Ditemukan 146685 dokumen yang sesuai dengan query
Uddin Djafar
327Dja i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zainuddin Djafar
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 2008
382 Dja i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zainuddin Djafar
Jakarta: Pustaka Jaya, 2008
327 ZAI i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Zainuddin Djafar
Jakarta: Pustaka Jaya, 2008
327 Dja i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Kawasan Asia Timur dewasa ini merupakan kawasan yang di tandai dengan berbagai kontradiksi. Di satu sisi ,dapat dikatakan bahwa perkembangan strategis di kawasan Asia Timur selama sepuluh tahun terakhir cukuup kondusif, kawasan ini termasuk kawasan yang cukup stabil dan dinamis, sehingga negara-negara di kawasan dapat lebih memusatkan perhatiannya baik pada upaya pemulihan ekonomi(dalam kasus Korea Selatan dan beberapa negara ASEAN) maupun dalam mempercepat pertumbuhsn ekonomi (khususnya dalam kasus China dan India)
."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Guspiabri
"Salah satu satu ciri tingkat integrasi ekonomi regional yang mantap adalah terjadinya investasi lintas negara dalam satu kawasan yang lebih intensif dibandingkan dengan bagian dunia lainnya. Sejalan dengan perkembangan ekonominya, ASEAN-5 (Indonesia,Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand) bukan lagi hanya menjadi negara penerima FDI, tetapi juga telah muncul sebagai sumber/pemasok OFDI yang signifikan. Namun posisi tersebut kurang didayagunakan untuk kepentingan integrasi ekonomi kawasan. Investasi intra- ASEAN sebagai indikator adanya keterkaitan ekonomi yang kuat dalam ASEAN masih berada pada tingkat yang rendah dan OFDI ASEAN-5 lebih banyak keluar kawasan. Dinamika Asia Timur telah mengalihkan peluang untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN melalui berbagai kerangka kerjasama ASEAN. Mengingat ASEAN adalah regionalisme yang berciri state-led, upaya meningkatkan performa investasi intra-ASEAN perlu ditempuh dengan memperbaiki perhatian pemerintah negara-negara ASEAN pada kegiatan OFDI masing-masing negara.
The existence of economic regional cooperation framework depends on the ability to fulfill several criteria, include intra -region investment performance. Following it?s economic achievement, ASEAN-5 countries (Indonesia,Malaysia, Singapore, Thailand and Philipines), already hold the status as sources countries of FDI. Base on this condition, ASEAN actually have more oportunity to increased economic linkages among it?s members through intra-ASEAN investment activities. Unfortunately (Despite of it?s big prospect), the reality show that larger protion of OFDI from ASEAN-5 goes to outside region. The East Asia economic dynamism has diverting the direction of ASEAN-5 OFDI from regional cooperation framework. Considering the state-led regionalism character of ASEAN, the performance of intra-ASEAN investment depends on policy toward OFDI by individual ASEAN-5 government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27556
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Pohan, Mochamad Raga Saputra
"Setelah selesai Perang Dingin tepat pada awal tahun 90an, Cina melakukan peningkatan kapabilitas militer secara besar-besaran. Program peningkatan kapabilitas militer ini mendapat perhatian lebih di kawasan Asia Timur, terutama Jepang. Negara samurai itu merasa sangat terancam dengan peningkatan kapabilitas militer Cina yang lebih fokus terhadap pengembangan senjata yang bersifat ofensif. Maka dengan demikian Jepang melakukan peningkatan kapabilitas militer yang bersifat ofensif untuk merespn apa yang telah dilakukan oleh Cina. Pertanyaan penelitan dalam kasus ini bagaimana stabilitas sistem di Asia Timur khususnya antara Cina dan Jepang setelah melakukan strategi ofensif. Dalam penelitan ini menggunakan penelitian positivist atau yang sering disebut dengan penlitian kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan kapabilitas militer Cina lebih pesat dibandingkan peningkatan kapabilitas militer Jepang dan jumlah kekuatan ofensif Cina lebih besar dibandingkan kekuatan ofensif Jepang. Hal ini dapat memicu terjadinya perlombaan senjata antara Cina dan Jepang yang dapat mengakibatkan stabilitas sistem dikawasan goyah, karena dengan terjadinya perlombaan senjata konflik terbuka dapat terjadi kapan saja.
Since the end of the Cold War,China military rise has become an issue in East Asia Region. The rise of China?s military resulted a serious threat in East Asia, especially Japan. Japan perceive the rise of China?s military as a threat to its national security. The reason that the rise of military capabilities in China is more focus on offensive weapons. In order to response China offensvie strategic, Japan also develop its military capabilities and it is offensive. The research questions being proposed in this thesis are how is the system stability in the region after China and Japan develop its offensive military capabilities. The study uses quantitative research to see how arms has an effect to ystem stability in the East Asia region.The result of this study shows that military rise of China is more superior than Japan. China has much more offensive weapon than Japan. Because of this fact, the big gap between China and Japan can trigger an arms race in East Asia region. If an arms race happen, the tendency of an open war theater is very possible and it will cause an unstable system in the region."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28584
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Galby Rifqi Samhudi
"ASEAN merupakan organisasi regional yang menaungi negara-negara Asia Tenggara yang salah satu tujuan pembentukannya adalah untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Pada proses menggapai tujuan tersebut, tampaknya ASEAN mengalami kesulitan untuk menemukan pijakan dasar keamanan yang dapat disetujui oleh seluruh anggotanya. Baru pada 1976 disepakati Treaty of Amity and Cooperation (TAC) yang di dalamnya memuat konsepsi Ketahanan Regional (regional resilience. Konsep tersebut sedianya merupakan kebijakan Ketahanan Nasional (Tannas) yang diterapkan oleh Presiden Soeharto di Indonesia. Tesis ini menganalisis mengapa ASEAN menerima konsep Tannas Presiden Soeharto sebagai mekanisme dasar kesepakatan keamanan di ASEAN. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, teori norm life cycle dari paradigma konstruktivisme digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah teknik penelitian process-tracing pada studi kasus dalam penelitian kualitatif. Pada akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep Tannas yang ditawarkan oleh Presiden Soeharto dapat melalui proses regionalisasi di ASEAN karena peran penting Presiden Soeharto, kesesuaian norma tersebut dengan keadaan regional Asia Tenggara, dan kemampuan norma tersebut mengakomodasi kepentingan nasional negara anggota ASEAN.
One of the objectives of ASEAN as a regional organization in Southeast Asia is to maintain a peaceful and stable environment. In the process of achieving that goal, in fact, ASEAN had difficulties to find common security foothold that can unite its member-states perception on the matter. In 1976, the Treaty of Amity and Cooperation (TAC) which contains the concept of regional resilience was agreed. That concept was initially applied by President Soeharto in Indonesia as National Resilience. This thesis analyzes why ASEAN accepted President Soehartos National Resilience as the basic mechanism of security cooperation in ASEAN. In answering that question, the theory of norm life cycle from constructivism is utilized by this thesis. In addition, this thesis also uses process-tracing research method of study case in qualitative research. In the end, this thesis explains the regionalization process of Indonesias National Resilience in ASEAN has been delivered due to the role of President Soeharto, its relevance with regional environment, and its ability to accommodate ASEAN member states national interests."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54166
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library