Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handayani
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
899.223 8 HAN t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
398.217 BAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980
899.223 8 GEG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Balai Penelitian Bahasa Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud , 1995
899.223 8 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bali: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1986
899.2 IND t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Agastya
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988
899.223 8 IDA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suastika
"ABSTRAK
Calon Arang ditulis dalam tradisi karya sastra di Bali. Di dalam perjalanan sejarah sastra Bali muncul berbagai teks yang bersumber pada Calon Arang. Ada yang ditulis dengan mempertahankan model asli, ada pula yang ditransformasikan ke dalam karya yang berbeda, yang disesuaikan dengan genre dan pandangan hidup penyair pada zaman lahirnya karya tersebut. Akibatnya, banyak terdapat karya sastra turunan, saduran tentang Calon Arang. Ada Calon Arang berbentuk prosa, ada pula yang berbentuk puisi, yaitu kidung dan geguritan/parikan. Kajian ini bertujuan melacak dan menentukan mata rantai teks Calon Arang prosa yang berasal dari lingkungan pertapaan zaman Gelgel pada abad ke-16, yang dimuat pada teks LOr 5387/5279. Teks tersebut apabila diperbandingkan dengan teks yang lain adalah teks yang lebih tua dari teks kidung dari zaman Gelgel/Klungkung, yang termuat pada teks LOr 4565, dan geguritan Kirtya IVd/1047, karya sastra pada zaman Klungkung abad ke-19. Di dalam suntingan teks Calon Arang, seperti termuat pada LOr 5387/5279, digunakan teori filologi, dan di dalam pengungkapan pelacakan teks digunakan teori sastra yangdisebut intertekstualitas,yang dalam analisisnya berdasarkan pada tataran kode bahasa, sastra, dan budaya. Rode budaya dikaitkan dengan zaman teks dan asal mulanya. Penelitianteks menunjukkan tradisi sastra pertapaan/geria di Karangasem"
1995
D1660
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Puisi Yajna Sang Puput merupakan cermin sejarah Klungkung. Sebuah lisah ekspedisi Belanda dengan tiga sasaran utama terhadap kekuatan laskar Klungkung. Hanya dengan slogan "tosning satria mautama, satya salunglung sabayantaka" mewarnai keputusan sikap perang puputan yang diambil oleh sebagian besar laskar yang mempertahankan istana. Dalam tulisan ini hanya ditinjau dari telaah struktur puisi dari segi alur, penokohan, tema, dan latar. Oleh karena unsur tersebut memegang peranan penting dalam cerita untuk mengungkap pesannya. Kehadiran karya sastra puisi Bali modern dapat membangkitkan semangat juang generasi muda untuk menjaga alam Bali agar tetap lestari, aman, damai, dan terhindar dari penjajah. KOnsep Yajna Sang Puput adalah cermin perjuangan yang bersifat heroisme religius."
JMN 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sastra Bali klasik (tradisional) memiliki bentuk dan isi yang beraneka ragam.Dilihat dari segi bentuk, sastra Bali klasik dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (1) sastra Bali berbentuk gancaran (prosa), meliputi: parwa dan satua (dongeng) dan (2) sastra Bali berbentuk tembang (puisi), meliputi: kakawin, kidung, geguritan atau parikan.Pada garis besamya, nilai-nilai budaya yang terungkap dalam karya-karya sastra Bali klasik, meliputi nilai budaya tri hita karana, tri karya parisuda, dan karmaphala.Nilai-nilai budaya tersebut dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan menuju bangsa yang satu, yang lebih beradab. Dalam karya sastra Bali, para sastrawan dan budayawan menggunakan gancaran (prosa) dan tembang (puisi) sebagai media/wadah untuk menuangkan nilai-nilai budaya warisan budaya bangsa.Nilai-nilai budaya tersebut diungkapkan dengan menggunakan bahasa Jawa Kuna, bahasa Kawi—Bali, bahasa Bali Kepara, dan bahasa Melayu. Selain diungkapkan dalam bahasa tulis, ada juga yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa lisan, yaitu karya sastra yang dijadikan performing art, dalam bentuk mabebasan/palawakya dan karya sastra yang diangkat dalam seni pertunjukan, di antaranya penunjukan wayang kulit."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nyoman Karmini
"ABSTRAK
Tujuan tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan fungsi dan makna yang diungkapkan dalam sastra Bali tradisional. Setiap karya sastra memiliki fungsi dan makna yang dapat memberikan kesenangan dan manfaat (dulce et utile) bagi penikmatnya. Demikian juga halnya dengan karya sastra Bali tradisional. Fungsi sastra Bali tradisional adalah untuk memberi hiburan dan mendidik. Makna yang terdapat di dalamnya memberi- kan manfaat untuk membentuk karakter pada penikmatnya. Pendekatan pragmatik dan hermeneutik digunakan untuk memperoleh data dan hasilnya disajikan secara deskriptif dengan teknik induktif-deduktif."
Denpasar: Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
300 MUDRA 32:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>