Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
St louis: Mosby , 1979
617.702 31 NUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer, 1992
610.73 CRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hockenbery
New York: Elsevier , 2007
600 HOC b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linton, Adrianne Dill
Philadelphia: Saunders , 2000
610.73 LIN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Taylor, Carol
Philadelphia: Lippincott , 1997
610.73 TAY f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Mindo Nurafni H.
"ABSTRAK
Kelengkapan dan keakuratan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan alat ukur mutu keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh pendokumentasian berbasis komputer yang dilihat dari kelengkapan dan kesinambungan pendokumentasian. Peneliti membandingkan 116 dokumen berbasis komputer dengan manual paper-based untuk melihat keefektifitasan aplikasi yang berbasis komputer dengan metode purposive sampling. Data dianalisis dengan Uji Wilcoxon untuk mengidentifikasi perbedaan kelengkapan dan kesinambungan sebelum dan setelah menggunakan pendokumentasian berbasis komputer. Hasil menunjukkan bahwa pengaruh pendokumentasian berbasis komputer terhadap kelengkapan p=0.001 dan kesinambungan p=0.001 menyatakan bahwa pendokumentasian berbasis komputer berpengaruh terhadap kelengkapan dan keefektifan pendokumentasian. Jika rumah sakit ingin mengimplementasikan pendokumentasian berbasis komputer agar hasilnya lengkap dan berkesinambungan maka perlu didukung faktor pendukung lain. Faktor tersebut adalah jaringan yang optimal, aplikasi yang mudah digunakan, motivasi perawat, supervisi kepala ruangan atau supervisor klinik, dan pelatihan.

ABSTRACT
The completeness and accuracy of documenting nursing care is a measure of the quality of nursing. The purpose of this research was to identify the effect of computer based documentation effectiveness viewed from the completeness and continuity of documentation. The researcher compared 116 computer based documents with a manual paper based to see the effectiveness of computer based applications with purposive sampling method. Data were analyzed by Wilcoxon Test to identify differences in completeness and continuity before and after using computer based documentation. The results showed There is the effect of computer based documentation on completeness p 0.001 and continuity p 0.001 . However, this effect leads to that the completeness and continuity of using computer based documentation has decreased. If the hospital wants to implement computer based documentation for a complete and sustainable result. Hospital needs to be supported by other supporting factors. These factors are optimal networks, easy to use applications, motivation, clinical supervition, and training. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
"Gangguan sensori persepsi: halusinasi merupakan merupakan gejala positif dari skizofrenia yang timbul dari respon maladaptif. Faktor predisposisi terjadinya halusinasi dapat disebabkan oleh keluarga yang tidak harmonis, pemberian pola asuh yang tidak efektif, dan kegagalan dalam menjalankan tugas pekembangan. Faktor presipitasi berasal dari ketidakpatuhan mengkonsumsi obat, larangan orang tua untuk tidak keluar rumah, dan pemasungan. Tujuan laporan kasus untuk menyampaikan asuhan keperawatan gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran pada Tn. R yang berusia 24 tahun. Pelaksanaan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan model adaptasi stres menurut Stuart sebagai landasan dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa. Tindakan keperawatan yang dilakukan menggunakan pendekatan strategi pelaksanaan. Staretegi pelaksanaan yang dilakukan adalah mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, patuh minum obat, bercakap-cakap, dan membuat jadwal kegiatan. Alternatif pemecahan masalah menggunakan pendekatan strategi modifikasi perilaku. Strategi modifikasi perilaku sangat efektif dilakukan untuk membantu klien mengendalikan tanda dan gejala halusinasi pendengaran.

Perceptual sensory disorders: hallucinations are a positive symptom of schizophrenia arising from maladaptive responses. Predisposing factors of hallucinations can be caused by a family that is not harmonious, giving ineffective parenting, and failure in carrying out pekembangan tasks. Precipitation factors stem from non-adherence to taking drugs, prohibition of parents to not go out, and shelter. The purpose of case reports to convey nursing care perceptory sensory disorders: auditory hallucinations on Tn. R is 24 years old. Implementation of nursing care using Stuart 39;s adaptation of stress model approach as a foundation in doing mental nursing care. Nursing actions performed using the strategy implementation approach. Staretegi implementation is to teach how to control hallucinations by rebuking, obedient medication, conversation, and schedule activities. Alternative problem solving using behavior modification strategy approach. Behavior modification strategies are very effective to help clients control the signs and symptoms of auditory hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Sabri
"Rendahnya kualitas hidup lansia di PSTW belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, sementara keinginan lansia tinggal di panti semakin meningkat di Sumbar. Salah satu penyebab adalah pergeseran nilai budaya perawatan lansia di keluarga. Tujuan penelitian untuk memperoleh model keperawatan pendampingan lansia berbasis budaya minang, untuk meningkatkan kualitas asuhan, status kesehatan, kepuasan dan kualitas hidup lansia di panti. Disain penelitian yang digunakan riset operasional, terdiri dari tiga tahap. Tahap I: identifikasi dasar pengembangan model, melaluimetode campuran dengan desain ethnografi terfokus dan desain deskriptif. Tahap II: pengembangaan model keperawatan pendampingan lansia berbasis budaya merupakan integrasi tema tahap 1, studi literatur dan konsultasi pakar; Tahap III: uji coba model dengan quasi experiment with control group design. Jumlah sampel kelompok intervensi 52 orang, dan 51 orang kelompok kontrol. HasilSal penelitian  tahap I: kompetensi budaya, perilaku merawat, status kesehatan, kepuasan dan kualitas hidup status masih rendah (kurang 50%), penelitian kualitatif diperoleh 19 tema; tahap II, dihasilkan model pendampingan lansia berbasis budaya minang dilengkapi 3 modul, 1 buku kerja, dan panduan bagi komponen model; tahap III: intervensi berhasil meningkatkan kualitas asuhan, status kesehatan, kepuasan dan kualitas hidup lansia di PSTW Sumbar. Kesimpulan: model memiliki efektifitas intervensi tertinggi pada kualitas asuhan (komunikasi, kebersihan dan pelayanan), kualitas hidup (spiritualitas), status kesehatan, kepuasan hidup, kompetensi budaya dan perilaku merawat. Rekomendasi: 1) model dapat dipakai di PSTW diwilayah lain diluar Sumbar dengan melakukan penyesuaian; 2)Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi seluruh staf panti; 3)Penelitian lanjutan yaitu pengembangan instrument kompetensi budaya untuk petugas panti.

The low quality of life of the elderly at PSTW has not received much attention from various parties, while the desire of the elderly to live in the institution has increased in West Sumatra. This happened because of the shift in the value of the elderly care culture in the family. The aim of the study was to obtain a nursing assistance model for elderly people based on Minang culture, to improve the quality of care, health status, satisfaction and quality of life for elderly people at the orphanage. Research uses the operational research research design, which consists of three stages. Stage I: identification of basic model development, through mixed research with focused ethnographic design and descriptive design. Stage II: development of a culture-based elderly mentoring nursing model is the integration of the theme of stage 1, literature study and expert consultation; Stage III: trial model with quasi experiment with control group design. The number of samples in the intervention group was 52 people, and 51 were control groups. The results of phase I research: cultural competence, caring behavior, health status, satisfaction and quality of life status are still low (50% less), qualitative research obtained 19 themes; phase II, produced an elderly mentoring model based on Minang culture equipped with 3 modules, 1 workbook, and guidance for model components; stage III: the intervention managed to improve the quality of care, health status, satisfaction and quality of life of the elderly in West Sumatra PSTW. Conclusion: the model has the highest effectiveness of intervention on the quality of care (communication, cleanliness and service), quality of life (spirituality), health status, life satisfaction, cultural competence and caring behavior. Recommendations: 1) the model can be used in PSTW in other regions outside of West Sumatra by making adjustments; 2) Continuous education and training for all nursing staff; 3) Further research is the development of cultural competency instruments for nursing staff."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2618
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafitri Wulandari
"[ABSTRAK
Kehamilan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) merupakan fenomena masalah kesehatan perkotaan. Asuhan keperawatan pada periode perinatal untuk perempuan dengan ODHA memiliki perbedaan dengan asuhan keperawatan kehamilan pada umumnya. Dalam analisis praktik keperawatan ini ditemukan bahwa cemas/ansietas terhadap kondisi kehamilan merupakan masalah keperawatan utama yang disebabkan oleh kurangnya informasi yang dibutuhkan oleh klien selama menjalani kehamilannya. Masalah lain yang muncul adalah risiko terjadi transmisi penularan HIV dari ibu ke bayi serta risiko lahir prematur dan kecacatan pada bayi. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi, dikenal dengan nama Prevention of Mother-to-Child Transmission of HIV (PMTCT). Program PMTCT pada dasarnya adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Karya ilmiah ini telah menunjukkan bahwa intervensi PMTCT terkait pencegahan transmisi HIV dari ibu ke bayi dapat membantu klien dalam mengurangi kecemasannya pada kehamilan ODHA dan meningkatkan pengetahuan ibu.

ABSTRACT
Pregnancy with Acute Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) is a phenomenon of urban health problems. Nursing care in the perinatal period to the women with HIV has differences with other nursing care in pregnancy. By this analysis of nursing practices, it is found that the anxiety during pregnancy condition has caused a major nursing problem due to lack of information needed by the client. Other problems that arises is the risk of the HIV transmission from mother to baby, the risk of premature birth and disability in infants. A programs to prevent HIV transmission from mother to baby is known as PMTCT ( Prevention of Mother-to-Child Transmission of HIV). PMTCT program is basically an attempt to prevent the transmission of HIV from mothers to their babies. This scientific work has shown that PMTCT interventions to prevent HIV transmission from mother to infant reduce the anxiety level in pregnancy with HIV/AIDS and improve the mother's knowledge., regnancy with Acute Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) is a phenomenon of urban health problems. Nursing care in the perinatal period to the women with HIV has differences with other nursing care in pregnancy. By this analysis of nursing practices, it is found that the anxiety during pregnancy condition has caused a major nursing problem due to lack of information needed by the client. Other problems that arises is the risk of the HIV transmission from mother to baby, the risk of premature birth and disability in infants. A programs to prevent HIV transmission from mother to baby is known as PMTCT ( Prevention of Mother-to-Child Transmission of HIV). PMTCT program is basically an attempt to prevent the transmission of HIV from mothers to their babies. This scientific work has shown that PMTCT interventions to prevent HIV transmission from mother to infant reduce the anxiety level in pregnancy with HIV/AIDS and improve the mother's knowledge.]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
"Isolasi sosial adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Praktik profesi ners merupakan proses pembelajaran di lahan praktek dengan melakukan asuhan keperawatan kepada klien secara langsung. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan isolasi sosial pada Tn. P dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama enam hari rawat pada tanggal 7 - 12 Mei 2018 pada Tn. P dengan usia 32 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah isolasi sosial. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan faktor eksternal dimana klien menganggap perawat sebagai stressor yang membahayakan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Social isolation is among of the negative symptoms of schizophrenia. Social isolation is characterized by decline or loss inability to interact with others. Clinical practice learning in clinic providing nursing care directly to clients. This paper aimed to analyze the nursing care of social isolation on Mr. P with schizophrenia paranoid. The nursing care process is based on the standard of generalist nursing care witch provided for six days from May 7th throughout 12th 2018 on Mr. P aged 32 years male.
Main nursing problem was social isolation. Nursing intervention was emphasized on client's ability to establish mutual relationship and improve client's communication skills gradually. Nursing interventions affected client positively as manifested gy decreased signs and symptoms of social isolation on the cognitive, affective, physiological and social aspects, but there had not been a decline in behavioral aspects. Client's barriers in establishing relationship with nurses were internal factors in which clients had negative judgments about themselves, others and the environment and external factors where clients considered the nurse as a threatening stressor. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized for individually, family, group and community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>