Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2003
613 INV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sularsono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi di bidang kesehatan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengaruhnya terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan fungsi produksi yang diambil dari fungsi produksi agregat Cobb-Douglas yang diperluas (Augmented Solow Model) yaitu dengan mengadopsi model neoklasik dari Mankiw, Romer, dan Well (1992) yaitu :
Y = AoKβk Hβh Lβl eθz+ε ,Z = (Gkes) dimana K adalah kapital, H adalah human kapital yang diwakili oleh umur harapan hidup, L adalah tenaga kerja dan Gkes adalah anggaran kesehatan. Kemudian ditambah dengan variabel lainnya yang mempengaruhi variabel bebas melalui persamaan simultan yaitu Angka kematian bayi, tingkat migrasi penduduk, PDRB perkapita, jumlah penduduk, rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, dan dokter. Data yang digunakan adaiah data sekunder dari 25 propinsi di Indonesia antara tahun 1990-2002.
Hasil dari penelitian ini tennyata PDRB dipengaruhi secara signifikan positif oleh variabel modal di hampir seluruh propinsi, sedangkan variabel tenaga kerja, kualitas manusia dan anggaran kesehatan berpengaruh di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan Jawa-Bali. Sedangkan umur harapan hidup dipengaruhi secara signifikan negatif oleh variabel angka kematian bayi di hampir seluruh propinsi dan secara positif oleh variabel PDRB per kapita di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan ]awa. Selain itu jumlah rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu dan dokter perkapita sebagai variabel eksogen ternyata berpengaruh secara signifikan negatif terhadap angka kematian bayi di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan kawasan timur Indonesia, sedangkan di Jawa-Bali variabel yang berpengaruh signifikan negatif adalah rumah sakit dan puskesmas perkapita. Variabel eksogen ini juga berpengaruh secara signifikan positif terhadap modal atau kapital di sebagian propinsi terutama di Sumatera dan kawasan timur Indonesia.
Salah satu saran yang diajukan penelitian ini adalah sarana kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, dan dokter perlu lebih ditingkatkan sehingga rasio per penduduk semakin kecil. Dengan demikian penduduk lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga kualitas penduduk meningkat. Dengan meningkatnya kualitas manusia ini maka merupakan sumber modal utama penggerak pembangunan di daerah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Dunia, 2006
338.9 Inv
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maurizky Febriansyah
"Studi PISA di tahun 2018 menunjukkan rendah dan lambatnya perkembangan kognitif literasi dari peserta didik di Indonesia, di mana Indonesia menempati peringkat 10 terbawah di ketiga bidang literasi. Isu tersebut menjadi salah satu agenda pembangunan ekonomi nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024 terkait kualitas sumber daya manusia. Menurut teori fungsi produksi kognitif oleh Leibowitz (1974) dan Todd & Wolpin (2007), rumah tangga memiliki peran dalam perkembangan kognitif anak, yaitu melalui pemberian input investasi rumah tangga berupa kuantitas dan kualitas waktu. Selain itu, kognitif juga dipengaruhi oleh kecerdasan genetik dan input sekolah. Namun, isu tingginya jam kerja dan tingkat prevalensi depresi di Indonesia dapat menghambat orang tua memberikan waktu yang berkualitas kepada anak. Jam kerja dapat menjadi proksi dari kuantitas waktu dan gejala depresi sebagai proksi dari kualitas waktu (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan jam kerja dan kesehatan mental orang tua terhadap kognitif anak dalam konteks investasi rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima di tahun 2014/2015 dengan metode regresi ordinary least square. Unit analisis dalam penelitian ini adalah anak usia 7-14 tahun yang memiliki orang tua lengkap dan hidup bersama. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 1.894 anak usia 7-14 tahun yang memiliki data kontrol lengkap, antara lain karakteristik anak, ayah, ibu, sosial ekonomi rumah tangga, dan sekolah. Penelitian ini menemukan hubungan positif signifikan di tingkat 1% antara jam kerja ayah dan kognitif anak. Namun, hasil tidak menunjukkan hubungan signifikan antara jam kerja ibu dan kognitif anak. Peneliti memodifikasi jam kerja ibu dari numerik menjadi dummy overtime dan menemukan hubungan negatif signifikan di tingkat 10%. Hal ini menunjukkan peran bereda dari ayah dan ibu terhadap kognitif anak. Selain itu, regresi menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara orang tua depresi dengan kognitif anak. Di luar konteks investasi rumah tangga, peneliti menemukan mayoritas variabel-variabel terkait kecerdasan genetik dan input sekolah signifikan terhadap kognitif anak. Dengan demikian, isu rendahnya kognitif anak dapat diatasi melalui peran orang tua dan rumah tangga, serta peran pemerintah dalam kebijakan terkait input sekolah.

In 2018, the PISA survey revealed that Indonesian students' cognitive literacy development is poor and slow, with the country ranking in the bottom ten in all three literacy domains. This is one of the national economic development agendas related to human resource quality in the 2020-2024 RPJMN. According to Leibowitz (1974) and Todd & Wolpin (2007)'s cognitive production function theory, households play an important role in children's cognitive development by giving home investment in the form of quantity and quality of time. In addition, inherited intelligence and school inputs have an effect on cognitive abilities. High working hours and the prevalence of depression in Indonesia, on the other hand, can impede parents from spending quality time with their children. Working hours can be used as a proxy for time quantity, while depressive symptoms can be used as a proxy for time quality (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). As a result, this study aimed to investigate the impact of working hours and parents' mental health on children's cognitive development in the context of household investment. The ordinary least square regression approach was used to analyze data from the Indonesian family life survey's fifth wave in 2014/2015. This study's unit of analysis includes children aged 7 to 14 who have both parents and live together. This study included 1,894 children aged 7 to 14 with complete control data on their parents, mothers, family socioeconomics, and schools. The father's working hours and the child's cognitive abilities were found to have a significant positive relationship at the 1% level in this study. However, there was no evidence of a relationship between the mother's working hours and the child's cognitive abilities. Researchers modified maternal working hours from numeric to dummy over time and found a significant negative relationship at the 10% level. This illustrates how fathers and mothers play various roles in their children's cognitive development. Furthermore, regressions revealed no significant relationship between depressed parents and their children's cognitive abilities. Outside the context of home investment, the researchers found that most variables related to genetic intelligence and school input were significant to children`s cognitive. Thus, the issue of children's low cognitive abilities can be overcome through the role of parents and households and the government's role in school input policies
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lincolin Arsyad
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1997
338.9 LIN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lincolin Arsyad
Jakarta: STIE-YKPN, 1988
338.9 LIN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan
Yogyakarta: Liberty, 1988
338.9 IRA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kindleberger, Charles P., 1910-2003
Djakarta: Dian Rakjat, 1969
330.92 KIN et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Alfian
"RINGKASAN
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, meningkatnya perekonomian, meningkatnya pendapatan per kaplta dan taraf hldup masyarakat, maka semakin banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus dlpenuhi, sehingga semakin banyak pula keglatan pemerintah yang harus dilaksanakan. Hal ini menyebabkan pengeluaran pemerintah semakin tlnggi,.. sedangkan dl pihak lain sumber-sumber penerimaan daerah terbatas. Untuk' mengurangi kesenjangan itu harus diusahakan menutupinya melalul penyusunan program yang efektif dan perencanaan anggaran yang efislen. Untuk itu perlu pengelolaan dan pengalokaslan sumber dana yang terbatas pada program atau proyek yang dapat memberikan benefit (manfaat) kepada masyarakat dalam pembangunan ekonomi.
Bertolak dari pemikiran tersebut penulis tertarik untuk melakukan analisis lebih lanjut tentang perencanaan kebijakan anggaran untuk pembangunan ekonomi di Propinsi Bengkulu, maka permasalahan yang perlu dlcarikan jawabannya dan dibahas dalam penelitlan ini adalah; mellhat struktur perekonomian dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi daerah Propinsi Bengkulu, potensi sektor-sektor ekonomi, struktur dan pertumbuhan APBD, kemampuan APBD dalam membiayai pembangunan ekonomi daerah, pengalokasian anggaran belanja daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta proyeksi pertumbuhan sektor-sektor unggulan dan APBD tahun 2001-2005 serta implikasinya terhadap perencanaan kebijakan anggaran untuk pembangunan ekonom! Propinsi Bengkulu. Dengan demikalan penelltaan dapat dilakukan langkah langkah dalam penelitlan ini yaitu; (1) Menganalisis struktur perekonomian dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi daerah, (2) Menganalisis potensi sektor-sektor ekonomi daerah dan proyekslnya dalam lima tahun ke depan, (3) Menganalisis struktur dan pertumbuhan serta kemampuan APBD Propinsi Bengkulu dalam membiayai pembangunan ekonomi daerah, (4) Menganalisis pengalokasian anggaran daerah berdasarkan identifikasi sektor-sektor unggulan, (5) Memberikan rekomendasi untuk perencanaan anggaran belanja pembangunan untuk mengembangkan sektor-sektor unggulan di masa datang
Hasll kajian ekonomi daerah tersebut dEpadukan dengan manganalisis kebiajakan anggaran untuk perencanaan pembanguinan ekonomi dl Propinsi Bengkulu tersebut, digunakan beberapa alat analisls yaitu (1) Analisls Struktur dan Pertumbuhan Sektor-sektor Ekonomi dalam PDRB selama tahun 1993-2000, (2).Analisis Sektor Unggulan dengan cara mengldentiflkasi Sektor Basis dengan LQ (Location Quotient) dan mengldentiflkasi sektor unggulan dengan analisis shift share. (3) Analisls Struktur dan Pertumbuhan APBDselama delapan tahun (1993-2000) akan dlhltung dengan menggunakan persamaan trend exponential. (4) Analisis Kemampuan APBD dengan mellhat raslo penerimaan terhadap PDRB dan raslo penerimaan terhadfcp anggaran belanja
in
pembangunan. (5) Analisis Sektor-sektor Unggulan dan APBD Lima Tahun ke depandengan menggunakan alat anallsis trend linier.
Dari hasil analisis tersebut dlketahui bahwa Struktur ekonomi Propinsl Bengkulu didominasl oleh sektor primer (pertanian) dan sektor tersier, yaitu sektor jasa-jasa, perdagangan, dan angkutan, dengan sektor tersier siap menggeser sektor pertanian dalam jangka panjang. Sektor lain diluar empat sektor yang dibicarakan di atas dikategorikan sebagai sektor bukan basis yang dlanggap kurang berpotensi untuk dlkembangkan lebih lanjut di Bengkulu (LQ<1). Berdasarkan analisis shift share periode tahun 1997-2000 menunjukkan bahwa dalam masa krisls ekonomi, pertekonomian Bengkulu dapat terselamatkan. Kenyatannya pertumbuhan ekonomi Bengkulu lebih cepat bila dibandingkan dengan nasional, karena dalam struktur perekonomian daerah berspesialisasi pada sektor primer, terutama sektor pertanian yang tumbuh cepat dibanding sektor yang sama di tlngkat nasional. Sehlngga masa krisis dapat menolong perekonomian secara umum. Hasil analisis shift share dapat dilihat dari nilai G>R serta Sp dan Sd-nya posltif, dengan demikian Propinsi Bengkulu termasuk wilayah dalam kategorl I (Sp posltif dan Sd positlf), yaitu wilayah yang tumbuh sangat cepat karena pada umumnya daya saing sektor-sektornya yang kuat (kompetitif)-
Dalam struktur APBD, dari sisi penerimaan daerah menunjukkan struktur yang rapuh sebagian besar ditunjang oleh bagian subsfdl pusat. Sedangkan peranan PAD semakin kecil, dari kinerja APBD kelihatan kurang efektif, hal Itu tampak pada pengelolaan kuangan daerah seharusnya sumberdaya keuangannya setiap tahun anggaran dapat teralokasikan dalam program secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari besarnya sisa lebih anggaran tahun lalu yang cenderung menlngkat. Dari Rasio APBD terhadap PDRB tahun 2005 menunjukkan bahwa kemampuan keuangan menjadi lebih baik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Perencanaan aloksi anggaran belanja pembangunan sektor-sektor ekonomi tetap berpegang pada kebutuhan sektor yang perpotensi untuk dikembangkan berdasarkan hasil analisis perekonomian daerah. Dengan analisis kinerja perekonomian daerah, untuk perencanaan kedepan diketahui porsi yang ideal serta besarnya dana yang akan di realisasikan kepada setiap program pembangunan ekonomi, dalam hal ini disesuaikan dengan sektor-sektor dalam struktur PDRB 2005 terutama untuk keempat sektor-sektor yang dominan yang telah teridentifikasi sebagai sektor unggulan yang memberikan kontrlbusi yang besar terhadap perekonomian daerah.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soemitro Djojohadikusumo
Djakarta: Pembangunan, 1955
338.9 SUM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>