasa Jawa Serang, tetapi juga bahasa Sunda. Namun, kedua bahasa tersebut berdasarkan penghitungan dialektometri berstatus beda dialek.

Kota Serang is the capital of Banten Province which has been rised from Kabupaten Serang since 2007. Based on last research, Kota Serang is using-area of Serang-Javanese language. However, the language using-area possibly changed because of the rapid development has been happened in that town. This undergraduate-thesis assess the possibility of the change of the language using-area by field research method. The result of this research shows that there are two languages in Kota Serang, Serang-Javanese language and Sundanese. But, based on dialectometri calculation, both of languages is dialect. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S454
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Drabbe, P.
"Buku ini membahas tentang tata bahasa dari dialek suku Aghu dan bahasa Awju dalam bahasa Belanda."
'S-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1957
BLD 499.25 DRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi bahasa dan sentuh bahasa di Kabupaten Pringsewu melalui pendekatan dialektologi. Dengan menggunakan metode pupuan lapangan, penelitian ini menjaring data dengan daftar tanyaan kosakata Swadesh, medan makna anggota Tubuh, dan medan makna gerak dan kerja. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah geografi dialek Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, pemetaan bahasa Ayatrohaedi, 2002 dan sentuh bahasa McMahon, 1994 dan Thomason, 2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Pringsewu terdapat empat bahasa yang dominan yakni bahasa Lampung, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Semendo. Bahasa Lampung di Pringsewu memiliki tiga variasi sub wicara, yakni bahasa Lampung Pesisir, bahasa Lampung Pubian dan bahasa Lampung Komering. Selain itu, terdapat variasi leksikal sampai dengan empat belas etima dengan beberapa korespondensi bunyi dan perubahan bunyi antarbahasa di dalamnya. Perhitungan dialektometri menunjukkan bahwa terdapat banyak wilayah yang sebenarnya memiliki perbedaan bahasa hanya berstatus beda dialek. Keadaan ini terjadi karena adanya sentuh bahasa dan warisan bersama bahasa proto. Sentuh bahasa melalui peminjaman leksikal terjadi lebih banyak secara adopsi daripada adaptasi dan terjadi dalam kategori kontak biasa.

This research was aimed at investigating language variation and language contact in Pringsewu regency using dialectology approach. By applying field research, this study collected the data using the Swadesh list and lexical fields of body parts and activities. The theories used in this study were dialect geography Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, language mapping Ayatrohaedi, 2002 and language contact McMahon, 1994 dan Thomason, 2001 . This study revealed that there were for main languages in Pringsewu namely Lampungic, Javanese, Sundanese and Semendo. In this study, there are three variations of Lampung language, namely Lampung Pubian, Lampung Pesisir, and Lampung Komering. The lexical variaties can be classified in 14 groups of etyma, and sound correspondence as well as pattern of language changes were found in this study. The result of dialectometry revealed that there were alot of areas categorized as 'different in dialect', whereas they were actually 'different in language'. This was due to the existence of language contact and shared features of proto languages. Language contact in the Lampung villages was in the level of casual contact where lexical adoption borrowing occured more than lexical adaptation one."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fautngil, Christ
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki dua tujuan pokok, yaitu pemetaan dan sebaran unsur-unsur leksikal bahasa-bahasa daerah di Lima wilayah kecamatan Kotamadya Jayapura dan sekitarnya. Pendekatan yang digunakan ialah perhitungan jarak kosa kata yang dikemukakan Seguy dengan persentase yang disarankan Guitar. Perhitungan ini diperkuat pula dengan penarikan garis-garis isoglos sebagaimana digunakan oleh Chambers & Trudgill. Interpretasi dipakai unsur-unsur bahasa, yaitu gejala-gejala kebahasaan, baik fonologis maupun morfologis dan latar belakang sejarah, geografi, dan sosial budaya.
Hasil yang diperoleh antara lain (1) terdapat tujuh bahasa dalam lima wilayah kecamatan itu, (2) terdapat saling pengaruh antara bahasa-bahasa itu, (3) bahasa-bahasa yang ada sekarang ini merupakan hasil asimilasi dan hasil perkembangan bahasa-bahasa pada masa lalu. Dalam kaitan dengan tujuh bahasa itu, penelitian terdahulu menyatakan bahwa antara Kayu Pulau dan Tobati merupakan bahasa tersendiri, demikian halnya Kemtuk di Sabron dan Moi di Dosai-Hasil perhitungan jarak kosa kata dalam penelitian ini hanya sebesar 511 untuk Sabron-Dosai dan 54% untuk Kayu Pulau-Tobati.
Terdapatnya rumpun bahasa Austronesia di Teluk Yos Sudarso, menurut penelitian terdahulu (yakni Orru, Kayu Pulau, dan Tobati), diasumsikan sebagai akibat pengaruh yang kuat dari sebelah barat, yakni pengaruh Ternate-Tidore melalui Raja Ampat dan Biak. Dengan pengaruh-pengaruh kuat tersebut, bahasa-bahasa di teluk itu yang dulunya diperkirakan serumpun dengan bahasa-bahasa di batik gunung Dobonsolo (yakni bahasa-bahasa Irian), akhirnya didominasi oleh rumpun Austronesia.
Sebaran penduduk berdasarkan sejarah dimulai dari bagian timur, selatan, dan barat- Sebaran tersebut diperkirakan dalam dua tahapan besar, yakni kelompok timur, selatan, dan barat (dekat --> Demta) merupakan kelompok pertama dan kelompok yang datang dari daerah barat dan jaLinan kembali hubungan timur-barat seperti dikemukakan di atas sebagai kelompok kedua. Hubungan timur dan barat yang dekat masih berjalan terus hingga sekarang.

ABSTRACT
This study has two main objectives: the mapping and distribution of lexical elements in five districts in Jayapura and the neighboring areas. This study used the technique created by Seguy for counting word distance, and word percentage created by Guiter (dialectometry). The dialectometry is also supported by techniques for drawing isglossis as used by Chambers and Trudgill. The interpretation of the results was based on linguistic phenomena both phonologically and morphologically, as well as and historical, geographical, and socio-cultural background.
The results of the study are: (1) there are seven languages in the five districts, (2) there are linguistic influences among these languages, (3) the existing languages now are the results of the distribution of languages and the migration of the people in the past. In relation to seven languages, earlier studies claimed that the languages in Kayu Pulau and Tobati are separate languages and so are the Kemtuk language in Sabron and the Moi language in Dosai- The calculation and percentage of dialectometry is 51% for Sabron-Dosai and 64% for Kayu Pulau-Tobati.
The languages in the Yos Sudarso Bay, that is, the Ormu language, the Kayu Pulau Language, and the Tobati language, according to earlier studies, belong to the Austronesian group because of the influences from western languages, like the Ternate-Tidore languages, which came through the Raja Ampat and Biak. Because of these strong influences, these languages around the bay, which were once the same group as those at the other side of Mount Dobonsolo namely the Papuan Languages, then changed to belong to the Austronesian group.
The migration of people, according to history, began from the east, the south, and the west- This migration is thought to occur twice: the first group which is called the east, south, west group (Demta); the second group migration from the west and east as described above. The contact between east and west still exists today.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T 1857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satwiko Budiono
"Adanya Tata Bahasa Baku Bahasa Using (1997) dan Kamus Bahasa Using-Indonesia (2002) yang dibuat oleh Hasan Ali membuat bahasa Using semakin mantap memisahkan diri dari bahasa Jawa. Terlebih lagi, terdapat pula peraturan pemerintah Banyuwangi tentang muatan lokal yang diajarkan pada pendidikan dasar adalah bahasa Using. Akan tetapi, Badan Bahasa (2008: 39) dalam Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia tetap menggolongkan bahasa masyarakat Banyuwangi sebagai bahasa Jawa dialek Using.
Berdasarkan kondisi tersebut, tulisan ini akan melihat situasi kebahasaan di Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan metode dialektologi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Metode kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penghitungan dialektometri. Selain itu, variasi bahasa juga akan diperlihatkan ke dalam bentuk peta bahasa.

The existences of Tata Bahasa Baku Bahasa Using (1997) and Kamus Bahasa Using-Indonesia (2002) that be made by Hasan Ali have affected Using language to be separated away from Javanese language. Likewise, there are also Banyuwangi government’s policies about the application of “local-content” curriculums in elementary schools which acknowledge Using language as their local language. However, Banyuwangi language is still classified as Using dialect of Javanese in Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia by Badan Bahasa (2008:39).
Based on these conditions, the research will focus on literary situation in Banyuwangi regency using dialectology method, in quantitative and qualitative. Dialectometrics are applied on this research as quantitative calculation method. In addition, the varieties of the language will be shown in form of language map.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fian Sulyana
"Skripsi ini membahas persebaran dan variasi bahasa Sunda di Kota Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pupuan lapangan serta dengan teknik wawancara terstruktur terhadap lima belas informan di lima belas titik pengamatan yang telah ditentukan. Data yang diolah didasarkan pada penghitungan dialektrometri dan berkas isoglos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi kebahasaan di Kota Bandung tidak menunjukkan perbedaan bahasa ataupun dialek, melainkan hanya perbedaan subdialek. Sikap positif akan bahasa Sunda dalam masyarakatnya perlu ditingkatkan untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan Sunda, termasuk bahasa.

This thesis discusses about the distribution and variation of Sundanese language in The City of Bandung. The data was collected by using the survey method done on the field along with structural interview technique to fifteen informants in fifteen predetermined observation points. The data was processed based on the counting of dialectrometry and the isoglos files. The survey results show that the language situations in The City of Bandung do not show the language differences nor dialect, on the other hand they just show the difference of pronounciations. The positive manner in using Sundanese language among its citizens should be improved to maintain and develop all Sundanese cultures, especially language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Longyear, Christopher Rudson
Paris: Mouton, 1971
417 LON l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Francis, W.N.
London: Longman, 1989
417.2 FRA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Francis, W.N.
London: Longman, 1989
417.2 FRA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>