Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shen, Tong
New York: Harper Perennial , 1990
951.058 SHE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Akbar
"Pada mulanya peristiwa kematian mantan Sekjen PKC Hu Yaobang bukanlah sebuah peristiwa istimewa. Tetapi ketika upacara perkabungannya berubah menjadi sebuah demonstrasi mahasiswa yang makin marak hari demi hari, dunia pun jadi memperhatikannya. Sejak pertengahan April 1989 sampai tujuh pekan lamanya, Tiananmen menjadi perhatian dunia. Televisi menyiarkannya, berbagai media cetak pun menjadikannya sebagai berita yang selalu hangat. 4 Juni 1989, ketika perhatian dunia mulai surut menyaksikan rutinitas yang terjadi di sana, seiring dengan surutnya semangat pelaku demonstrasi yang kelelahan, segalanya mendadak berubah. Tiananmen kembali menjadi berita utama di berbagai media. Pembantaian. Itulah yang kemudian menjadi topik utama, bukan lagi demonstrasi mahasiswanya. Penulis yang sejak awal memang mengikuti perkembangan peristiwa di Tiananmen dengan seksama, mencoba mencari apa yang sebenarnya terjadi di balik peristiwa 4 Juni itu. Akhirnya, skripsi inilah yang menjadi sarana penulis untuk mengungkapkan berbagai kesimpulan yang dikumpulkan dari berbagai informasi, dan, wawancara dengan salah seorang mahasiswa Beijing yang terlibat langsung dalam gerakan itu. Dan akhirnya penulis menyimpulkan, sebab utama terjadinya pembantaian di Tiananmen adalah: Faksionalisme, pertentangan antar elit yang sejak dulu selalu mewarnai perjalanan politik di negeri semilyar jiwa itu. Dan Cina, ternyata memang selalu menarik untuk dikaji, banyak peristiwa tak terduga terjadi di sana, salah satunya, ya Peristiwa Tiananmen itulah."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S12816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Herlijanto
"Peristiwa Tiananmen adalah suatu gerakan mahasiswa yang terjadi di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada pertengahan tahun 1989. Peristiwa ini begitu menarik karena terjadi tanpa dapat diduga oleh para sinolog barat. Oleh karena itu pembahasan dalam tulisan ini akan ditujukan untuk mengungkapkan latar belakang yang mendorong terjadinya peristiwa ini.Bila peristiwa Tiananmen ini ditelusuri, maka terlihat bahwa ada banyak faktor yang menjadi pendorong timbulnya aksi unjuk rasa mahasiswa diBeijing itu. Faktor-faktor tersebut misalnya: keinginan para inte_lektual akan adanya keterbukaan politik, munculnya isu demokrasi di kalangan mahasiswa di Cina, dan adanya faksi-faksi di antara pemerintah Cina, tetapi pada tulisan ini penulis hanya membatasi pembahasan pada satu faktor saja, yaitu faktor sosial ekonomi.Titik tolak pembahasan faktor social ekonomi sebagai faktor pendorong munculnya demonstrasi mahasiswa di Tianannen ini dimulai dengan membahas reformasi ekonomi 1978. Selain membawa hasil yang baik, reformasi ini juga membawa dampak yang negatif bagi kondisi sosial ekonomi di Cina. Dampak negatif dari Reformasi Ekonomi 1978 ini mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1988-1989.Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong munculnya aksi protes mahasiswa di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada tahun 1989."
1996
S13014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
East, Roger
London: Pinter Publishers, 1997
943 EAS r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nidaul Hasanah Musrihah
"Setelah Restorasi Meiji, Jepang kemudian berubah menjadi negara yang moderen. Keinginan Jepang yang ingin setara dengan bangsa Barat mengubahnya menjadi negara imperialis. Salah satu negara yang menjadi target jajahannya adalah Cina. Selama masa penjajahan di Cina, Jepang menguasai beberapa wilayah di Cina. Salah satu wilayah yang dikuasai Jepang di Cina adalah Nanking. Penjajahan Jepang di Nanking merupakan penjajahan yang menelan banyak korban jiwa karena disana tentara Jepang melakukan pembantaian massal kepada warga Nanking. Peristiwa Pembantaian itu dikenal dengan nama Peristiwa Nanking. Sampai sekarang terdapat perbedaan sudut pandang mengenai jumlah korban jiwa Peristiwa Nanking. Tujuan dari skripsi ini adalah menjelaskan alasan mengapa terjadi perbedaan jumlah korban jiwa Peristiwa Nanking.

After Meiji Restoration, Japan has changed into modern state. His desire to equal with western make him changed into imperialize country. One of country who being his colonies target is China. During colonization in China, Japan has occupied many districts. One of districts who occupied is Nanking. During Japan's occupied in Nanking, military Japan did many atrocities which made many people died. That incident in Nanking called Nanking Incident. Until now, many perspective about the real of number fatalities in Nanking Incident. The aim of this research is to explain why did the differences are happened."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yen, Chia-Chi
Teipei: Institute of Current China Studies, 1988
951.056 YEN ct
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Agus Prihandono
"Manajemen Insiden merupakan bagian yang diperlukan dalam pengelolaan layanan IT. Penerapan manajemen insiden dapat meningkatkan layanan dan membantu mencapai tujuan organisasi. Insiden IT dapat menjadi referensi dan dapat membentuk pola yang dapat dipelajari sehingga dapat dijadikan prediksi sebuah insiden di masa datang. Riset ini membandingkan beberapa teknik awal machine learning (Random Forest, SVM, Multi Layer Perceptron) dengan beberapa teknik terbaru machine learning (RNN, LSTM, GRU) untuk memprediksi insiden IT. Kami menggunakan dataset ITSM data insiden. Grid search akan mencari kombinasi parameter terbaik hingga didapatkan optimal model. Cross-validation sebagai evaluasi teknik digunakan untuk menguji kinerja optimal model. Kami menggunakan 5-fold dan 10-fold cross-validation digunakan untuk mengevaluasi kinerja model dengan membagi dataset menjadi data pelatihan dan data uji. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa akurasi tertinggi sebesar 98,866% yang dihasilkan oleh teknik machine learning LSTM pada 5-fold dan 10-fold cross-validation, SVM mempunyai akurasi terendah sebesar 97,837% yang dihasilkan oleh teknik machine learning SVM pada 5-fold dan 10-fold cross-validation.

Incident Management is a part of managing IT services. The application of Incident Management can improve services and help achieve organizational goals. IT incidents could be a reference and can be learned so that they can be used as predictions of future incidents. This research compares the factors that cause incidents by using some initial machine learning techniques (Random forest, SVM, Multilayer perceptron) and compared with the latest machine learning techniques (RNN, LSTM, GRU) to predict IT incidents. We use the ITSM incident dataset. Grid search will find the best parameter combination until the optimal model is obtained, subsequently cross-validation as an evaluation technique is used to test the optimal performance of the model. We use 5-fold and 10-fold cross-validation to evaluate the performance of the model by dividing the dataset into training data and test data. The results of the comparison show that the highest accuracy of 98,866% produced by LSTM machine learning techniques at 5-fold and 10-fold cross-validation, SVM has the lowest accuracy of 97.837% produced by machine learning SVM at 5-fold and 10-fold cross-validation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Adlyana Putra
"Kondisi fasilitas stasiun anjungan lepas pantai "E" di PT. X dengan dengan panjang pipeline offshore ± 1.955 kilometer dan pipeline onshore ± 10.057 kilometer serta jumlah SCE (safety critical equipment) sebanyak 25.601 unit, juga PCE (process critical equipment) sebanyak 60.164 unit dan adapun 17 insiden yang sangat berharga sepanjang tahun 2011-2013 sangat berguna untuk dilakukan analisa lebih jauh oleh peneliti. Tesis ini mengulas insiden hydrocarbon release dengan menggunakan analisa Bow-Tie untuk menentukan faktor dominan dari penyebab insiden yang ada di stasiun lepas pantai "E" di PT. X pada tanggal 26 Februari 2013. Dengan ditetapkannya faktor dominan maka manajemen dapat membuat program kerja untuk membantu keberjalan proses fasilitas menjadi lebih aman dan memberi dampak yang baik bagi PT. X dari segi bisnis.
Teknik analisa bahaya tradisional seperti Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) sudah terlalu sering digunakan untuk menganalisis suatu bahaya. Teknik analisa FMEA dan FTA ini bersifat sebab-akibat linier dan kurang baik dalam analisa bahaya (Song, 2012). Metode Bow-tie menyediakan visualisasi yang mudah dipahami dari hubungan antara penyebab gangguan bisnis, eskalasi peristiwa kecelakaan, pencegahan peristiwa dan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk membatasi dampak bisnis (Lewis, 2010). Diagram Bow-tie telah berkembang sebagai metode yang sangat berguna berguna untuk menggambarkan dan memelihara sistem manajemen risiko yang melekat dalam pekerjaan operasi sehari-hari dan juga telah terbukti dalam industri lepas pantai di seluruh dunia (Saud, Israni, & Goddard, 2013).

The condition of Offshore Platform Station "E" in PT. X with its length of offshore pipeline reach to ± 1.955 kilometers and length of onshore pipeline ± 10.057 kilometers, as well as its total number of SCE (Safety Critical Equipment) 25.061 units and total number of of PCE (Process Critical Equipment) of 60.164 units, also it has 17 valuable incidents occured during 2011 - 2013, which all are very useful for further analysis by researcher. This thesis will analyze hyrdocarbon release incidents by using Bow-Tie analysys to determine dominan factors of causes of incidents happened at Offshore Station E at PT. X on 26th February 2013. By the establishment of dominant factors, the management can develop work programs to ensure the process of the facility to be safer and cause good impact for PT. X in term of business.
Traditional hazard analysis techniques such as Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) and Fault Tree Analysis (FTA) are too frequently used to analyze a hazard. These FMEA and FTA analysis techniques are tend to be causal linear and poor in analyzing hazard (Song, 2012). Bow-tie method provides easily understandable visualization of relationship among business disruption causes, incident escalations, events prevention, and preparedness measures to limit business impact (Lewis, 2010). Bow-tie Diagram has developed to be a very useful method to describe and maintain risk management system that embedded in the daily operational works and also become a proven method in offshore industry worldwide (Saud, Israni, & Goddard, 2013)."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>