Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12754 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McNair, Harold M.
Bandung : ITB Press, 1988
543.8 MCN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faradilla Mauliddini
"Senyawa ester asam lemak merupakan bahan kimia yang banyak dikembangkan saat ini, diantaranya digunakan pada produk-produk kosmetika dan pangan. Di Indonesia banyak penghasil asam sitrat dan asam palmitat yang memungkinkan untuk pembuatan senyawa ester asam palmitat dan asam sitrat lainnya. Oleh karena itu, percobaan sintesis ester asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat melalui proses esterifikasi asam sitrat dan asam palmitat, yang diprediksi memiliki potensi sebagai emulgator perlu dilakukan. Asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat disintesis melalui tiga tahap reaksi.
Tahap pertama mereaksikan asam sitrat dengan anhidrida asetat dalam suasana asam menghasilkan asetilsitrat. Tahap kedua mereaksikan asam palmitat dalam benzen dengan metanol menggunakan katalis asam sulfat pekat menghasilkan metil palmitat. Tahap ketiga interesterifikasi antara asetilsitrat dan metil palmitat dengan katalis natrium metoksida menghasilkan asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat dengan rendemen 72,07%.
Metode analisis senyawa ester menggunakan kromatografi gas kolom VB-wax (60 m x 0,32 mm), suhu kolom terprogram 170-190ºC, kenaikkan 2ºC /menit, dan dipertahankan selama 30 menit. Pada kondisi analisis diperoleh waktu retensi asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat 39,894 menit dengan kadar 72,07%. Karakterisasi dari asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat memiliki bilangan asam sebesar 395,38 dan nilai HLB 7,625.

Fatty acid esters compound were chemical subtance that were more developed now, that were used at food and cosmetic products. In Indonesia, many of citric acid and palmitic acid producer that possible to make another citric acid and palmitic acid esters compound. For that reason, experiment to synthesize ester of 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid was might be synthesis by esterification of palmitic acid with citric acid, that was predicted has potency as emulsifier become necessary. 2-Hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid compound was synthesized over three steps of reaction.
First step was reacted citric acid with acetic anhydride in acidic environment yielded acetylcitrate. Second step was reacted palmitic acid in benzene with methanol catalyzed by sulfuric acid yielded methyl palmitate. Third step was interesterification of acetylcitrate with methyl palmitate catalyzed by sodium methoxide yielded 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid with rendement over 72.07%.
Method of analysis ester components was performed using gas chromatography with VB-Wax column (60 m x 0.32 mm), column temperature was programmed at 170ºC-190ºC, increased by 2ºC/minute, and held for 30 minutes. In analysis conditions was yielded retention time of 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid 39.894 minutes with levels 72.07%. Characterization of 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid has acid value 395.38 and Hydrophilic Lipophylic Balance (HLB) value 7.625.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswardani
"Metamfetamin merupakan stimulan yang diproduksi secara sintesis dan
termasuk salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan serta diedarkan
secara ilegal di Indonesia. Investigasi kasus peredaran ilegalnya di Indonesia
selama ini belum didukung pengotor dan karakteristik/profil metamfetamin
tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengotor dan membuat
karakterisasi/profil serta mengetahui rute sintesis metamfetamin yang beredar
ilegal. Penelitian dilakukan pada 20 sampel metamfetamin sitaan penyidik tahun
2011-2012 dengan menggunakan instrumen kromatografi gas spektroskopi massa,
kromatografi gas ionisasi nyala dan kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstraksi
sampel dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi dengan dapar fosfat pH 10,5
dan etil asetat, dan ekstraksi langsung dengan etil asetat. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengotor berupa 1-fenil-2-propanon, (pseudo)efedrin, Nformilmetametamin,
N-asetilmetamfetamin, 1-fenil-2-propanol, naftalen, aziridin,
dan oksazolidin. Kiralitas sampel menunjukkan adanya metamfetamin yang
berbentuk rasemat, levo dan dekstro. Berdasarkan data penelitian di atas dapat
disimpulkan 3 rute sintesis yang digunakan yaitu : reduksi aminasi, Emde dan
Nagai. Sebaran kemurnian sampel metamfetamin berkisar antara 10% hingga
71%.

Abstract
Methamphetamine is a stimulant that is produced in the synthesis and
include any type of drug that is often missused and illegally circulated in
Indonesia. Investigation of cases of illegal circulatian in Indonesia so far has not
been supported by impurities and characteristics/profile of methamphetamine. The
study was conducted to analyze impurities and make the characterization/profile
and find out an out standing synthesis route of illegal methamphetamine. The
study was conducted on 20 samples of seized methamphetamine investigation in
2011-2012 by using gas chromatography mass spectroscopy, gas chromatography
flame ionization detector, and high performance liquid chromatography.
Extraction of samples done in two ways: extraction with phosphate buffer pH 10.5
and ethyl acetate, and direct extraction with ethyl acetate. The results indicate the
presence of impurities in the form of 1-phenyl-2-propanone, (pseudo)ephedrine,
N-formylmethamphetamine, N-acetylmethamphetamine, 1-phenyl-2-propanol,
naphthalene, aziridine, and oxazolidine. Chirality of the sample indicate the
presence of racemic, levo and dextro. Based on research data can be concluded
that the synthesis of 3 routes used are: reductive amination, Emde and Nagai."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
T31035
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York : John Wiley & Sons, 1977
543.8 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rotzsche, Harald
Amsterdam : Elsevier, 1991
543.8 ROT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : John Wiley & Sons, 1995
543.8 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amiratul Haq Rasyid
"Bisfenol A BPA adalah monomer penyusun plastik dalam produksi polikarbonat dan resin epoksi yang banyak digunakan pada botol plastik keras dan makanan serta minuman dalam kaleng berbasis logam. Resin epoksi digunakan sebagai lapisan pelindung pada kaleng logam untuk menjaga kualitas makanan dan minuman dari kontak langsung dengan logam. Namun, senyawa ini memiliki potensi yang dapat mengganggu sistem hormon manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang sensitif, selektif, dan valid untuk analisis BPA dalam sampel makanan kaleng. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas dengan kolom kapiler HP-1 30 m x 0,25 mm; 0,25?m , suhu kolom terprogram 150-260 C, kenaikan 10 C per menit. Suhu injektor dan suhu detektor masing-masing 280 C dan 300 C; laju alir gas hidrogen 1,0 mL/menit, volume penyuntikan 3,0 ?L, dan dideteksi dengan detektor ionisasi nyala. Penyiapan sampel menggunakan metode ekstraksi dengan etil asetat. Hasil uji validasi mencakup linieritas, selektivitas, akurasi, presisi telah memenuhi syarat keberterimaan pada rentang konsentrasi 2-15 ?g/mL dan dihasilkan kurva kalibrasi yang linier dengan koefisien korelasi r 0,99983. Batas deteksi LOD 0,287 ?g/mL dan batas kuantitasi LOQ 0,956 ?g/mL. Aplikasi metode yang diterapkan pada tiga jenis sampel makanan kaleng menunjukkan hasil positif yang mengandung BPA pada salah satu jenis sampel.

Bisphenol A BPA is a monomer of polycarbonate plastics and epoxy resins widely used in hard plastic bottles and metal based canned foods and beverages. Epoxy resins are used as protective coating on metal that keep food and beverage quality from direct contact with metals. However, these compounds have the potential to disrupt the human hormone system. This study aims to obtain a sensitive, selective, and valid method for BPA analysis in canned food samples. The analysis was performed using gas chromatography with HP 1 capillary columns 30 m x 0.25 mm 0.25 m , column temperature was programmed 150 260 C, increase by 10 C per minute. The temperature of injector and detector were 280 C and 300 C hydrogen gas flow rate was 1.0 mL min, injection volume was 3.0 L, and detected by flame ionization detector. Preparation of the sample using a method of solvent extraction with ethyl acetate. The result of validation include linearity, selectivity, accuracy, precision has accepted for range concentration of 2 15 g mL with coefficient correlation r was 0.99983. Limit of Detection LOD was 0.287 g mL and Limit of Quantitation LOQ was 0.956 g mL. This methods was applied to three type of canned food samples and showed positive results on one sample.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholilah Lengga Yani
"Makanan yang difermentasikan merupakan unsur utama yang digunakan sebagai menu makanan sehari-hari penduduk di semua bagian dunia, karena cara membuatnya mudah, praktis, murah dan aman. Makanan fermentasi yang mengandung alkohol seperti tape ketan, tape singkong maupun brem, ternyata proses pembuatannya pun relatif mudah yaitu dengan ragi. Pada saat peragian, terjadi perubahan bentuk dari pati menjadi glukosa yang pada akhirnya menghasilkan alkohol. Pada penelitian ini, alkohol pada beberapa makanan fermentasi ditetapkan kadarnya secara kromatografi gas. Kondisi terpilih pada penetapan kadar alkohol dalam berbagai makanan fermentasi dengan kromatografi gas adalah pada tekanan gas pembawa 40 kPa, temperatur kolom 30ºC, temperatur tempat penyuntikan 100ºC serta temperatur detektor 100ºC. Baku dalam yang digunakan adalah n-propanol. Kadar alkohol yang diperoleh pada berbagai makanan fermentasi yaitu tape A sebesar 4,9459 ± 0,0301%, tape B sebesar 4,6449 ± 0,0413%, tape ketan A sebesar 5,5581 ± 0,0508%, tape ketan B sebesar 5,5185 ± 0,0391%, brem A sebesar 4,0439 ± 0,0076% dan brem B sebesar 4,209 ± 0,0233%.

The foods fermented were the main substance that usefull for daily meal in people all of the world, because how to make them were easy, practis, cheap and save. The fermentation food that containing alcohol such as tape ketan, tape singkong and brem, obviously the process was very easy by used yeast. While in fermentation, the form become changed from starch to glucose that finally produced alcohol. By using gas chromatography method we can determination the quantity of alcohol in food fermentation. The condition choosed for quantitative determination of alcohol in several fermentation food by gas chromatography were pressure of carrier gas at 40 kPa, and temperature of column, injector, detector were 30ºC, 100ºC and 100ºC respectively. n-propanol was used as internal standard. The content of alcohol in these food fermentation were : tape A has 4,9459 ± 0,0301%, tape B has 4,6449 ± 0,0413%, tape ketan A has 5,5581 ± 0,0508%, tape ketan B has 5,5185 ± 0,0391%, brem A has 4,0439 ± 0,0076% and brem B has 4,209 ± 0,0233%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Edward L.
Bandung: ITB Press, 1991
543.089 4 JOH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
661.804 SEM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>