Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wardiman
Yogyakarta: Hanindita, 1987
515.43 WAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surya Komala
"Pendahuluan
Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan jenis keganasan yang unik dengan distribusi geografis dan etnis tertentu. Daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara memiliki insidens kejadian yang tinggi. Indonesia memiliki insidens 5,66 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Salah satu penyebab kematian pasien dengan keganasan adalah trombosis. Kadar soluble Platelet-selectin (sP-selectin) yang tinggi dalam plasma, hasil dari aktivasi sel-sel endotel dan trombosit, adalah prediktor kejadian trombosis.
Tujuan
Mengetahui kadar sP-selectin pada berbagai stadium karsinoma nasofaring dan korelasinya dengan hitung trombosit.
Metode
Dilakukan studi potong lintang pada 60 kasus karsinoma nasofaring yang baru terdiagnosis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada periode Maret hingga November 2012. Kadar sP-selectin diukur dengan teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay.
Hasil
Rerata usia adalah 43,9 tahun dengan rasio laki-laki terhadap perempuan 3:1. Jenis patologi terbanyak adalah karsinoma tidak berdiferensiasi (83,3%). Sepuluh persen pasien mengalami trombositosis. Median kadar sP-selectin adalah 45,73 ng/mL dengan rentang interkuartil: 42,02-57,66 ng/mL. Secara statistik terdapat perbedaan kadar sP-selectin diantara stadium IVC dengan stadium lainnya (stadium IVB, p = 0,001 dan kelompok stadium I-IVA, p < 0,001). Hitung trombosit tidak berkorelasi dengan sP-selectin (r: 0,185; p = 0,158).
Simpulan
Terdapat perbedaan kadar sP-selectin pada berbagai stadium karsinoma nasofaring. Hitung trombosit tidak berkorelasi dengan kadar sP-selectin.

Background
Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is an unique malignancy because of its geographical and ethnic patterns. South China and South East Asia have the highest incidence, while in Indonesia is about 5.66 cases per 100,000 populations per year. Thrombosis is one of the complications of malignancy. High plasma levels of soluble Platelet-Selectin (sP-selectin) produced by activated endothelial cells and platelets, are predictive of thrombosis.
Objective
To measure sP-selectin levels in various stages of nasopharyngeal carcinoma and its correlation with platelet count.
Methods
This was a cross sectional study including 60 patients with newly diagnosed nasopharyngeal carcinoma at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia in period of April to November 2012. Soluble P-selectin levels in various stages of NPC measured with Enzyme Linked Immunosorbent Assay was compared and correlated with platelets count.
Results
From 60 patients of NPC, the mean age was 43.9 years with ratio of men to women was 3:1. The most prevalence histopathology was undifferentiated carcinoma (83.3%). Ten percent of the patients had thrombocytosis. The median level of sP-selectin was 45.73 ng/mL (inter quartile range: 42.02-57.66). Soluble P-selectin levels were statistically significantly higher among patients with stage IVC than other stages (with stage IVB, p = 0.001 and with group of stage I-IVA, p < 0.001). There was no correlation between platelet count and sP-selectin levels (r = 0.185; p = 0.158).
Conclusion
There were different levels of sP-selectin between various stages of nasopharyngeal carcinoma. There was no correlation between platelets count and sP-selectin levels.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T33096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Model regresi sederhana dengan loncatan dalam peubah respon Y adalah gabungan dua atau lebih segmen garis regresi dimana segmen garis yang berdekatan mempunyai koefisien regresi yang berbeda. Titik pemisah antara dua segmen dinamakan posisi loncatan. Metode pendeteksi loncatan yang akan dibahas dalam paper ini didasarkan pada penggunaan regresi non parametrik dengan taksiran kuadrat terkecil. "
Bandung: Universitas Katolik Parahiyangan, {s.a}
510 INT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Kalalo, Paul Justus Simon
"ABSTRAK
Peningkatan keberhasilan dalam pelayanan kesehatan dan teknologi medis di negara
berkembang termasuk Indonesia yang mengarah ke peningkatan populasi dunia telah diikuti
oleh peningkatan kebutuhan darah untuk transfusi klinis. Namun, layanan darah di seluruh
dunia menghadapi masalah serupa, yaitu kurangnya pasokan darah akibat peningkatan
permintaan, sementara jumlah donor cenderung stabil. Menurut perhitungan WHO, Indonesia
memerlukan darah sekitar 2% dari total populasi yaitu 4,8 juta unit darah per tahun untuk
240 juta orang. Partisipasi aktif dan rutin pendonor yang memenuhi syarat sangat diharapkan
untuk memenuhi kualitas yang baik serta darah yang aman. Batasan usia untuk donor darah
lansia adalah salah kontributor terjadinya permasalahan kekurangan donor.
Sebuah penelitian deskriptif dirancang untuk menguji kelayakan donor darah lansia
untuk memperpanjang sumbangan mereka melampaui batasan usia saat ini. Parameter
hematologi yaitu hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH, MCHC dan trombosit diukur
terhadap dua kelompok pendonor pada UDD DKI, berusia di atas dan di bawah 60 tahun (60-
65 tahun dan 17-59 tahun) yang masing-masing terdiri dari 50 subyek penelitian. Dua kali
pengukuran hematologi dilakukan pada kedua kelompok saat donor darah pada hari 0 dan 75.
Selain itu dilakukan pula pengukuran kontrol dari sampel darah vena pada masing-masing
kelompok dilakukan pada hari ke-38
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil pemeriksaan kedua kelompok.
Tingkat pemulihan rata-rata hemoglobin dan paramenters hematologi lainnya untuk kedua
kelompok donor hampir mendekati bahkan sama dengan level pada hari ke 0 saat donor
darah. Sebagai kesimpulan, donor darah lansia terutama pada usia 60 sampai 65 tahun masih
potensial atau memenuhi syarat untuk menjadi donor darah sukarela secara teratur untuk
menjaga persediaan darah transfusi yang cukup di Jakarta.
Studi lebih lanjut meliputi berbagai lokasi di Indonesia masih diperlukan untuk
mendapatkan kesimpulan nasional yang lebih akurat

ABSTRACT
Successful improvement in health services and medical technology in developing
countries including Indonesia leading to the increase in world population has been followed
by the increase in the requirement of blood for transfusion clinical practice. However, blood
services around the world encounter similar problem, namely a lack of blood supply due to
the increase in demands, whilst the number of donors tend to be stable. According to WHO
estimation, Indonesia in particular needs approximately 2% of the total population i.e. 4.8
million units of blood per year for 240 million people. Active and regular participation of
eligible blood donors are expected to meet the high quality and save blood. Limitation for
donation of elderly blood donors is among contributors for donor shortage.
The present descriptive study was designed to examine the eligibility of elderly blood
donors to extend their donation beyond the current age limitation. Hematological parameters
i.e. hemoglobin, packed cell volume, MCV, MCH, MCHC and platelet were measured in two
groups of UDD DKI blood donors above and below 60 years of age (60-65 years and 17-59
years) consisting of 50 subjects respectively. Twice hematologic measurements were carried
out in both groups during blood donation time on day 0 and 75. In addition once control
measurement from venous blood samples of the respective groups was carried out on day 38.
No significant different was observed in two groups. Average recovery levels of
hemoglobin and other hematological paramenters for both donor groups almost approached
even at equal level with level at day 0 of blood donation. In conclusion, elderly blood donors
particularly in their 60 to 65 years of age were still potential or eligible to be regular
voluntary blood donors to keep sufficient blood donors in Jakarta.
Further study encompassing various locations in the country are still required to
obtain more accurate nationwide conclusion."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayongkere, Agnes Gabriella
"Data hitung merupakan contoh data diskrit non negatif yang sering dijumpai di penerimaan data. Analisis yang biasa digunakan dalam pemodelan data hitung adalah Analisis regresi poisson, dimana salah satu asumsi dari regresi ini adalah equidispersion yaitu ketika mean dan varians datanya sama. Namun dalam praktiknya, keadaan overdispersi lebih umum daripada equidispersion. Data berpengalaman Overdispersi ini tentunya membutuhkan penanganan khusus untuk dapat dianalisis. Model Regresi yang dapat menangani masalah dispersi berlebih ini adalah model Quasi-regresi. Poisson, dimana model ini memperhitungkan elemen parameter dispersi penyebabnya varians data tidak sama dengan mean. Metode yang digunakan dalam penilaian Parameter dari model regresi Quasi-Poisson adalah Maximum Quasi-Likelihood yang bukan perhatikan secara khusus bentuk distribusi variabel respon. Perhitungan numerik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Newton Raphson setara dengan Iterative Weighted Least Square (IWLS). Tujuan dari penelitian ini adalah dengan mengaplikasikan metode estimasi Maximum Quasi-Likelihood dalam melakukan estimasi Parameter regresi Quasi-Poisson. Hasil studi kasus pada data yang bermasalah pada di atas menunjukkan bahwa, dalam kasus penyebaran berlebih, metode regresi Quasi-Poisson Kemungkinan Kuasi Maksimum menyajikan model yang lebih baik daripada Regresi Poisson.
Calculated data is an example of non-negative discrete data that is often found in data reception. The analysis commonly used in calculating data modeling is regression analysis, where one of the assumptions of this regression is equidispersion, which is when the mean and variance of the data are the same. In practice, however, the overdispersion state is more generally equidispersion. Experienced data. This overdispersion certainly requires special handling to be analyzed. A regression model that can address this excess dispersion problem is a Quasi-regression model. Poisson, where this model takes into account the dispersion parameter because the variance of the data is not the same as the mean. The method used in the sample The parameter of the Quasi-Poisson regression model is the Maximum Quasi-Likelihood which is not a specific form of the distribution of the response variable. The numerical calculation used in this study is Newton Raphson equivalent to the Iterative Weighted Least Square (IWLS). The purpose of this study is to apply the Quasi-Likelihood Maximum method in estimating Quasi-Poisson regression parameters. The results of the case study on the problematic data above show that, in case of excess spread, the Quasi-Poisson regression method of Quasi-Maximum Likelihood presents a better model than Poisson Regression."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hochstadt, Harry
New York: John Wiley & Sons, 1973
515.45 HOC i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, E.
"Jakarta: Gramedia, 1980",
515.43 Hut k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nachbin, Leopoldo
Princeton, NJ: D. Van Nostrand, 1965
517.3 NAC h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Sunyoto
"Integral Nicholson memberikan bentuk umum sin^2x + cos^2 x = 1 pada kasus fungsi Bessel. Integral in dinyatakan oleh jumlah kuadrat dari fungsi Bessel jenis I dan Jenis II,[J■(2@V) (X)+ Y■(2@V) (X) ] sebagai suatu integral atas fungsi Bessel hiperbolik, dimana integrannya positif. Tugas akhir ini akan membahas penurunan bentuk Integral ini pada fungsi Gegenbauer dan beberapa aplikasi integral Nicholson pada fungsi Gegenbauer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Primadiana
"Pembahasan mengenai Integral Fourier men yangkut fungsi-fungsi yang dapat direpresentasikan dalam bentuk kombinasi linier sinus dan kosinus serta didefinisikan pada interval. Dalam tugas akhir ini, integral Fourier yang dibahas antara lain mencakup bentuk-bentuk, transformasi dan pengembangan untuk beberapa variabel bebas. Integral Fourier mi banyak dipakai dalam upaya menyeiesaikan problema nilai batas dalam persamaan diferensial
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>