Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tornqvist, Egil
Houndmills: Macmillan, 1991
809.2 TOR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Diah Asyanti
"Istilah Indo mengacu pada orang yang terlahir dari perkawinan pribumi dan bangsa pendatang di Hindia-Belanda. Salah satu film yang membahas mengenai kehidupan orang Indo di Hindia-Belanda adalah film Bumi Manusia. Film ini hadir di bioskop pada tahun 2019 dan merupakan hasil karya dari seorang sutradara kenamaan, Hanung Bramantyo. Penelitian ini membahas representasi orang Indo yang ada dalam film Bumi Manusia (2019) melalui tokoh kakak-beradik Annelies dan Robert Mellema. Dalam proses analisis, peneliti menggunakan metode kualitatif yang didukung oleh teori semiotika Roland Barthes dan konsep pemikiran Stuart Hall mengenai identitas budaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada film Bumi Manusia, terdapat perbedaan penggambaran orang Indo melalui kedua tokoh. Perbedaan penggambaran tersebut disebabkan oleh perkembangan identitas dari kedua tokoh. Annelies yang awalnya seorang Indo, ingin dianggap sebagai pribumi dengan berperilaku baik dan tidak mengkotak-kotakan manusia sesuai rasnya. Di sisi lain, Robert yang ingin dianggap sebagai Belanda totok cenderung berperilaku kasar dan bertindak semena-mena pada pribumi.

The term Indo refers to people born from marriages of natives and immigrants in the Dutch East Indies. One of the films that discusses the life of the Indos in the Dutch East Indies is Bumi Manusia. This film arrived in theaters in 2019 and is the work of a well-known director, Hanung Bramantyo. This study looks at how Indo people are portrayed in the film Bumi Manusia, specifically through the characters Annelies and Robert Mellema. This paper used the descriptive methods in the analysis, which were aided by Roland Barthes' semiotic theory and Stuart Hall's concept of cultural identity. This study reveals that there are differences in the depiction of the Indo in the film Bumi Manusia through the two characters. The difference in depiction is due to the two characters' desire for different identities. Annelies who want to be considered Natives tends to be well-behaved and does not divide humans based on race. On the other hand, Robert, who wanted to be considered a full-blooded Dutchman, acted rudely and arbitrarily toward natives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Routledge, 2003
791.436 SHA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Grandstaff, Russell J.
Lincolnwood, Ill.: National Textbook Company, 1990
792.02 GRA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Asih Setyaningrum, axaminer
"ABSTRAK
Tesis ini membahas perbedaan sudut pandang dalam melihat India sebagai bagian dari identitas diaspora yang digambarkan dalam novel The Namesake 2003 karya Jhumpa Lahiri dan film adaptasinya 2007 yang disutradarai oleh Mira Nair. Baik penulis novel maupun sutradara film merupakan migran keturunan India, namun berasal dari dua generasi yang berbeda. Lahiri merupakan migran generasi kedua sementara Nair adalah migran generasi pertama. Dengan menggunakan perspektif esensialis dan non-esensialis dalam konsep identitas, perbandingan antara novel dan film adaptasi menunjukkan dua kutub yang berbeda dalam melihat India sebagai akar budaya yang direpresentasikan melalui tokoh-tokoh di dalamnya. Analisis menunjukkan bahwa novel menekankan identitas sebagai sesuatu yang cair, dapat berubah dan bertransformasi, sesuai dengan sudut pandang non-esensialis. Sementara itu, film adaptasi justru menekankan bahwa identitas India dimaknai sebagai identitas yang stabil, tidak berubah dari waktu ke waktu, yang mencerminkan perspektif esensialis. Meski demikian, seluruh upaya sutradara untuk memperlihatkan India sebagai akar identitas dalam film adaptasi tetap tidak dapat mengelak dari tuntutan bahwa identitas budaya akan selalu mengalami perubahan sesuai dengan konteks ruang dan waktu yang didiami oleh subjek diaspora.

ABSTRACT
This research investigates the different point of view in seeing India as part of diasporic identity portrayed in The Namesake 2003 , a novel written by Jhumpa Lahiri, and its film adaptation which goes by the same name 2007 directed by Mira Nair. Both the novel rsquo s author and the film rsquo s director are Indian descendants who come from different generations. Lahiri belongs to the second generation migrant whereas Nair comes from the first generation. By using essentialist and non essentialist perspectives in the concept of identity, the comparison between the novel and the film adaptation shows two different perspectives in seeing India as the root of identity as depicted through the characters. The analysis denotes that the novel stresses identity as a fluid notion that always undergoes changes and transformations representing the non essentialist point of view. Meanwhile, its film adaptation accentuates India as the essence of diasporic identity that is unchanged, timeless, and stable from time to time, reflecting the essentialist point of view. However, the director rsquo s efforts to show India as the root of identity in the film adaptation cannot escape from the fact that cultural identity will always undergo changes according to the space and time inhabited by the subject of diaspora."
2016
T47402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ehrensperger, Harold
Wesport: Greenwood Press, 1977
792 EHR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Kencana Dharma Pertiwi
"Skripsi ini membahas tentang perbandingan alur dalam novel dan film yang berjudul To live, penulisan ini bertujuan untuk menganalisa hasil yang muncul akibat proses alih wahana film yang berdasarkan pada novel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengarang dan sutradaranya memiliki perbedaan pesan yang ingin disampaikan.

This thesis discusses the comparative groove in the novel and film entitled To live, this paper aims to analyze the results arising from the transfer of a vehicle for a movie based on the novel. These results indicate that the author and the director has a different message to be conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carey, Peter
St. Lucia ; Queensland: University of Quesland Press, 1985
791.437 2 CAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Artanti
"Adaptasi novel ke film atau sebaliknya selalu menimbulkan perubahan sebagai akibat perubahan media dan perubahan interpretasi penulis dan sutradara. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan perubahan unsur-unsur cerita dan penceritaan yang terjadi sebagai akibat adaptasi novel Le Colonel Chabert ke dalam film, (2) dan menemukan dampak yang ditimbulkan perubahan-perubahan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan Strukturalisme, yang memfokuskan pada unsur-unsur intrinsik suatu karya. Unsur-unsur novel dan film yang dianalisis dan dibandingkan dalam penelitian ini adalah alur penyajian kedua, alur sebab-akibat, tokoh dan penokohan, latar ruang dan waktu, pada keduanya. Sudut pandang dalam penelitian ini hanya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan sekaligus perbedaan dalam alur penyajian dan alur sebab akibatnya, tokoh dan penokohan serta latar ruang dan waktu pada novel dan film. Cerita pada keduanya pada dasarnya sama tetapi detil-detil yang berlimpah dan pengulangan-pengulangan perang dalam film Le Colonel Chabert rnembuat film lebih tampak realistis dan padat daripada novelnya. Demikian juga pada ketidakterpusatan penokohan dalam film memberikan kesan bahwa film terasa lebih menyajikan suatu peristiwa yang bisa menimpa semua manusia. Pemadatan latar ruang dan waktu selain karena kebutuhan sinematografis yang bertujuan untuk mengikat penonton pada satu ruang dan waktu yang terbatas, juga mampu menimbulkan kesan yang tampak lebih realistis jika dibandingkan dengan novelnya. Semua perbedaan tersebut menunjukkan adanya perbedaan interpretasi sutradara atas cerita novel Le Colonel Chabert karya Honore de Balzac.

Narrative Changes and Presentation in The Adaptation Into Film of The Novel Le Colonel Chabert : Comparison StudyThe adaptation of any novel into film, or vice verse, always result in some changes due to the change of medium and to the interpretation of the author and the film director. This thesis aims to (1) study the changes in the elements and the presentation of the story that are results of the adaptation of the novel Le Colonel Chabert into film, (2) and study the effect of these changes.
The method used in this analysis is structuralism, focusing on the intrinsic elements of the work. The elements of the story to be analyzed in this thesis are the plot, the characters, the background, and the timing.
The result of this thesis shows that there are similarities and differences in plot, character, time and space and their presentation in the film and the novel. The story remains the same in the film but the discourse slightly changes. But the amount of details, and the number of repetition of the some elements, especially the war event, the abundance of details of the character and space-time in the film increased the realistic impression. The compression of the time of story in the film is pure cinematic consideration due to the limited duration. The whole differences reveal the specific interpretation of the director on the sad story, and the need of cinemato graphical language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raras Miranti
"Masalah penelitian ini adalah mengenai strategi adaptasi kelompok musik Tanjidor dalam menghadapi perubahan. Seiring dengan pertumbuhan kota Jakarta sebagai kota metropolitan kehadiran berbagai kesenian (dalam dan luar negeri) semakin semarak hingga ke pelosok-pelosok desa, yang kemungkinan dapat mendesak kesenian setempat.
Seperti halnya pada kelompok musik Tanjidor, karena kehadiran berbagai macam kesenian itu maka kelompok musik Tanjidor semakin terdesak ke pinggiran Jakarta dan juga mengalami perubahan. Perubahan itu sendiri dapat dilihat antara lain adanya pertambahan alat musik yang dimainkan, repertoar yang dimainkan lebih bervariasi, pemainnya yang terdiri atas kaum muda dan generasi tua.
Dengan adanya berbagai macam pengaruh yang ada, termasuk di dalamnya kemajuan teknologi, maka pelaku Tanjidor harus melakukan adaptasi agar tetap bertahan. Masalahnya dapatkah kelompok musik Tanjidor bertahan akibat arus berbagai macam kesenian masuk ke Jakarta? Karena itu penelitian ini dilakukan untuk mendapat jawaban masalah tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara pengamatan, wawancara, dan dokumentasi visual dan auditif.
Dari hasil pengamatan dan penelitian di lapangan maka dapat dikatakan kelompok musik Tanjidor masih dapat bertahan hingga kini. Walaupun saat ini tawaran main tidak segencar di tahun 1950-an."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>