Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
St. Louis: Mosby , 1982
617.554 7 PRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Asmorohadi
"Karya ilmiah akhir ini merupakan kumpulan dari laporan praktik residensi keperawatan medikal bedah yang terdiri dari laporan kasus kelolaan, penerapan edukasi perawatan kolostomi berdasarkan evidence based nursing dan laporan inovasi tentang aplikasi pengkajian ESAS (edmonton symptom assessment system). Praktik ini menerapkan asuhan keperawatan pada pasien kanker dengan menggunakan pendekatan teori peaceful end of life. Fokus dari teori ini adalah menerapkan lima konsep utama yaitu nyeri, nyaman, dihargai dan kedekatan dengan orang yang bermakna. Tujuan dari pendekatan teori ini adalah untuk mencapai kehidupan yang damai dan berarti bagi keluarga dan orang lain diakhir kehidupannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pasien adalah edukasi. Edukasi perawatan kolostomi bertujuan untuk memandirikan pasien dalam merawat kolostominya. Metode edukasi perawatan kolostomi dengan audiovisual mampu memberikan motivasi pada pasien kanker. Selama proses perawatan keluhan pasien harus mendapatkan perhatian yang khusus. Pengkajian ESAS akan membantu mencatat keluhan secara sistematis. Kelima konsep dari teori peaceful end of life dapat dijadikan acuan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien kanker, sedangkan edukasi perawatan kolostomi dengan menggunakan audovisual lebih mudah dipahami oleh pasien, dan format pengkajian ESAS merupakan instrumen pengkajian yang valid, layak dan dapat diandalkan untuk menilai gejala yang dirasakan pasien.

Scientific work is a compilation of the final report medical-surgical nursing practice residency which consists of case reports under management, the application of colostomy care education based on evidence based nursing and innovation reports on applications ESAS assessment (edmonton symptom assessment system). This is implement nursing care to cancer patients using a theoretical approach peaceful end of life. The focus of this theory is the application of the five main concepts of pain, comfortable, valued and meaningful proximity with people. The purpose of this theoretical approach is to achieve a peaceful and meaningful life for families and others at the end of his life. One effort to improve the knowledge and skills of the patient was education. Education aims to colostomy selfcare. Method of education with audiovisual able to motivate cancer patients. During the treatment process of the patient's complaints should get special attention. ESAS assessment will help record complaints systematically. The fifth concept of the peaceful end of life theory can be used as a reference in performing nursing care to cancer patients, whereas colostomy care education by using audiovisual more easily understood by the patient, and assessment formats ESAS is a valid assessment instrument, feasible and reliable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alldila Hendy P.S
"Latar belakang: Tindakan pembuatan kolostomi, telah menjadi bagian prosedur penting dalam penatalaksanaan pembedahan pada beberapa penyakit yang melibatkan saluran gastrointestinal. Sehingga perlu dicari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya komplikasi.
Metode: Studi potong lintang retrospektif analitik, di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan mencatat rekam medis pasien pasca kolostomi dari bulan Januari 2012 hingga Desember 2014 di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Jakarta Departemen Ilmu Bedah divisi Bedah Digestif.
Hasil: Dari 136 kasus pasca kolostomi, 66 pasien mendapatkan komplikasi pasca kolostomi, 14 kasus komplikasi awitan dini dan 52 awitan lambat. 70 kasus tindakan pasca kolostomi adalah tanpa komplikasi. Komplikasi terbanyak adalah dermatitis, yaitu 31 pasien (22.8%), kasus infeksi/abses/fistula dan obstruksi usus, yaitu 13 pasien (9.6%) dan 5 pasien (4.4%). Komplikasi yang jarang terjadi adalah retraksi stoma sebanyak 2 pasien (1.5%), prolaps stoma dan nekrosis/gangren, yaitu hanya 3 pasien (2.2%).
Operasi cito memiliki resiko lebih besar terjadinya komplikasi pasca kolostomi daripada operasi yang dilakukan secara elektif (p 0.007, OR 2.85), Berdasarkan operator yang melakukan pembuatan kolostomi, konsulen memiliki resiko lebih kecil terjadinya komplikasi kolostomi dibandingkan trainee maupun residen (p < 0.0001). faktor usia, dimana usia sekitar 50 tahun (mean±SD,50.94±14) memiliki resiko terjadinya komplikasi pasca kolostomi (p 0.018).

Kesimpulan: Faktor-faktor berdasarkan jenis operasi (cito atau elektif), faktor usia, dan operator pembuat kolostomi memiliki hubungan bermakna dengan peningkatan angka kejadian komplikasi pasca kolostomi di RSCM.


Background : A colostomy procedure is an important part in the management of surgical procedures in some diseases involving the gastrointestinal tract. So it is necessary to find the factors that influence the occurrence of complications.
Method : This is a retrospective cross-sectional analytic study in Cipto Mangunkusumo Hospital noting medical records of patients after the colostomy from January 2012 to December 2014 at the division of Digestive Surgery.
Results : In 136 cases of post-colostomy, 66 cases have complications, 14 is early-onset and 52 is late-onset. 70 is without complications. Most complications are dermatitis, which is 31 (22.8%), cases of infection/abscess/fistula and intestinal obstruction are 13 (9.6%) and 5 patients (4.4%). A rare complication is colostomy retraction by 2 patients (1.5%), colostomy prolapse and necrosis/gangrene, which is only 3 patients (2.2%).
A colostomy procedure in emergency surgery is more risky than elective surgery for complications after colostomy (p 0.007, OR 2.85), Based on the operator who perform a colostomy procedure, the consultant had a lower risk of complications than fellow or resident (p <0.0001). Based on the age factor, where the age of about 50 years has a risk of complications after colostomy (p 0.018).
Conclusion : The timing of operation (emergency or elective), age, and operator who perform a colostomy procedure have a significantly relationships with an increased prevalence of complications after colostomy in RSCM."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1999
WI 520 Sas N99P
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purwanto
"Kolostomi dapat diartikan sebagai suatu pembedahan dimana suatu pembukaan dari kolon (usus besar) yang keluar dari abdomen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien mengenai perawatan kolostomi bag dirumah sakit. Studi ini menggunakan design deskriptif. Sampel pada penelitian ini sebesar 23 responden, dengan teknik total sampling. Hasil pada riset ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan klien dengan kolostomi bag sebesar 65,2%. Rekomendasi pada penelitian ini dapat meningkatkan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan dan diharapkan untuk melakukan penelitian kualitatif dan metode yang lebih komprehensif sehingga tergali data yang lebih dalam tentang pengetahuan mengenai perawatan kolostomi bag.

Colostomy can be interpreted as a surgery in which an opening of the colon or large intestine out of the abdomen. The purpose of this study was to determine the level of knowledge regarding client care colostomy bag at hospital. This study used descriptive design. The sample in this study was 23 respondents with sampling total technique. The result showed that the level of knowledge patient with the bag colostomy is 65,2%. Recomendation in this study can improve the science of nursing in providing nursing care and is expected to do more comprehensive research and qualitative methods of data that can be mined deeper knowledge about the colostomy bag care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anik Maryunani
Jakarta: Salemba Medika, 2016
610.73 ANI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yohana
"ABSTRAK
Kanker kolorektal telah menjadi salah satu perhatian secara nasional karena menyebabkan angka harapan hidup masyarakat menurun, salah satunya disebabkan karena faktor kehidupan pasca kolostomi. Tindakan kolostomi seharusnya menjadi tindakan lifesaving, namun ironisnya menyebabkan masalah kompleks baik fisik maupun psikososial akibat perubahan fisik yang terjadi, salah satunya gangguan citra tubuh. Edukasi yang komprehensif dan sikap profesionalisme perawat sebagai edukator menjadi kunci utama dalam membantu pasien mencapai kemandirian, kepercayaan diri, dan penerimaan untuk adaptasi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan intervensi edukasi perawatan stoma (colostomy self-care), meliputi edukasi karakteristik stoma sehat dan tidak sehat, komplikasi stoma, serta cara membersihkan dan mengganti kantong stoma terhadap masalah keperawatan gangguan citra tubuh pada pasien kanker kolorektal dengan kolostomi permanen. Hasilnya menunjukkan bahwa edukasi terbukti dapat meningkatkan pengetahuan, penerimaan, dan kemampuan klien untuk melakukan perawatan stoma. Kesimpulannya adalah semakin tinggi pengetahuan pasien, maka semakin tinggi kesiapan dan kepercayaan dirinya untuk mampu beradaptasi dengan kondisi stomanya.

ABSTRACT
Colorectal cancer has become one of the national concerns due to causing life expectancy to decline. One of the contributing factors is the post colostomy life. that should aim for lifesaving, but instead the physical changes cause complex physical and psychosocial problems, namely body image disturbance. Comprehensive education and professionalism of nurses as educators are key in helping patients achieve independence, self-confidence, and acceptance for adaptation. This case study paper aims to analyze the application of colostomy self-care education, including education about healthy and unhealthy stoma signs, stoma complications, as ell as how to empty and replace the stoma pouch. The results show that education has been proven to increase client knowledge, acceptance, and ability to perform stoma care. The conclusion is that the higher the patients knowledge, the higher his readiness and confidence to be able to adapt to the condition of stoma

"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitri Lidia
"

Penyakit Hirschsprung, atau congenital agangclionic megacolon, merupakan penyakit yang terdapat di usus besar karena tidak terdapatnya sel parasimpatik ganglion di dinding segmen rectum dan kolon. Penyakit ini memiliki angka insiden berkisar 1 di antara 5000 kelahiran. Penatalaksanaan definitif atau tindakan pembedahan perlu dilakukan untuk mengatasi dampak dan komplikasi dari penyakit Hirschprung. Salah satu dampak post operasi dari prosedur definitif pada anak dengan Hirschprung adalah munculnya keluhan mual dan muntah atau yang biasa disebut dengan post operative nausea and vomiting (PONV). Berdasarkan analisis masalah pada pasien kelolaan, terdapat masalah keperawatan yang terjadi pada Anak A diantaranya nyeri akut, mual (nausea), dan risiko infeksi yang muncul pada masa post operasi penutupan stoma dan prosedur definitif. Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan penggunaan aromaterapi dan teknik relaksasi napas dalam selama 3 hari penerapan implementasi keperawatan, didapatkan hasil penurunan stimulus mual dan dorongan untuk muntah yang dibuktikan dengan penurunan skor NRS, INVR, dan KIN setelah diberi intervensi. Anak dapat memperagakan teknik napas dalam untuk mengurangi sensasi mual, tidak ada tanda-tanda kekurangan cairan akibat dari mual dan anak tampak lebih tenang dalam beristirahat. Pelayanan keperawatan diharapkan dapat menerapkan implementasi pemberian aromaterapi dan relaksasi napas dalam menangani masalah mual dan muntah sebagai inovasi dalam lingkup pelayanan kesehatan.



Hirschsprungs disease, or congenital agangclionic megacolon, is a disease found in the large intestine because there is no ganglion parasympathetic cell in the segment wall of the rectum and colon. This disease has incidents ranging from 1 in 5000 births. Definitive management or surgical action needs to be done to overcome the effects and complications of Hirschprungs disease. One of the postoperative effects of the definitive procedure in children with Hirschprung is the appearance of complaints of nausea and vomiting or commonly referred to as postoperative nausea and vomiting (PONV). Based on the problem analysis in managed patients, there are nursing problems that occur in Child A including acute pain, nausea (nausea), and the risk of infection that occurs during postoperative stoma closure and definitive procedures. After nursing care with the use of aromatherapy and deep breathing relaxation techniques for 3 days of nursing implementation, we found a decrease in stimulus nausea and an urge to vomit as evidenced by a decrease in NRS, INVR, and KIN scores after being given an intervention. Children can demonstrate deep breath techniques to reduce the sensation of nausea, there are no signs of lack of fluids due to nausea and the child appears more calm in resting. Nursing services are expected to be able to implement the implementation of aromatherapy and relaxation of breath in dealing with the problem of nausea and vomiting as innovation in the scope of health services.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Fiolenty B. Marulianna
"Kolostomi merupakan suatu tindakan pembuatan saluran antara kolon dengan dinding abdomen, dimana melalui jalan pintas tersehut feses dikeluarkan (Black, 1997), dan tindakan ini mengakibatkan perubahan struktur tubuh pada klien yang dapat mempengaruhi perubahan penampilan perilaku dalam interaksi sosial. Terkait dengan keadaan di atas, aspek psikososial menjadi salah satu fokus penting dalam perawatan klien khususnya klien dengan kolostomi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara pemasangan kolostomi permanen dengan perubahan interaksi sosial. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan 17 responden di RS Saint Carolus Jakarta. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner yang berisikan data demografi klien dan data tentang interaksi sosial dan setelah data terkumpul selanjutnya diolah dan dilakukan analisa data. Analisa data dilakukan dengan mencari nilai mean (nilai rata - rata). Dari hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan kolostomi permanen dapat menimbulkan perubahan interaksi sosial. Hal ini ditandai sebagian besar ditandai dengan sebagian besar responden (64,7 %) merasa tersiksa dan malu untuk dekat dengan orang lain, serta merasa curiga bila orang lain melihat daerah tubuh yang terpasang kolostoini. Klien dengan kolostomi yang memiliki faktor resiko lebih besar terhadap perubahan interaksi sosial adalah dari segi aspek usia ( 36 -40 tahun ), jenis kelamin ( perempuan ), tingkat pendidikan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, pekerjaan sebagai pedagang dan beIum menikah . Pelaksanaan operasi yang sudah lama ( ± 9 tahun yang lalu ). Mengurangi resiko perubahan interaksi sosial yang kemungkinan dikarenakan sudah beradaptasi dengan keadaannnya. Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan dalam hal waktu, tempat dan instrumen penelitian. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan penelitian seanjutnya dengan menggunakan instrumen yang validitas dan reliabilitasnya tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5198
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Laura Josephine
"ABSTRAK
Kolostomi adalah adalah tindakan pembedahan berasal dari kolon yang bertujuan untuk mengeluarkan feses dan flatus. Indikasi pembuatan kolostomi bisa diakibatkan karena adanya kelainan kongenital maupun adanya kegawatdaruratan. Komplikasi berupa iritasi kulit, dari pemakaian kolostomi ini dapat mencapai 75 % pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas kantong kolostomi modifikasi terhadap kejadian iritasi kulit sekitar kolostomi pada anak. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif sebagai jenis data dan deskriptif analitik sebagai desain penelitian. Pengambilan data dilakukan dalam kurun waktu tiga minggu, dan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel, menggunakan total sampling. Semua data diambil dari ruang perawatan dan poli klinik, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta. Instrumen penelitian yang digunakan, menggunakan kuesioner dan format observasi, dan uji data yang digunakan adalah uji statistik korelatif analitik. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat kuat antara kualitas kantong kolostomi modifikasi dengan kejadian iritasi pada kulit sekitar kolostomi anak.

ABSTRACT
A Colostomy is a surgical procedure in which the colon is deverted to the abdomen to pass faeces and flatus. Indication of colostomy form are caused by congenital disease or emergency case. There are complications of this colostomy, such as parastomal skin problems that can reach up to 75% and can occur in children. The aim of this research is to know relation modification colostomy bag with the apparition periostomal sore skin in children. This research used quantitatif study as kinds of data, and used descriptif analitic as a research desain. Data collection taken in three weeks and used a cross sectional approach and total sampling as a methode. All of data, taken from ward and poly clinic in Mother and Child Hospital Harapan Kita, Jakarta. This research used questionaire and observation format, and analitic correlation as a data test. The result of this research there is a strong correlation between modification colostomy with periostomal sore skin in children.
"
2015
S61256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>