Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2000
899.222 3 SAP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Fara Praditya
"Skripsi budaya berjudul Dunia Batin Wanita Jawa dalam Film Opera Jawa karya Garin Nugraho di bawah bimbingan Bp. Prapto Yuwono, M.Hum. Program Studi Jawa FakuItas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007. Film Opera Jawa adalah fiilm terbaru karya sutradara Garin Nugroho. Film ini adalah hasil intrepretasi modem Garin Nugroho terhadap cerita Ramayana yang hadir di Jawa. Berkisah tentang Siti, Setyo dan Ludiro yang merupakan representasi dari Dewi Sinta, Rama dan Rahwana. Dalam film Opera Jawa, Garin Nugroho menggunakan kesenian dan kebudayaan Jawa sebagai medium dalam mengungkapkan gagasan dan ekspresinya. Oleh karenanya, film ini merniliki bentuk sebagai sebuah film musikal gamelan yang menggunakan gamelan sebagai musik pengiring film dan tembang-tembang Jawa sebagai dialog dalam film. Dalam skripsi ini penulis melakukan analisis terhadap simbol-simbol yang hadir dalam film Opera Jawa. Analisis yang dilakukan oleh penulis menggunakan teori Hermeneutik dari Dilthey dan Scheieiermacher. Dari kesebelas simbol yang diangkat, disimpulkan makna-makna simbolis dari setiap unsur simboI. Makna _makna simbolis tersebut digunakan untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam setiap unsur simbol yang berkaitan dengan tokoh wanita dalam Opera Jawa, yakni tokoh Siti. Nilai-nilai tersebut menjelaskan tentang dunia batin tokoh Siti, yang merupakan seorang wanita Jawa, dalam film Opera Jawa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paul, Raymond
New York: WW Norton, 1987
813.54 P 41 b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Susanty Rachman
"Kesusastraan Aborigin tidak dapat lepas dari situasi sosial dan sejarah Aborigin yang terkait pula dengan kulit putih Australia. First Settlement kulit putih yang dimulai tahun 1788 mengubah seluruh kehidupan orang Aborigin. Tahun tersebut bagi Aborigin merupakan penandaan awal penjajahan orang kulit putih terhadap orang Aborigin. Sejak itu, orang Aborigin hidup dalam tekanan kulit putih. Tekanan tersebut berupa pembunuhan besar-besaran, penularan penyakit dari kulit putih, penggusuran, disposesi, diskriminasi dalam segala aspek kehidupan, pemenjaraan dan politik aslimilasi. Oleh sebab itu kesusastraan Aborigin muncul dari jeritan hati orang Aborigin yang berada dalam opresi kulit putih dan ditujukan pads orang kulit putih. Karya sastra Aborigin dipergunakan sebagai alat perjuangan. Salah satu gambaran kehidupan Aborigin yang diangkat ke dalam novel yang dianalisis dalam tesis ini adalah keterpenjaraan yang mengungkung kehidupan Aborigin. Mudrooroo mengangkat tema keterpenjaraan dalam trilogi novelnya. Novel Wildcat Falling (1965), Doin Wildcat (1988), dan Wildcat Screaming (1992) memakai latar yang sama yaitu penjara. Dalam novel pertama, Wildcat Falling, penjara muncul sebagai keterpenjaraan fisik, ekonomi, mental dan tekstual. Penjara muncul sebagai tempat, ekonomi, mental yang mengungkung seluruh aspek kehidupan tokoh utama sehingga ke mana pun tokoh utama pergi, is akan menemui tembok-tembok pembatas yang memenarakan dirinya yang diciptakan kulit putih. Begitu besarnya kekuasaan kulit putih membuat tokoh utama tidak berdaya menghadapi keterpenjaraan tersebut. Penjara tekstual yang merupakan keharusan tunduk pada aturan-aturan tekstual kesusastraan kulit putih ditunjukkan melalui adanya kata pengantar dalam novel pertama. Dalam novel kedua, Doin Wildcat, penjara muncul sebagai keterpenjaraan ekonomi. Tokoh utama tidak berdaya menghadapi kekuatan modal, keahlian dan penguasaan pasar oleh kulit putih. Dalam novel ketiga, Wildcat Screaming, penjara muncul sebagai keterpenjaraan fisik tetapi tidak secara mental. Selain keterpenjaraan, penulis juga melihat adanya strategi menghadapi keterpenjaraan tersebut dad sisi tokoh utama maupun dari sisi pengarang novel. Dalam novel pertama, Wildcat Falling, strategi menghadapi keterpenjaraan berupa penggunaan bahasa Inggris Standar, pemakaian tokoh utama yang berdarah seperempat Aborigin sebagai narator untuk memberikan kesempatan Aborigin untuk berbicara tentang penderitaan mereka, dan penokohan tokoh utama yang sulit didisiplinkan merupakan strategi penolakan kontrol kulit putih terhadap Aborigin. Dalam novel kedua, Doin Wildcat, strategi menghadapi keterpenjaraan berupa penggunaan bahasa Inggris Aborigin, pengguuran genre dan penulisan kembali sejarah dari sudut pandang Aborigin. Dalam novel terakhir, Wildcat Screaming, strategi menghadapi keterpenjaraan berupa penjara sebagai tempat inisiasi tokoh utama, politik pecah belah kulit putih terhadap Aborigin dibalikkan fungsinya menjadi alat pemersatu Aborigin, dan pikiran tokoh utama yang bebas. Pergeseran keterpenjaraan dalam trilogi Mudrooroo menunjukkan pergeseran dalam perjuangan orang Aborigin. Keterpenjaraan dalam novel pertama menunjukkan pesimisme pengarang terhadap perjuangan orang Aborigin karena besarnya kekuasaan kulit putih. Keterpenjaraan dalam novel kedua menunjukkan perlawanan orang Aborigin terhadap otoritas kulit putih. Keterpenjaraan dalam novel ketiga menunjukkan sikap kedewasaan dalam perjuangan Aborigin. Mudrooroo berpendapat bahwa perjuangan orang Aborigin dapat dilakukan dengan jalan mencerdaskan orang Aborigin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T37338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kaprisma
"Skripsi ini merupakan kajian sastra yang menganalisis ayat-ayat Perjanjian Baru dalam Arxipelag Gulag karya Aleksandr Isaevic Solzenicyn. Peneliti berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut adalah metafora dengan gaya perlambangan tersendiri. Melalui teori hermeneutika Hans-Georg Gadamer, peneliti melakukan interpretasi menyeluruh dalam kaitannya dengan teks. Peneliti melakukan penelusuran makna barn terhadap ayat-ayat Perjanjian Baru dalam Arxipelag Gulag dengan mengaitkannya pada lingkup historis cakrawala pemahaman teks dan penafsir. Latar negara Uni Soviet dengan komunisme dan sistem represinya merupakan lingkup historis yang menjadi tinjauan peneliti. Dengan berdasar kepada tradisi pemaknaan_debgan otoritasnya_sebagai titik pijak penafsiran, maka peneliti merekonstruksi makna ayat-ayat Perjanjian Baru tersebut dengan prasangka yang hadir melalui cakrawala historis pemahaman. Peleburan cakrawala yang terjadi memberikan suatu persepsi bare terhadap metafora-metafora tersebut, yang digunakan sebagai alat untuk mengkritik rezim komunis.

This minor thesis is literary studies that analyze the clauses of the New Testament in Arxipelag Gulag by Aleksandr lsaevic Sol2enicyn. It is argued that these clauses are metaphor with their own symbols. Using Hans-Georg Gadamer's hermeneutical theories, the researcher tries to do a comprehensive interpretation in the relation with the text. The researcher investigates the new meaning of the clauses of the New Testament in Arxipelag Gulag by connecting it with the historically situation from the horizon of understanding between the text and the interpreter. Communism and the repression system as the background of USSR, are the historically situation that b.comes the inquiry of the researcher. Based on the tradition of interpretation_with authority_as a starting point in interpreting, the researcher reconstruct the meaning from the New Testament's clauses with prejudice that comes from the historical horizon of understanding. The fusion of horizons has given the metaphors a new perception, used as a tool to criticize the communist regime."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14873
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ipik Ernaka
"ABSTRAK
Selama abad ke-19 administrasi pemerintah jajahan secara berangsur-angsur diperluas dan dirasionalisasikan sesuai dengan paham-paham pemerintahan Barat. Proses ini melibatkan pemaksaan nilai-nilai dan kaidah-kaidah birokratis Barat atas masyarakat Jawa. Di samping itu pemerintah kolonial juga memperkenalkan konsep¬konsep hak milik, pandangan-pandangan tentang moral dan peranan¬peranan sosial yang baru yang melemahkan ikatan tata-tertib tradisional. Sebagai konsekwensi timbullah pergeseran secara perlahan-lahan dari warisan tradisional ke pola-pola rasional yang legal. Karena di dalam lembaga kolonial tidak terdapat institusi khusus untuk menyalurkan ketidakpuasan dan kekuatan oposisi, rakyat secara umum memiliki cara dalam mereaksi kondisi ini, yaitu dengan melakukan gerakan sosial yang digerakan oleh ideologi mesianistik atau millenaristik. Salah satu gerakan sosial yang muncul pada awal abad ke-19 adalah terjadinya kerusuhan di Cirebon pada tahun 1806. Gerakan sosial tersebut merupakan manifestasi ketidakpuasan yang ditunjang oleh ideologi mesianistik. Dari sudut kolonial, otoritas pengaruh pemimpin gerakan sosial merupakan ancaman apalagi mereka tidak terikat pada salah satu lembaga resmi. Setiap tindakan yang dapat mengubah tatanan yang berlaku bagaimanapun dicap sebagai pemberontakan. Tidak ada pemberontakan yang dapat dibenarkan"
2007
T39923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmayanti
"Novel Imra'ah 'inda Nuqtah al-Sifr karya Nawal al-Sa'adawi merupakan novel yang mendapatkan perhatian cukup luas dari masyarakat, selain itu juga memiliki arti penting bagi penarangnya. Aspek yang menonjol dari novel ini adalah aspek penokohan. Tokoh utama ditampilkan dengan karakter yang terperinci beserta perubahan dalam perwatakan sebagai akibat dari konflik yang temui"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazeu, G.A.J. (Godard Arend Johannes)
Leiden: Rede University, 1921
D 899.2 H 20
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Setyorini
"Permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah nasionalisme yang ada pada Bazarov dalam Ott), i Deli karya Ivan Sergeevii; Turgenev dengan tokoh Hanafi Salah Asuhan karya Abdoel Moeis sebagai wakil generasi muda. Teori yang digunakan salah satunya adalah H.R. Jauss yaitu kesamaan sejarah dan sosial dapat menyebabkan kesamaan dalam karya sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa dalam novel Otcy i Deti, nasionalisme Bazarov patut dipertanyakan karena sikapnya, tetapi hal ini dilakukan karena ia ingin mengkritik pandangan-pandangan orang Rusia yang sudah tidal( layak lagi. Dalam novel Salah Asuhan nasionalisme Hanafi mengalami dinamika. Pada awalnya Hanafi memiliki nasionalisme yang tinggi, tapi kemudian nasionalismenya memudar. Dan pada akhirnya kembali lagi mencintai bangsanya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15088
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Wahyu Nurbayanto
"Kekayaan dunia kesusastraan Jawa telah membuat lahirnya begitu banyak karya-karya sastra yang bermutu tinggi. Salah satu kekayaan tersebut adalah naskah yang mengandung teks mengenai berbagai pemikiran, pengetahuan, adat istiadat, serta perilaku masyarakat masa lalu. Naskah menyimpan makna dan dimensi yang sangat luas karena merupakan produk dari sebuah tradisi panjang yang melibatkan berbagai sikap budaya masyarakat dalam periode tertentu. Naskah bisa bertahan sampai sekarang dikarenakan adanya budaya menyalin naskah. Tradisi mutrani menyalin naskah-naskah tersebut berlangsung dari generasi ke generasi, sehingga semua naskah lama yang kita miliki sekarang merupakan salinan yang ke sekian kali dari naskah yang asli. Dalam tradisi penyalinan naskah dan teks dikenal dua macam tradisi, yakni penyalinan tertutup dan penyalinan terbuka. Dengan adanya penyalinan terbuka inilah kemudian muncul banyaknya versi dan varian yang ditemukan pada naskah teks Sri Tanjung. Selain versi dan varian, tradisi penyalinan terbuka tentunya juga berkaitan erat dengan adanya penelusuran hubungan kekerabatan antar teks. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan kekerabatan pada teks Sri Tanjung dengan menggunakan sebagian dari prinsip kerja filologi yang meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, eliminasi naskah, kemudian perbandingan teks yang mencakup perbandingan tentbang, cariyos, dan tembung. Dari hasil inventarisasi, naskah Sri Tanjung ditemukan sebanyak 43 buah yang tersebar baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Setelah dilakukan proses eliminasi, naskah Sri Tanjung yang bisa dijadikan objek penelitian berjumlah empat. Setelah melewati proses deskripsi, teks Sri Tanjung kemudian diperbandingkan, lalu di analisis. Selanjutnya diperoleh basil hubungan kekerabatan antar teks Sri Tanjung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>