Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Munandar, translator
Jakarta Hasta Mitra l984,
615 Mun m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Herbal medicine in general are safer than modern drug"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Purwanto
"Instalasi Farmasi yang merupakan suatu bagian pelayanan (servicing departement) terhadap bagian-bagian medis dalam organisasi rumah sakit yang bertang gung jawab terhadap pengelolaan obat-obatan yang meliputi kegiatan penyediaan, penyimpanan dan penyaluran obat-obatan serta pengadministrasiannya. Mengingat Rumah Sakit Ketergantungan Obat merupakan suatu rumah sakit khusus yang berbeda dari rumah sakit umum lainnya, maka perlu diketahui peranan bagian Instalasi Farmasi dalam mengelola obat dan masalah-masalah yang dihadapi.
Tujuan dari penelitian mengenai pengelolaan obat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat adalah memperoleh deskripsi tentang pelaksanaan fungsi-ftingsi kegiatan dalam pengelolaan obat, mengidentifikasi masalah pada komponen input yaitu tenaga kerja, sarana dan tata Iaksana (prosedur) serta masalah-masalah pada proses pelaksanaan pengelolaan obat, dan menganalisis obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat. Penelitian yang dilakukan merupakan suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif. Data dihimpun melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif.
Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pelaksanaan fiingsi-ftingsi logistik pada bagian Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ketergantungan Obat, secara umum sudah berjalan dengan baik, pengembangan proses dari fungsi logistik dan administratif tergantung pada pengembangan dari komponen input. Tidak adanya tata laksana (prosedur) tertulis dalam kegiatan pengelolaan obat di rumah sakit, menyebabkan tidak adanya ketentuan standar yang disepakati bersama oleh berbagai pelaksana yang terkait dalam pelayanan penge!olaan obat. Obat-obatan yang digunakan dalam terapi pada Rumah Sakit Ketergantungan Obat Iebih banyak digunakan dari golongan Neuroleptik (Trankuilizer) dari pada golongan Anti Depresan, selain itu digunakan pula obat-obatan dari golongan Antibiotik, Vitamin, Neuromialgikum, obat saluran pernapasan, obat saluran cenna; Anti Influenza, Anti Alergi, Anti Radang dan Antiseptik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S31986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guzman-Ladion, Herminia De
Bandung Indonesia Publishing House 1996,
633.88 Guz t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Riset ini secara keseluruhan mengikuti kerangka kerja bidang linguistis-antropologis,kimia dan biologi....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Mutschler, Ernst
Bandung: ITB Press, 1986
615 MUT d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Selama penerapan Diagnosis Related Group di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, terjadi kesenjangan tarif biaya riil pelayanan kesehatan dengan tarif Indonesia Case Base Groups (INA-CBGs). Penyebab terbesar kesenjangan tarif tersebut adalah pelayanan obat dan penggunaan sumber daya laboratorium yang tidak efisien. Biaya pelayanan penunjang medis untuk pasien leukemia limfoblastik akut adalah sekitar 23,8% dari total biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunan sumber daya laboratorium dan pengaruh terhadap kesenjangan tarif. Penelitian ini menganalisis semua rekam medis dan data biaya pelayanan laboratorium pasien leukemia limfoblastik akut tahun 2009 - 2010 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pemeriksaan kimia klinik menunjukkan pola pasien yang semakin parah, proporsi biaya pemeriksaan kimia klinik semakin rendah. Kondisi ini juga terjadi pada pemeriksaan radiologi, urine dan tinja rutin. Sementara pada pemeriksaan hematologi, mikrobiologi, dan imunologi/serologi menunjukkan pola semakin parah pasien maka semakin tinggi proporsi biaya pemeriksaan. Analisis regresi menemukan pemeriksaan kimia klinik meliputi mikrobiologi darah, ureum, magnesium, creatine kinase MB (blood) menyebabkan kesenjangan tarif semakin meningkat atau rumah sakit semakin dirugikan. Model regresi linier ini mempunyai nilai R2 sebesar 0,834 dengan nilai F = 84,475 (P < 0,05). Ketidakefisienan penggunaan sumber daya laboratorium pada pemeriksaan kimia klinik terdapat pada kelompok pasien tingkat keparahan ringan.

Problems occurred during the implementation of Diagnosis Related Group in Sardjito Hospital Yogyakarta. There was gap price between the real cost of health care and Indonesia Case Base Groups (INA-CBGs) cost. The cause of the gap price was drug delivery and use of laboratory resources inefficiently. Cost of medical support services for acute lymphoblactic leukemia patients about 23.8% of the total cost of health care. This study aimed to analyze efficiency of the use of laboratory resources and their effect to discrepancy of price.This study analyzed all medical records and laboratory services cost data in 2009 - 2010 acute lymphoblastic leukemia patients at Sardjito Hospital Yogyakarta. Clinical chemistry test showed a pattern of more severe patients, the lower the percentage of clinical chemistry fees. This condition also occurs in radiological, urine test, and stool. While the test of hematology, microbiology and immunology/serology showed a pattern, the more severe the patient, the higher the percentage of the cost of the test. The results of the regression analysis showed that the more higher cost of clinical chemistry test (blood microbiology, urea, magnesium, creatine kinase MB (blood)) the higher discrepanct of price which causes the hospital getting harmed. Linear regression model has a value of determination coeficient 0.834 with a value of F = 84.475 (P < 0.05). Inefficiency of resource use in the test of clinical chemistry laboratory located on the mild severity of the patient group."
Universitas Airlangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Latif
"Tingkat kepatuhan pengobatan antiretroviral di Indonesia sangat rendah,
yaitu 40 - 70%, yang masih di bawah target nasional dengan tingkat
kepatuhan 95%. Berbeda dengan rata-rata nasional, Puskesmas
Jumpandang Baru justru memiliki tingkat kepatuhan pengobatan antiretroviral
pasien HIV/AIDS di atas 95%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan
antiretroviral orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jenis penelitian bersifat observasional
analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi penelitian
adalah 121 ODHA yang aktif menjalani pengobatan antiretroviral di
Puskesmas Jumpandang Baru yang dipilih dengan menggunakan teknik
exhaustive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 121 sampel.
Penelitian dilakukan pada 22 April hingga 28 Juni 2014 di klinik Voluntary
Counseling and Test Puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Analisis data
menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan
ada hubungan antara pengetahuan, persepsi, riwayat efek
samping obat, dukungan keluarga dan teman, serta interaksi antara pasien
dengan petugas layanan antiretroviral terhadap kepatuhan pengobatan antiretroviral
ODHA. Analisis regresi logistik menunjukan bahwa pengetahuan
yang baik, persepsi positif terhadap pengobatan, serta efek samping obat
yang tidak dirasakan adalah faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
pengobatan antiretroviral. Penelitian ini menunjukkan ODHA yang tidak
merasakan efek samping obat memiliki kecenderungan terbesar untuk
patuh terhadap pengobatan antiretroviral dengan OR sebesar 13,452.
The rate of adherence to antiretroviral treatment in Indonesia is very low, at
40 - 70%, which is still below our national target (95%). Different phenomena
happens at Jumpandang Baru Primary Health Care, whose level of antiretroviral
treatment adherence above 95%. This study aimed to analyze
factors that influence the adherence to antiretroviral treatment of people li-
Efek Samping Obat terhadap Kepatuhan Pengobatan
Antiretroviral Orang dengan HIV/AIDS
Drug Side Effects on Adherence to Antiretroviral Treatment among People
Living with HIV/AIDS
Fachri Latif, Ida Leida Maria, Muhammad Syafar
ving with HIV/AIDS (PLWH). This study used observational analytic with
cross-sectional approach. The population, 121 PLWH are people who actively
undergoing antiretroviral treatment in Jumpandang Baru Primary
Health Care. By exhaustive sampling technique, the sample size of the
study was counted 121 people. The research was conducted on April 22 until
June 28 2014 at Voluntary Counseling and Test Clinic of Jumpandang
Baru Primary Health Care, Makassar. Data was analyzed using chi square
and logistic regression test. Chi square test showed the relationship between
knowledge, perception, drug side effects, family and friends support,
and well interaction between PLWH with antiretroviral providers to antiretroviral
treatment adherence among PLWH. The logistic regression analysis
indicated that high level of knowledge, positive perceived to treatment,
and no drug?s side effects were the related factors influenced antiretroviral
adherence. This result showed that PLWH who do not feel the drug side effects
has the greatest propensity to adherence to antiretroviral treatment
with an OR of 13.452."
2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>