Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roy, Callista
New Jersey: Pearson, 2009
610.73 ROY r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roy, Sister Callista
Connecticut: Appleton & Lange, 1999
610.73 ROY r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roy, Sister Callista
Connecticut: Appleton & Lange, 1991
610.73 ROY r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarti
"Karakteristik biologis bayi prematur dan perpisahan ibu-bayi akibat hospitalisasi akan memunculkan masalah risiko gangguan perlekatan antara ibu dan bayi prematur. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan enam langkah proses keperawatan Roy dalam asuhan keperawatan pada bayi prematur dengan masalah risiko gangguan perlekatan. Desain yang digunakan adalah studi kasus. Lima kasus bayi prematur yang menjadi pembahasan dalam artikel ini mengidentifikasi adanya masalah risiko gangguan perlekatan antara ibu dan bayi. Intervensi keperawatan diberikan dengan mengelola stimulus lingkungan melalui serangkaian intervensi keperawatan yang saling memengaruhi antara keempat mode adaptif, salah satunya adalah melalui aplikasi perawatan metode kanguru (PMK) atau skin to skin contact.
Evaluasi hasil berdasarkan pencapaian respon adaptif, menunjukkan sebagian besar tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai atau tercapai sebagian dan menunjukkan perbaikan meskipun dapat dikatakan belum dapat diatasi secara keseluruhan. Model Adaptasi Roy dapat memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan adaptasi bayi prematur dengan masalah risiko gangguan perlekatan di ruang perawatan khusus dan intensif neonatus. Posisi kanguru Suported Diagonal Flexion (SDF) direkomendasikan sebagai alternatif pilihan untuk dapat meningkatkan kualitas interaksi dan perlekatan ibu-bayi prematur.

The biological characteristics of premature infants and the separation of mother-baby due to hospitalization will raise the risk of attachment disorders between the mother and premature babies. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of the application of Roy's six-step nursing process in nursing care to premature babies with the problem of attachment disorder risk. The design used is a case study. The five cases of preterm infants discussed in this article identified a risk of maternal-infant attachment disorders. Nursing interventions are provided by managing environmental stimuli through a series of nursing interventions that affect each of the four adaptive modes, one of which is through the application of kangaroo mother care (KMC) or skin to skin contact.
Evaluation outcomes based on the attainment of adaptive responses shows that most nursing care goals can be achieved or partially achieved and show improvement even though it can not be said to be overcome as a whole. Roy's Adaptation Model can provide a framework for conducting nursing care to improve the adaptation of premature infants to the problem of attachment disorder risk in special and intensive care rooms of neonates. Kangaroo Suported Diagonal Flexion (SDF) positioning is recommended as an alternative choice to improve the quality of interaction and attachment of premature mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Suryani
"Penyakit fisik sering berdampak pada masalah psikologis (gangguan mental emosional). Masalah psikososial yang paling banyak terjadi adalah pada masalah depresi dan ansietas yang akan menghambat proses penyembuhan. Ansietas merupakan perasaan khawatir, tidak pasti terhadap sesuatu yang tidak jelas.
Tujuan: menjelaskan efektifitas terapi penghentian pikiran dan terapi kognitif pada klien ansietas menggunakan pendekatan model teori adaptasi Roy. Analisis dilakukan pada 26 klien penghentian pikiran+kognitif terapi, dan 24 klien penghentian pikiran.
Hasil: pemberian terapi penghentian pikiran+terapi kognitif lebih meningkatkan penurunan tanda dan gejala ansietas dan meningkatkan kemampuan klien ansietas. Penggunaan pendekatan terapi penghentian pikiran mampu mengatasi pikiran irrasional yang muncul berulang sedangkan terapi kognitif dapat menggantikan pikiran automatis negatif.
Saran: kombinasi penghentian pikiran+terapi kognitif pilihan pada awal program pemulihan klien dengan penyakit fisik yang mengalami ansietas yang dapat meningkatkan hasil pengobatan.

Physical illness often affectEed the psychological problems (mental emotional disorder). Psychosocial problems was most common in depression and anxiety issues that impeded the healing process. Anxiety was a feeling worried, uncertain about something that is not clear.
Objective: to explain the effectiveness of thought stopping and cognitive therapy on anxiety clients with physical illness approach Roy adaptation theory model. Analysis was conducted on 26 clients thought stopping + cognitive therapy, and 24 clients thought stopping.
Results: Thought stopping and cognitive therapy further improved the signs and symptoms decreased anxiety and improved the ability of client anxiety. The used of therapeutic approaches thought stopping is able to terminated irrational thoughts that appear repeatedly while cognitive therapy can replaced negative automatic thoughts.
Recomendation: a combination of thought stopping and cognitive therapy selected at the beginning of the recovery program clients with physical illness that experience anxiety that can improved treatment outcomes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqqi Ubaidillah
"ABSTRAK
Prevalensi hospitalisasi pasien diabetes cukup tinggi dengan berbagai macam alasan untuk dirawat inap, namun upayadalam pengontrolan glukosa darah sering mengalami kegagalan walaupun sudah dilakukan dengan pendekatan medis.Kegagalan dalam pengontrolan glukosa darah dapat mengakibatkan komplikasi baik akut maupun kronis. Pencegahankomplikasi memerlukan peran dari berbagai multidisiplin ilmu salah satunya adalah perawat spesialis medikal bedahdalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan berbagai teori keperawatan. Salah satunyaadalah Model adaptasi Roy yang dapat dijadikan acuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistik dankomprehensif dengan meminimalkan stimulus yang mempengaruhi adaptasi agar tercapai perilaku yang adaptif. Praktekberbasis bukti atau evidence based nursing menggunakan kognitif behavioral terapi bertujuan untuk meningkatkankepatuhan pasien terhadap regimen terapeutik. Peran perawat spesialis sebagai inovator untuk meningkatkan self-carepasien DM tipe 2 dengan upaya program self-health assessment. Kata kunci: Diabetes Mellitus, Perawat Spesialis, Model Adaptasi Roy, kognitif behavioral terapi dan self-care.
ABSTRACT
Abstract Prevalence of hospitalization diabetes patient is quiet high with various reason to be admitted, but the efforts incontrolling blood glucose often fail even after performed by medical approach. Failure of glucose control could causeboth acute and chronic complication. A multidisciplinary approach is essential to prevent DM complications and improvepatient rsquo s quality of life. The medical surgical nurse specialist is expected to have a central role in diabetes care, and toperform nursing care based on nursing theories. Roy adaptation model can be utilized as a framework for nurses inproviding a holistic and comprehensive nursing care by minimizing stimuli that affect patient rsquo s ability to become adaptive.Evidence based nursing used cognitive behavioral therapy purposed to improve patient rsquo s adherence towards DM therapyprogram. The medical surgical nurse specialist took part as the innovator of care to enhance self care diabetes tipe 2through self health assessment program.Key word diabetes mellitus, nurse specialist, adaptation model Roy, cognonitive behavioral therapy and self care"
2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah
"Neonatus prematur seringkali mengalami gagal napas dan gangguan ventilasi spontan akibat dari kegagalan adaptasi ekstrauterin, sehingga membutuhkan bantuan ventilasi mekanik. Extremely preterm, very preterm, dan kondisi klinis yang kompleks dapat mengakibatkan perlunya dukungan ventilasi mekanis yang berkepanjangan, kadangkadang membutuhkan trakeostomi. Tujuan karya ilmiah ini untuk mengaplikasikan Model Adaptasi Roy dalam asuhan keperawatan pada neonatus dengan gangguan ventilasi spontan. Desain yang digunakan adalah studi kasus terhadap lima neonatus prematur yang mengalami gangguan ventilasi spontan dengan pendekatan proses keperawatan. Aplikasi Model Adaptasi Roy diimplementasikan untuk meningkatkan respons adaptif dan menurunkan respons inefektif pada empat mode adaptasi fisiologisfisik, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Intervensi keperawatan berdasarkan evidence-based nursing practice seperti manajemen ventilasi mekanik, pemantauan respirasi, dan perawatan rutin trakeostomi dengan menggunakan bundel TRACHE-T, serta intervensi lainnya. Pada evaluasi, dua neonatus menunjukkan respons adaptif meningkat dan gangguan ventilasi spontan teratasi. Tiga neonatus lainnya menunjukkan respons inefektif. Respons inefektif tersebut dipengaruhi oleh imaturitas dengan PMA kurang dari 28 minggu pada dua neonatus, dan satu neonatus dengan BPD berat dengan trakeostomi. Edukasi perawatan trakeostomi neonatal dengan menggunakan game terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat di ruang perinatologi.

Premature neonates often experience respiratory distress and spontaneous ventilation disorders due to the failure of extrauterine adaptation, which requires mechanical ventilation. Extremely preterm, very preterm, and medically complex infants need prolonged mechanical ventilation support, sometimes tracheostomy. This study aims to apply Roy's Adaptation Model in nursing care for neonates with impaired spontaneous ventilation. We adopted a case study of five premature neonates who experience impaired spontaneous ventilation through a nursing process approach. The application of Roy's Adaptation Model is implemented to increase adaptive responses and reduce ineffective responses there are four adaptation modes: physiological-physical mode, self-concept mode, role function mode, and interdependence mode. Nursing interventions are based on evidence-based nursing practice such as mechanical ventilation management, respiratory monitoring, and routine tracheostomy care using the TRACHE-T bundle, and other interventions. On evaluation, two neonates showed an increased adaptive response and resolved impaired spontaneous ventilation. Three neonates had ineffective responses to impaired spontaneous ventilation that have not resolved. The ineffective response was caused by immaturity at Post-menstrual Age (PMA) less than 28 weeks in two neonates, one neonate with severe BPD, and tracheostomy. Neonatal tracheostomy care education using games has been proven effective in improving the knowledge and skills of nurses in the perinatology ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadma Aji Pramudita
"Manusia merupakan makhluk biopsikososial, berpotensi memiliki masalah psikologis yang disebabkan karena penyakit fisik seperti hipertensi. Masalah psikologis yang ditemui pada klien hipertensi adalah ansietas dan ketidakberdayaan. Penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui hasil penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada klien hipertensi dengan ansietas dan ketidakberdayaan menggunakan pendekatan model adaptasi Roy. Metode yang digunakan adalah case series. Analisis dilakukan dengan mengukur tanda gejala sebelum dan sesudah diberikan ACT pada 16 klien hipertensi dengan ansietas dan ketidakberdayaan. Hasil pemberian ACT pada klien hipertensi menunjukkan terjadi penurunan tanda gejala pada ansietas dan ketidakberdayaan. Sehingga pemberian ACT dapat direkomendasikan untuk dilakukan oleh perawat spesialis jiwa untuk mengatasi ansietas dan ketidakberdayaan pada klien hipertensi menggunakan pendekatan model adaptasi Roy sebagai upaya dalam mengatasi masalah psikologinya.

Humans are biopsychosocial creatures that potentially have psychological problems caused by physical illnesses such as hypertension. The psychological problems encountered by hypertensive clients are anxiety and helplessness. Writing this scientific work to determine the results of applying Acceptance and Commitment Therapy (ACT) to hypertensive clients with anxiety and helplessness using Roy's adaptation model approach. The method used is case series. The analysis was carried out by measuring the signs and symptoms before and after ACT administration in 16 hypertensive patients with anxiety and helplessness. The results of ACT administration to hypertensive clients showed a decrease in symptoms of anxiety and helplessness. So that giving ACT can be recommended to be carried out by specialist psychiatric nurses to overcome anxiety and helplessness in hypertensive clients using the Roy adaptation model approach as an effort to overcome their psychological problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Triyanto
"Latar belakang: kasus multiple fraktur ekstremitas menjadi permasalahan yang kompleks dengan adanya kerusakan struktur tulang, jaringan lunak, kerusakan neurovaskuler maupun dari sisi tingkat keparahan dan lokasi trauma yang terjadi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah infeksi, perdarahan, mal union, amputasi hingga kecacatan permanen. Teori adaptasi roy dapat digunakan oleh perawatan sebagai salah satu pendekatan model dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Tujuan: menerapkan teori adaptasi roy dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Metode: case study dengan pembahasan melalui studi literatur
Hasil: Pengkajian melalui 4 mode adaptasi roy pada kasus dengan multiple fraktur ekstremitas didapatkan  masalah keperawatan yaitu nyeri akut, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, resiko infeksi luka operasi, resiko perdarahan, gangguan mobilitas fisik, defisit perawatan diri, kesiapan peningkatan konsep diri, cemas dan resiko disfungsi neurovaskuler perifer,  Intervensi diberikan pada pasien meliputi manajemen nyeri, perawatan sirkulasi: insuffisiensi arteri, manajemen sensasi, incicion site care, pencegahan perdarahan, bed rest care, traction/immobilization care, bantuan perawatan diri, peningkatan koping, peningkatan kesadaran diri dan pengurangan cemas. Evaluasi menunjukkan adanya penurunan gejala yang muncul pada pasien multiple fraktur ekstremitas.
Kesimpulan: pendekatan adaptasi roy membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas melalui 4 mode adaptasi dengan berbagai stimulus yang ada. Pendekatan ini dapat dijadikan acuan untuk mengubah respon pasien kearah respon yang adaptif.

Background: multiple fractures of extremities become a complex problem with damage to bone structures, soft tissues, neurovascular damage as well as in terms of the severity and location of the trauma that occurred. This condition has the potential to cause problems of infection, bleeding, mal union, amputation to permanent disability. Roy's adaptation theory can be used as a model approach in providing nursing care to patients with multiple fractures of extremities.
Objective: to apply Roy's adaptation theory in nursing care for patients with multiple fractures of extremities.
Method: case study with discussion through literature study
Results: Assessment through 4 modes of Roy adaptation in cases with multiple fractures of extremities found  nursing problems: acute pain, ineffective peripheral tissue perfusion, risk of surgical site infection, risk of bleeding, impaired physical mobility, self-care deficit, readiness for enhanced self-concept, anxiety and risk for neurovascular dysfunction. Interventions given to patients include pain management, circulation care: arterial insufficiency, sensation management, incision site care, bleeding prevention, bed rest care, traction/immobilization care, self-care assistance, coping enhancement, self awareness enhancement and anxiety reduction. Evaluation shows a decrease in symptoms that appear in patients with multiple fractures of extremities.
Conclusion: Roy's adaptation approach helps in identifying the problems that arise in patients with multiple fractures of extremities through 4 modes of adaptation to various existing stimuli. This approach can be used as a reference to change the patient's response towards an adaptive response.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Sri Wirayuni
"Praktek residensi spesialis keperawatan medikal bedah peminatan muskuloskeletal bertujuan untuk mengaplikasikan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pengelola pendidik, dan peneliti. Peran sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan mengelola 30 pasien dengan gangguan muskuloskeletal dan satu kasus kelolaan dengan OA HIP due Dysplasia left HIP menggunakan teori keperawatan adaptasi Roy. Penerapan intervensi keperawatan berbasis bukti ilmiah merujuk pada peran perawat sebagai peneliti dalam hal ini adalah penerapan assessment RCSQ dalam menilai kualitas tidur pasien pre operasi sebelum menjalankan operasi. Peran perawat sebagai pengelola sekaligus pendidikan teraplikasikan dalam inovasi edukasi dengan menggunakan video edukasi pre operasi pada pasien yang menjalani operasi Total Knee arthroplasty. Keseluruhan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan kualitas asuhan keperawatan yang komprehensif.

The practice of medical surgical nursing specialist residency with muskuloskeletal specialization aims to apply the role of nurses as caregivers, educators, and researchers.The role as a caregiver is carried out by managing 30 patients with musculoskeletal disorders and managing one case with OA HIP due to Dysplasia left HIP using Roy's adaptation nursing theory. The application of scientific evidence-based nursing interventions refers to the role of nurses as researchers in this case is the application of the RCSQ assessment in assessing the sleep quality of preoperative patients before carrying out surgery. The role of nurses as managers as well as educators is applied in educational innovation by using preoperative educational videos for patients undergoing Total Knee arthroplasty surgery. This entire series of activities aims to realize the quality of comprehensive nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>