Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Golden, Arthur
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
813.52 Gol m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Golden, Arthur
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
813 Gol m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
El-Saadawi, Nawal
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1990
892.73 ELS mt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
El-Saadawi, Nawal
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005
892.73 ELS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muhyidin
Yogyakarta: Saujana, 2004
899.221 3 Muh m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nagai, Kafu
Tokyo: Charles E. Tuttle, 1963
895.63 NAG g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaninda Rizki Indriani
"Geisha, sebagai salah satu pelaku seni yang menjadi ikon kebudayaan Jepang merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidang keseninan, terutama kesenian tradisional Jepang yang bekerja untuk menghibur orang lain berdasarkan kesenian yang mereka kuasai. Geisha mulai muncul sejak zaman Edo, saat di mana kondisi politik di Jepang sedang damai. Sebagai seorang geisha, femininitas merupakan hal yang harus dimiliki. Menurut Angela McRobbie, femininitas merupakan sebuah bagian dari ideologi dominan yang berperan untuk mendefinisikan kehidupan wanita. Femininitas ini dapat dilihat dari penampilan, cara berbicara, dan cara bertindak seorang geisha. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana femininitas geisha direpresentasikan dalam autobiografi yang berjudul Geisha, a Life karya Iwasaki Mineko dan Rande Brown. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan potongan kalimat hingga paragraf dalam autobigrafi yang dianggap berkaitan dengan penelitian. Potongan kalimat akan diambil dari autobiografi Geisha, a Life karya Iwasaki Mineko dan Rande Brown. Teori dan konsep yang akan digunakan adalah teori representasi dari Stuart Hall serta konsep femininitas berdasarkan pengertian dari Angela McRobbie. Menurut Hall, representasi merupakan produksi makna dari suatu konsep yang ada dalam pemikiran melalui bahasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa femininitas geisha direpresentasikan oleh Iwasaki Mineko melalui cara berpakaian yaitu dengan memakai pakaian tradisional Jepang, kimono, cara berbicara yaitu dengan menggunakan dialek Gion serta cara bertindaknya yaitu dengan memperhatikan cara berjalan, pembawaan, dan ekspresi yang diperlihatkan.

Geisha, as an artist who has become an icon of Japanese culture, is someone who has skills in arts, especially traditional Japanese arts who worked as an entertainer. Geisha began to appear since the Edo Period when the political conditions in Japan was stable. As a geisha, femininity is something that the must have. According to Angela McRobbie, femininity was part of a dominant ideology that plays a role in defining women’s lives. This femininity in geisha could be seen from the appearance, tehir way of speaking, and their behaviour. This research aims to show how geisha’s femininity was being represented in Geisha, a Life by Iwasaki Mineko and Rande Brown. This research used qualitative methods by collecting sentences to pharagraphs that are considered related to the research. These sentences and paragraphs will be taken from Geisha, a Life. The theories and concept that will be used are the representation theory bu Stuart Hall and the concept of femininity by Angela McRobbie. According to Hall, representation is the production of meaning from a concept through language. The result of this research indicates that geisha’s femininity was represented by Iwasaki Mineko through the way she dresses with using kimono, the way she talks with using Gion’s dialect, and the way she acts with how she walks, how she brings herself, and how she express herself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Firyanka
"Ude Kurabe merupakan karya Nagai Kafu yang berlatarkan kehidupan geisha di Jepang. Karya ini ditunjukkan dengan maksud untuk menunjukkan kepada pembaca di seluruh dunia mengenai sisi kehidupan sosok seniwati terkenal yang berasal dari Jepang, yaitu geisha. Tidak hanya menunjukkan latar kehidupan geisha¸ novel ini juga memaparkan konsep kecantikan dari geisha. Dalam karya ini, akan menjelaskan konsep kecantikan geisha dalam novel Ude Kurabe karya Nagai Kafu.

Ude Kurabe is a novel written by Nagai Kafu set in geisha's life in Japan. This novel is published in purpose to explain to readers around the world the life aspect of Japanese famous artist named geisha. This novel explains not only the background life of geisha, but also describes the concept of beauty of geisha. This thesis will explain the concept of beauty of geisha in Nagai Kafu?s Ude Kurabe.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Wijayati
"Sejak jaman dahulu bisnis hiburan di Jepang, terutama yang melibatkan wanita berada di bawah pengawasan dan kontrol pemerintah. Salah satu yang mendapat perhatian besar dari pemerintah Jepang adalah prostitusi.Puisi dari antologi Manyoshu memuat hal yang mengindikasikan bahwa sebelum dan selama periode Nara (710-784) pria dan wanita menikmati percintaan dan seks bebas, terutama pada festival seperti kagai atau utagaki_' Kagai atau utagaki adalah festival kuno yang dilaksanakan sebelum dan selama periode Nara. Pria dan wanita berkumpul di lapangan, di lembah-_lembah, atau di tepi danau, menyanyikan puisi-puisi kreasi mereka sendiri, berpesta dengan membawa banyak makanan, sake, dan melakukan percintaan bebas. Festival ini dilakukan pada musim semi dan musim gugur, yang dianggap sebagai upacara kesuburan dan upacara tersebut ditandai dengan banyaknya penyalahgunaan seksual.2 Masyarakat Jepang adalah masyarakat agraris, dan seks di masa lampau adalah salah satu lambang kesuburan dan produktifitas agraris.Para pria dan wanita pada saat itu sangat menikmati keadaan yang bebas tersebut, tanpa menyadari bahwa suatu saat seks bebas seperti yang mereka lakukan akan menjadi salah satu komoditas dengan tingkat pendapatan yang tinggi.Berdasarkan bukti dari Manyoshu, dapat dikatakan bahwa meskipun terjadi percintaan yang bebas, tetapi tidak ada prostitusi dalam arti yang sebenamya dalam periode awal Jepang. Wanita pada periode awal Jepang itu sendiri terlihat malu-malu menawarkan jasa mereka kepada para Ielaki. Dalam banyak kasus, lelaki mulai melakukan pertukaran antar pasangan mereka atau saling meminjamkan istri mereka. Banyak dari pasangan wanita dalam pertukaran seks terbuka adalah orang biasa, petani, dan pelayan yang dipanggil ke istana oleh pemimpin dan bangsawan kuno untuk menambah keindahan dan warna dalam pesta dan perayaan pribadi mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Sudijono Abdurachman
"Skripsi ini membicarakan novel penting dalam sejarah Jepang, gaya penulisannya adalah gaya naturalisme. Aliran ini timbul sebagai akibat pengaruh Kesusastraan Barat. Shimazaki Toson adalh punjangga pertama yang mengungkapkan adat, tradisi dan kebiasaan hidup masyarakat jepang, dengan tema kaum Burakumin Sekelompok orang Jepang yang tergolong dalam kelas masyarakat terendah pada zaman itu yang disebut kaum Burakumin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>