Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
MacKinnon, Kathy
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992
574.992 2 MAC n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cubitt, Gerald
Cambridge, UK: MIT Press, 1992
R 508.598 CUB w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Breeden, Stanley
Sydney : Collins, 1973
591.994 BRE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Febrian
"Penelitian ini membahas tentang proses berbagi pengetahuan di World Wildlife Found For Nature Indonesia (WWF Indonesia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses berbagi pengetahuan, faktor pendorong dan hambatan yang memengaruhi proses berbagi pengetahuan di WWF Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses berbagi pengetahuan di WWF Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu, proses identifikasi, proses penilaian ketersediaan pengetahuan dan pembuatan program berbagi pengetahuan. Program berbagi pengetahuan di WWF Indonesia antara lain sharing session, workshop, dan community of practice. Selain itu dijumpai faktor faktor pendukung berbagi pengetahuan berupa struktur organisasi dan hubungan yang baik antara manajemen atas dengan anggota lain. Adapun hambatan yang ditemukan berupa kurangnya motivasi untuk berbagi, kurangnya monitoring dari manajemen atas dan tidak memadainya jaringan internet yang ada.

This research discusses the process of knowledge sharing at World Wildlife Fund for Nature Indonesia (WWF Indonesia). The purposes of this research were to describe the processes, driving factors, and barriers that influence the knowledge sharing in WWF Indonesia. This research was a qualitative study with a case study as method. The results of this study indicate that the process of knowledge sharing in WWF Indonesia is divided into three processes; the first process is identification, the second process is the assessment of the availability of knowledge, and the last process is the creation of knowledge sharing programs. The knowledge sharing programs at WWF Indonesia include sharing sessions, workshops, and Community of Practices. In addition, there are also supporting factors for knowledge sharing in the form of organizational structure and good relations between top management and other members. The obstacles found were lack of motivation to share, lack of managements monitoring, and inadequate internet networks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: W.W. Norton, 2002
508 NAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yates, Steve
New York: Facts On File, 1992
R 915.983 YAT n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Quammen, David
New York: Schocken Books , 1985
508 QUA n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Goel, Satish
London: Diamond Pocket Books, 2001
615.321 GOE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rezendes, Paul
New York: Berkeley Books, 1998
904 REZ w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Supriatna
"ABSTRACT
Dalam Antropologi, adaptasi diartikan sebagai berbagai upaya manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan alam. Perspektif ini, bagaimanapun, mengabaikan peran alam sebagai subjek aktif. Bahkan, interaksi timbal balik antara manusia dan alam memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup kedua entitas. Makalah ini bermaksud untuk merekomendasikan perspektif baru pada konsep adaptasi melalui pendekatan etnografi multispecies. Penelitian ini mengamati masyarakat Kampung Laut di Cilacap. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Makalah ini menyimpulkan bahwa masyarakat Kampung Laut yang tinggal di sekitar daerah di mana sedimentasi berlangsung selalu menghadapi tekanan dari lingkungan karena mereka sering menghadapi banjir pasang surut. Kondisi ini menuntut masyarakat Kampung Laut melakukan upaya untuk bertahan dari bencana alam yang tidak dapat dihindari. Masyarakat Kampung Laut berkompromi dengan lingkungan di pulau Nusakambangan dengan menumbuhkan perkebunan albizia chinensis. Albizia memberi manfaat bagi masyarakat dan keberlangsungan lingkungan. Selain memiliki nilai ekonomi yang signifikan, tumbuh albizians antara pohon-pohon kayu keras di bukit Nusakambangan membantu dalam memulihkan lingkungan setelah penebangan liar yang ekstrim. Berdasarkan temuan penelitian ini, saya berpendapat sesuai dengan perspektif multispesies etnografi bahwa konsep adaptasi tidak dapat lagi menempatkan manusia sebagai pusat analisis, karena ide ini cenderung mengabaikan fakta bahwa bencana alam disebabkan oleh adaptasi manusia. Ini pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup manusia dalam jangka waktu tertentu.

ABSTRACT
In Anthropology, adaptation is interpreted as a variety of human efforts to adapt to the natural environment. This perspective, however, ignores the role of nature as an active subject. In fact, the reciprocal interaction between humans and the nature gives a significant impact to the survival of both entities. This paper intends to recommend a new perspective on the concept of adaptation through the approach of multispecies ethnography. The research observes the people of Kampung Laut in Cilacap. The data is collected through in depth interviews and participation observations. The paper concludes that the people of Kampung Laut who live around the area where sedimentation takes place always face pressures from the environment as they often encounter tidal flooding. This condition requires the people of Kampung Laut to make efforts in order to survive the unavoidable natural disasters. The people of Kampung Laut compromise the environment in Nusakambangan island by growing albizia chinensis plantations. Albizias provide benefits to both the people and the sustainability of the environment. In addition to having a significant economic value, growing albizians among other hardwood trees on the hill of Nusakambangan helps in restoring the environment after the extreme illegal logging. Based on the findings of this research, I argue in accordance to the perspective of multispecies ethnography that the concept of adaptation can no longer place humans as the center of analysis, because this idea tends to disregard the fact that natural disasters are caused by human adaptations. This will ultimately threatens human survival over a period of time."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>