Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muh Kurniawan
"Wax merupakan masalah yang potensial terjadi di industri minyak bumi. Pendekatan termodinamika digunakan untuk mengetahui apakah wax dapat terbentuk, dan berapa banyak potensi wax terbentuk pada suatu kondisi tertentu. Model Coutinho diaplikasikan terhadap dua laruran wax buatan dan sembilan minyak bumi dari berbagai lapangan di Indonesia. Input dari model tersebut adalah komposisi n-alkana C20+ yang diperoleh dari kromatografi gas. Data WAT dan pembentukan wax diperoleh dari pengukuran differential scanning calorimetry (DSC). Model Coutinho dapat diterapkan secara penuh pada minyak ringan hingga sedang. Minyak berat dengan MW lebih dari 318 gram/mol memiliki pseudokomponen non-wax setara dengan C21 atau lebih. Model menghitung pseudokomponen yang demikian sebagai salah satu komponen wax. Hasil pemodelan menunjukkan nilai WAT dengan presisi average absolute deviation (AAD) sebesar 2,44°C terhadap data DSC. Untuk minyak ringan hingga sedang, pemodelan dapat memprediksi dengan baik presipitasi wax sepanjang temperatur dengan AAD rata-rata 8,2%.

Wax is a potential problem that occurs in the petroleum industry. Thermodynamic approach is used to determine whether the wax can be formed, and how much wax potentially formed at a certain condition. Coutinho model was applied to various Indonesia crude oils. Input of the model is the composition of C20+ nalkanes obtained from gas chromatography. Wax precipitation data obtained from differential scanning Calorimetry (DSC) measurement. Coutinho Model can be applied to predict wax precipitation in light and intermediate crude oil. Heavy crude oils having MW heavier than 318 gram/mol gave single non-wax pseudocomponent as C21 or greater. The model calculate such pseudocomponent as another wax component. For all range of crude oil studied, the WAT obtained from model had AAD precision as 2,44°C compared to that of DSC. For light to intermediate crude oil, the model could predict wax precipitation along the temperature range with AAD value of 8.2% compared to DSC data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Dwi Nurmansiah
"Sintesis TiO2 anatase mesopori menggunakan metode reverse micellar yang akan digunakan untuk fotodegradasi fasa gas, dengan model polutan berupa formaldenid. TiO2 anatase mesopori yang dinasilkan dibuat menjadi lapisan tipis pada silinder kaca berukuran diameter bagian dalam 2 mm dengan metode dip-coating. Serbuk TiO2 dikarakterisasi dan dianalisa sifatnya menggunakan XRD, SEl\/l, BET, FTIR dan DTA. Sedangkan analisa sifat aktivitas fotokatalitiknya digunakan GC. Hasil karakterisasi dan analisa menunjukkan indikasi material yang sudan bernasil dibuat memiliki karakteristik kristal anatase dan mesopori."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S30434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Ramadhani Putri
"Andrografolida merupakan senyawa yang terkandung dalam tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) yang memiliki khasiat sebagai anti-infeksi. Sistem penghantaran yang umum digunakan untuk zat ini adalah oral, namun sistem penghantaran ini memiliki beberapa kekurangan. Transfersom dipilih untuk mengatasi beberapa kekurangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula transfersom andrografolida yang optimal menggunakan metode respon permukaan (Response Surface Methodology, RSM). Pada penelitian ini digunakan desain eksperimen full factorial dengan dua faktor yaitu perbandingan zat aktif terhadap total lipid dan perbandingan jumlah surfaktan terhadap fosfolipid, sehingga diperoleh 9 variasi formula. Optimasi formula dilakukan dengan Design Expert 12.0.1.0. Dari hasil optimisasi didapatkan bahwa formula optimal adalah pada rasio konsentrasi zat aktif terhadap total lipid 1:10, dan rasio perbandingan konsentrasi surfaktan terhadap fosfolipid 25:75 dengan ukuran partikel 206,22 nm, potensial zeta -40,80 mV, indeks deformabiltas 2,32 dan efisiensi penjerapan 92,20%, dengan nilai desirability 0,87. Namun, metode ini hanya mampu memprediksi pengujian berikutnya untuk respon potensial zeta dan indeks deformabilitas. Metode ini dapat digunakan untuk lebih mengoptimalkan formula transfersom secara keseluruhan dengan menambahkan jumlah variabel.

Andrographolide is a component of the Sambiloto/Bitter plant (Andrographis paniculata) which has anti-infective properties. The delivery system commonly used for this substance is oral, but this delivery system has several drawbacks. Transfersomes were chosen to overcome some of these drawbacks. This study aims to obtain the optimal andrographolide transfersome formula using the Response Surface Methodology (RSM). In this study, the experiment was designed by full factorial with two influence factors, which were the ratio of the surfactant to phospholipid, and the ratio of total lipid to active ingredient, hence there were 9 transfersome formulas. Response surface and optimization was accomplished by Design Expert 12.0.1.0. The RSM optimization showed that the optimal formula of the andrographolide transfersome had the andrographolide to total lipid ratio of 1 to 10, and the surfactant to phospholipid ratio of 25:75 with a particle size of 206.22 nm, zeta potential. -40.80 mV, deformability index 2.32, and entrapment efficiency 92.20 %, with a desirability value of 0.87. However, this method can predict the next test for zeta potential and deformability indeks only. This method can be used to further optimize the overall transfersome formula by including more variables."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford : Pergamon Press, 1981
541.345 3 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Pembersihan permukaan logam dengan menggunakan pelarut organik bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran organik yang terdapat pada permukaan logam seperti oli, minyak, dan lemak. Proses ini biasanya menggunakan larutan hidrokarbon terklorinasi karena daya bersihnya yang baik dan tidak bereaksi dengan logam yang dibersihkan. Namun demikian larutan ini tidak ramah terhadap lingkungan, karena merupakan substansi perusak lapisan ozon (ozon Depleting Substance). Salah satu pelarut alternatif dengan daya bersih yang baik dan lebih bersahabat dengan lingkungan adalah organik non-ODS tipe Hidrokarbon-2.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pelarut organik non-ODS tipe Hidrokarbon-2 terhadap permukaan tembaga (tembaga C10300) dan baja karbon rendah (Baja karbon rendah SPCEN JIS G 3141). Pengujian yang dilakukan berupa pengukuran berat (ASTM D 1280), pengukuran roughness (ASME B46. 1) dan pengamatan struktur mikro sampel logam sebelum dan setelah pencelupan selama 1, 2, dan 3 jam. Pencelupan dilakukan pada temperatur kamar dan tidak ada pengadukan.
Hal pengujian-pengujian tersebut menunjukkan bahwa pencelupan tembaga C10300 dan baja karbon rendah SPCEN JIS G 3141 dalam pelarut non-ODS tipe Hidrokarbon-2 selama 1, 2, dan 3 jam tidak menimbulkan dampak negatif terhadap permukaan kedua logam tersebut. Dari pengukuran berat didapati tidak ada perubahan berat yang berarti dan dari pengamatan struktur mikro juga tidak terjadi perubahan penampakan. Walaupun hasil pengukuran roughness menunjukan adanya perubahan nilai Ra dan Rq, namun besarnya perubahan tersebut sangat kecil (0-0.2 μm) sehingga dapat diabaikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Albi Erlangga Aryatama
"Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi, tentunya dibutuhkan pula komponen alat produksi pada industri yang mampu menahan kondisi operasi agresif yang mengakibatkan kegagalan material seperti keausan, korosi dan oksidasi temperatur tinggi. Salah satu metode pelapisan material untuk menangani dan mencegah kegagalan tersebut adalah Thermal Spray. Pada penelitian ini, material JIS G 3132 SPHT-2 dan ASTM A213 - T91 diberi perlakuan grit blasting dengan variasi tekanan 2 bar, 3 bar, 4 bar dan 5 bar untuk mendapatkan kekasaran permukaan yang berbeda. Lalu material diperlakukan proses pelapisan dengan metode pelapisan High Velocity Oxygen Fuel. Karakterisasi hasil pelapisan difokuskan pada struktur mikro, morfologi lapisan yang terbentuk, jumlah porositas, distribusi kekerasan dan laju keausan lapisan. Penambahan tekanan grit blasting menghasilkan kekasaran permukaan substrat yang meningkat. Hasil pelapisan menghasilkan struktur mikro yang bertumpuk atau lamel dengan porositas dibawah 2%, dan kekerasan yang dihasilkan sebesar 872 HV. Namun, tidak terdapat pengaruh kekasaran permukaan terhadap laju keausan maupun kekerasan yang diperoleh.

As technology develops, industries require production component that can withstand agressive operating condition that leads to failure, such as wear, corrosion and high temperature oxidation. Thermal spray is a method to handle and prevent failures of material. In this study, substrate was roughened with grit blasting pressure variation of 2 bar, 3 bar, 4 bar and 5 bar to get the varied surface roughness. Material used was subject to be coated with High Velocity Oxygen Fuel thermal spraying. Characterization of coating deposits focused on microstructure, morphology of the coating, porosity, hardness distribution and wear rate. With the increasing of grit blast pressure, results in a more rough surface. Coating results in a lamellae structure with porosity percentage under 2% and coating hardness to 872 HV. But, there is no direct effect of the surface roughness to the wear rate nor the hardness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dheo Abdillah
"Masalah umum yang terjadi pada komponen logam adalah keausan. Proses pelapisan thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) adalah salah satu metode thermal spray yang relatif paling maju dari segi teknologi dan hasil lapisan yang mampu menghasilkan lapisan dengan ketahanan aus yang tinggi. Kelebihan yang dimiliki metode pelapisan thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) antara lain adalah lapisan yang memiliki densitas yang tinggi, oksidasi lapisan yang rendah, rentang penggunaan serbuk lapisan yang relatif banyak dan ikatan adhesif yang tinggi.
Pada penelitian ini, baja paduan tube ASTM A 213 T91dan baja karbon JIS G3132 SPHT-2 dilakukan grit blasting dilanjutkan dengan pemanasan permukaan pada temperatur 50 °C, 100 °C dan 150°C dengan menggunakan torch. Selanjutnya dilakukan proses thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) dengan serbuk pelapis CrC-25%NiCr Orlikon Metco. Karakterisasi hasil lapisan dan daerah antarmuka difokuskan pada struktur mikro, tingkat porositas, distribusi kekerasan dan laju keausan spesifik.
Hasil yang ditemukan bahwa pelapisan CrC-25%NiCr meningkatkan kekerasn masing-masing substrat 120-220 VHN menjadi 500-800 VHN. Selain itu nilai laju keausan spesifik juga menurun dari 1,66 x 10-6 mm3Kgf-1m-1 menjadi berkisar 7 x 10-8 mm3Kgf-1m-1. Peningkatan temperatur substrat sebelum penyemprotan dapat menurunkan persentase porositas pada lapisan HVOF dan dapat mempengaruhi nilai distribusi kekerasan dan keausan lapisan.

One of the general problem of metal part is wear. Thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) coating process is one of most advance coating methode for its technology and the high quality of coating, resulting in high wear ressistance coat. The advantages of thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) are high density coat, low oxidation coat, wide range of usable coating materials and high adhesive bond strength.
In this study, alloy steel tube ASTM A 213 T91 and low carbon steel JIS G3132 SPHT-2 blasted with alumina and heated for 50 °C, 100 °C dan 150°C. Then the substrate was sprayed with CrC-25%NiCr Orlikon Metco coating in the process of thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) methode. The characterization focused on microstructure of coating interface, porosity, hardness distribution and spesific wear rate.
It was found that CrC-25%NiCr coating enhace surface hardness from 120-220 VHN to 500-800 VHN. Moreover CrC-25%NiCr coating decrease the value of spesific wear rate from 1,66 x 10-6 mm3Kgf-1m-1 to 7 x 10-8 mm3Kgf-1m-8. It was found that the increasing of substrate temperature could decrease coating porosity and affects coating hardness and spesific wear rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adamson, Arthur W.
New York : John Wiley & Sons, 1990
541.33 ADA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hiemenz, Paul C.
New York : Marcel Dekker, 1997
541.345 HIE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>