Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85697 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmono
Jakarta: UI-Press, 1995
549 DAR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Darmono
Jakarta UI-Press 1995,
669 Dar l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Delavani
"

Obesitas dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya dikarenakan adanya pengaruh untuk melakukan pola hidup tidak sehat yang diberikan oleh lingkungan sekitar individu tersebut. Untuk itu, diperlukan upaya pemberian kampanye hidup sehat sebagai sarana yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan individu terhadap obesitas dan membudayakan pola hidup sehat. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dalam skripsi ini dibahas mengenai penyebaran obesitas dengan pengaruh kampanye hidup sehat melalui pendekatan model matematika. Model matematika yang dikonstruksi membagi populasi manusia menjadi empat kelompok yang berbeda, yaitu kelompok manusia rentan dengan berat badan normal yang memiliki kewaspadaan rendah terhadap obesitas, manusia rentan dengan berat badan normal yang memiliki kewaspadaan tinggi terhadap obesitas, manusia obesitas, dan manusia sembuh dari obesitas. Oleh karena itu, model matematika yang dibentuk adalah model dengan sistem persamaan diferensial biasa tidak linier berdimensi empat. Dari model matematika tersebut, dilakukan analisis secara analitik mengenai titik-titik keseimbangan yang mungkin beserta eksistensi dan kestabilan lokal dari titik-titik keseimbangan yang diperoleh. Selain itu, ditunjukkan juga basic reproduction number (R0) dari model yang diperoleh dengan menggunakan next generation matrix. Kemudian dilakukan simulasi numerik untuk mendukung hasil dari kajian analitik, di mana simulasi numerik yang dilakukan adalah analisis sensitivitas dan elastisitas dari R0 untuk melihat parameter yang memiliki pengaruh terbesar, serta simulasi autonomous yang merupakan simulasi untuk dinamika jangka panjang dari model. Hasil yang diperoleh dari kedua simulasi numerik tersebut selanjutnya diberikan interpretasi agar dapat disesuaikan dengan keadaan yang ada di lapangan.


Obesity can spread from one individual to another due to the impact of unhealthy lifestyles provided by the environment around the individual. Thus, it is necessary to provide a healthy life campaign to increase individual awareness of obesity and improve healthy lifestyle behavior. Based on these things, this study discusses the spread of obesity with a healthy life campaign through a mathematical model approach. The mathematical model is constructed by dividing the human population into four different groups, namely susceptible with a normal weight that have low awareness of obesity, susceptible with a normal weight that have a high awareness of obesity, obese, and recovered people from obesity. Therefore, the mathematical model is a set of four-dimensional nonlinear ordinary differential equations. From the mathematical model, possible equilibrium points are investigated with analytical analysis regarding their existence and local stability criteria. In addition, it will also be shown basic reproduction number (R0) of the model obtained using next generation matrix. A numerical simulation is then conducted to support the results of the analytical study, such as sensitivity and elasticity analysis of R0 to see which parameter has a significant impact, and autonomous simulation which is a simulation for long-term dynamics of the model. Interpretation for the results of numerical simulations is given to understand the possible scenarios in the field.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nildza Kheirizzad
"Logam berat seperti kadmium (Cd), merkuri (Hg), timbal (Pb), dan kromium (Cr) bersifat toksik dan tidak dapat terurai secara hayati. Kemampuan ginjal untuk menyerap dan menumpuk logam divalen membuatnya menjadi organ target utama toksisitas logam berat. Sungai Citarum adalah salah satu tempat pembuangan limbah pabrik tekstil yang mengandung logam berat tersebut, padahal Sungai Citarum masih dimanfaatkan oleh warga sekitar dalam kegiatan sehari-hari. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui kadar logam berat (Cd, Hg, Cr, dan Pb) dalam tubuh masyarakat usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di sekitar DAS Citarum dan hubungannya dengan kejadian gangguan fungsi ginjal.  Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) dengan analisis hipotesis menggunakan SPSS for Mac 20.0 dan uji statistik perbedaan dua proporsi (uji mutlak Fisher). Dari tiap 166 sampel, 14 sampel (8.4%) terdeteksi kadmium, 2 sampel (1.2%) terdeteksi kromium, 14 sampel (8.4%) terdeteksi timbal, dan 4 sampel (2.4%) terdeteksi merkuri. 24.3% sampel (n = 25) responden Kelurahan Andir dan 14.3% (n = 9) responden Gajahmekar terdeteksi kadar logam berat (Cd/Cr/Pb/Hg). Untuk sebaran fungsi ginjal, dari 166 responden, 160 memiliki fungsi ginjal yang normal (97.6%). Hanya 2.4% responden (4 orang) yang berada pada kategori probable/gagal ginjal. Gangguan fungsi ginjal (probable/gagal ginjal) terjadi pada responden yang terdeteksi Pb (7.1%) serta pada responden yang tidak terdeteksi Hg, Cd, dan Cr (2.5%, 2.6% dan 2.4%). Secara statistik, hubungan antara kadar kadmium, kromium, timbal, dan merkuri dalam tubuh dengan fungsi ginjal tidak bermakna (p = 1.000). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan desain penelitian yang berbeda untuk melihat hubungan kausalitas. Pengambilan data primer untuk penelitian lanjutan juga dapat dipertimbangkan. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan parameter lain untuk uji fungsi ginjal, agar penurunan fungsi ginjal tahap awal dapat diamati.

Heavy metals such as cadmium (Cd), mercury (Hg), lead (Pb), and chromium (Cr) are toxic and not biodegradable. The ability of the kidneys to absorb and accumulate divalent metals makes them a prime target organ for heavy metal toxicity. Citarum River is one of the disposal sites for textile factory waste which contains heavy metals, meanwhile, Citarum River is still used by local residents in their daily activities. This study focuses on determining the levels of heavy metals (Cd, Hg, Cr, and Pb) of productive age (15-64 years) who live around the Citarum watershed and their relationship with the incidence of impaired kidney function. This study used a cross-sectional design with analysis using SPSS for Mac 20.0 and a statistical test of the difference between two proportions (Fisher's exact test). Of each 166 samples, 14 samples (8.4%) were detected with cadmium, 2 samples (1.2%) were detected with chromium, 14 samples (8.4%) were detected with lead, and 4 samples (2.4%) were detected with mercury. 24.3% of the sample (n = 25) of respondents from Andir and 14.3% (n = 9) of Gajahmekar were detected with heavy metal levels (Cd/Cr/Pb/Hg). For the distribution of kidney function, out of 166 respondents, 160 had normal kidney function (97.6%). Only 2.4% of respondents (4 people) were in the probable/kidney failure category. Impaired kidney function (probable/kidney failure) occurred in respondents who were detected with Pb (7.1%) and in respondents who were not detected with Hg, Cd, and Cr (2.5%, 2.6% and 2.4% consecutively). Statistically, the relationship between levels of cadmium, chromium, lead, and mercury in the body and kidney function was not significant (p = 1,000). Further research can be carried out with different research designs to see the causality relationship. Primary data collection for further research can also be considered. In addition, future studies may consider using other parameters for renal function test, so that early kidney function decline can be observed."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marco Ariono
"Latar belakang: Gaya hidup sedenter menjadi topik yang penting karena telah terbukti bahwa terlalu lama duduk dapat menjadi faktor risiko berbagai penyakit. Tenaga Kesehatan memiliki prevalensi gaya hidup sedenter yang tinggi dan merupakan salah satu pekerja yang bekerja dengan sistem kerja gilir sehingga berisiko memiliki kualitas tidur yang buruk. Berjalan kaki memiliki manfaat kesehatan dan diduga dapat memperbaiki kualitas tidur. Jumlah langkah dapat diukur salah satunya dengan activity tracker. Diduga perlu ada edukasi penggunaan activity tracker agar dapat memperbaiki perilaku sedenter. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pengaruh edukasi penggunaan activity tracker terhadap jumlah langkah harian, kualitas tidur, dan health related fitness pada tenaga kesehatan kerja gilir Puskesmas Kecamatan X dengan gaya hidup sedenter dibandingkan dengan penggunaan activity tracker tanpa edukasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental di dua Puskesmas Kecamatan di Jakarta selama 8 minggu. Lima puluh empat tenaga kesehatan kerja gilir dirandomisasi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan activity tracker serta edukasi mingguan sementara kelompok kontrol hanya diberikan activity tracker. Pada pemeriksaan data dasar dilakukan pemeriksaan jumlah langkah harian selama 1 minggu, kualitas tidur dengan kuesioner PSQI, komposisi tubuh (IMT, persen lemak total, lemak viseral), dan VO2max. Setelah 8 minggu intervensi, dilakukan pemeriksaan data akhir. Hasil: Terdapat peningkatan 1.295 langkah yang signifikan (p=0,004) pada kelompok intervensi bila dibandingkan pemeriksaan data dasar. Seiring dengan peningkatan jumlah langkah, terjadi perbaikan kualitas tidur yang signifikan (skor global PSQI -1,24 dengan p=0,041) pada kelompok intervensi dibandingkan data dasar. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan baik pada komposisi tubuh (IMT, persen lemak total, lemak viseral) maupun VO2max setelah 8 minggu. Kesimpulan: Edukasi penggunaan activity tracker dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kualitas tidur pada tenaga kesehatan kerja gilir dengan gaya hidup sedenter.

Background: A sedentary lifestyle is an important topic because it has been proven that sitting too long can be a risk factor for various diseases. Healthcare workers have a high prevalence of a sedentary lifestyle and they are one of the workers who work with a shift work system so they are at risk of having poor sleep quality. Walking has health benefits and is thought to improve sleep quality. Walking steps can be measured with an activity tracker. It is suspected that there needs to be education on the use of activity trackers in order to reduce sedentary behavior. Objective: To determine the effect of education on the use of an activity tracker on the number of daily steps, sleep quality, and health related fitness in shift work health workers at the Public Health Centers with a sedentary lifestyle compared to the use of an activity tracker without any education. Methods: This study used a quasi-experimental design in two Public Health Centers in Jakarta for 8 weeks. Fifty-four shift work health workers were randomized into two groups: the intervention group and the control group. The intervention group was given an activity tracker and weekly education while the control group was only given an activity tracker. The baseline data examined the number of daily steps for 1 week, sleep quality using the PSQI questionnaire, body composition (BMI, percent total fat, visceral fat), and VO2max. After 8 weeks of intervention, final data were examined. Results: There was a significant increase 1.295 steps (p=0.004) in the intervention group compared to baseline data. As the number of steps increased, there was a significant improvement in sleep quality (PSQI global score -1.24 with p=0.041) in the intervention group compared to baseline data. However, there were no differences in body composition (BMI, percent total fat, visceral fat) and VO2max after 8 weeks. Conclusion: Education on the use of activity trackers can be an alternative to increase physical activity and sleep quality for shift work health workers with a sedentary lifestyle."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiah Daradjat
Jakarta: Gunung Agung, 1973
200.1 ZAK p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harya Pradhana
"Sejak dahulu masyarakat sudah mengenal buah tomat. Likopen, yang merupakan kandungan utama buah tomat, banyak menarik perhatian karena kemampuan antioksidan dan antikankernya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar likopen dalam tomat dan menganalisis pengaruh waktu dan temperatur, serta penambahan minyak zaitun pada sampel tomat menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Mula-mula tomat dihaluskan dengan blender, lalu diekstraksi dengan petroleum eter. Setelah lapisan petroleum eter disaring, filtratnya dicampur dengan air di dalam corong pisah. Lapisan airnya dibuang dan lapisan organiknya dicuci dengan air sebanyak 2 kali dan ditampung dalam cawan penguap, lalu dipekatkan sampai didapat ekstraknya. Pemisahannya menggunakan kolom fase terbalik C18, fase gerak etil asetat-metanol (3:7 v/v), dan kecepatan alir 1,0 mL/menit. Dari ketiga macam sampel tomat, kadar likopen berkisar antara (73,31±0,28)mg/100g hingga (98,05±0,79) mg/100g. Peningkatan waktu dan temperatur pemanasan dapat meningkatkan laju degradasi likopen, tetapi asam-asam lemak dalam minyak zaitun melindungi likopen dari degradasi dan meningkatkan isomerisasi likopen."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi
"Pandemi COVID-19 menjadi tantangan dalam kapasitas sistem kesehatan dimana sistem kesehatan yang ada harus memastikan pasien COVID-19 dapat mengakses layanan kesehatan sekaligus menangani pandemi di masyarakat. Rekomendasi yang dikeluarkan WHO dalam menghadapi tantangan kapasitas sistem kesehatan diantaranya menambah jumlah rumah sakit rujukan dan mengupayakan sistem rujukan yang memadai terhadap lonjakan kasus COVID-19. Di Indonesia, pemerintah menggunakan Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam rujukan kasus COVID-19, meski dalam praktiknya masih bervariasi di berbagai daerah. Penggunaan SISRUTE sebelum COVID-19 dinilai masih belum optimal, sementara saat pandemi sangat sedikit pasien COVID-19 yang diterima melalui SISRUTE. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran terkait efektivitas penggunaan SISRUTE dalam kasus COVID-19 di Semen Padang Hospital sebagai rumah sakit swasta pertama di Kota Padang yang menjadi rumah sakit rujuikan COVID-19 selama periode April 2020 hingga Oktober 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan proses pengumpulan data dilakukan dengan analisis data sekunder, wawancara mendalam kepada tujuh orang informan yang dipilih secara purposive sampling dan telaah dokumen. Dari penelitian ditemukan bahwa SISRUTE digunakan oleh dokter umum di UGD dan isolasi COVID-19 dan terdapat penggunaan SISRUTE berulang pada pasien yang sama karena penolakan dan rujukan yang tidak direspon. Selain itu, respon time rujukan via SISRUTE sangat lama disebabkan tidak adanya dokter yang khusus bertugas mengecek SISRUTE dan panjangnya alur konsultasi penerimaan rujukan. Banyaknya penolakan rujukan via SISRUTE disebakan oleh penuhnya ruangan, tidak tersedianya fasilitas seperti kamar operasi dan persalinan khusus COVID, ventilator mekanik dan alat hemodialisa. Selain itu, kendala dari kualitas SISRUTE yang tidak menampilkan kapasitas dan fasilitas yang tersedia, versi mobile yang tidak mudah, perlunya penambahan beberapa fitur serta belum tersedianya pencarian otomatis menyulitkan dalam melakukan rujukan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan SISRUTE dalam kasus COVID – 19 tidak efektif karena kemungkinan pasien diterima lewat SISRUTE jauh lebih kecil dibandingkan dengan pasien datang sendiri ke UGD.

COVID-19 pandemic is a challenge in the capacity of the health system where the existing health system must ensure that COVID-19 patients can access health services as well as handle the pandemic in the community. Recommendations issued by WHO in facing health system capacity challenges include increasing the number of referral hospitals and seeking an adequate referral system for spikes in COVID-19 cases. In Indonesia, the government uses the Integrated Referral Information System (SISRUTE) in referring cases of COVID-19, even though in practice still varies in different regions. The use of SISRUTE before COVID-19 was considered not optimal, while during the pandemic very few COVID-19 patients were accepted through SISRUTE. Therefore, this study aims to obtain an overview regarding the effectiveness of using SISRUTE in cases of COVID-19 at Semen Padang Hospital as the first private hospital in Padang City to become a referral hospital for COVID-19 during the period April 2020 to October 2021. This research is a qualitative, data collection process was carried out by secondary data analysis, in-depth interviews with seven informants selected by purposive sampling and document review. From the study it was found that SISRUTE was used by general practitioners in the ER and COVID-19 isolation and there was repeated use of SISRUTE in the same patient due to rejection and referrals that did not respond. In addition, the response time for referrals via SISRUTE was very long due to the absence of a doctor who was specifically tasked with checking SISRUTE and the long flow of consultations for receiving referrals. Many rejections of referrals via SISRUTE are caused by full rooms, unavailability of facilities such as special COVID operating and delivery rooms, mechanical ventilators and hemodialysis labs. In addition, the constraints of the quality of SISRUTE which do not display the available capacity and facilities, the mobile version which is not easy, the need to add several features and the unavailability of automatic search make it difficult to make referrals. It can be concluded that the use of SISRUTE in the case of COVID-19 is not effective because the possibility of patients being admitted via SISRUTE is much smaller compared to patients who come alone to the ER."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Valentina
"Sejak tahun 2012, salah satu Perusahaan Migas memiliki permasalahan kualitas udara yang belum dapat teratasi hingga saat ini, yaitu kelembaban relative (RH) yang tinggi dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan bakteri) di dalam ruangan pada bangunan akomodasi dan perkantoran. Hingga akhirnya modifikasi sistem HVAC, perbaikan bangunan bocor dan pemasangan UV-C light telah dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi efektivitas pengendalian sistem tata udara dalam mengatasi permasalahan kualitas udara. Desain penelitian adalah cross sectional kuantitatif dengan analisis uji statistik. Penelitian dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji komparasi pada parameter IAQ dan gejala SBS sebelum dan setelah modifikasi. Parameter IAQ meliputi temperatur, RH, air movement, VOC, CO2, O2, serta total jamur dan bakteri di udara dan permukaan. Agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat dilakukan pula uji korelasi untuk menganalisis pengaruh antara parameter fisik dan kimia terhadap pertumbuhan mikrobiologi, serta pengaruh thermoregulation behavior dan aktivitas penghuni terhadap kondisi kualitas udara dan gejala keluhan SBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas udara setelah modifikasi (HVAC dan UV-C light) mengalami perbaikan kondisi yang signifikan pada parameter RH, bakteri dan jamur di udara, bakteri dan jamur di permukaan. Thermoregulation behavior, aktivitas penghuni dan gejala SBS memiliki perubahan yang baik setelah modifikasi. Kelembaban relatif (RH), CO2 dan O2 signifikan mempengaruhi pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan bakteri) di dalam ruangan. Aktivitas penghuni dan thermoregulation behavior secara signifikan mempengaruhi kondisi kualitas udara dan gejala keluhan SBS. Modifikasi HVAC dan perbaikan bangunan bocor terbukti efektif dalam menurunkan RH di dalam ruangan. Pemasangan UV-C light pada sistem HVAC dan UV-C light portable terbukti efektif untuk mendisinfeksi jamur dan bakteri di udara, jamur di permukaan diffuser dan sistem HVAC di bangunan akomodasi dan perkantoran. Pengendalian sistem tata udara (HVAC dan UV-C light) secara signifikan dapat memperbaiki permasalahan kualitas udara, namun kondisi ini harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan untuk mencapai kondisi sesuai dengan standar KUDR. Rekomendasi mitigasi yang diberikan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan kualitas udara tersebut.

Since 2012, an Oil and Gas Company has Indoor Air Quality (IAQ) problems that have not been resolved until now, such as the high relative humidity (RH) and microbiological growth (mold and bacteria) indoors in accommodation and office buildings. Finally, the HVAC system modifications, leaking building repairs and UV-C light installation have been implemented. Therefore, an evaluation of the effectiveness of HVAC system control is needed in addressing IAQ problems. Research design is a quantitative cross sectional study with statistical analysis. The study was conducted with descriptive statistics and statistical comparative tests on IAQ parameters and SBS symptoms before and after modification. The IAQ parameters include temperature, RH, air movement, VOC, CO2, O2, total mold and total bacteria in ambient air and surface area. In order to provide appropriate recommendations, statistical correlation tests were conducted to analyze the influence between physical and chemical IAQ parameters on microbiological growth, as well as the influence of thermoregulation behaviour and occupant activity on air quality conditions and SBS symptoms. The study results showed that IAQ conditions after modification (HVAC and UV-C light) has significant improvements in RH, bacteria and mold in ambient air, bacteria and fungi on the surface. Thermoregulation behaviour, occupant activity and SBS symptoms have good changes after modification. RH, CO2 and O2 significantly affect the microbiological growth (mold and bacteria) indoors. Occupant activity and thermoregulation behaviour significantly affected IAQ conditions and SBS symptoms. HVAC modifications and leaky building repairs have proven effective in lowering RH indoors. Installation of UV-C light on HVAC systems and portable UV-C light has proven effective for disinfecting airborne molds and bacteria, mold on diffuser surfaces and HVAC systems in accommodation and office buildings. Modification of HVAC systems and UV-C light can significantly improve IAQ problems, but these conditions must always be maintained and improved to achieve acceptable conditions based on IAQ standards. Mitigation recommendations are expected to solve the air quality problem."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Alifiana Aziz
"Kerang hijau Perna viridis merupakan makan laut favorit, yang memiliki kandungan protein yang baik dan harga yang ekonomis. Kekhawatiran mengkonsumsi kerang hijau karena habitat kerang hijau telah tercemar logam berat akibat aktivitas industri. Dilakukan studi bioakumulasi logam berat untuk mengetahui proses akumulasi logam berat pada biota dengan menggunakan dosis tertentu. Digunakan logam berat kadmium untuk paparan pada biota Kerang Hijau sebanyak setengah LC50 yaitu 0.1 ppm. Dilakukan proses depurasi untuk mengurangi kadar logam kadmium pada kerang hijau.
Digunakan metode depurasi pengaliran air selama tujuh hari, perendaman asam asetat dan asam sitrat dengan variasi konsentrasi 0.75 , 1.5 , dan 2.25 dalam variasi waktu 24, 48, 72, 96, 120 menit. Kadar kadmium pada kerang hijau dilakukan pengukuran menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Didapatkan penurunan konsentrasi terendah pada depurasi pengaliran air 3,05 mg.Kg-1, depurasi perendaman asam asetat 1,7 mg.Kg-1, perendaman asam sitrat 0,65 mg.Kg-1.

Green mussel Perna viridis is a favorite seafood, which has good protein content and economical price. Concerns consume green mussel due to the habitat of green mussels have been polluted heavy metals due to industrial activity. Bioaccumulation heavy metal study was conducted to determine the process of heavy metal accumulation in biota by using a certain dosage. Used heavy metals cadmium for exposure to biota as much as half LC50 is 0.1 ppm.
Perform depuration process to reduce the levels of cadmium metal in green mussel. A seven day drainage depuration method was used, immersing acetic acid and citric acid with variations of concentration 0.75 , 1.5 , and 2.25 in 24, 48, 72, 96, 120 minute variations. Levels of cadmium in green mussel were measured using Atomic Absorption Spectrophotometry. The lowest concentration decrease in depuration of water drainage was 3.05 mg.Kg 1, deposition of immersion of acetic acid 1,7 mg.Kg 1, soaking of citric acid 0,65 mg.Kg 1.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>