Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kirk, R.
England: Fishing News Books, 1987
639.320 9 KIR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hayu Handayani
"Ikan tawar lele banyak dibudidayakan di Kota Depok. Selain karena kondisi fisik yang mendukung, budidaya ikan lele dinilai lebih mudah dan cepat bila dibandingkan dengan budidaya ikan air tawar lainnya. Luas kolam budidaya di Depok semakin menurun dari tahun 2005 - 2007, namun produksinya terus meningkat. Hal tersebut menandakan produktivitas yang meningkat pada periode tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola keruangan budidaya ikan air tawar lele di Kota Depok berdasarkan jarak dari hulu sungai. Sungai yang akan dianalisis adalah sungai Angke, Pesanggrahan dan Ciliwung. Kemudian akan dianalisis mengenai hubungan produtivitas dengan jarak dari hulu sungai dengan menggunakan analisis statistik dan keruangan. Selain itu akan dilihat pula kaitan produktivitas dengan teknologi budidaya ikan. Sehingga akan menghasilkan pola keruangan produktivitas budidaya ikan air tawar lele di Depok.
Hasil yang didapat adalah semakin jauh jarak lokasi budidaya ikan lele dari hulu sungai, semakin kecil produktivitasnya. Dari tiga variabel teknologi pertanian, hanya variabel jenis pakan yang memiliki beda rata-rata produktivitas ikan lele yang signifikan. Variabel jenis pakan memiliki korelasi positif dengan produktivitas budidaya ikan lele.

Many Freshwater Fish (Clarias sp.) has cultivated in Depok City. Beside supported by physical landscape which suitable for Clarias sp., Clarias sp. cultivation was easier dan faster to take care than another fish freshwater cultivation. The area of fishpond in Depok was decrease from 2005 until 2007, but the production was increase in the same period.
The goal of this reaserch is to know about spatial pattern of freshwater fish (Clarias sp.) cultivation productivity in Depok City which based on length from upper course of river. The river that will be analysis are Angke, Pesanggrahan, and Ciliwung. After that, will be analysed about correlation between productivity and length from upper course of river, with statistical and spatial analysis. The next step is will be analysed about correlation between productivity and freshwater fish cultivation technology.
The result of this research is more far the Clarias sp.cultivation location from upper course, the Clarias sp. productivity is more deacrease. From three freshwater fish cultivation technology variables, just feed variable that has positive correlation with productivity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33926
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Amalia
"Eleocharis dulcis (Burm.f.) Trin. ex. Hensch. telah banyak digunakan pada pengobatan tradisional di China untuk mengobati batuk, laringitis, hepatitis, enteritis, hipertensi dan faringitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ekstrak, fraksi dan isolat E. dulcis yang aktif terhadap aktivitas antioksidan dan antibakteri. Ekstraksi dilakukan secara bertingkat (heksana, etil asetat dan metanol) dengan menggunakan metode Ultrasonic Assissted Extraction (UAE). Aktivitas antibakteri diuji terhadap bakteri penyebab penyakin ikan diantaranya Aeromonas hydrophila, Aeromonas Salmonicida dan Streptococcus agalactiae. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Ekstrak dan fraksi yang aktif di fraksinasi dengan kromatografi kolom dan selanjutnya diuji aktivitas antioksidan dan antibakteri. Isolat yang aktif diidentifikasi dengan LCMS, 1H-NMR, 13C-NMR dan HMBC. Hasil uji aktivitas ekstrak menunjukkan ekstrak etil asetat memiliki aktivitas paling bagus untuk antioksidan dan antibakteri dilanjutkan dengan ekstrak heksana dan metanol. Fraksinasi ekstrak heksana menghasilkan 6 fraksi dan etil asetat 8 fraksi. Fraksi EA1 menghasilkan isolat yang diidentifikasi sebagai stigmasterol. Uji antioksidan isolat tidak menunjukkan aktivitas. Uji aktivitas antibakteri, isolat memiliki aktivitas bakterisida pada konsentrasi 62,5 ppm terhadap bakteri Aeromonas hydrophila, bakteri Aeromonas salmonicida pada konsentrasi 125 ppm dan bakteri Streptococcus agalactiae pada konsentrasi 31,25 ppm. Kontrol positif kloramfenikol pada konsentrasi 30 ppm juga menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri. Hasil pengujian antibakteri dan antioksidan tanaman E. dulcis terdapat senyawa aktif yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai antiobiotik untuk bakteri penyebab penyakit ikan. Ekstrak dan fraksi dari tanaman E. dulcis lebih baik dikembangkan sebagai agen antioksidan.

Eleocharis dulcis (Burm. f.) Trin. Ex. Hensch has been widely used in traditional Chinese medicine to treat coughs, laryngitis, hepatitis, enteritis, hypertension, and pharyngitis. This study aims to identify extracts, fractions, and isolates of E.dulcis, which are active in antioxidant and antibacterial activities. Extraction was carried out gradually with hexane, ethyl acetate, and methanol solvent using the Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) method. Antibacterial activity was tested against bacteria that cause fish disease, including Aeromonas hydrophila, Aeromonas Salmonicida, and Streptococcus agalactiae. An antioxidant activity test was carried out using the DPPH method. The active extracts and fractions were fractionated by column chromatography and then tested for their antioxidant and antibacterial activities. LCMS, 1H-NMR, 13C-NMR, and HMBC identified active isolates. The results of the extract activity test showed that the ethyl acetate extract had the best antioxidant and antibacterial activity, followed by the hexane and methanol extracts. Fractionation of hexane extract yielded six fractions and eight fractions for ethyl acetate. The EA1 fraction produced an isolate that was identified as stigmasterol. The isolate tested using the DPPH method shows that it does not have activity as an antioxidant. Antibacterial activity test, isolates had bactericidal activity at a concentration of 62.5 ppm against Aeromonas hydrophila bacteria, Aeromonas salmonicida bacteria at a concentration of 125 ppm, and Streptococcus agalactiae bacteria at a concentration of 31.25 ppm. The positive control, chloramphenicol, showed no bacterial growth at 30 ppm. The results of the antibacterial and antioxidant testing of the E.dulcis plant can be concluded that an active isolate can be further developed as an antibiotic for bacteria that cause fish disease. Extracts and fractions from E. dulcis plants are better developed as antioxidant agents."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Heintje Ndahawali
"Danau Tondano yang terletak di Kabupaten Minahasa merupakan salah satu sumber daya alam perairan yang sangat strategis dan penting bagi perkembangan perekonomian di Propinsi Sulawesi Utara. Hal ini dapat dilihat dari manfaatnya sebagai sumber bahan pangan (ikan), sumber air minum (PDAM Manado), pengairan sawah, kebun, keperluan rumah tangga penduduk sekitar danau, sumber air untuk industri, sumber energi PLTA, media transportasi dan pariwisata. Saat ini salah satu kegiatan masyarakat yang menonjol di sekitar Danau Tondano adalah memelihara ikan dalam budidaya jaring apung (BJA). Kegiatan tersebut berdampak positif karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku usaha budidaya dan juga meningkatkan produksi perikanan di Kabupaten Minahasa. Selain berdampak positif, jika berkembang tanpa kendali kegiatan BJA yang kelewat intensif ini bisa menimbulkan dampak negatif karena kegiatan tersebut menghasilkan limbah organik (terutama pencemaran unsur nitrogen dan fosfor) yang besar akibat pemberian pakan yang tidak efisien sehingga sisa pakan dan kotoran ikan akan menumpuk di dasar perairan. Penumpukan limbah organik ini akan mencemari danau, mulai dari eutrofikasi yang menyebabkan ledakan (blooming) fitoplankton dan gulma air seperti eceng gondok (Eiclzhornia crasssipes (Mart.) Solms), Hydrilla verticillata ((L.F.) Royle), Ceratophyllum demersum (L.) , dan lain-lain diikuti dengan terbentuknya gas-gas yang dapat menyebabkan kematian organisme perairan (terutama ikan-ikan budidaya) serta diakhiri dengan makin menebalnya lapisan anaerobik di badan air danau.
Penelitian ini bertujuan: (a) membandingkan kualitas perairan pada wilayah yang ada kegiatan BJA dan yang tidak ada kegiatan BJA, (b) mengetahui kualitas dan tingkat kesuburan perairan Danau Tondano, (c) mengetahui jumlah limbah organik dan kegiatan budidaya ikan jaring apung dan. daya dukung serta daya tampung perairan Danau Tondano terhadap kegiatan tersebut, (d) mengetahui dampak pencemaran air terhadap ekosistem danau yang meliputi keberadaan dan fungsi Danau Tondano serta terhadap lingkungan dan kehidupan manusia yang memanfaatkannya.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (a) kegiatan budidaya ikan jaring apung paling mempengaruhi kualitas dan tingkat kesuburan perairan Danau Tondano, (b) Apabila kegiatan BJA berlangsung terus tanpa terkendali maka akan berdampak terhadap keberadaan dan fungsi Danau Tondano serta bagi kehidupan manusia yang memanfaatkannya.
Penelitian dilaksanakan dengan metode survei dan ekspos fakto selama 1 bulan dari tanggal 11 Juni sampai 16 Juli 2001. Pengambilan sampel air dilakukan di empat stasiun pengamatan. Tiga stasiun di mana terdapat aktivitas BJA dan satu stasiun tidak terdapat kegiatan BJA. Stasiun-stasiun yang dimaksud adalah: Stasiun I di Desa Eris (2078 unit jaring apung), Stasiun II di Desa Kakas (350 unit jaring apung) , Stasiun III di Desa Remboken (40 unit jaring apung) dan Stasiun IV di Desa Tolour (tidak BJA). Pengambilan data kualitas air dilakukan sebanyak tiga kali meliputi: suhu, kecerahan, pH, DO, BOD, nitrat, nitrit, amoniak dan fosfat. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan membandingkannya dengan PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk kelas III (pembudidayaan ikan air tawar) dan pendapat para ahli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk parameter kualitas air tertentu yaitu: BOD, NH3, NO3, dan P04 di stasiun I, II, dan III telah melewati ambang batas (daya tampung) yang dipersyaratkan dalam PP Nomor 82 tahun 2001 untuk kelas III dan menurut pendapat para ahli. Hal ini diduga disebabkan oleh limbah organik dari aktivitas BJA yang telah berlangsung dari tahun ke tahun. Stasiun IV (tidak ada kegiatan BJA) masih menunjukkan kualitas air yang lebih baik dibandingkan stasiun I, II, dan III. Selama tahun 1994-2000, jumlah rata-rata beban pencemar yang dihasilkan dari aktivitas BJA di Danau Tondano adalah sebanyak 2.951,5 ton limbah organik yang mengandung 138,8 ton nitrogen dan 29,004 ton fosfor.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan: (a) Perlu adanya peraturan daerah (PERDA) yang mengatur tentang zonasi (pewilayahan) perairan Danau Tondano untuk usaha budidaya ikan, penangkapan, reservat/perlindungan, dan zona penyangga berdasarkan pada fungsi, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta kesesuaian ruang dengan mengacu pada UU No. 9 Tahun 1985 tentang Perikanan , UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, memperbaiki cara pemberian pakan dan jumlah pakan yakni 3% dari bobot ikan peliharaan per hari dan diberikan tiga kali sehari. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sisa pakan yang masuk ke perairan, sehingga dapat mencegah pencemaran perairan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian pakan yang tepat untuk satu unit jaring apung dengan padat penebaran 1750 ekor ikan, berat awal total biomassa ikan 50 kg, dan masa pemeliharaan tiga bulan adalah 337,5 kg pakan, tidak seperti yang terjadi sekarang di mana selama masa pemeliharaan tersebut jumlah pakan yang dihabiskan rata-rata sebanyak 450 kg pakan/unit. Metode budidaya ini akan dapat terlaksana dengan baik jika disosialisasikan kepada para petani ikan melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan, memperbaiki konstruksi BJA dan jarak antarunit jaring apung sebaiknya 10-30 m agar supaya reaerasi dapat berlangsung dengan baik di samping perlu dilakukan pengaturan musim tanam dan panen serta diversifikasi jenis ikan yang dipelihara (ikan gurami, ikan nila dan ikan patin), (d) Perlunya pengembangan teknologi BJA yang ramah iingkungan sebagai suatu teknologi yang efektif, efisien dengan produktivitas tinggi serta dampak negatifnya terhadap lingkungan perairan diupayakan seminimal mungkin. Teknologi yang dimaksud contohnya adalah satu petak keramba dengan 2 tingkat jaring (ganda), jaring pertama (lapisan atas) berukuran 5 x 5 x 3 m dengan ukuran mata jaring 1 atau 1,5 inci dipelihara ikan mas (Cyprinus carpio) dengan padat penebaran 50-105 kg/unit dan jaring kedua (di lapisan bawah) berukuran 7 x 7 x 4 m dengan ukuran mata jaring 0,5 atau 0,75 inci dipelihara ikan nila (Tylapia niloiica) dengan padat penebaran 18-50 kg/unit. Dengan rasio konversi pakan untuk ikan mas 1,3-1,68 dan ikan nila 0,5-0,9 dan masa pemeliharaan 2,5-3,5 bulan, diperoleh produksi ikan mas antara 944-1276 kg dan ikan nila 143-263 kg. Selanjutnya disarankan perlunya penelitian lanjutan tentang penggunaan jaring apung rangkap tiga yang mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik di mana bisa meningkatkan efisiensi pemberian pakan dan produksi ikan, (e) sebagai salah satu upaya untuk mengurangi populasi eceng gondok di Danau Tondano maka disarankan untuk melakukan studi tentang pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan makanan ternak, pemupukan, penghasil gas bio, penyerap limbah, dan bahan baku untuk pembuatan kertas, (f) perlu penelitian lanjutan tentang jumlah limbah organik dari aktivitas permukiman, pertanian, pariwisata dan lain-lain sehingga dapat diketahui kegiatan apa yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pencemaran di Danau Tondano. Dengan demikian dapat dilakukan tindakan penanggulangan menurut skala prioritas, dan (g) untuk pengelolaan Danau Tondano ke depan maka peneliti menyarankan agar dibentuknya semacam badan kaordinasi (pengelola) yang bertugas untuk mengintegrasikan semua kepentingan para stakeholder dengan konsep one lake, one plan, one management.

Tondano Lake located in Minahasa Regency is one of the strategic and important natural resource for the economic development in North Sulawesi Province. This is due to its multifunction such as sources of food stuff (fish), drinking water, water for industries, water for PLTA, transportation media and tourism object. One of the prominent community activities at Tondano lakeside is floating net fish culture (BJA). This activity provides positive impact on the increase of fishery production and increasing the fish farmer income in Minahasa. On the other side, this activity also creates negative impact on water quality since by the inefficiency of feed consumption by fish population, a lot of organic waste will pollute the water quality and as the results of fish metabolism which will accumulate on the lake's bed. This accumulation will deteriorate water quality of the lake from eutrophication that stimulates blooming of phytoplankton and water hyacinth such as Eichhornia crassipes ((Mart.) Solms), Hydrilla verticilata ((L.F.) Royle), Ceratophylum demersum (L.) followed by the emergency of poisonous gases that may kill aquatic organisms (especially cultured fishes) and finally ended by thickness of anaerobic layer in the water body.
The objectives of this research are: (a) to compare water quality in the area which has BJA activity and in the area which has no BJA activity, (b) to find out the water quality and the eutrophication level of Tondano Lake, (c) to find out the amount of organic waste produced by floating net fish culture and the carrying and absorbing capacity of Tondano Lake on this activity, (d) to find out the impact of deteriorated water on the lake ecosystem which include the existence and function of Tondano Lake for human life.
The hypotheses of this research were: (a) fish floating net culture most influence the quality and fertilization level of Tondano Lake, (b) the quality and fertilization level of water will influence the existence and function of Tondano Lake and for the human life.
Survey was conducted for one month from 11 June - 16 July 2001. Water samples were taken at four stations. Three of them were used for BJA activity and one station has no BJA activity. The stations were in Eris Village (2078 units of floating net), Kakas Village (350 units of floating net), Remboken Village (40 units of floating net) and Tolour Village. Sampling of water quality was conducted three times a day including: temperature, pH, dissolved oxygen, biological oxygen demand, carbon dioxide nitrate, nitrite, ammonia and phosphate then the obtained data were analyzed descriptively and compared with Government Regulation No. 82 of 2001 about Water Quality Management and Water Pollution Control for class III (freshwater fish culture).
It was concluded that water quality parameters such as BOD, NH3, NO3, and PO4 in station I, station II and station III have exceeded the threshold level as required by Government Regulation No. 82 of 2001 (class III) and according to the experts opinion. Station IV showed better water quality than station I, station II and station III. Since 1994-2000, the average amount of organic waste produced by B.IA in each year was of 2.951,5 tons that content 138, 8 tons of nitrogen and 29,004 tons of phosphor.
Based on these results, it was suggested that: (a) Regional regulation (PERDA) is needed to regulate the zoning of fish culture activity, fish catching, reservation and buffer zone based on the function, carrying capacity, absorbing capacity of living environment and space conformity according to Act No. 9 of 1985 about Fishery, Act No. 24 of 1992 about Spatial Management, Act No. 23 of 1997 about Management of Living Environment, and Government Regulation No. 82 of 2001 about Water Quality Management and Water Pollution Control, (b) improving of fish feeding accordance efficiently up to 3% of fish weight and feeding is done three times in a day. According to the method, the requirement of fish food (pellet) to culture 1.750 of fish seeds which have initial weight 50 kg and culture time 3 months was 337,5 kg of pellet, (c) improving of KJA construction and the distance between each unit must be 10-30 m so that aeration take place continuously, arrange the harvest time and diversification of fish culture (i.e. gurami, nila and Patin fishes), (d) it is needed to develop BJA with an environmental friendly attitude namely by double floating net technique to minimize food waste into water. This technique has been tested to gold fish (Cyprinus carpio) and nila fish (lyalapia nilotica) and showed satisfied result. Furthermore it is suggested that three layers of nets may provide and increase efficiency in this net fish culture, balancing fish production and fish feeding pellets, (e) as an effort to minimize the water hyacinth population in Tondano Lake, it is suggested to make research the utilization of eceng gondok as livestock food, fertilizer, biogases producer and waste absorbing, (f) further study is needed the extend of organic waste produced by agriculture, settlement, tourism and other activities at Tondano Lake so that water pollution control can be carried out according to its priority scale, and (g) it is suggested to form a management coordination board of Tondano Lake that function to integrate all the interests of the stakeholder based on the concept of one lake, one plan, and one management.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T5211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moller, H.
Einheitssach: Verlag Moller-Kiel, 1983
597.02 MOL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yvonne Sadovy de Mitcheson
"This book provides comprehensive and practical coverage of the biology, study and management of reef fish aggregations, exploring their how, when, where, and why. It explores ways to better protect, study, manage and conserve them, while identifying key data gaps and questions. The text is extensively illustrated with many unique, photographs and graphics. Case studies on over 20 interesting and important fishes are included, outlining their biology and fisheries and highlighting major concerns and challenges."
Dordrecht: [;Springer, Springer], 2012
e20417899
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Retania
"Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan hias yang sangat besar jumlahnya serta memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Sebagian orang menggunakan batu karang sebagai cara alami untuk meningkatkan nilai pH air.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi batu karang yang digerus, serta konsentrasi optimumnya terhadap perubahan nilai pH air. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2009 di Badan Riset Kelautan dan Perikanan Depok. Penelitian dilakukan untuk mengetahui komposisi optimal penambahan batu karang, dalam hal ini batu karang yang telah digerus untuk dapat menaikkan pH.
Satu liter air tawar dimasukkan ke dalam bejana. Kemudian diberi perlakuan dengan penambahan gerusan batu karang dengan variasi konsentrasi sebagai berikut; 1 (blanko): 0 mg/L ; 2,5 x 105 mg/L; 5,0 x 105 mg/L; 7,5 x 105 mg/L; 106 mg/L. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan empat kali ulangan. Pengamatan dilakukan dengan pengukuran kualitas air pada pagi dan sore hari untuk parameter pH, temperatur, DO, dan konduktivitas. Penentuan pH dilakukan menggunakan pH-meter, DO dan temperatur menggunakan DO-meter, serta konduktivitas menggunakan konduktometer.
Dengan pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistics Product Service and Solution) 12.0 dan Microsoft Office Excel 2007, diketahui bahwa penambahan gerusan batu karang memberikan pengaruh nyata terhadap terhadap kenaikan pH pada konsentrasi 2,5 x 105 mg/L. Pada konsentrasi ini, pH air dapat naik hingga 0,6 satuan selama 14 hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1336
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haloho, Domu Rotua
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1352
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sisca Dwi Permatasari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1353
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astria Sari Dewi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1357
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>