Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusmar Yusuf
Bandung: Armico , 1989
302 YUS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Santosa
Jakarta: Bumi Aksara , 2006
302.3 SLA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Koestoer Partowisastro
Jakarta: Erlangga, 1983
302 KOE d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Apa yang dilakukan ketika seorang istri harus bertingkah selayaknya istri namun di sisi lain dituntut untuk menjalani status sebagai PSK. Ketidakselarasan antara dua peran tersebut telah memicu ketegangan psikologis dalam diri mereka. Cara-cara PSK untuk meredakan ketegangan psikologis ini merupakan hal unik dan menarik untuk menjadi fokus penelitian. Lebih spesifik, permasalahan psikologis istri yang juga berperan sebagai PSK akan digali melalui proses belajar, keselarasan, serta ketidakselarasan konsep diri dalam kehidupannya. "
JPSU 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarlito Wirawan Sarwono
"Sebagai seorang yang menaruh minat terhadap kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dan sejak 1966 sampai saat ini telah melakukan pengamatan-pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, saya memperoleh kesan bahwa mahasiswa dapat merupakan kekuatan sosial politik yang penting. Aksi-aksi mahasiswa tahun 1966 yang berakhir dengan lahirnya Pemerintah Orde Baru merupakan bukti yang jelas. Demikianpun aksi-aksi setelah 1966 (1971, 1974, 1977) walaupun tidak sampai kepada perubahan Pemerintahan, namun cukup besar pengaruhnya sehingga Pemerintah merasa perlu mengadakan reaksi baik secara langsung maupun tidak langsung, dan nyata beberapa perubahan sosial memang terjadi. Larangan impor mobil mewah dan anjuran "pola hidup sederhana" yang dikeluarkan Pemerintah setelah aksi-aksi mahasiswa 1974 dan pencabutan SK 028 pada 1 Juli 1977 merupakan bukti akan kuatnya pengaruh aksi-aksi mahasiswa ini sebagai kelompok sosial.
Tertarik akan kenyataan ini, saya telah melakukan beberapa studi tentang aksi-aksi kemahasiswaan yang beberapa diantaranya telah dipublikasikan. Setelah cukup lama saya mengamati gejala aksi-aksi mahasiswa ini, tidak saja yang terjadi di dalam negeri melainkan juga yang terjadi di luar negeri, saya melihat sifat yang universal dari gejala ini, yaitu rata rata aksi-aksi mahasiswa membawa perubahan sosial-politik tertentu. Kenyataan ini mendorong saya untuk mengadakan studi yang lebih mendalam, terutama mengenai gerakan-gerakan protes mahasiswa. Bertepatan dengan tumbuhnya hasrat saya untuk mengadakan studi pendalaman ini, saya memdapat tawaran untuk mengadakan suatu penelitian tentang kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di Indonesia dari Direktorat iemahasiswaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tawaran pada awal 1976 ini tentunya saya terima dan saya menfaatkan sebaik-baiknya dan dilaksanakanlah suatu penelitian mendalam di 20 kota universitas di Indonesia.
Dari hasil studi yang dilaksanakan pada akhir tahun 1976 dan awal 1977 inilah saya melihat penemuan-penemuan tertentu yang merangsang untuk diteliti lebih mendalam guna dijadikan thesis. Oleh karena itulah, setelah dilakukan konsultasi-konsultasi thesis ini diajukan. Adapun yang dimaksudkan dengan "gerakan protes mahasiswa" dalam studi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara bersamasama atau sendiri-sendiri untuk menentang suatu kebijaksanaan yang dibuat oleh suatu otoritas (pimpinan universitas atau Pemerintah). Gerakan protes mahasiswa di sini tidak akin dipelajari sebagai gerakan organismik atau secara sosiologis, melainkan sebagai gejala psikologis dengan cara sosial tertentu ("socially determined")."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1978
D302
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Fajar
"Kasus penistaan agama pada pilkada DKI tahun 2016 memberikan gambaran bagaimana evaluasi bias dapat terjadi dalam relasi antar kelompok di Indonesia. Selain karena faktor agama, persepsi ketidakadilan dapat menjadi basis evaluasi bias antar kelompok. Kami menduga bahwa perbedaan konteks adil tidak adil memiliki peran terhadap evaluasi bias. Studi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran persepsi ketidakadilan (vs. adil) terhadap evaluasi bias berdasarkan perspektif diri dan Tuhan (N = 219; M age = 21,63; 49% perempuan). Studi eksperimen ini menggunakan desain 2 (pengambilan perspektif: diri dan Tuhan; within) x 2 (konteks: adil vs. tidak adil; between) mixed design. Evaluasi bias diukur dengan menggunakan skenario pemberian hukuman orang ketiga dimana partisipan memiliki peran sebagai orang ketiga yang dapat memberikan hukuman kepada target outgroup (pemain fiktif). Hasilnya menunjukkan bahwa konteks tidak adil (vs. adil) memiliki perbedaan yang signifikan terhadap evaluasi bias outgroup berdasarkan perspektif diri dan Tuhan. Evaluasi bias akan cenderung untuk lebih tinggi pada konteks tidak adil daripada konteks adil. Hasil ini memiliki implikasi bahwa dalam relasi antar kelompok persepsi ketidakadilan dan penggunaan perspektif diri (vs Tuhan) memiliki pengaruh terhadap evaluasi bias outgroup."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2017
150 JPS 15:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanno Rachmat
"Previous studies showed that social distance has an important role in explaining donation behavior. This is built on the notion that a person is more likely to give donation to someone with similar group memberships. However, each person has different levels of proximity (or distance) towards the target with group memberships. Objective/y, they may have the same social background. Subjectively, however, the person may perceive that their personal identity not closely related to the social group in common that might cause to perceive a distant to the target and cosequently would not be able to increase donation behavior. This study attempted to further understand the relationship of social distance with donation behavior by examining the fusion identity as moderator. One hundred and ten undergraduate Muslim students of Universitas Indonesia (M=19.87, SD=1. 10) were recruited as participants. We used 2 (social distance: near vs. distant) x 2 (identity fusion: high vs. low) between subject design. The analysis showed that 15.30% variance donation behavior can be explained by social distance, F(5,104)= 3.756, p= 0.04, though social distance did not have a significant unique effect to wards donation behavior. However, there was a significant interaction effect between social distance and identity fusion 0.456, SE: 0187, 9500 0/ [0.086, 0.826], t= 2.443. p= 0.016268, 95% CI [min 1235, min 0.173], t: min 2. 631, p= 0.010) but not when the identity fusion is high). Specially, social distance affected donation behavior when the identity fusion is low (b: min 0. 704, SE: 0."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2018
150 JPS 15:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Iman Subono
"Tesis ini memiliki tujuan untuk mengangkat pemikiran Erich Fromm mengenai manusia dan masyarakat dalam tradisi psikologi sosial materialis. Pemikiiran Erich Fromm ini layak untuk ditampilkan karena dua alasan utama yakni, (1) pemikiran ini bertumpu pada dua aliran besar pemikiran: Mandan dan Freudian. Ia merupakan kritik dan sintesa dan dua aliran pemikiran tersebut; (2) pemikiran ini memberikan kontribusi yang besar terhadap kejayaan Teori Kritis yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Sosial, yang kemudian lebih dikenal sebagai Mazhab Frankfurt. Yang belakangan ini kelihatannya jarang diangkat (sengaja ditenggelamkan?) dalam berbagai literatur yang ada Memang benar bahwa Erich Fromm hanya sebentar bergabung bersama Institut Penelitian Sosial, tapi tentu kita tidak bisa mengabaikan kontribusinya. Adapun permasalahan pokok yang diangkat adalah: bagaimana tinjauan kritis Fromm terhadap pemikiran Karl Marx dan Sigmund Freud yang bicara mengenai manusia dan masyarakat? Dan bagaimana pemikiran Erich Fromm sendiri, mengenai manusia dan masyarakat, dalam tradisi psikologi sosial materialis? Metode yang dipakai dalam tesis ini adalah, metode penelitian historis, deksriptif-analitis, dan komparasi-sintesis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Nina Chrisnawati
"Markus dan Kitayama (1991) mengklaim bahwa self-construal merupakan konsep yang paling tepat digunakan untuk menjelaskan perilaku individu. Di sisi lain, Triandis (1995) menyatakan bahwa individualisme-kolektivisme merupakan konsep yang paling tepat digunakan untuk menjelaskan perilaku individu. Sampai saat ini masih terjadi perdebatan di antara Para ahli untuk mengetahui dan menemukan penjelasan pasti, mana dari antara kedua konsep tersebut yang paling tepat digunakan untuk menjelaskan perilaku individu. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menguji kekuatan kedua konsep tersebut dalam menjelaskan perilaku individu, yang dalam penelitian ini akan diuji pada kasus memilih pasangan pada kelompok etnik Batak. Selain menggunakan self-construal dan individualisme-kolektivisme, peneliti juga menggunakan identitas etnik sebagai variabel penelitian. Hipotesis yang diajukan adalah (1) Self-construal, individualisme-kolektivisme, dan identitas etnik mempengaruhi kecenderungan individu dalam memilih pasangan; (2) self-construal memiliki pengaruh dan daya prediksi paling besar dibandingkan individualisme-kolektivisme, dalam menjelaskan kecenderungan individu ketika memilih pasangan. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis yang diajukan. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara self-construal laki-laki dengan selfconstrual perempuan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T 17835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irgahayu Madhina
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara tanggung jawab dan peran defender (pembela korban) dalam bullying pada siswa SD. Pengukuran tanggung jawab menggunakan alat ukur yang dikonstruksi oleh Sukiat (1993) dan pengukuran peran defender menggunakan alat ukur peran defender yang dikonstruksi oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian mengenai reaksi bystander oleh Rigby (2008), hasil penelitian mengenai alasan menjadi defender oleh Beane (2008), dan kriteria defender yang dikemukakan oleh Beane (2008). Partisipan berjumlah 135 siswa yang berasal dari dua sekolah dasar di kota Cilegon, dengan karakterisitik usia 10-12 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara tanggung jawab dan peran defender dalam bullying pada siswa SD sebesar 0,532 yang signifikan pada l.o.s. 0,01 (nilai p = 0,000). Artinya, semakin tinggi tanggung jawab yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi tingkat peran defender yang dimiliki.

This study was conducted to examine the relationship between responsibility and the role of defender in bullying incidence among elementary school students. The measurement of responsibility was conducted using measuring instruments constructed by Sukiat (1993). The measurement of the role of defender was conducted using measuring instrument constructed by the researcher based on bystander reaction study result by Rigby (2008); reasons being defender study result by Beane (2008); and defender criteria set out by Beane (2008). Total participants of this study was 135 students from two elementary schools in Cilegon with age characteristic of 10-12 years. The results of this study indicate that there is a significant positive relations between responsibility and the role of defender in bullying incidence among elementary school students with 0.532 which is significant at l.o.s. 0.01 (p value = 0.000). It means that the higher the responsibility held by the students, the higher their level of defending roles."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>