Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hazim Amir
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997
175.2 HAZ n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hazim Amir
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1991
175.2 HAZ n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wintala Achmad
"Conduct of life of Javanese wayang characters."
Bantul, Yogyakarta: Araska, 2014
791.53 SRI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Avina Rahimah
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas pencitraan perempuan pada uang kertas nominal 25 gulden seri wayang dilihat dari perspektif
laki-laki. Tujuan tulisan ini melihat keterkaitan antara penilai dengan latar belakangnya. Data diperoleh dari
wawancara dengan lima orang dari latar belakang profesi yang berbeda-beda, dan penelitian kepustakaan. Dalam
tulisan ini digunakan pendekatan Smelik, Buikema, dan Meijer (1999).
Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan antara penilai dan latar belakangnya. Penilaian
yang paling deskriptif dan runut berasal dari golongan akademisi. Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan
perspektif laki-laki dalam pencitraan.

ABSTRACT
This paper discusses woman imaging in 25 guilder bill wayang series from men perspective. The purpose of this
writing is to see the link between background of the respondents (as valuer) and themselves. The data were obtained
through literature research and interviews with five respondents from different backgrounds. The approach was used
is by Smelik, Buikema, and Meijer (1999).
The result showed that there is significant link between background of the respondents and themselves. The most
descriptive and derived analysis came from the academian. The results of the study also found the differences of
men’s perspective in imaging."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi gambar-gambar wayang dengan judul wayang di bagian bawah gambar. Tiap halaman terdiri atas satu gambar. Jumlah keseluruhan ada 17 halaman gambar. Gambar-gambar tersebut kemudian difotocopy dan dijilid dalam satu bundel."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.22-KS 99
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jogjakarta: Antareja Search, 1928
899.222 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Destri Difrensia
"Artikel berjudul Wayang Beber: Kedudukan, Fungsi, dan Nilai-Nilai Budaya Yang Terkandung di Dalamnya. Menjelaskan tentang perkembangan Wayang Beber di setiap daerah, yaitu daerah Jawa Timur di Pacitan, Jawa tengah di Wonosari, dan Wayang Beber pada zaman modern di Jakarta yang disebut Wayang Beber Metropolitan. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan keberadaan Wayang Beber yang hampir punah di zaman modern ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan membuat deskripsi, gambaran, faktual dan akurat mengenai data-data yang terpercaya sehingga dapat membuat kesimpulan mengenai kedudukan, fungsi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Wayang Beber.
Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah-daerah tertentu di Pulau Jawa. Fungsi Wayang Beber dipakai sebagai pertunjukkan ritual seperti ruwatan, bersih desa, peringatan proses hidup manusia (kelahiran, khitanan, perkawinan), mendatangkan hujan, dan sebagainya. Nilai–nilai yang terkandung dalam Wayang Beber meliputi nilai seni, nilai religi, nilai falsafah, dan nilai universal. Wayang Beber mengambil ajaran-ajaran dari berbagai macam filsafat hidup yang bersumber pada sistem kepercayaan, kejujuran, keadilan, empati, tanggung jawab, dan saling menghargai sangat penting dalam membangun karakter bangsa Indonesia.

The article entitled Wayang Beber: Kedudukan, Fungsi, dan Nilai-Nilai Budaya Yang Terkandung di Dalamnya. Describes the develpoment of Wayang Beber in each region, the area of East Java in Pacitan, Central Java in Wonosari, and Wayang Beber in modern time in Jakarta called Wayang Beber Metropolitan. The purpose of this research explain the existence of Wayang Beber is almost extinct in this modern times. The method used in this research is descriptive method to make a description, picture, factual and accurate information on which reliable data as to make inferences about the position, function and values are contained in the Wayang Beber. Wayang Beber is art that emerged and developed in Java on the pre-Islamic period and still growing in certain areas on the island of Java.
Wayang Beber function is used as ritual performances as Ruwatan, Bersih Desa, process of the human life as (birth, circumcision, marriage), bring rain, and so on. The values are contained in the Wayang Beber include artistic value, religious value, philosophy value, and universal value. Wayang Beber takes the teachings of the various philosophies oh life which is based on a system of trust, honesty, fairness, empathy, responsibility, and respect are very important in establishing the characters of the Indonesian nation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Aditama Nugroho
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang peranan kesenian wayang, terutama wayang kulit sebagai alat dalam membawa pesan-pesan Orde Baru pada tahun 1969-1984. Pada masa Orde Baru, sektor-sektor penting seperti pertanian dan sosial menduduki prioritas yang tinggi. Dalam hal ini, Soeharto sebagai Presiden dan manusia jawa melihat satu kesempatan yaitu kesenian wayang yang dapat dijadikan sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah. Sifat kesenian wayang yang pragmatis dan peran dalang sendiri yang sudah dianggap sebagai tokoh di masyarakat membuat kesenian ini sebagai satu objek yang menjanjikan dalam menyampaikan program-program pembangunan. Di bawah Departemen Penerangan, kesenian wayang mendapatkan pengawasan sekaligus bantuan atas perintah langsung dari Soeharto. Dimulai dari REPELITA I hingga Repelita III mendapat peran besar dalam menyampaikan program-program pemerintah seperti Keluarga Berencana, P4 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Pembangunan Ekonomi, Pertanian, Bersih Desa, dan lain sebagainya. Bagian isi Skripsi ini dibagi kedalam dua bab. Pertama, menjelaskan mengapa kesenian wayang digunakan sebagai salah satu media penyampaian pesan-pesan Orde Baru. Kedua, menjelaskan penggunaan dan pelaksanaan digunakannya kesenian wayang sebagai media/alat pembawa pesan-pesan Orde Baru. Penyampaian pesan-pesan dilakukan dalam lakon dan adegan tertentu, tergantung dari ki dalang sendiri dalam sebagai katalisator. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah dan kaidah penulisan ilmiah dengan sumber-sumber primer dokumen sejarah, surat kabar, wawancara, dll. serta sumber sekunder buku, jurnal, majalah, dll.

ABSTRACT
This thesis discusses about the role of wayang art, especially wayang kulit as a tool in bringing the New Order messages from 1969 to 1984. During the New Order period, important sectors such as agriculture and social have high priority. In this case, Suharto as President and Javanese man saw an opportunity that is puppet art that can be used as an extension of the government. The pragmatic nature of puppet art and the role of puppeteer himself who has been regarded as a figure in society makes this art as a promising object in conveying development programs. Under the Ministry of Information, puppet art received both oversight and assistance on the direct orders of Suharto. Starting from REPELITA Five Year Plan I to REPELITA III, it has a big role in delivering government programs such as Family Planning KB, P4 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Economy Development, Agriculture, Clean Village, and so forth. The content of this thesis is divided into two chapters. First, explains why wayang art is used as one of the mediums of delivering New Order messages. Second, explains the use and implementation of the art of wayang as a medium messenger of New Order messages. Submission of messages is done in certain plays and scenes, depending on the master 39 s dalang own mastermind as a catalyst. This thesis uses historical research methods and scientific writing rules with primary sources historical documents, newspapers, interviews, etc. as well as secondary sources books, journals, magazines, etc. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sen Wangi, 2003
791.53 WAY
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi tulisan tentang daftar wayang yang tersimpan di Mangkunagaran. 1. wayang madya, karya M.N. IV di Surakarta; 2. wayang purwa (Kyai Sebet I) karya M.N. IV; 3. wayang purwa (Kyai Sebet II) karya M.N. VII; 4. pratelan nama wayang, nama negara, gunung, sungai, hingga senjatanya; 5. wayang dupara dan wayang dobel; 6. nama wayang klithik atau krucil dan wayang madya; 7. daftar nama wayang klitik kayu; 8. wayang Kyai Sebet yang berciri tanda tangan PB X; 9. wayang jaman Kartasura; 10. bab mripatan wayang (mengenai mata wayang)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.10-KS 39a
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>