Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: UI-Press, 1994
615.19 THE t III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2008
615.19 TEO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2008
615.19 TEO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2007
615.19 THE t I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: CBS Publishers, 2014
615.9 THE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Permata Sari
"
Produk Rantai Dingin atau yang lebih dikenal dengan Cold Chain Product merupakan produk yang sensitif terhadap temperature sehingga penyimpanan dan pengirimannya membutuhkan kontrol temperatur yang tidak terputus dari pabrik sampai distribusi ke pengguna akhir (Juklak CDOB, 2020). Penanganan produk rantai dingin memerlukan perhatian khusus untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan seperti penurunan efikasi, keamanan dan bahkan berakibat fatal. Oleh karenanya perlu dilakukan pemantauan terhadap tata cara penanganan produk rantai dingin di PT. SamMarie Tramedifa untuk memastikan bahwa sistem distribusi yang diterapkan di PT. SamMarie Tramedifa memenuhi standar yang ditetapkan di dalam POB dan CDOB yang berlaku. Persentase penerapan POB di PT. SamMarie Tramedifa sudah baik mencapai 84% dan penerapan CDOB juga sudah sangat baik mencapai 77% dilaksanakan.

Cold Chain Products, also known as temperature-sensitive products, require storage and transportation with uninterrupted temperature control from the factory to the end-user (CDOB Guidelines, 2020). Handling cold chain products requires special attention to avoid undesired risks such as decreased efficacy, compromised safety, and even fatal consequences. Therefore, monitoring of the handling procedures for cold chain products at PT. SamMarie Tramedifa is necessary to ensure that the distribution system implemented at PT. SamMarie Tramedifa meets the standards set by the applicable Pharmaceutical Operational Standards (POB) and Cold Chain Distribution Standards (CDOB). The percentage of POB implementation at PT. SamMarie Tramedifa is already good, reaching 84%, and the implementation of CDOB is also very good, reaching 77%."
Depok: 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Permatasari Isnan
"ABSTRAK
Nama : Astrid Permatasari IsnanProgram Studi : FarmasiJudul : Praktek Kerja Profesi di PT SOHO Industri Pharmasi Periode Januari-Februari Tahun 2017 Industri farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Menurut PerKaBPOM nomor HK.03.1.33.12.12.8195 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, suatu industri farmasi wajib menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . CPOB adalah cara pembuatan obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan. CPOB bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu. Menurut CPOB, dalam industri farmasi minimal terdapat tiga apoteker yang terdaftar dan terkualifikasi sebagai kepala bagian produksi, pemastian mutu, dan pengawasan mutu. Dalam rangka mempersiapkan apoteker yang terampil dan kompeten dalam mengupayakan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pembuatan obat, diperlukan praktek kerja profesi di PT SOHO Industri Pharmasi pada 9 Januari ndash; 28 Februari 2017. Melalui PKPA di Industri, diharapkan calon apoteker dapat memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Industri. Kata kunci : Apoteker, CPOB, Industri Farmasi, Obat, Praktek Kerja Profesi Apoteker.

ABSTRACT
Name Astrid Permatasari IsnanStudy Program PharmacyTitle Professional Work Practice at PT SOHO Industri Pharmasi January ndash February 2017 Pharmaceutical industry is business entity licensed by the Minister of Health to manufacture drugs or drug materials. According to PerKaBPOM HK.03.1.33.12.12.8195 on the Implementation of Good Manufacturing Practices Guidelines, a pharmaceutical industry shall apply Good Manufacturing Practice GMP . GMP is a drug manufacturing method that aims to ensure that the quality of the drug produced meets the requirements and its use. GMP includes all aspects of production and quality control. According to GMP, there should be at least three registered and qualified pharmacists as manager of production, quality assurance, and quality control in the pharmaceutical industry. In order to prepare skilled and competent pharmacists in public health efforts through drug manufacturing activities, professional work practice is required at PT SOHO Industri Pharmasi on January 9th to February 28th, 2017. Through Professional Work Practice at Pharmaceutical Industry, it is expected that pharmacist candidates have insight, knowledge, skill, and practical experience to perform pharmaceutical practices in the pharmaceutical industry. Keywords Drugs, GMP, Pharmaceutical Industry, Pharmacist, Professional Work Practice"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Al Fatah
"Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma No. 143 dilakukan selama 4 minggu yang dimulai pada 5 September 2016 hingga 31 September 2016. Praktek kerja profesi ini bertujuan untuk membuat mahasiswa calon Apoteker memahami peran dan tanggung jawab dari Apoteker di Apotek berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pada peraturan tersebut, Apoteker di Apotek bertanggung jawab dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Hasil pengamatan selama melakukan prakek kerja profesi di Apotek Kimia Farma No. 143 menunjukan bahwa Apoteker di Apotek bertanggung jawab secara penuh dalam praktek pelayanan kefarmasian yang meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis dan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di Apotek Kimia Farma No. 143 sudah sepenuhnya dilakukan berdasarkan peraturan Mentri Kesehatan No.35 dan untuk kegiatan farmasi klinik yang sudah dilakukan adalah pelayanan resep, dispensing, pemberian informasi obat, konseling, pelayanan kefarmasian di rumah, dan pemantauan terapi obat Telefarma.

The Profession internship was intended to make pharmacists student understand the role and responsibilities of pharmacists in pharmacy based on the Minister of Health No. 35 about Standards of Pharmaceutical Services at the Pharmacy. In these regulations, Pharmacists in a pharmacy is responsible for the management of pharmaceutical, medical devices, and other medical consumables tools and clinical pharmacy service. Observations result during Profession internship at Kimia Farma Pharmacy showed that pharmacists in the Pharmacy takes full responsibility in the practice of pharmacy services that include management of pharmaceutical, medical devices, and other medical consumables tools and clinical pharmacy services. Management activities of pharmaceutical, medical devices, and other medical consumables tools in Kimia Farma Pharmacy has been fully carried out under laws Health Minister No. 35 and the clinical pharmacy services that have been carried out were prescription services, dispensing, provision of drug information, konseling, home pharmacy care, and monitoring drug therapy Telefarma."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>