Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Goldberg, Edward D.
New York: John Wiley & Sons, 1985
628.5 GOL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Idrus Alhamid
"Adsorbed Natural Gas (ANG) is one of the gas storage methods which specialize in low pressure. This method is more competitive compared to Compressed Natural Gas (CNG). ANG
is based on an adsorption process that involves adsorbate and adsorbent. This research is conducted to observe the effects of gas flow-rate on adsorption capacity and the temperature
distribution of adsorbent. The adsorbent is a commercially activated carbon, and methane gas is the adsorbate. Methane flow rates are 1 standard liter per minute (SLPM) and 20 SLPM.
Temperature in the pressure vessel is maintained at 25°C and the pressure at 3.5 MPa. The result shows that the adsorption capacity of activated carbon is higher at a lower gas flow rate. While a higher gas flow rate causes a higher temperature difference in the adsorption and in desorption process."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:4 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Cantika Putri
"Dalam beberapa dekade terakhir, isu lingkungan terkait pemanasan global menjadi pusat perhatian. Pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim karena adanya peningkatan gas rumah kaca yang terjadi akibat penumpukan karbon yang terakumulasi di atmosfer. Peran vegetasi sebagai penyerap karbon menjadi salah satu bagian penting untuk mengurangi gas rumah kaca di atmosfer dalam rangka mengatasi pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis persebaran spasial stok karbon di wilayah Bali Bagian Selatan serta menganalisis hubungan tutupan lahan dengan kerapatan vegetasi terhadap stok karbonnya. Estimasi stok karbon dilakukan dengan membuat model regresi antara nilai stok karbon aktual dengan nilai piksel hasil transformasi indeks vegetasi NDVI pada citra yang diperoleh dari pengolahan citra satelit Sentinel 2-A. Model regresi terbaik akan digunakan untuk mengestimasi persebaran stok karbon di Bali Bagian Selatan. Hubungan nilai stok karbon terhadap tutupan lahan dilakukan menggunakan analisis overlay untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Bali Bagian Selatan persebaran stok karbon di Bali Bagian Selatan tahun 2015 dan 2021 memiliki stok karbon yang cenderung meningkat. Hubungan tutupan lahan dan stok karbon menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan berdampak pada perubahan nilai stok karbon di Bali Bagian Selatan.

Global warming causes climate change due to an increase in greenhouse gases that occur because of the accumulation of carbon that accumulates in the atmosphere. The role of vegetation as a carbon sink is an essential part of reducing greenhouse gases in the atmosphere to overcome global warming. This study aims to map and analyze the spatial distribution of carbon stocks in Southern Bali and analyze the relationship between land cover and vegetation density on carbon stocks. Carbon stock estimation is performed by creating a regression model between the actual carbon stock value and the pixel value resulting from the transformation of the vegetation index (NDVI) obtained from processing Sentinel 2-A satellite imagery. The best regression model will be used to estimate the distribution of carbon stocks in Southern Bali. The relationship between the change of carbon stock value and land cover change was carried out using overlay analysis to see the relationship between the two variables. The results showed that the distribution of carbon stocks in Southern Bali tends to increase. Land cover change has an impact to the change of carbon stock value in Southern Bali."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Hidayanto
"Nanopartikel emas (AuNP) telah berhasil disintesis dengan menggunakan ekstrak daun kecombrang(Etlingera elatior) fraksi air sebagai agen pereduksi dan penstabil. Konsentrasi optimum ekstrak adalah 63 x 10-4%(w/v) dengan kestabilan selama 7 hari. Nanopartikel emas dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible ,Fourier Transform Infra Red (FTIR) , Particle Size Aanalizer (PSA), X-Ray Difractometer (XRD),dan Transmission Elekctron Miscroscopy (TEM). Spektrum UV-Vis menunjukkan nilai panjang gelombang makssimum pada range 534-536 nm. Karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa senyawa golongan alkaloid, flavonoid, polifenol, tannin, dan saponin berperan sebagai agen penstabil. Distribusi ukuran rata-rata partikel berada pada 53.00 nm ditunjukkan oleh pengukuran PSA sedangkan karakterisasi TEM menunjukkan ukuran rata-rata sebesar 16-19 nm. Kristal AuNP@EDK yang terbentuk adalah face centered cubic. AuNP@EDK hasil sintesis selanjutnya digunakan untuk memodifiasi elektroda glassy carbon dengan metode drop casting untuk mendeteksi 4-nitrofenol(4-NP). AuNP yang dilapiskan secara drop casting pada permukaan elektroda glassy carbon dapat meningkatkan sensitifitas elektroda glassy carbon terhadap senyawa 4-NP dengan reprodusibilitas baik selama 10 kali pengukuran. Elektroda glassy carbon memiliki nilai batas deteksi sebesar 18.33 μM sementara elektroda GC sebesar 0.019 μM.

Gold nanoparticles(AuNP) have been synthesized by using a leaf extract kecombrang (Etlingera elatior) water fraction as reductor and stabilizing agent. The optimum concentration of the extract is 63 x 10-4% (w / v) with the stability for 7 days. Gold nanoparticles were characterized using UV-Visible spectrophotometer, Fourier Transform Infra Red (FTIR) , Particle Size Aanalizer (PSA), X-Ray Difractometer (XRD),dan Transmission Elekctron Miscroscopy (TEM). UV-Vis spectra show makssimum wavelength in the range 534-536 nm. FTIR characterization showed that the compound of alkaloids, flavonoids, polyphenols, tannins and saponins acted as a stabilizing agent. The average size distribution of the particles is at 53.00 nm shown by PSA measurement while TEM characterization showed an average size of 16-19 nm. Crystal of AuNP@EDK formed is a face centered cubic. Synthesized AuNP@EDK then used to modify glassy carbon electrode with drop casting method to detect 4-nitrophenol (4-NP).AuNP are coated by drop casting on the glassy carbon electrode surface can increase the sensitivity of the glassy carbon electrode to the compound 4-NP with good reproducibility during 10 measurements. Glassy carbon electrode has limit of detection of 18.33 μM while AuNP/GC electrode has limit of detection of 0,019 μM.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S61797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Imperial College Press, 2001
541.395 ENV;541.395 ENV (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1983
543 ANA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana M.
"ABSTRAK
Metode ekstraksi adalah suatu metode pemlsahan yang sudah lama digunakan untuk
tujuan pemlsahan. Metode ini bersifat sederhana dan mudah dikerjakan. Percobaan kali ini
bertujuan untuk memisahkan Cr (HI) dan Zn (U) dengan menggunakan metode ekstraksi
pelarut. Sebagai ligan pengkompleks digunakan asam salisilat sedangkan pelarut organik yang
digunakan adalah butanol.
Penentuan stokiometri kompleks dilakukan secara spektrofotometrik dengan
menggunakan metode perbandingan mol. Keberhasilan ekstraksi diukur dengan harga %E,
yang dihitung berdasarkan harga D (distribusi) , yaitu suatu harga yang menunjukkan
perbandingan antara konsentrasi logam di pelarut organik dengan konsentrasi logam di pelarut
air, setelah dilakukan ekstraksi. Pengukuran konsentrasi logam di air ditentukan dengan
menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Di dalam fasa air interaksi antara Cr^"^ dan asam salisilat menghasilkan senyawa
kompleks Cr[(Hsal)2(H20)4]"^ sedangkan interaksi antara HSal dengan 2h menghasilkan
senyawa kompIeksZn[Hsal]2. Nilai pH optimum bagi ekstraksi Cr (III) berada pada pH 3
dengan harga % E =65,18% sedangkan pH optimum bagi ekstraksi Zn (II) terjadi pada pH
5 dengan harga %E=54,03 %
Terbentuknya kompleks Cr[(Hsal)2(H20)4]'^ dan Zn[HS^l] ditandai dengan
terbentuknya spektra yarig memiliki karakteristik berbeda dengan kharakteristik spektra
Cr(III), spektra ZnQl) ataupun spektra asam salisilat bebas.
Penambahan asam perklorat ke dalam ekstraksi Cr dan Zn salisilat menyebabkan harga
%E bagi Cr (III) meningkat menjadi 65,43% sedangkan harga %E bagi Zn (11) tidak
mengalami perubahan. Ini membuktikan bahwa asam perklorat yang ditambahkan mampu
menjadi pasangan ion bagi kompleks .
Harga rata-rata %E total Cr (HI) dari dua kali ekstraksi dari lima larutan campuran
Cr (III) dan Zn (II) adalah 88,044% sedangkan harga rata-rata %E total Zn (II) adalah
39,15% .

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris Ghiyats
"ABSTRAK
Peningkatan dan kemajuan teknologi untuk proses ekstraksi elemen berharga dari sumbernya terus maju dan berkembang dari waktu ke waktu. Banyak peningkatan dan penemuan yang dilakukan para peneliti untuk menemukan cara ekstraksi yang lebih efisien dan ekonomis. Sekam merupakan hasil sambilan dari proses produksi beras. Jumlah sekam yang tersedia di Indonesia merupakan bukti nyata dari peluang untuk dikembangkan manfaatnya. Namun, diperkirakan pada masa ini, pemanfaatan sekam belum maksimal dan sebanding dengan penghasilannya yang terus meningkat di Indonesia. Riset ini ditujukan untuk mempelajari penggunaan sekam dalam proses reduksi pasir besi. Proses ekstraksi pada pasi besi ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan titanium yang terdapat pada pasir besi tersebut. Pada umumnya, proses reduksi pasir besi ini menggunakan batu- bara yang termasuk mineral yang langka dan tidak bisa diperbaharui sumbernya dimasa depan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sekam yang menjadi substitusi batu bara dalam proses reduksi. Riset yang dilakukan dalam riset ini meliputi proses roasting dan reduksi dan karakterisasi sample.

ABSTRACT<>br>
Technological improvements and advancements for the process of extracting valuable elements from their sources continue to advance and evolve over time. Many improvements and findings by researchers to find more efficient and economical extraction methods. Rice husk is a sideline result of the rice production process. The amount of rice husk available in Indonesia is a clear proof of the opportunity to develop its benefits. However, it is estimated that at this time, the utilization of husk has not been maximized and is proportional to its increasing income in Indonesia. This research is aimed at studying the use of husk in the process of iron sand reduction. The process of extraction on this iron sand aims to get the titanium content contained in the iron sand. In general, the processing of iron sand reduction uses coal which includes rare and non renewable minerals in the future. This research aims to find out how the effect of chaff that becomes coal substitution in the process of reduction. Research conducted in this research includes roasting and reduction process, Na2SO4 addition and sample characterization "
2017
T-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pongtuluran, Olivia Bunga
"Teknologi ekstraksi tanaman obat yang telah umum digunakan pada industri obat herbal memiliki kekurangan dari segi efisiensi waktu ekstraksi, beban pemeliharaan alat yang tinggi, konsumsi pelarut yang banyak dan tidak hemat energi. Metode ektraksi dengan ultrasonik menawarkan suatu proses yang berdasarkan hasil dari beberapa penelitian dianggap lebih sederhana dan efisien. Proses ultrasonik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: suhu, power dan frekuensi, intensitas, waktu, preparasi, jenis pelarut, dan jumlah pelarut yang digunakan.
Pada penelitian ini digunakan frekuensi 20 kHZ, amplitudo 32% dan intensitas sebesar 0,5. Desain percobaan pada penelitian ini menggunakan metode Taguchi yang mengaplikasikan model Orthogonal Array dan RSM dengan model Central Composite Design(CCD). Ada tiga variable independen dalam penelitian ini yaitu waktu, rasio pelarut terhadap sampel dan kadar etanol, dimana masing- masing memiliki 3 level dan respon dari penelitian ini diukur dari persentase yield yang dihasilkan, banyaknya kandungan total fenol dan total flavonoid yang terdapat dalam ekstrak. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar etanol, semakin besar kadar total fenol dan flavonoid yang dihasilkan namun yield semakin rendah. Namun, rasio solvet yang semakin besar menghasilkan kadar yield yang tinggi, namun variabel ini tidak berpengaruh pada respon yang lain. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor waktu tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap  ketiga respon. 

The conventional medicinal plant extraction technologies that have been applied widely in herbal medicine industries neglect some matters i.e the time efficiencies, low cost maintenance, less  solvent and low energy consumption. An ultrasound- assisted extraction process which offered the modest and more effective outcome based on  several research influenced by some variables  such as temperature, power and frequency, intensity, extraction time, preparation process, type and quantity of solvent.
This research used an ultrasound equipment which was set at frequency 20 kHz, amplitude 32% and the 0,5 of intensity. Moringa leaves have many chemical contents such as protein, vitamins A, B and C, beta carotene, phenolic acid, lignin, carbohydrates, fibre, and flavonoids whose pharmacological activities are as wound healing, anti-anemia, anti-inflammatory, antipyretic, analgesic, and antimicrobial. The experimental design of this research employed Taguchi method with 9 runs based on Orthogonal Array (OA) model and 40 runs of RSM experiments constructed by Central Composite Design (CCD) with 2 replications. There were 3 independent variables introduced namely extraction time, solvent-to-solid ratio, and ethanol concentration for each has 3 levels and the experiment responses are yield percentage, total phenolic content, and total flavonoid content of the extract. 
The output showed that the more ethanol concentration used the more phenolic and flavonoid content generated, however the yield production decreases. On the other hand the higher the ratio creates the high yield yet this variables showing no impact towards two other responses. The result of this study also revealed that extraction time has no effect on all the responses.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syefiara Hania Yumnaristya
"Hutan mangrove di wilayah pesisir memiliki peran sebagai penyimpan karbon yang sangat penting untuk menyeimbangkan emisi karbon di atmosfer. Mangrove dapat menyerap karbon per satuan luas empat kali lebih tinggi dibandingkan hutan terestrial di wilayah tropis. Masifnya pembangunan dan alih fungsi lahan di wilayah pesisir Kecamatan Teluknaga mengancam keberadaan ekosistem mangrove. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang mendorong untuk meningkatkan upaya pelestarian kawasan mangrove dimana salah satunya, yaitu dengan melakukan perhitungan estimasi stok karbon. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran spasial biomassa dan stok karbon hutan mangrove di pesisir Kecamatan Teluknaga pada periode 2016 – 2022 dengan menggunakan pendekatan indeks vegetasi terbaik. Penelitian ini menggunakan Sentinel-2 untuk ditransformasikan menjadi indeks vegetasi ARVI, EVI, dan SAVI sebagai pendekatan untuk melakukan pemodelan biomassa. Selain itu, digunakan juga analisis statistik korelasi untuk menentukan indeks vegetasi terbaik yang dapat memodelkan biomassa di pesisir Kecamatan Teluknaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks vegetasi ARVI memiliki korelasi terbaik (R = 0,60) untuk memodelkan biomassa dengan nilai RMSE 36,67 kg/piksel. Diketahui bahwa mayoritas hutan mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Teluknaga mengalami peningkatan nilai biomassa dan stok karbon pada periode 2016 – 2022. Adapun peningkatan yang paling signifikan terlihat pada hutan mangrove di Desa Muara dan Desa Lemo. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan luas dan kepadatan hutan mangrove.

Mangrove forests in coastal areas have a role as a carbon store which is very important in balancing carbon emissions in the atmosphere. Mangroves can absorb carbon per unit area four times higher than terrestrial forests in the tropics. The massive development and land use change in the coastal area of Teluknaga District threatens the existence of the mangrove ecosystem. This raise concerns that encourage efforts to increase mangrove conservation, one of which is by calculating carbon stock estimates. Therefore, this study aims to analyze the spatial distribution of biomass and carbon stock of mangrove forests in the coastal district of Teluknaga in 2016 – 2022 using the best vegetation index approach. This study used Sentinel-2 to be transformed into ARVI, EVI, and SAVI vegetation indices to model biomass. In addition, statistical correlation analysis was also used to determine the best vegetation index to model the biomass in the coastal area of Teluknaga District. The results showed that the ARVI vegetation index had the best correlation (R = 0,60) for modeling biomass with an RMSE value of 36,67 kg/pixel. It is known that most mangrove forests in the coastal area of Teluknaga District experienced an increase in the value of their biomass and carbon stock in 2016 – 2022. The significant rise happens in Muara and Lemo villages’s mangrove forest. The increased biomass and carbon stock are in line with the rise in the area and density of mangrove forests."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>