Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan dan JICA, 2009
362.198 2 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depertemen Kesehatan RI , 1996
362.795 IND i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Br Ginting, Lea Morry
"Kesehatan ibu dan anak adalah salah satu indikator derajat kesehatan yang dapat dinilai sebagai keberhasilan pelayanan kesehatan dan menjadi komponen indeks pembangunan dan indeks kualitas hidup. Namun, masalah kematian dan kesakitan Ibu dan anak di Indonesia masih merupakan masalah besar. Dengan demikian, pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Upaya penurunan angka kematian ibu dan anak diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang memiliki kualitas data dan utilitas data yang baik. Pelaporan dan pencatatan kesehatan ibu dan anak digunakan untuk melihat dan memantau faktor-faktor resiko dan non resiko selama proses kehamilan normal maupun tidak normal dalam melakukan intervensi segera. Puskesmas Berastagi dan Puskesmas Tiga Panah merupakan beberapa dari Puskesmas yang ditemukan ketidaksambungan data, tidak kredibel di Kabupaten Karo. Risiko dari data yang tidak kredibel adalah tidak bisa mengetahui besarnya masalah yang sesungguhnya sehingga tidak bisa memonitor, mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan program. Pukesmas Berastagi dan Tiga Panah menerima pelaporan KIA dari Bidan di Desa. Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak untuk melihat data kesehatan ibu dan anak yang ada di Puskesmas Berastagi dan Tiga Panah terutama pelaporan data dari Bidan di Desa. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas Berastagi memiliki kualitas data yang lebih baik dibandingkan dengan Puskesmas Tiga Panah namun masih terdapat desa yang harus diperbaiki dalam kualitas data; Penilaian lima komponen fungsi manajemen data, Puskesmas Berastagi memiliki pemanfaatan data dan informasi nilai yang paling rendah sedangkan untuk Puskesmas Tiga Panah dimana Pengolahan dan analisis data serta pemanfaatan data dan informasi memiliki nilai paling rendah ; Puskesmas Berastagi memiliki e-puskesmas namun belum mendukung pencatatan dan pelaporan KIA sedangkan Puskesmas Tiga Panah tidak memiliki e-puskesmas/SIMPUS; tidak terdapat SOP ; Formulir yang tidak tersedia secara rutin untuk Bidan di Desa di Puskesmas Berastagi sedangkan Puskesmas Tiga Panah tersedia secara rutin namun masih ditemukan Bidan di Desa mengirimkan dengan selembar kertas; tidak terdapat kebijakan secara tertulis terkait pencatatan dan pelaporan KIA; tidak pernah dilakukan pre dan post test di Puskesamas Berastagi dan Tiga Panah; Puskesmas Berastagi tidak memiliki dana khusus pencatatan dan pelaporan KIA.

Maternal and child health is one indicator of health status that can be assessed as the success of health services and is a component of the development index and quality of life index. However, the problem of maternal and child mortality and morbidity in Indonesia is still a big problem. Thus, maternal and child health services are a top priority in health development in Indonesia. Efforts to reduce maternal and child mortality require a recording and reporting system that has good data quality and data utility.Maternal and child health reporting and records are used to view and monitor risk and non-risk factors during normal and abnormal pregnancy processes in carrying out immediate interventions. Puskesmas Berastagi and Puskesmas Tiga Panah are some of the Puskesmas that were found to be data disconnected, not credible in Karo District. The risk of data that is not credible is not being able to know the true magnitude of the problem and so being unable to monitor, evaluate the success or failure of the program. Pukesmas Berastagi and Tiga Panah receive MCH reports from the village midwife. Therefore, it is necessary to have an evaluation of the recording and reporting system for maternal and child health to see the data on maternal and child health at the Berastagi and Tiga Panah Puskesmas, especially the reporting of data from village midwives. This research is a qualitative research by collecting data through observation interviews and documentation studies. The results showed that Puskesmas Berastagi has better data quality than Tiga Panah Puskesmas but there are still villages that need improvement in data quality; b. The assessment of the five components of the data management function, Puskesmas Berastagi has the lowest value data and information utilization, while for Tiga Panah Puskesmas that data processing and analysis as well as data and information utilization has the lowest value; Berastagi Puskesmas has an e-puskesmas but it does not yet support MCH recording and reporting, while the Tiga Panah Puskesmas does not have an e-puskesmas / SIMPUS; there isn’t standard operating procedures; Forms that were not regularly available for Village Midwives at Puskesmas Berastagi while Puskesmas Tiga Panah were available regularly but were still found. Village midwives sent them with a sheet of paper; there is no written policy regarding MCH recording and reporting; never done pre and post test at Puskesamas Berastagi and Tiga Panah; Berastagi Puskesmas does not have special funds for recording and reporting MCH."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windi Nur Emiria
"Masa paling krusial bagi tumbuh kembang anak adalah seribu hari pertama kehidupan (HPK). Bayi yang lahir kurang bulan dan bayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting. Pencegahan perrlu dilakukan melalui intervensi perawatan khusus untuk mencegah gangguan permanen yang sulit diperbaiki salah satunya melalui perencanaan pulang menggunakan buku KIA untuk bayi kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitasiperencanaanipulang menggunakan buku KIA untuk bayi kecil terhadap kepercayaan diri ibu merawat BBLR dan berat badan bayi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang melibatkan masing-masing 23 responden untuk kelompok kontrol dan intervensi. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan BBLR dan bayinya. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Kelompok intervensi mendapatkan edukasi menggunakan buku KIA untuk bayi kecil, video, demonstrasi dan redemonstrasi. Dan kelompok kontrol mendapatkan edukasi yang rutin dilakukan di rumah sakit. Pengukuran kepercayaan diri ibu dilakukan menggunakan Maternal Confidence Questionnaire (MCQ) dan pemantauan berat badan bayi menggunakan lembar observasi berat badan bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pulang menggunakan buku KIA untuk bayi kecil berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri ibu (p<0,001), dan juga berpengaruh signifikan terhadap berat badan bayi (p=<0,001). Intervensi perencanaan pulang menggunakan buku KIA bayi kecil efektif meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam merawat dan berat badan BBLR. Penelitian ini merekomendasikan penerapan perencanaan pulang menggunakan buku KIA untuk bayi kecil sebagai salah satu intervensi dalam pencegahan stunting.
.....The most crucial period for child development is the first thousand days of life (HPK). Babies born preterm and babies with low birth weight (LBW) have a higher risk of experiencing stunting. Prevention needs to be done through special treatment interventions to prevent permanent disorders that are difficult to fix, one of which is through discharge planning using the MCH handbook for small babies. This study aims to determine the effectiveness of discharge planning using the MCH handbook for small babies on mothers' confidence in caring for LBW babies and their babies' weight. This research is a quasi-experimental study involving 23 respondents each for the control and intervention groups. Respondents in this study were mothers who gave birth to LBW babies and their babies. The selection of respondents was carried out using consecutive sampling techniques. The intervention group received education using the MCH book for small babies, videos, demonstrations and redemonstrations. And the control group received routine education at the hospital. Measuring mother's self-confidence was carried out using the Maternal Confidence Questionnaire (MCQ) and coaching the baby's weight using the baby's weight observation sheet. The results showed that planning to go home using the MCH handbook for small babies had a significant effect on the mother's self-confidence (p<0.001), and also had a significant effect on the baby's weight (p=<0.001). Discharge planning interventions using the MCH book for small babies effectively increase mothers' confidence in caring for LBW babies and their weight. This study recommends implementing discharge planning using the MCH handbook for young infants as an intervention in preventing stunting."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Edy Sunarko
"Salah satu aspek yang memprihatinkan dari buruknya standar kesehatan adalah kurangnya perhatian terhadap ibu hamil. Gambaran ini dapat dilihat dari besarnya angka kematian ibu, komplikasi dan kecacatan karena melahirkan. Dari data kesehatan di Indonesia pada tahun 1999 menunjukkan bahwa angka kematian ibu dan kematian bayi di Indonesia adalah tertinggi di negara-negara ASEAN. Pengalaman negara lain yang sejajar dengan Indonesia seperti Srilangka, Thailand dan Malaysia terhadap penurunan kematian ibu dan bayi yang signifikan adalah dengan meningkatkan akses pelayanan ibu dan anak secara Cuma-Cuma di fasilitas pelayanan kesehatan.
Gambaran akses pelayanan kesehatan ibu dan anak di fasilitas kesehatan masih belum baik, hal ini terlihat dan angka persalinan oleh tenaga kesehatan hanya 47.4%, dan tingginya (72%) pertolongan persalinan yang dilakukan di rumah penduduk, serta besarnya angka persalinan yang ditolong oleh dukun masih sekitar 44%. Kesulitan akses terhadap pelayanan kesehatan di Lampung Tengah dapat dipahami, dengan rnemperhatikan tingkat kemampuan ekonomi penduduk yang sebagian besar masih hidup di bawah garis kemiskinan. Pada sisi yang lain pemerintah belum terlihat membantu pada upaya alokasi pendanaan akses pelayanan KIA, kecuali melalui program JPSBK bagi keluarga miskin yang juga masih diragukan kelestariannya (sustainable).
Penelitian ini terbatas pada analisis pendanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak di kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2003. Waktu penelitian pada bulan April sampai Juni 2004 dengan menggunakan data sekunder dari Susenas, SKR1, dan SDKI serta data primer tentang tarif pelayanan kesehalan ibu dan anak di Lampung Tengah tahun 2004. Penelitian merupakan studi kualitatif yang bersifat eksploratif dan rancangan studi yang digunakan adalah metode operation research. Studi menggunakan pendekatan analisis ekonomi untuk melihat kebutuhan pendanaan pelayanan KIA dan alternatifnya dimasa yang akan datang yang memungkinkan Pemda mampu melakukan intervensi.
Dari berbagai alternatif tempat pelayanan KIA dikaitkan dengan beban pendanaan yang harus disediakan, maka tempat pelayanan yang paling efektif dan komprehensif adalah Puskesmas dengan tarif unit cost yang sudah memperhitungkan biaya peningkatan mutu dan kapasitas pelayanan. Bidan di desa juga terlihat efektif terulama dalam menjangkau pelayanan keluarga berencana dan pelayanan kehamilan (ANC).
Apabila puskesmas sebagai pilihan tempat pelayanan KIA, maka untuk mendanai penduduk miskin dan kurang mampu pada tahun 2004 Pemda perlu menyediakan alokasi dana sekitar Rp 18.900.097 987,-. Jika seluruh penduduk sebagai target yang harus dilayani maka Pemda perlu menyediakan dana sekitar Rp 19.286.043.250.
Beberapa keuntungan bagi Pemda akibat penyediaan dana pelayanan KIA yaitu, pertama akan segera menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi, kedua Pemda mendapat respons positif terutama dari masyarakal sehingga akan meningkatkan bargaining position secara polilis, ketiga Pemda mulai mempersiapkan mutu SDM yang berkualitas untuk jangka panjang sehingga pada gilirannya akan meningkatkan HDI kabupaten Lampung Tengah.
Beberapa pilihan dapat dilakukan Pemda dalam upaya pendanaan KIA yaitu, pertama membagi beban pendanaan dengan pemerintah pusat. kedua mendorong pemerintah segera membuat dan menetapkan sistem pembiayaan kesehatan berbasis sosial, dan ketiga melakukan kajian untuk memungkinkan terbentuknya sistem pembiayaan kesehatan dan kelembagaannya di daerah tingkat kabupaten.
Daftar bacaan : 58 ( 1981 - 2003)

Health Financing Requirements of Mother and Child Health Services in Central District of Lampung on 2003 Year One of aspect have concerning obsolesce of the health status arc the lack of attention for women pregnants. It's was describe that as highest of maternal mortality rate, and bear with handicap. Data of health in Indonesia at 1999 was indicated that maternal mortality and child mortality of Indonesia is highest among ASEAN nations. Lesson learned with as other similar state as Indonesia like Srilangka, Thailand And Malaysia had decreased MMR and IMR which significant by improving access to the health services without charges. This one important come of the facts for insufficient health services access.
Access to the heath services by mother and child is still worse, its can be seen from number birth by professional birth it's just 47.4%, in the other side number of birth by birth attendance still 44%. Many people (72%) was beared at they own home. Insufficient of access to the health services in Central District of Lampung is perceivable when have understand about economic disabilities. Most of people have life above the poverty line. By the way the Government not yet have been assist an effort to financing allocation for accessing mother and child services, excepted had through fund of the JPSBK program for impecunious family, it's also hang in doubt for continuing.
This research was limited just to financing analyze of the mother and child health services in Central District of Lampung 2003 year. The study conducted between April to June 2004 by using secondary data from Susenas, SKRT, and SDKI. Besides that the primary data have put from tariff of several health services on 2004 year. The Research are qualitative study having present of explorative study and used method by operation research. The study use by the economic analysis to predict finance requirements of mother and child services, and had assumed forecast of several alternative founding as able as conduct of the Local government intervention.
Of the various the mother and child health services was related by a financing which must be provided, the most comprehensive and effective service place are Puskesmas with a consider have been improve of quality and capacities. Village of midwife is also have consider most effective, especially to reach the family planning and antenatal cares.
While the puskesmas was appoint of mother and child services, for the fund of impecunious resident at the year 2004 the Local government most require be prepared the fund allocation about Rp 18.900.097 987,-. If include all of people at the Local government must be prepared the fund about Rp 19.286.043.250,-.
There are some advantage for Local government gain of health services financing of mother and child, the first will immediately degrade the number of morbidities and IMR, MMR, second the Local government will get the positive response especially from society so will gain increase bargaining positions of political scene, third the Local government have begin prepare to increase the human resources quality in the long distance so that will improve the human development index.
There are some choices could be done by Local government for an effort the mother and child financing, first divide the financing burden with the central government, second push the government immediately make and specify the financing health system base on social scene, and third be conduct the appropriate study of probable health financing system in district.
References : 58 (1981 - 2003)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: EGC, 2015
618.2 REE mt I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia , 2021
618.92 BUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1992
618.4 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>