Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145974 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wantiyah
"ABSTRAK
Efikasi diri diperlukan pasien penyakit jantung koroner (PJK) untuk mendukung kemandiriannya dalam mengelola penyakitnya. Penelitian bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri pasien PJK. Desain penelitian analitik cross-sectional, dengan sampel 107 pasien. Analisis menggunakan Chi-square, uji T independen, dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden, persepsi, keluhan, dan pengalaman tidak berhubungan dengan efikasi diri. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan efikasi diri (p: 006, α: 0.05), dan status emosi dengan efikasi diri (p: 0.014 α: 0.05). Perawat dapat meningkatkan efikasi diri pasien PJK dengan memberikan dukungan sosial dan mempertahankan status emosional pasien yang baik.

ABSTRACT
Self-efficacy was required for patients with Coronary Heart Disease (CHD) to managing the disease independently. This study identified factors that influence patients?s self-efficacy. This study was a cross-sectional analytic with 107 respondents. Statistical analysis used Chi-Square, Independent T-Test, and Multiple Logistic Regression. The results showed that characteristics of respondents, perceptions, cardiac symptoms, and experiences were not associated with self-efficacy. There was significant relationship between social support and self-efficacy (p: 0.006 α: 0.05), and between emotional state and self-efficacy (p: 0.014 α: 0.05). Nurses can improve patients?s self-efficacy by facilitating the social support and maintain patients?s emotional state.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28469
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Setyo Rini
"Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah suatu kondisi yang irreversible dimana terjadi penyempitan saluran udara, peningkatan obstruksi aliran udara dan hilangnya rekoil elastis paru. Efikasi diri yang rendah pada pasien PPOK menyebabkan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien PPOK di RS Paru Batu dan RSU Dr. Saiful Anwar Malang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 84 responden dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil analisis menggunakan korelasi Uji Chi Square menunjukkan ada hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup (P Value: 0,022, α: 0,10). Variabel confounding terhadap hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup adalah dukungan keluarga, pekerjaan, status merokok, lama menderita PPOK dan umur. Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu melakukan pengkajian, perencanaan dan intervensi efikasi diri dalam meningkatkan kualitas hidup dalam memberikan asuhan keperawatan pada pengelolaan pasien PPOK.

Chronic Obstructive pulmonary Disease (COPD) is an irreversible condition of airway alteration resulted from narrowing of airways, increasing airflow obstruction and loss of lung elastic recoil. Low of self efficacy in patients with COPD causes a decrease in their quality of life. This research aimed to determine the correlation between self efficacy and quality of life among COPD at Paru Batu Hospital and Saiful Anwar Malang General Hospital East Java. The research used the analytic design of correlation with crosssectional methode. The research recruited 84 respondents by consecutive technique sampling.
The results showed that there was correlation between self efficacy and quality of life (P value: 0.022, α:0.10). The confounding variables of the correlation between self efficacy and quality of life were the family support, employment, smoking status, COPD periode and age. Nurses need to conduct assessment, intervention and implementation of self efficacy integrated in nursing care of COPD patients in order to improve quality of life based.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ida Yuniarti
"Proporsi PJK menurut SKRT 1995 adalah 26 %, tidak saja menempati urutan pertama pada penyakit Cardin vasculer disease tapi juga meningkat dari tahun ke tahun, hal ini sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh rasio total kolesterol/HDL, HDL, trigliserida terhadap timbulnya PJK. Manfaat aplikatif dari penelitian ini untuk dapat melakukan pencegahan terhadap timbulnya PJK terutama bagi orang orang yang mempunyai risiko tinggi.
Metode : Desain penelitian adalah kasus kontrol dengan populasi kasus penderita PJK di RSPP Januari ski Desember 1997 Jakarta Selatan sebanyak 60 kasus yang di diagnosis DSPD atau DSJP, untuk kontrol diambil dari bagian Bedah umum sebanyak 60 orang yang di nyatakan tidak menderita PJK oleh DSPD dan atau DSJP Dengan kekuatan 80 %, dan derajat kepercayaan 95 %. Penentuan cut off point memakai Cara ROC, serta data di analisis dengan analisis logistik regresi.
Hasil penelitian : Pada analisis bivariat rasio total kollesterol ? 4,19 mempakan faktor risiko untuk terkena PJK 1,23 kali 95 % CI ( 0,5023-3,0218 ) di bandingkan mereka dengan kadar rasio total kolesterolJHDL kurang dari 4,19 walaupun secara statistik tidak bermakna 1-IDL pada kadar >36 mg/dl meznpunyai risiko rendah untuk terkena PJK yaitu 0,40 kali 95% CI (0,1683-0,9505) secara statistik bermakna, demikian juga trigliserid pada kadar ≥ 106 mg/dl merupakan faktor risiko terkena PJK sebesar 2,63 kali 95% CI ( 1,0748-6,4159 ) secara statistik bermakna. Dari hasil analisis multivariat permodelan akhir rasio total kolesterol/HDL merupakan faktor risiko 1,53 kali untuk terjadinya PJK, 95% Cl ( 0,5407 - 4,3490 ), HDL tinggi merupakan faktor proteksi sehingga risiko untuk terkena PJK rendah yaitu 0,23 kali, 95% CI ( 0,0761- 0,8719 ), hipertrigliserid mempunyai risiko 2,85 kali untuk terkena PJK, 95% C1 ( 1,0352 -7,8240 ), umur mempunyai risiko 1,09 kali untuk terkena PJK, 95% Cl (1,7128-64,3385) body mass index tinggi mempunyai risiko 3,54 kali untuk terkena PJK.
Kesimpulan : Rasio total kolesterol/HDL yang tinggi merupakan faktor risiko untuk terkena PJK dengan di kontrol oleh variabel lain walaupun secara statistik tidak bermakna, pada kadar HDL rendah merupakan faktor risiko untuk terkena PJK baik( berdiri sendiri maupun di kontrol oleh variabel lain, demikian juga trigliserid tinggi merupakan faktor risiko untuk terkena PJK baik berdiri sendiri maupun setelah di kontrol oleh variabel lain.

Proportion of cardio vascular diseases according to SKRT 1995 is 26 %, this not only occupies the top of the list of cardio vascular diseases, but also has been increasing over the years, which is highly influenced by life style. Purpose of this research is to study the ratio effect of total cholesterol/NDL, HDL, triglyceride against emergence of cardio vascular disease. The applicative benefit of this research is in order to be able to carry out preventive measures against emergence of cardio vascular disease, particularly for persons with high risk.
Method : Design of research is case control with a population case of cardio vascular disease in Pertarnina hospital centre from January to December 1997 in South Jakarta, totalling 60 cases which were diagnozed by internist or cardiologist. Based on a strength of 80 % and 95 % confidence interval, determination of the cut point was done by using the ROC method, and data being furher analyzed by logistic regression analysis.
Research Result : In bivariate analysis, the cholesterol total ratio Z 4.19 constitutes a risk factor to be subjected to cardio vascular disease L23 times 95% Cl ( 0.5023 - 3.0218) compared with those with a total ratio content of chloresterolfHDL of less than 4.19, even though statistically it has no significance_ NDL at the content of z 36 mg/dl has a lower risk to be affected by radio vascular disease, notably 0.40 times 95% Cl ( 0.1683 -- 0.9505 ) by way of reliable statistics, the same goes for triglyceride at the content of z 106 mg/dl constitutes an risk factor 163 times to be affected by cardio vascular disease 95% CI ( 1.0748 - 6,4159 ) by reliable statistics. From results of multivariate analysis of latest total ratio models cholesterolll4DL constitutes a risk factors of 1.53 times to be affected by cardio vascular disease, 95% CI ( 0.5408 - 4.3490 ), high HDL constitutes a protective factor thus resulting the risk to be affected by cardio vascular disease is low, notably 0.23 times, 95% Cl ( 0.0761- 0,8719 ), hypertriglyceride has the risk of 2.85 times to be affected by cardio vascular disease 95% CI ( L0352 -- 7.8240 ), age has the risk factor of 1.09 times to be affected by cardio vascular disease 95% Cl ( 1.0356 --L1643 ), hyperglycemia has the risk of 10.49 times to be affected by cardio vascular disease 95% Cl ( L7128 - 64.3385 ), high body mass index the risk of 154 times to be affected by cardio vascular disease.
Conclusion : Total ratio of high CholesterolLHDL constitutes a risk factor to be affected by cardio vascular disease with the control of other variables, even though statistically this is not significant, while a low HDL content constitutes a risk factor to be affevted by cardio vascular disease, both individually as well as under control by other variables, the same is valid for high tiglyceride also constitues a risk factor to be affected by cardio vascular disease, both individually as well after being controlled by other variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmayanti
"Penyakit jantung koroner menyebabkan penurunan fungsi fisik dan psikologis yang berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status perkawinan, ansietas, depresi, koping dan dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 100 responden. Pada analisi regresi linier ganda didapat 3 variabel yang berpengaruh terhadap kualitas hidup yaitu usia, penghasilan dan depresi. Hasil penelitian lebih lanjut didapatkan depresi sebagai faktor yang paling berhubungan dengan kualitas hidup (p=0.0005). Berdasarkan hal tersebut perawat perlu mendeteksi secara dini depresi yang dialami oleh pasien dan memberikan pendidikan kesehatan.

Coronary heart disease caused decrease in physical function and psychological impact on quality of life. The aims of this study was to quality of life of patients with coronary heart disease. The independent variables in this study were age, gender, education, occupation, income, marital status, anxiety, depression, coping and social support. This study used the analytic correlation with cross-sectional design. The number of samples in this study there were 100 respondents. In multiple linear regression analysis found three variables that affect the quality of life: age, income and depression. The study further found that depression as the factors most associated with quality of life (p = 0.0005). Based on this study nurses need to be early detect patients depression and provided health education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Robert Edward
"Latar Belakang. Gangguan fungsi saraf otonom memberikan kontribusi yang bennakna terhadap terjadinya aritmia ventikular dan kejadian mati mendadak pada penderita penyakit jantung koroner (PlK). Namun usaha untuk meneliti hal tersebut masih belurn banyak dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sensitifitas barorefleks dan faktor-faktor yang mempengaruhi sensitifitas barorefleks (SBR) pada penderita PIK Metoda. Pasien-pasien PlK yang sedang menjalani tindakan kateterisasi di ruang kateterisasi PJNHK dengan basil stenosis koroner ~ 50%, diberikan nitrogliserin 300mcg intra aorta melalui kateter. Selanjutnya perubahan tekanan darah sistolik dan interval RR dicatat selama lebih kurang 30 denyut setelah pemberian nitrogliserin. Garis regresi linear antara penurunan tekanan darah dan perubahan interval RR dicatat sebagai basil pengukuran sensitivitas barorefleks dengan satuan milidetiklmrnHg. Basil. Jwnlah subjek yang disertakan dalam penelitian ini sebanyak 136 pasien. Usia rata - rata sample penelitian 56.43 ± 7.78 tahun. Seratus dua puluh (120) pasien adalah laki - laki (88.2%) sedangkan enam belas adalah wanita (11.8%). Faktor risiko yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi ( 63,2%), dislipidemia (61.80%), diabetes melitus (38.2%), merokok (26.5%) dan riwayat keluarga PlK. (25.7%). Diperoleh nilai rerata SBR 1.5 ± 1.7 milidetiklmmHg. Pada analisis multivariat faktor yang mempengaruhi SBR adalah diabetes melitus dan seeara statistik berrnakna dengan OR 4.2 (95% 0: 1.96-9.1 1; p=O.OOl). Faktor yang cenderung mempengaruhi nilai SBR pada pasien P1K adalah fungsi ventrikel kiri yang rendah OR 1.5 (0.7-3.2) dan merokok.O.5 (0.2-1.0). Kesimpulan. Rerata hasil SBR pada pasien PlK adalah 1.5 ± 1.7 milidetiklmmHg. Ada tidaknya diabetes melitus mempengaruhi nilai SBR"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T58821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Mertha
"Tesis ini membahas pengaruh latihan aktifitas rehabilitasi jantung fase I terhadap efikasi diri dan kecemasan pasien PJK di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian dilakukan berdasarkan kenyataan PJK sebagai penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah dengan angka kematian yang terus meningkat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksprimen tanpa kelompok kontrol. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner efikasi diri dengan 17 item pertanyaan dan kuesioner kecemasan dengan 18 item pertanyaan.Hasil uji validitas dan realibilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil baik.
Analisis data didapatkan bahwa terdapat pengaruh bermakna latihan aktifitas terhadap peningkatan efikasi diri (p=0,001), dan terhadap penurunan kecemasan responden (p=0,001) setelah dilakukan intervensi latihan aktifitas. Hasil penelitian merekomendasikan bahwa pengambil kebijakan di RSUP Sanglah Denpasar menyusun dan menetapkan protap program rehabilitasi jantung fase I bagi pasien PJK selama dirawat.

This study investigated the effect of Phase-1 heart rehabilitation activity exercise on self-efficacy and anxiety of patients with coronary heart disease (CHD) at Sanglah General Central Hospital. The study was undergone based on the fact that mortality rate due to CHD the increased progressively. This study was a quantitative research using a quasi experimental design without control group. A number of 30 samples were involved and approached using consecutive sampling. A validated questionnaire including 17 questions to explore self-efficacy and 18 questions to measure anxiety, were used.
Statistical analysis indicated that there was a significant effect of the exercise on increased self-efficacy (p=0.001) and patients? activity (p=0.001). It was recommended that the hospital?s decision maker need to develop and to authorize a standardized operational procedure containing Phase-1 heart rehabilitation for hospitalized CHD patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28435
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gobel, Fatmah Afrianty
"Menurut estimasi para ahli WHO, 12 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya, sekitar 50% meninggal akjbat penyakit jantung dan pembuluh darah. Faktor-faktor prognosis pasien PJK banyak yang dapat diubah dan dikendalikan, sehingga memungkinkan untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung koroner.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor prognosis yang berhubungan dengan terjadinya kematian pasien penyakit jantung koroner di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita tahun 2004, menggunakan data sekunder (data rekam medik pasien). Variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel independen (jaminan pembayaran, asal daerah/ kawasan, penyakit penyerta hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia dan riwayat PJK sebelumnya) dan variabel kovariat (umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan).
Penelitian epidemiologi observasional analitik kasus kontrol, jumlah kasus 130 dan kontrol 260 (1 : 2). Kasus adalah pasien PJK yang meninggal dibuktikan dengan ringkasan pasien meninggal, kontrol adalah pasien yang keluar hidup. Data di analisis menggunakan komputer secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian didapatkan bahwa jaminan pembayaran dan asal daerah/ kawasan berhubungan dengan terjadinya kematian pasien penyakit jantung koroner. Pasien dengan jaminan pembayaran pribadi Iebih berisiko untuk meninggal dibandingkan pasien dengan jaminan pembayaran Askes. Pasien yang berasal dari Jawa lebih berisiko untuk meninggal dibandingkan pasien yang berasal dari Iuar Jawa. Variabel kovariat yang berpengaruh terhadap hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah umur. Pasien yang berumur > 65 tahun lebih berisiko untuk meninggal dibandingkan pasien yang berumur kurang lebih 65 tahun.
Masyarakat disarankan menjadi peserta asuransi kesehatan atau jaminan pemeliharaan kesehatan lain. Penderita PJK yang berasal dari Jawa maupun Iuar Jawa disarankan senantiasa berkonsultasi dengan dokter ahli jantung untuk mengetahui perkembangan penyakitnya sedini mungkin. Pengambil kebijakan perlu melakukan surveilans terpadu penyakit jantung sehingga dapat ditindaklanjuti dengan penangggulangan, penurunan morbiditas dan mortalitas penyakit jantung di masyarakat. Peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian yang melihat kematian pasien PJK dengan memperhatikan tingkat keparahan penyakit sehingga hubungan antara faktor prognosis dengan outcome lebih jelas untuk setiap tingkat keparahan penyakit."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Rosmiatin
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan masalah kesehatan yang sangat penting karena morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Insidens PJK pada wanita lansia cenderung meningkat. Penelitian ini untuk menganalisis faktor- faktor risiko terhadap kejadian PJK pada wanita lansia di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain pada penelitian ini adalah penelitian analitik dengan studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 136 responden.
Hasil analisa multivariat didapatkan bahwa faktor risiko yang paling berhubungan dengan terjadinya PJK adalah usia (OR=3,64 ). Diharapkan perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan khususnya bagi wanita lansia untuk mencegah faktor- faktor risiko terjadinya PJK sehingga kejadian PJK pada wanita dapat menurun.

Coronary heart disease is a serious health problem that has high morbidity and mortality. The incidence of elderly women who have heart attack are increasing. The purpose of this study is to analyze risk factors to coronary heart disease on elderly women at Dr. Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta. This study used descriptive analysis design with cross-sectional approach, and 136 respondents were recruited.
The finding of the study showed that age was the most predominant factor to coronary heart disease (OR=3,64). Based on the study, it is suggested that nurses need to improve their knowledge and skill in providing health education to prevent risk factors to coronary heart disease. So the incidence of coronary heart desease among elderly women can be decreased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31036
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yatar, Mariana
"Nursing Care Document is an indicator to prove that the Nurses are doing good nursing care to clients in internal room.
Purpose of the research is to get a clear description on nursing care document and its related factors in internal room.
Research methodology is qualitative method through in depth interview and observation to 8 informan which charge with the nursing care document and its related Factors.

Abstract
Formulir asuhan keperawatan yang sesuai slandar belum lengkap, serta sosialisasi dari SOP belum menyeluruh.
Saran yang diberikan agar pihak rumah sakit mengeluarkan kebijakan keharusan membuat dokumen asuhan keperawatan untuk setiap pasien yang dirawat, meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perawat pelaksana, mengurangi tugas rangkat dan sederhana kalau perlu dalam bentuk check list serta sosialisasi SOP secara menyeluruh "
Universitas Indonesia, 2001
T10336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Haryatmo
"Kepatuhan pasien terhadap manajemen hipertensi merupakan hal penting dalam karena ketidakpatuhan dapat mengakibatkan kegagalan mengontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap manajemen hipertensi. Metode penelitian ini adalah non eksperimental jenis analitik cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling yang melibatkan 100 responden.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pendidikan, dukungan sosial dan persepsi terhadap penyakit dan pengobatan dengan kepatuhan; tidak terdapat hubungan signifikan pada faktor usia, jenis kelamin, pembiayaan, tingkat pengetahuan, depresi, dan kepuasan. Variabel yang paling berhubungan dengan kepatuhan adalah dukungan sosial.

Patient adherence to hypertension management is important as non-adherence can result in failure to blood pressure control. The purpose of this study was to identify factors associated with adherence to hypertension management. This was a study with non-experimental cross sectional analytic design. A concecutive sampling method involving 100 respondents was applied.
The results showed that there was a significant association between the level of education, social support, and perceptions of the disease and treatment with adherence; and there was no significant association on age, sex, finance, knowledge level, depression, and satisfaction. The most associated variable was social supports.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>