Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Philadelphia: American Society for Testing Meaterials, 1958
620.1 AST
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kubal, Michael T.
New York : McGraw-Hill c, 1993
693.892 KUB w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eko Widodo
"Arang hidro adalah produk padat dari proses karbonisasi hidrotermal (KHT). Arang hidro dapat digunakan sebagai bahan tambah mortar. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penambahan arang hidro dapat mempengaruhi sifat mekanik, ketahanan penetrasi air, dan kemampuan pemulihan retak mortar. Namun, penelitian tentang penggunaan arang hidro sebagai bahan tambah dalam mortar masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan mortar dengan ketahanan terhadap penetrasi air menggunakan arang hidro serat sabut kelapa. Proses karbonisasi hidrotermal dilakukan pada serat sabut kelapa pada suhu 150°C selama 4 jam untuk menghasilkan arang hidro. Arang hidro dihaluskan menjadi tiga ukuran partikel yang berbeda, yaitu 75-150 µm, 150-250 µm, dan 250-425 µm. Karakterisasi arang hidro meliputi komposisi kimia serat sabut kelapa, analisis proksimat, analisis komponen organik, analisis luas permukaan relatif, kekuatan tarik, dan analisis ikatan kimia arang hidro. Spesimen uji mortar dibuat dengan menambahkan arang hidro dalam tiga rasio berbeda, yaitu 1%, 2%, dan 3% dari berat semen. Pengujian spesimen mortar meliputi pengujian densitas, kekuatan tekan, ketahanan penetrasi air, persentase luas rongga udara, dan kemampuan memulihkan retak.. Kekuatan tekan tertinggi didapat mortar M22 dengan nilai 33,39 MPa. Ketahanan penetrasi air terbaik dimiliki oleh mortar M21 dengan nilai presentase rongga udara 20,831%, daya serap awal 7,498 x 10-3 mm/√s dan daya serap sekunder 1,249 x 10-3 mm/√s. Semua variasi mortar dengan penambahan arang hidro memiliki kemampuan memulihkan retak. Penambahan 2% arang hidro dengan ukuran 150–250 µm pada mortar menghasilkan mortar terbaik dengan kekuatan tekan 33,39 MPa, daya serap awal 4,093 x 10-3 mm/√s, daya serap sekunder 2,658 x 10-3 mm/√s, dan persentase volume rongga udara 23,94%.

Hydrochar is a product of the hydrothermal carbonization process. Hydrochar can be used as an additive in mortar. Previous research has shown that the addition of hydrochar can influence the mechanical properties, permeability, and crack recovery of mortar. However, research on the use of hydrochar as an additive in mortar is still limited. This study aimed to develop water resistance mortar using coconut coir fiber hydrochar. The hydrothermal carbonization process was carried out on coconut coir fiber at a temperature of 150°C for 4 hours to produce hydrochar. Hydrochar was grounded into three different particle sizes, 75-150 µm, 150-250 µm, and 250-425 µm. Characterization of hydrochar involved the chemical composition, proximate, organic component, relative surface area, tensile strength, and chemical bonding analysis. Mortar test specimens were prepared by adding hydrochar in three different ratios, 1%, 2%, and 3% of the weight of cement. Mortar testings included mortar density, compressive strength, water resistance, percentage void area, and mortar crack recovery ability. The highest compressive strength was achieved by M22 mortar, at 33.39 MPa. The best value of water penetration was observed in M21 mortar with initial absorption, secondary absorption, and void percentage of, 7.498 x 10-3 mm/√s, 1.249 x 10-3 mm/√s, and 20,831%, respectively. All mortars with different hydrochar contens demonstrate the ability to recover from cracks. The M22 specimen (2% hydrochar, with 150–250 µm particle size) was the best performance with compressive strength, initial absorption, secondary absorption, and void percentage of 33.39 MPa, 4.093 x 10-3 mm/√s, 2.658 x 10-3 mm/√s, and 23.94%, respectively."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budinski, Kenneth G.
Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, 2002
620.11 BUD e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Henkel, Daniel P.
London: McGraw-Hill, 2002
620.1 HEN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat
"Kadar air semen (w/c) sangat mempengaruhi kuat tekan beton, kadar air semen yang kecil menghasilkan kuat kuat tekan yang besar, sebaliknya kadar air semen besar menghasilkan kuat tekan beton yang kecil.
Abu terbang ( fly ash ) dapat meningkatkan kuat tekan beton, karena fly ash mengandung SiO2 yang tinggi, kekuatan beton meningkat karena butiran mikrosilika yang sangat halus bereaksi dengan air dan Ca(OH)2 ( kapur ) akan menghasilkan massa yang padat, sehingga menghasilkan kekuatan yang lebih besar.
Pada percobaan ini kuat tekan yang paling besar adalah 50 Mpa yang dihasilkan oleh campuran dengan perbandingan air semen (w/c) -0.3 dan penambahan fly ash 30%.
Dari hasil percobaan ini penulis mengusulkan suatu rancang campur beton ringan dengan memakai zat tambah fy ash yang diberi nama Feret-Fxh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Aswanto
"Pasangan bata merah tradisional sangat luas penggunaannya dalam konstruksi bangunan dengan berbagai variasi fungsionalnya. Dalam berbagai proses disain engineering, selama ini struktur pasangan bata merah hanya dianggap sebagai beban. Tetapi dengan semakin luasnya penggunaan mikro komputer yang diikuti perkembangan pesat perangkat lunak elemen hingga, memberikan kesempatan untuk melakukan analisis struktur yang lebih kompleks dengan menyertakan elemen pasangan bata merah sebagai salah satu elemen struktur yang penting.
Yang paling sukar dalam analisis elemen hingga untuk pasangan bata merah adalah kesulitan permodelan karakteristik material propertinya. Karena riset-riset di negara kita yang menyelidiki sifat dan karakteristik pasangan bata merah masih terasa kurang.
Kajian ini mencoba menggunakan kapabilitas perangkat lunak elemen hingga untuk melakukan analisis pasangan bata triplet. Diantaranya penggunaan elemen contact untuk memodelkan interface bata dan mortar, aplikasi kriteria keruntuhan pada elemen concrete (William & Warnke), Drucker Prager, model Anisotrop dan aplikasi gejala Fissure Closing pada bata merah. Sebagai pembanding adalah test uji pembebanan pasangan bata triplet dengan beban prekompresi dan lateral. Bata merah dipakai jenis bata tradisional dan Cikarang.
Hasil kajian ini didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda antara test uji di laboratorium dengan komputasi elemen hingga Prediksi keruntuhan elemen concrete dan Drucker Prager dapat memprediksi dengan baik keruntuhan pasangan triplet. Sedangkan riwayat displacement akibat pembebanan terjadi perbedaan antara komputasi elemen hingga dan hasil uji test. Hal ini dikarenakan peralatan pengujian yang kurang akurasinya dan sampel pasangan triplet sendiri yang sangat variatif bentuk fisiknya. Fenomena Fissure Closing diakomodir dengan teknik membedakan input hubungan teganganregangan bata pada daerah yang diperkirakan mengalami pemampatan rongga yang tinggi.
Kajian ini, dapat digunakan sebagai sedikit sumbangan untuk kelanjutan riset-riset pasangan bata merah yang lebih mendalam di Indonesia, khususnya dalam metode permodelan karakteristik material untuk analisis numerik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: McGraw-Hill, 1999
620.11 SCI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>