Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toronto: Health Care and Financial, 2002
616.047 2 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Dewi Handayani
"Nyeri merupakan salah satu gejala yang paling sering dialami oleh pasien anak di ruang perawatan intensif yang dilakukan prosedur tindakan pengambilan darah. Perawat perlu memberikan asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada kenyamanan anak selama prosedur tindakan pengambilan darah di rumah sakit karena kenyamanan adalah hal penting dalam kualitas hidup pasien anak. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan Teori Kenyamanan Kolcaba dalam proses asuhan keperawatan pada anak di ruang perawatan intensif yang mengalami nyeri saat pengambilan darah melalui pemberian intervensi terapi musik. Metode karya ilmiah ini adalah studi kasus pada lima pasien anak yang dirawat di ruang perawatan intensif yang mendapatkan prosedur tindakan pengambilan darah. Terdapat lima kasus pasien anak yang terpasang ventilasi mekanik yang diberikan asuhan keperawatan dengan pendekan Teori Kenyamanan Kolcaba dengan intervensi kenyamanan yang berbasis bukti yaitu intervensi terapi musik. Hasil menunjukkan bahwa Teori Kenyamanan Kolcaba dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan anak dan terapi musik  efektif dalam menurunkan nyeri  pada anak yang dilakukan tindakan pengambilan darah.

Pain is one of the most common symptoms experienced by pediatric patients in intensive care unit who are undergoing blood collection procedures. Nurses need to provide nursing care with an emphasis on children's comfort during blood collection procedures in hospitals because comfort is important in the quality of life of pediatric patients. The aim of this scientific work is to analyze the application of Kolcaba's Comfort Theory in the care process for children in intensive care who experience pain when taking blood through providing music therapy interventions. The method of this scientific work is a case study of five pediatric patients treated in intensive care who received a blood collection procedure. There were five cases of pediatric patients on mechanical ventilation who were given treatment using Kolcaba's Comfort Theory approach with evidence-based comfort interventions, namely music therapy interventions. The results show that Kolcaba's Comfort Theory can be applied in childcare and music therapy is effective in reducing pain in children who undergo blood sampling."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 2008
616.047 2 CUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Intan Qolbiyah
"ABSTRAK
Nyeri punggung bawah merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia dan berdampak pada terhambatnya aktivitas sehari-hari. Nyeri yang dirasakan sering kali mengakibatkan ketidaknyamanan, sehingga lansia merasa stress ataupun terganggu istirahatnya. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktik klinik pada oma N (87 tahun) dengan nyeri kronik pada punggung bawah menggunakan intervensi imajinasi tembimbing (guided imagery). Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRT dan instrument Numeric Rating Scale (NRS). Hasil intervensi yang didapatkan setelah dilakukan imajinasi terbimbing sebanyak 2 kali dalam satu minggu selama 30-45 menit setiap sesinya. Hasil penemuan yang didapat pada studi ini yaitu (a) tingkat nyeri tidak berkurang, (b) pelaporan rasa  nyeri berkurang jika melakukan tarik napas dalam, dan (c) pasien merasa lebih nyaman. Studi ini menyarankan perlu adanya penelitian lanjutan agar dapat mempengaruhi intensitas nyeri dengan durasi waktu yang lebih lama atau mengkombinasikan terapi ini dengan terapi relaksasi lainnya.

ABSTRACT
Low back pain is one of the common health problem which often occurs in the elderly and results in the limitation of daily activities. Pain is often results in discomfort, so that the elderly may feel stressed or interrupted their rest. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice on Oma N (87 years) with chronic pain in the lower back using video-call and audio-recorded guided imagery intervention. Pain assessment used the PQRST approach and the Numerical Rating Scale (NRS) instrument. The results of the interventions obtained after guided imagery 2 times a week for 30-45 minutes for each session. Our findings included: (a) the level of pain is not reduced (2) reporting pain is reduced if patient done the deep breathing technique (3) patients feel more relaxed after intervention. The evidence suggests that improving the level of pain need more further investigation with more duration of time or combine the therapy with another relaxation technique."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mariyana
"Pengalaman Orang Tua dalam Mengelola Nyeri Anak Kanker yang Menjalani Perawatan Paliatif Nyeri yang dirasakan anak dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman ibu dalam mengelola nyeri yang dirasakan anak kanker yang menjalani perawatan paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dekskriptif fenomenologi. Pengambilan data melalui wawancara pada orang tua yang memiliki anak dengan diagnosis kanker dimana terdapat 8 partisipan di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang diambil dengan cara Snowball. Data dikumpulkan melalui in deph interview pada setiap partisipan, sampai data mengalami saturasi. Pengolahan data menggunakan metode analisis collaizi.
Hasil penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu 1 Dimensi nyeri anak dengan perawatan paliatif, 2 Respon psikologi dan fisik ibu, 3 Respon emosional ibu, 4 Hambatan ibu dalam mengatasi nyeri, 5. Tindakan ibu dalam mengurangi nyeri, 6 Upaya ibu dalam mengalihkan nyeri, 7. Memberikan penguatan pada anak saat nyeri dan 8 Usaha dan doa untuk menyenangkan anak. Kesimpulan penelitian adalah nyeri merupakan keluhan yang berdampak pada stres yang dialami ibu yang dapat memengaruhi kehidupan ibu dan anak. Perawat perlu memberikan informasi serta perawatan yang efektif pada anak dan orang tua yang mengalami nyeri kanker. Kata kunciKanker, Nyeri, Anak, perawatan Paliatif.

Parents voice in managing the pain in children with cancer treated for palliative care Pain experienced by children can adversely affect their growth and development. Paint is a major healt problem for cancer patients and remains an unresolved problem. The study aims to know how the experiences of mothers managing their children's pain during palliative care following cancer diagnosis. Using qualitative methods within a descriptive phenomenological approach, in depth interviews were conducted with parents mostly mothers of eight children diagnosed with cancer. The data were collected using the snowball sampling method.
Analysis of the results identified eight themes 1 The dimensions of pain experienced by children undergoing palliative care, 2 Mothers physical and psychological responses, 3 Mothers emotional responses, 4 Barriers encountered by mothers when taking care of their child at home, 5 Mothers interventions to reduce their child's pain, 6 Mothers efforts to distract their child from pain, 7 Giving encouragement when the child is in pain and 8 Mothers efforts and prayers to make their child comfort. It can be concluded that the child's pain is the main cause of mothers stress and pressure and also affects the daily lives of mothers and children. Along with the most effective intervention, nurses need to provide mothers and children with adequate information about cancer pain. KeywordsCancer, pain, child, Paliatif care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T29897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Nilam Sari
"Obat nyeri umumnya digunakan oleh pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif dimana pelayanan tersebut mengutamakan peningkatan kualitas hidup pasien. Selain obat nyeri, pasien kanker pelayanan paliatif juga dapat menggunakan obat lain sebagai kombinasi untuk mengatasi gejala lainnya sehingga dapat meningkatkan potensi interaksi obat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker pelayanan paliatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan metode retrospektif dan bersifat deskriptif. Sampel penelitian adalah data resep pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais pada bulan Januari - Desember 2017. Sampel penelitian yang diperoleh sebanyak 273 resep.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 191 resep 69,9 pasien kanker pelayanan paliatif berpotensi memiliki interaksi obat nyeri. Jumlah insidensi interaksi obat nyeri yang ditemukan sebanyak 316 kasus, dengan tingkat keparahan mayor sebanyak 73,5, moderat sebanyak 26,3, dan minor sebanyak 0,2. Kombinasi obat nyeri yang paling banyak mengalami interaksi yaitu fentanil dan morfin sebanyak 61 kasus 19,3.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker cukup tinggi sehingga diperlukan pemantauan terapi dalam peresepan obat nyeri pada pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais tahun 2017.

Pain medicines are mostly used in cancer patient with palliative care which give priority to increase patients quality of life. Besides pain medicines, cancer patient with palliative care also used other drug as a combination to overcome other symptomps of cancer which potentially cause drug interaction.
The aim of this study was to analyze the potential of pain medicine interaction in cancer patient. The study design was cross sectional with a retrospective method and descriptive study. The sample of this study was cancer palliative care patients prescription at Dharmais Cancer Hospital in the period of January ndash December 2017. Sample analyzed in this study was 273 prescriptions.
This study found that there were 191 prescriptions 69,9 pain medicine which potentially interact with 316 interaction cases. The most common pain medicine interaction was 61 cases of fentanyl and morphine 19,3. Based on severity, pain medicine interaction consisted of 73,5 mayor interaction, 26,3 moderat interaction, and 0,2 minor interaction.
Based on this study, pain medicine interaction was high occured, so that management therapies are needed in pain medicine prescription in cancer patient with palliative care at Dharmais Cancer Hospital in 2017.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Loraine Samuel
"ABSTRAK
Latar belakang. International Classification of Functioning, Disability and Health ICF dipublikasi oleh World Health Organization untuk menstandardisasi deskripsi kesehatan dan disabilitas. Comprehensive core set ICF for spinal cord injury SCI in long-term context merupakan perangkat komprehensif yang mewakili sejumlah kategori terpilih dari seluruh klasifikasi dan dapat digunakan bersama dengan penentu kualifikasi ICF untuk mendeskripsikan fungsi dan disabilitas penderita setelah mengalami cedera medula spinalis CMS . Penggunaan penentu kualifikasi ICF menimbulkan pertanyaan perihal reliabilitas interrater.Tujuan. Menilai reliabilitas interrater comprehensive core set ICF for SCI in long-term context dalam praktik rehabilitasi.Metode. Uji reliabilitas merupakan studi observasional yang dilakukan secara potong lintang. Subjek adalah 30 penderita CMS dengan paraplegia kronik yang bertempat tinggal di Wisma Pondok Bambu dan Yayasan Wisma Cheshire. Rater penilai ialah 1 orang SpKFR serta 2 orang PPDS IKFR. Uji reliabilitas menilai 110 kategori ICF, terdiri dari 23 kategori dari komponen fungsi tubuh, 63 kategori dari komponen aktivitas dan partisipasi, serta 24 kategori dari komponen faktor lingkungan. Semua data berbasis ICF diperoleh dari pemeriksaan fisik dan wawancara subjek menggunakan comprehensive core set ICF for SCI in long-term context. Semua wawancara dilakukan secara individual oleh 1 orang PPDS IKFR yang sama, yang telah mengikuti pelatihan prinsip ICF. Pengumpulan data dilakukan dalam ruangan yang tenang dan berlangsung sekitar 2 jam. Reliabilitas dan properti setiap kategori dianalisis secara statistik menggunakan agreement dan weighted kappa. Agreement >60 dan weighted kappa >0,6 menunjukkan reliabilitas baik. Kualifikasi 8 yang berarti tidak spesifik dan 9 yang berarti tidak dapat diterapkan, dianggap missing data.Hasil. Median durasi wawancara berbasis comprehensive core set ICF for SCI in long-term context adalah 31,9 rentang 20,7-62,4 menit. Persentase agreement antar penilai bervariasi antara 0-100 . Weighted kappa bervariasi antara -0,064-1,000. Keseluruhan kategori, 20 kategori dari komponen fungsi tubuh, 59 kategori dari komponen aktivitas dan partisipasi, serta 14 kategori dari faktor lingkungan, memiliki agreement yang baik, yaitu 86,4 , 87,0 , 93,7 , serta 58,3 . Beberapa kategori ICF memiliki reliabilitas yang buruk dan tidak dapat dinilai.Simpulan. Seluruh komponen ICF menunjukkan reliabilitas interrater yang baik dan bervariasi antar kategori dan antar penilai. Penelitian ini menandakan reliabilitas interrater comprehensive core set ICF for SCI in long-term context dapat diterima. Disarankan untuk mengembangkan panduan penilaian yang lebih rinci dan sederhana untuk mengurangi perbedaan antar penilai. Penentu kualifikasi mungkin lebih mudah bila jumlah kualifikasi dikurangi, khususnya pada komponen faktor lingkungan.

ABSTRACT
Background. The International Classification of Functioning, Disability and Health ICF was published by the World Health Organization to standardize descriptions of health and disability. The comprehensive core set ICF for spinal cord injury SCI in long term context is a comprehensive tool that represents a selection of categories from the whole classification and can be used along with the ICF qualifier scale to describe patients rsquo functioning and disability following SCI. The application of the ICF qualifier scale poses the question of interrater reliability.Objective. To study the interrater reliability of the comprehensive core set ICF for SCI in long term context in rehabilitation practice.Methods. A cross sectional reliability study was conducted. A consecutive sample of 30 SCI patients with chronic paraplegia from Wisma Pondok Bambu and Yayasan Wisma Cheshire participated. One physiatrist and two Physical Medicine and Rehabilitation PM R residents rated the subject rsquo s functioning in 110 ICF categories, consists of 23 categories of the component ldquo body functions rdquo , 63 categories of the component ldquo activity and participation rdquo , and 24 categories of the component ldquo environmental factors rdquo . All ICF data were collected via physical examination and patient interview using the comprehensive core set ICF for SCI in long term context. All interviews were performed independently by the same PM R resident, trained in principles of ICF. Data collection was carried out in quiet room and lasted approximately 2 hour. Reliability and the properties of each category were estimated using the observed agreement and weighted kappa statistic. An observed agreement 60 and weighted kappa 0.6 showed good reliability. The response options 8 lsquo not specified rsquo and 9 lsquo not applicable rsquo were considered missing data.Results. Median time for interviews with the comprehensive core set ICF for SCI in long term context was 31.9 range 20.7 62.4 minutes. The percentage of the observed agreement between the raters ranged from 0 to 100 . The weighted kappa ranged from 0.064 to 1.000. Overall categories, 20 categories of the component ldquo body functions rdquo , 59 categories of the component ldquo activity and participation rdquo , and 14 categories of the component ldquo environmental factors rdquo showed observed good agreement 86.4 , 87.0 , 93.7 , and 58.3 , respectively . Some categories in the ICF were rated as unreliable and immeasurable.Conclusion. The overall ICF components demonstrated good interrater reliability and varied considerably across categories and between raters. This study indicated that the interrater reliability of the comprehensive core set ICF for SCI in long term context was acceptable. It is recommended to establish detailed and simpler measuring guidelines to reduce the differences between raters. The metric of the qualifiers rsquo scale may be improved by reducing the number of qualifiers especially for ldquo environmental factors rdquo component."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Martyarini Budi S
"Perawatan luka dianggap sebagai prosedur yang menyakitkan dan menyebabkan kecemasan bagi pasien. Agen analgesia yang diberikan terkadang tidak dapat mengatasi nyeri proseduraldan memberikan efek samping yang merugikan. Intervensi dengan permainan elektronik berdasarkan pada distraksi yang digunkan untuk menghambat rangsang nyeri mengarah ke otak. Penelitian ini betujuan ingin mengetahui efek dari permainan elektronik terhadap nyeri pada pasien post ORIF. Metode penelitian menggunakan quasi-experimental with a post-test only with control group, dengan 12 sampel dalam tiap kelompok ( Kelompok kontrol dan Kelompok Intervensi). Penelitian ini mengunakan uji t independent sebagai uji statistik. Hasilnya, rata-rata skala nyeri pada pasien kelompok kontrol adalah 65.5 (SD.10.75) dan kelompok intervensi adalah 47.75 (SD 15.1). Penelitian ini mebuktikan bahwa permainan elektronik mempunyai ekef distraksi pada nyeri prosedur dan dapat digunakan sebagai pilihan untuk terapi komplementer pada nyeri akut.

The management of wound dressing is reported as painful, distressing and a cause of anxiety for the patient. The traditional method of pharmacologic analgesia is often insufficient to cover procedural pain, and it can have deleterious side effects. Intervention with electronic games is based on distraction or interruption in the way current thoughts, including pain, are processed by the brain.This study investigates whether playing a electronical game, decreases procedural pain in patient with post ORIF. The paper reports on the findings of aquasi-experimental with a post-test only with control group, in which 12 patient in each group (Control Group & Intervention Group).This study used t - independet test for the statistical test.The result showed average pain scores for control group was, 65.5 mm (SD 10.75), while the intervention group who having electronical games, the average pain score was 47.75 mm(SD 15.1). The study provides strong evidence supporting electronical games in providing distraction effect on the procedural pain, suggesting another option in complementary theraphy of patient acute pain."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30744
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2006
616.047 2 CUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2003
616.047 2 PAI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>