Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"v. 1. Industrial systems.--v. 2. International industrial systems.--v. 3. Regional economies and industrial systems"
Chichester: John Wiley & Sons, 1979
338.604 SPA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, David M.
New York: John Wiley & Sons, 1981
338.604 2 SMI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, David M.
New York: John Wiley & Sons, 1971
338.604 2 SMI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Fithrina
"Industri kecil merupakan salah satu sektor strategis yang menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi Kota Bukittinggi dan yang paling berkembang adalah industri bordiran/sulaman dan industri kerupuk, dimana kedua industri ini menyerap banyak tenaga kerja dibandingkan industri lainnya. Penelitian ini mengkaji tentang persebaran industri industri kerupuk dan industri bordiran/sulaman dengan mengkaitkan variabel lokasi asal bahan baku, pasar dan jumlah tenaga kerja. Melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur pada 137 industri, persebaran lokasi industri dilakukan dengan metode analisis tetangga terdekat dan teori lokasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persebaran industri kecil pangan dan industri kecil sandang mempunyai pola persebaran tidak merata. Persebaran industri ini cenderung berorientasi pada pasar dibandingkan lokasi bahan baku. Sedangkan jumlah tenaga kerja industri kecil industri bordiran/sulaman lebih banyak dibandingkan jumlah tenaga kerja industri kerupuk.

Small industry is one strategic sector that provide a buffer of economic growth of Bukittinggi city and the most developed is embroided/sulaman and cracker industry in which both industries to absorb more labor than other industries. This research examines the distribution of food industrial crackers and clothing industrial embroidery/sulaman by linking the variable location of origin of raw materials, markets and the number of labor. Through field observations and structured interviews in 137 industries, the distribution of industrial location in done by nearest neighbor analysis method and location theory. The result of this research indicate that the dispersal of small industries of food and clothing have uneven random pattern. Distribution of this industry tends to be oriented on the market compared to the location of raw materials, while the number of workers of small scale clothing industries more than the number of food industries workers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Eva Astri Fauzi
"Kecamatan Cakung merupakan pusat industri garmen berskala rumah tangga, kecil dan menengah sebagai hasil relokasi yang bertujuan agar tata ruang DKI Jakarta dapat tertata dengan baik dan industri tidak lagi berada ditengah-tengah permukiman. Dalam penelitian ini lokasi industri garmen yang ideal dilihat dari besar atau kecilnya biaya pengelolaan yang dikeluarkan oleh industri garmen tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Malvin Greenhut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa di Kecamatan Cakung lokasi industri garmen ideal diluar kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) tersebar pada seluruh kelurahan di Kecamatan Cakung. Di ketahui juga bahwa apabila suatu industri garmen mempunyai omzet yang tinggi maka biaya pengelolaan yang dikeluarkan oleh industri garmen tersebut akan tinggi pula. Dapat kita ketahui juga bahwa lokasi industri garmen pada Kecamatan Cakung banyak yang tidak sesuai dengan peruntukan tanah dalam rencana rinci tata ruang wilayah Kecamatan Cakung.

Cakung sub-district is the center of the household-scale garment industry, small and medium enterprises as a result of the relocation which aims to Jakarta layout can be well ordered and the industry is no longer at the center of the settlement. In this study an ideal location garment industry viewed from big or small the management costs incurred by the garment industry in accordance with the theory expressed by Malvin Greenhut. This research uses descriptive analytical method.
From this research it is known that in the District Cakung ideal location outside of the garment industry of Small Settlements (PIK) scattered throughout the villages in the district in Cakung. In the know also that if a garment industry has a high turnover of the management costs incurred by the garment industry will be high as well. We know also that the location of the garment industry in the District of Cakung many are not in accordance with the allotment of land in a detailed spatial plan of the District Cakung.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43443
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Sri Gadis Pari Bekti
"Penelitian membahas efektivitas Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kawasan Industri Jababeka II (KIJ II) Cikarang Bekasi tahun 1997 dibandingkan dengan implementasinya semester 2 tahun 2012. Metode penelitian deskriptif, dan verifikatif. Pengumpulan data menggunakan kuantitatif (survey) dan kualitatif (wawancara, dokumen). Objek evaluasi (1) RKL, RPL KIJ II tahun 1997 dan efektivitas pengelolaannya; (2) peningkatan implementasi RKL, RPL (3) evaluasi kecenderungan, kritis dan penaatan implementasi RKL, RPL KIJ periode 2007-2012. Hasil penelitian RKL tahun 1997 meliputi 5 aspek yaitu tata ruang, badan air penerima, kualitas air tanah, kesempatan kerja berusaha, serta Kamtibmas. 23 poin RKL yang dikelola, 19 poin (82,61%) sudah diimplementasikan, 4 poin (17,39%) belum diimplementasikan yaitu penyediaan parkir bus dalam pabrik; pembagian zona timur-selatan; jarak antara bibir sungai dengan batas kavling. 14 poin RPL yang dipantau, semua poin (100%) diimplementasikan. KIJ II melakukan upaya peningkatan kinerja RKL, RPL. Evaluasi kecenderungan pada aspek kualitas air tanah; badan air penerima; udara; kebisingan; flora fauna; Sosekbud. Semua aspek menunjukkan kecenderungan memenuhi baku mutu lingkungan kecuali gangguan kebisingan sedikit lebih tinggi diatas baku mutu lingkungan di beberapa titik lokasi. Adanya KIJ meningkatkan kesempatan berusaha serta kepedulian pada masyarakat sekitar. Evaluasi penaatan KIJ II mematuhi ketentuan RKL dan RPL.

The study discusses the effectiveness of the Environmental Management Plan (EMP) and Environmental Monitoring Plan (EMonP) document of Jababeka II Industrial Estate (JIE II) in Cikarang Bekasi which compiled since 1997 compared with the implementation in the 2nd semester of 2012. The study used descriptive and explanatory method. The study descriptive and explanatory method. The data was collected (survey method) and (in-depth interviews, document analysis). Observed problems were (1)What kind of EMP efforts had been done by Jababeka II in 1997 and how effective its implementation, (2) implementation improvement of EMP and EMonP in Jababeka II Industrial Estate compared with former EMP and EMonP (3) trend of EMP and EMonP impelementation in Jababeka Industrial Estate. The results showed that EMP and EMonP as formulated in EIA document in 1997 consists of 5 aspects i.e. spatial management, water body receiver, ground water quality, job opportunity, social security problem. 23 points of EMP, 19 points (82,61%) has been implemented properly. 14 points of EMonP (100%) has been implemented well. The result also showed that JIE II has increased the environmental management efforts. In general, trend evaluation showed good performance except noise parameter in some sampling point which was above environmental quality standard."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinardani Ratrisari
"Pada umumnnya, industri akan memilih lokasi usaha yang paling optimal untuk, meningkatkan produktivitas dan produk yang dihasilkannya, Hal yang sama berlaku juga pada industri pengolahan perikanan di Indonesia, yang secara dominan tersebar di Provinsi Jawa Timur dibandingkan dengan provinsi lainnya. Untuk itu tesis ini akan menganalisis keunggulan Provinsi Jawa Timur dalam mengalokasikan industri pengolahan hasil perikanan dan mengekspor produk perikanan dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, tingkat konsentrasi industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia dan Jawa Timur selama tahun 2000 hingga 2004 akan diukur menggunakan Koefisien Gini, sedangkan faktor-faktor utama penentu lokasi indostri pengolahan hasil perikanan di Indonesia akan diukur dengan menggunakan Panel Data Model Dari hasil penelitian, terungkap bahwa keberadaan pusat-pusat industri, fasilitas transportasi, institusi keuangan, dan peningkatan permintaan komoditas perikanan dari pasar domestik, merupakan faktor-faktor yang memicu pertumbuhan industri pengolahan hasil perikanan dan peningkatan ekspor produk perikanan dari Jawa Timur. Merepresentasikan tingkat konsentrasi industri pengolahan perikanan, jumlah pekerja pada industri ini tersebar sangat tidak merata antarpropinsi selama tahun 2000-2004. Hal ini ditunjang dengan hasil regresi panel data yang menunjukkan bahwa nilal share produk/output sektor perikanan, rata-rata intensitas jumlah pekerja pada industri pengolahan perikanan, dan keberadaan pelabuhan perikanan merupakan faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi konsentrasi industri pengolahan perikanan di suatu provinsi.
Generally, industries choose to allocate their firms in specific locations which are conducive to increase their productivity and economic outputs. This paper is investigating three major points related to the development of fish processing industries in Indonesia. First the analysis about the prominent role of East Java in allocating the fish processing industries and exporting fishery products compared to South Sulawesi. Second, the analysis about the concentration degree of fish processing industries in Indonesia and East Java, measured by Locational Gini Coefficients, and the analysis about their trends during 2000-2004. Third, the analysis about the factors which affect the industrial location of fish processing industries in Indonesia. This research reveals the fact that the a11ocation of fish processing industries in Indonesia is triggered by other crucial factors, namely the historical aspects and particular local policies which are conducive to the development of fishery sector, rather than merely affected by the presence of natural resource endowments. Furthermore, the paper concludes that the distribution of employment working on fish processing industries in national level were extremely unequal across provinces whereas the distributions of total employment were moderately unequal across provinces from 2000 until 2004. Coexisted with this finding, the result from panel data regression exposes that the share of output from fishery sector, the average intensity of employment working on fish processing industries, and the availability of fishing ports are the significant factors affecting the concentration of fish processing industries in a certain province, which is in our model, represented by the share of employment working on these industries."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
T 27358
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Massey, Doreen
London : Macmillan, 1995
331 MAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>