Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinolungan, A.E.
Manado: Toko Gunung Agung, 2001
155 Sin p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses pembelajaran di sekolah pada umumnya kurang mengembangkan kreativitas peserta didik dan cnderung lebih menekankan pada pengembangan berpikir logis dan konvergen...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Sugiyono Wibowo
"Dalam dunia pendidikan, evaluasi pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Untuk itu, evaluasi pembelajaran perlu dilaksanakan secara seksama agar dapat memberikan gambaran ideal tentang perkembangan masing masing individu peserta didik. Namun begitu, kondisi peserta didik yang berbeda beda dilihat dari segi latar belakang fisik, mental, sensorik, dan motoric membuat media dan bentuk evaluasi yang dibutuhkan berbeda antar satu peserta didik dengan lainnya. Kondisi ini menuntut adanya kesadaran dari pendidik untuk dapat melakukan berbagai modifikasi inovatif terkait dengan bentuk dan media evaluasi pembelajaran untuk menjawab permasalahan di atas. Beberapa bentuk modifikasi media dan bentuk evaluasi pembelajaran sudah pernah dilakukan oleh beberapa institusi pendidikan dalam melayani peserta didik difabel. Di antara modifikasi modifikasi media dan bentuk evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan untuk melayani peserta didik difabel khususnya difabel netra meliputi ujian mandiri dengan bantuan komputer bicara, ujian dengan pendamping resmi, ujian dengan pendamping bebas, dan ujian lisan. Bentuk bentuk ujian tersebut merupakan alternative yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam penerapannya dibutuhkan komunikasi yang efektif antara pendidik dan peserta didik. Sebab, kesalahan memilih bentuk dan media dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran akan berakibat fatal terhadap hasil evaluasi itu sendiri. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana fenomena fenomena yang diungkap dijelaskan dengan narasi deskriptif. Adapun untuk teknik pengumpulan data penulis menggali dari tulisan tulisan lain yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan difabilitas. Disamping itu, penulis juga melakukan beberapa wawancara untuk melengkapi data yang dibutuhkan."
Yogyakarta: Pusat Layanan Difabel (PLD), 2015
370 JDSI 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Rivalina
"Tujuan penelitian ini adalah mengelaborasipemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) gunameningkatkan proses belajar peserta didik. Pemanfaatan TIKdalam pembelajaran akan memotivasi guru melaksanakansecara bertahap kegiatan pembelajaran yang berpusat padapeserta didik. Masalah yang dibahas di dalam penelitian iniadalah tentang bagaimana pergeseran kegiatan pembelajarandari yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat padapeserta didik melalui pemanfaatan TIK. Perkembangan TIKmemengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasukkegiatan pembelajaran di kelas. Sekalipun demikian, belumsemua sekolah dan guru memanfaatkan TIK dalammembelajarkan peserta didiknya. Kegiatan pembelajaranmasih cenderung berfokus atau berpusat pada guru di kelas.Penelitian ini mengkaji kecenderungan guru memulaipemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dan pada saatyang bersamaan juga cenderung menerapkan modelpembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Penelitianini menerapkan metode penelitian kepustakaan yangmengeksplorasi berbagai isu yang berkaitan denganpemanfaatan TIK dalam pembelajaran (melalui berbagai hasilpenelitian dan pengembangan, jurnal ilmiah, prosidingpertemuan ilmiah, dan publikasi lainnya yang relevan) gunamenerapkan model pembelajaran yang berfokus pada pesertadidik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatanTIK dalam pembelajaran menstimulasi guru secara bertahapuntuk menerapkan model pembelajaran yang berpusat padapeserta didik."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2020
371 TEKNODIK 24:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Vidiyanto
"ABSTRAK
Quality of School Life (QSL) adalah kesejahteraan dan kepuasan peserta didik
secara umum pada kehidupan di sekolahnya, dipandang dari pengalaman positif
dan negatif mereka di sekolah dan aktivitasnya di sekolah (Linnakyla, 1996). QSL
merupakan salah satu bentuk dari persepsi sosial. Sebagaimana dikatakan oleh
Baron dan Byrne (2000) bahwa persepsi sosial merupakan proses yang terjadi
manakala seseorang berusaha untuk mengetahui dan memahami orang lain atau
situasi, maka dalam QSL hendak dilihat bagaimana peserta didik mempersepsi
kehidupan di sekolahnya. Menurut William dan Batten (dalam Mok & Flynn,
1997) dalam QSL terkandung 7 dimensi yang terkait dengan kepuasan peserta
didik terhadap sekolahnya, yaitu kepuasan peserta didik secara umum terhadap
sekolahnya, perasaan negatif peserta didik terhadap sekolahnya (karena samasama
membahas tentang perasaan peserta didik maka oleh peneliti kedua dimensi
ini digabungkan dalam dimensi perasaan-perasaan peserta didik selama di
sekolah), dimensi hubungan dengan guru, sense of achievement di sekolah,
peluang (opporiunily) peserta didik menghadapi masa depan, pembentukan
identi.tas peserta didik di sekolah, serta harga diri dan status peserta didik di
sekolah.
Pada penelitian ini, hendak dilihat bagaimana persepsi QSL antara peserta
didik yang berasal dari SMU di daerah rural dan urban Bekasi karena
sebagaimana prinsip reciprocal determinism yang diutarakan oleh Bandura
(dalam Hall & Lindzey, 1985) bahwa perilaku manusia selalu berhubungan
dengan lingkungan dan proses persepsinya. Sehingga dari penelitian ini dapat
diketahui apakah ada persamaan atau perbedaan persepsi terhadap QSL antara
peserta didik di rural dan urban serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
persamaan maupun perbedaan tersebut. Penelitian ini menjadi penting karena
persepsi peserta didik terhadap sekolah akan berpengaruh terhadap tingkat
kenyamanan selama berada di sekolahnya yang kelak akan berimbas pada hasil
prestasi belajarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan
data melalui wawancara. Wawancara dilakukan terhadap 4 subyek yaitu 2 subyek
berasal dari SMU di daerah rural dan 2 subyek dari SMU di daerah urban Bekasi.
Subyek diambil dari peserta didik SMA dikarenakan ketika SMA, seseorang
mulai memasuki masa remaja akhir dimana perubahan emosinya semakin
meninggi seiring perubahan pada fisik dan psikologisnya (Hurlock, 1992),
tekanan peer group-nya pun semakin besar (Papalia, Olds & Feldman, 2001),
serta mulai dituntut untuk mempersiapkan karir dan vikasionalnya (Havighurst
dalam Sukadji, 2000).
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada beberapa persamaan dan tidak
ditemukan perbedaan yang cukup besar mengenai gambaran QSL antara peserta
didik SMU yang berada di daerah rural dan urban Bekasi. Persamaan utama yang
dijumpai diantaranya, keempat subyek sama-sama merasa nyaman di sekolah
dikarenakan dapat berinteraksi dengan teman-teman dan merasa tidak puas
dengan fasilitas yang tersedia di sekolahnya, hal ini terkait dengan aspek dalam
QSL yaitu pembentukan identitas peserta didik di sekolah dan aspek perasaanperasaan
peserta didik selama berada di sekolah. Persamaan lainnya adalah samasama
menilai kepuasan terhadap aspek hubungan dengan guru berdasarkan
potensi dan kepribadian guru. Selain itu, terkait dengan dimensi peluang
(opportunily) peserta didik menghadapi masa depan, semua subyek menyatakan
bahwa sekolah belum memberikan bekal yang cukup untuk menghadapi masa
depan.
Berdasarkan penelitian ini dapat diajukan beberapa saran guna memperbaiki
penelitian selanjutnya, diantaranya melengkapi pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini dengan metode kuantitatif agar dapat diperoleh gambaran QSL dari
peserta didik secara menyeluruh. Selain itu, perlu juga ditambahkan data dari
significant others serta penentuan lokasi rural yang masih belum banyak terkena
imbas modernisasi agar terlihat perbedaannya. Kemampuan peneliti dalam
menggali dan mengolah data pun perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan
kredibilitas penelitian. Adapun saran praktis yang dapat peneliti sampaikan
diantaranya; sekolah hendaknya mampu mengefektifkan peran bimbingan
konseling (BK) guna membantu peserta didik mengarahkan karir dan
vokasionalnya, guru pun hendaknya mampu menjalin komunikasi yang baik serta
memberikan teladan pada peserta didik. Selain itu, pihak sekolah diharap dapat
menyertakan peserta didik dalam penetapan suatu kebijakan lokal di sekolah dan
mampu pula mengusahakan kelengkapan sarana dan prasarana sehingga aktivitas
belajar mengajar dapat berjalan optimal."
2004
S3446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Najibah Bhaskara
"Penelitian ini bertolak dari adanya kebutuhan akan pemahaman tentang goal orientation yang dimiliki oleh peserta didik kursus bahasa lnggris dan hubungan goal orienzarion dengan prestasi belajar. Tingginya minat masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lnggris dapat dilihat dari banyaknya anggota masyarakat yang mengikuti kursus di berbagai lembaga bahasa yang ada, khususnya di kota Jakarta.
Selain motivasi, seseorang yang ikut bahasa lnggris juga mernbutuhkan waktu dan dana khusus. Biasanya faktor dana inilah yang kerap menjadi hambatan bagi seseorang untuk ikut kursus bahasa lnggris di suatu lembaga bahasa, sehingga mereka yang dapat mengikuti kursus seyogyanya benar-benar memanfaatkan dan menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Namun demikian, menurut pengamatan peneliti, masih banyak peserta didik kursus bahasa lnggris di LBPP-LIA Kelapa Gading yang tampak tidak menggunakan kesempatan yang mereka miliki_ Dalam Syah (1997) disebutkan beberapa faktor psikologis yang dianggap memberi pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, salah satunya adalah motivasi. Adapun goal yang dimiliki oleh seseorang dapat memotivasi untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya dalam belajar. Oleh karena itu, peneliti merasa bahwa goal orientation penting unmk diteliti karena diduga memiliki hubungan dengan prestasi belajar seseorang. Selain itu, peserta didik di LBPP-LIA terdiri dari berbagai macam status (pekerjaan) yaitu antara lain pelajar SLTA, mahasiswa dan karyawan, sehingga peneliti pun ingin pula rnengetahui bagaimana goal orientation dan prestasi belajar bahasa lnggris yang dimiliki mereka.
Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kursus bahasa lnggris di LBPP-LIA Kelapa Gading program General English (Basic l-4 dan Intermediate I-4) dan English for Special Purposes (CV starter, CV l-4). Sampel berjumlah 120 orang yang di peroleh dengan teknik purposive dan simple random sampling. Data tentang prestasi belajar peserta didik menggunakan nilai written test yang diberikan setiap akhir term- Adapun data tentang goal orientation diperoleh dari kusioner goal orientation yang disusun oleh peneliti. Analisis data dilakukan dengan ANOVA dan Pearson Product Moment, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan program SPSS (Statistic Package for Social Science).
Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya satu hipotesis penelitian yang diterima yaitu ada perbedaan yang signinikan mengenai work-avoidant goal orientation yang dimiliki peserta didik yang berstatus belajar SLTA, mahasiswa dan karyawan Pelajar SLTA menjadi kelompok yang memiliki skor work-avoidant goal orientation tertinggi dibanding clua kelornpok lainnya. Artinya, sebagian besar pelajar SLTA tidak termotivasi untuk mengikuti kursus bahasa Inggris. Untuk penelitian Iebih lanjut disarankan agar melakukan penelitian di beberapa cabang lembaga bahasa namun masih di bawah satu yayasan. Cara pengambilan sampel penelitian hendaknya menggunakan satu teknik yang sama, dan jurnlah sampel yang diambil hendaknya lebih besar Iagi sehingga hasilnya lebih dapat menggambarkan populasi. Selain itu level sampel juga seyogyanya sama untuk seluruh kelompok status. Dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk mempersingkat instrumen penelitian dengan Cara mengurangi jumlah item pemyataan di tiap-tiap bagian goal orientation yang dirasa tumpang tindih. Hendaknya dalam penelitian Iebih lanjut dimasukkan faktor kecerdasan sebagai variabel pengontrol karena faktor kecerdasan memiliki peran terhadap prestasi belajar seseorang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Renthy Evi
"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mengenai proses belajar mengajar di kecamatan Matraman dan persepsi mengenai prestasi peserta didik dan terakhir adalah untuk mengetahui signifikasi hubungan antara proses belajar mengajar dengan prestasi peserta didik.
Penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan populasi penelitian Kecamatan Matraman dengan sampel menggunakan teknik random menghasilkan 116 responden, alat analisis untuk menjawab hipotesis adalah korelasi dan uji hipotesis.
Hasil observasi memperlihatkan bahwa persepsi responden terhadap variabel proses belajar mengajar menghasilkan nilai rata-rata pernyatan cukup baik artinya rata-rata responden memberikan pernyataan bahwa proses belajar mengajar sudah berada pada kondisi cukup baik dan cukup dapat diterima oleh responden. Pada variabel prestasi peserta didik dengan hasil rata-rata tanggapan responden berada pada klasifikasi baik artinya sebagian besar responden memberikan pernyataan bahwa prestasi peserta didik sudah dalam kondisi baik.
Hasil uji statistik menghasilkan ada hubungan antara proses belajar mengajar dengan prestasi peserta didik dengan nilai korelasi sebesar 0.488 dengan demikian terdapat hubungan positif relatif kuat antar variabel. R-square 0.238 atau 23.8% dengan demikian nilai constata atau nilai murni tanpa dipengaruhi oleh variabel prestasi sebesar 21199 dengan nilai regresi sebesar 0.438 dengan demikian bila proses belajar mengajar ditingkatkan sebesar 1 point maka akan menyebabkan peningkatan hasil uji hipotesis memperlihatkan maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada hubungan antara proses belajar mengajar dengan prestasi peserta didik.

The Relation Between Studying Teaching Process with the Achievement of StudentsThe purpose of this research is to find out about the perception of studying teaching process in Matraman sub-district and the perception of students' achievement and last is to find out about the significance of relationship between studying teaching processes with students' achievement.
This research uses descriptive and quantitative method to research population in Matraman Sub-district with sample using random technique resulting in 116 respondents, analysis tool to answer hypothesis is hypothesis correlation and test.
The result of observation shows that respondent perception to studying teaching process variables results in average value of statement is sufficiently good, meaning the average respondents giving the statement that the studying teaching process has been in sufficiently good condition and sufficiently acceptable by respondents. In achievement variable of students results in the average respondent?s responses in good classification, meaning most of the respondents giving the statement that the achievement of students have been in good condition.
The result of statistical test shows that there is a relation between studying teaching process with the achievement of students with correlation value of 0.488_ thus there is a relative strong relation among the variables. R-square of 0.238 or 23.8% thus the constant value or pure value without being affected by achievement variables of 21199 with regressive value of 0.438. So if the studying teaching process is improved to 1 point thus it would result in progression, the result of hypothetical test shows [t calculation > t rabic] thus (Ho) is turned down and (Ha) is accepted, meaning there is a relation between the studying teaching process with students achievements.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Riset ini meneliti efek pembelajaran kontekstual dalam Pelajaran Kewarganegaraan terhadap kompetensi kewarganegaraan di antara siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jawa Barat. Variabel kompetensi kewarganegaraan yang diteliti mencakup konsep keterkaitan, pengalaman langsung, penerapan, kerjasama, pengaturan diri, dan penilaian otentik. Menggunakan pendekatan kuantitatif, riset berhasil mendapatkan sejumlah temuan. Pertama, Pendidikan Kewarganegaraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap 26% responden. Dari keseluruhan variabel, terbukti bahwa konsep kerjasama memberi pengaruh terbesar (21%) dalam memunculkan kompetensi kewarganegaraan, diikuti konsep pengaturan diri (20%)."
300 MIMBAR 27:1(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muzanip Alperi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana realitas kemandirian belajar siswa sekolah menengah pertama (SMP), menjelaskan peran bahan ajar digital sigil untuk kemandirian belajar anak SMP, dan merancang tahapan pembuatan bahan ajar digital sigil. Metode penelitian adalah dengan menggunakan kajian pustaka. Kajian pustaka yang digunakan adalah literatur berupa buku, hasil hasil penelitian yang terkait dengan buku digital sigil. Teori teori dikaitkan dengan pembahasan permasalahan yang terjadi untuk menemukan solusinya. Hasil kajian ini menyatakan kemandirian belajar siswa SMP masih rendah sehingga perlu suatu media yang disenangi siswa yang membangkitkan kemandirian belajar. Penggunaan bahan ajar digital Sigil yang dirancang berbentuk modul dengan fungsi dan kelebihannya, dapat membuat siswa tertarik belajar dan berperan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa SMP. Tahapan pengembangan bahan ajar (modul) digital Sigil adalah analisis, rancangan, uji coba dan pengembangan, penerapan dan penyempurnaan, evaluasi dan revisi, terakhir penggunaan sesuai sasaran."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pencapaian prestasi belajar ditentukan oleh banyak faktor, antara lain faktor peserta didik (karakteristik peserta didik) yang memegang peranan sangat penting. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti apakah ada hubugan antara karakteristik peserta didik dengan hasil belajar kumulatif. Karakteristik yang diteliti adalah usia, latar belakang pendidikan, minat, motivasi dan IQ.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi, dengan jumlah sample 46 orang, dan tehnik pengambilan sample adalah tehnik sampling jenuh. Penelitian dilakukan di Akaderni Keperawatan Pasar Rebo Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel latar belakang pendidikan mempunyai hubungan secara bermakna dengan hasil belajar kumulatif (IPK), sedangkan variabel lainnya seperti usia, minat, motivasi, dan IQ tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan IPK."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5367
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>