Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
TIJUDIP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asad
"Ummat Islam sepanjang sejarahnya hanya menerapkan sistem Islam, sejak Rasulullah SAW berada di Madinah sampai tahun 3 Maret 1924, yaitu tatkala jatuhnya Daulah Islamiyah yang terakhir ketangan penjajah. Saat itu penerapan Islam mancakup seluruh aspek kehidupan, bahkan negara berhasil menerapkannya secara gemilang. Islam berhasiI mengubah bangsa Arab secara keseluruhan dari taraf pemikiran yang sangat rendah, dan dari kegelapan yang selalu diliputi oleh fanatisme kesukuan dan alam kebodohan yang sangat, menjadi era kebangkitan berpikir yang cemerlang, gemerlap dengan cahaya Islam, yang bahkan tidak hanya bangsa Arab saja tetapi untuk seluruh dunia.
Ummat Islam telah metnainkan peranan penting dalam membawa Islam keseluruh pelosok dunia, sehingga mampu menguasai Persia, Iraq, Syam, Mesir, dan Afrika Utara dengan Khilafah Islamiyah. Dengan tidak diterapkannya Islam saat sekarang ini maka bermunculan gerakan Islam termasuk Hizbut Tahrir yang bertujuan untuk mengembalikan kehidupan Islam dibawah naungan Dauiah Khilafah Islamiyah.
Khilafah Islam yang merupakan Sistem Pemerintahan Islam, jelas sekali memiliki struktur negara Islam yang terdiri dari beberapa bagian yaitu Khalifah sebagai kepala negara, Mu 'awin Tafividl sebagai pembantu Khalifah yang berkuasa, lkfu'awin Tanfrdl, sebagai pembantu Khalifah dalam urusan administrasi, amirul jihad sebagai yang memiliki wewenang mengurus angkatan bersenjata, sebagai pasukan Islam, Wali (gubernur), Qadla (pengadilan), aparat administrasi negara dan majlis ummat.
Dengan demikian hanya Islam (Khalifah Islamiyah) sebagai sistem satusatunya yang telah diterapkan terhadap ummat secara total -baik bangsa Arab maupun non Arab- sejak Nabi saw menetap di Madinah sampai masa penjajahan yang menduduki negeri-negeri Islam. Kemudian sistem Islam diganti dengan sistem Kapitalis.

The Muslims implemented only Islam through all the ages from the arrival of Rascal Allah to Madinah until 24 March 1924 CE when the Islamic State collapsed at the hands of colonialism. The Muslims implementation of Islam was comprehensive and its success in their comprehensive implementation was overwhelming. Islamic ideology transferred all of the Arabs from a low level of intellect in which they were acting haphazardly in the darkness of bloody family feuds and ignorance to an age of intellectual revival glittering in the light of Islam whose sunrisewas not restricted to the Arabs but prevailed all over the world.
Muslims rushed inconveying Islam to the world, putting their hands in the process over Persia, Iraq, the lands of ash-Sham, Egypt and North Africa-with with Khilafah Islamiyah. Islamic law is not implemented of the society in the Muslim lands. Consequently, at the time the muslims build the partys include Hizbut Tahrir of the the aim is to resume the Islamic way of life and to carry the Islamic Da?wah Resuming the Islamic way of life means to bring Muslims back to living Islamically in the land of Islam and in an Islamic society under the shadow of an Islamic Slate which is the Khilafa.
Khilafah Islam is the -role of islam regards to the ruling system, the structure of the state in Islam is established upon eight pillars: the Khaleefah, i.e., the head of Stale, the Khaleefah's delegated assistants (Mo'aawen Tafiveed), the Khaleefah's executing assistants (Mo'aawen Tanfeedh), the Ameer of Jihad, the Governors (Wulah), the Judges (QuDah)), slate departments, and the state assembly (Majlis al-Ummah).
Islam continued to be applied on the entire Islamic Ummah, Arab and non-Arabs, from the time Prophet settled down in Madinah till the colonial powers occupied the Islamic lands and replaced Islam with the Capitalist system.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: Rajawali, 2013
297.6 VEI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Dewi Novianti
"Tesis ini membahas pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dalam penerapan manajemen risiko studi pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui survei terhadap karyawan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap penerapan manajemen risiko, selanjutnya budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan manajemen risiko serta gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan manajemen risiko.

This thesis describes The Influence of Leadership Style and Organization Culture in The Risk Management Implementation - Case Study at PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). The research is a quantitative study and conducted through a survey of employees at PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). The results showed that leadership style have positive effect on risk management implementation, further found organization culture have positive effect on risk management implementation and leadership style with organization culture have positive effect on risk management implementation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miaritri Putri
"Skripsi ini membahas proses transformasi peran ekonomi di dalam rumah tangga antara laki-laki dan perempuan mengenai pengolahan karet di Desa Keliling Semulung, Kalimantan Barat. Saya menjelaskan proses perubahan yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai kayu tersebut secara kronologis. Sebagai penelitian etnografi, saya menjelaskan bagaimana karet menjadi komoditas yang sangat penting bagi keluarga di desa ini. Hasil penelitian menunjukkan perempuan berhasil mempertahankan domain produksi karet tetap berada dalam penguasaan mereka, dan laki-laki kemudian menyingkir untuk mencari alternatif pekerjaan lain, salah satunya adalah ikan.
.....This thesis explains the process of economic role transformation in a household between man and woman in rubber production in Keliling Semulung village, West Kalimantan. I shows a time sequence which explains the changing process that is related to government's policies on timber. As an ethnography research, I explains the importance of rubber as a production plant for households in the village. The result of the study shows that woman successfully hold the domain of rubber production within their control. Thus, man subsequently steps aside and find an alternative job such as fishery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Wahyu Agustin
"Setiap pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dan lainnya. Jenis kepemimpinan yang populer di Jawa adalah Astha Brata. Konsep kepemimpinan Astha Brata kemudian digunakan untuk melihat etika kepemimpinan seorang tokoh bernama Pangeran Mangkubumi dalam Babad Giyanti. Pemilihan konsep Astha Brata didasari oleh ciri kepemimpinan Jawa yang bersifat sinkretis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan laku atau etika kepemimpinan Pangeran Mangkubumi serta melihat konsepsi dan relevansi kepemimpinan Astha Brata hingga masa kini. Kerangka teori yang digunakan antara lain konseptual kepemimpinan Astha Brata dalam Serat Ajipamasa, kepemimpinan etis Gary Yukl, dan teori etika perspektif filsafat dari Franz Magnis Suseno. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dari Abrams dalam buku Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan berasal dari hasil transliterasi naskah Babad Giyanti yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Hasilnya, Pangeran Mangkubumi memiliki semua sifat Astha Brata yang menunjukkan keseimbangan Pangeran Mangkubumi sebagai seorang pemimpin. Keberhasilan penerapan konsep Astha Brata dalam Pangeran Mangkubumi menunjukkan bahwa Astha Brata dapat menciptakan pemimpin yang ideal dan etis bagi manusia Jawa. Adapun kepemimpinan Astha Brata masih eksis dan relevan untuk digunakan hingga saat ini.

Every leader has a leadership style that is different from one another. One of the more popular leadership type in Java is Astha Brata. Astha Brata's leadership concept is then applied to analyze the leadership ethics of a character named Pangeran Mangkubumi in Babad Giyanti. The choice of the Astha Brata concept was based on the syncretic characteristics of Javanese leadership. This research aims to reveal Pangeran Mangkubumi's leadership behavior or ethics, as well as to look at the conception and relevance of Astha Brata's leadership in the present. The leadership conceptual framework used is Astha Brata in Serat Ajipamasa, also leadership ethics from Gary Yukl. This research employs Abrams’ objective approach based from the book Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi with descriptive and qualitative methods. This research employs a framework of ethical theory from the philosophical perspective Franz Magnis Suseno. The data used comes from the transliteration of the Babad Giyanti manuscript published by Balai Pustaka. This research has shown that Pangeran Mangkubumi has all the characteristics of Astha Brata which shows Pangeran Mangkubumi's balance as a leader. This successful application of the Astha Brata concept in Pangeran Mangkubumi shows that Astha Brata can create ideal and ethical leaders for Javanese people. Astha Brata's leadership archetype is still relevant until the present.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Frieda Maryam Mangunsong
Jakarta: UI-Press, 2010
PGB 0498
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tikky Suwantikno Sutjiaputra
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terpuruknya kondisi pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan kreativitas. Padahal kreativitas merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini dan masa yang akan datang. Melalui kajian teoritis diperoleh pemahaman bahwa guru dengan perannya sebagai pemimpin mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan kreativitas siswa. Gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating Delegating) dan kreativitas guru di dalam kelas diperkirakan merupakan dua faktor di antara faktor Lainnya yang mempengaruhi kreativitas siswa. Oleh karena 'itu penelitian ini bermaksud menjawab permasalahan bagaimanakah pengaruh dan pola hubungan variabel gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating Delegating) dan kreativitas guru terhadap kreativitas siswa.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 133 siswa kelas 5 SD pada sekolah BPK PENABUR Tasikmalaya, Serang, Jatibarang dan Indramayu dimana sekolah-sekolah tersebut masih menggunakan sistem guru kelas, dengan rincian 57 siswa dari dua kelas di Tasikmalaya, 37 siswa dari dua kelas di Serang, 23 siswa dari satu kelas di Jatibarang dan 16 siswa dari satu kelas di Indramayu. Untuk mengukur gaya kepemimpinan guru (Telling, Selling, Particgnczting, Delegating) dan kreativitas guru di dalam kelas digunakan instrumen yang disusun sendiri oleh penulis, yang sebelum digunakan telah dilakukan uji coba terlebih dahulu terdapat 38 siswa kelas 5 SD BPK PENABUR Bogor.
Alat ukur gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating) dan kreativitas guru di dalam kelas tersebut merupakan alat ukur sekunder berupa skala penilaian subyektif dari siswa (persepsi siswa). Sedangkan untuk mengukur kreativitas siswa digunakan Tes Kreativitas Figural dari Torrance yang telah diadaptasi dan dibakukan untuk murid-murid di Indonesia oleh Utami Munandar.
Dari hasil analisis dengan menggunakan Pearson Product Moment diperoleh informasi bahwa korelasi antara setiap dimensi gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating) dengan kreativitas siswa tidak ada yang sesuai dengan pemahaman teoritis bahwa gaya kepemimpinan Telling dan Delegating berhubungan secara signifikan dan negatif sedangkan gaya kepemimpinan Selling dan Participating berhubungan secara signifikan dan positif Namun dari hasil analisis tersebut ditemukan korelasi yang signifikan antara setiap gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating) dengan kreativitas guru di dalam kelas yang sesuai dengan kajian teoritis, dimana gaya kepemimpinan Telling berkorelasi negatif dan signifikan dengan kreativitas guru, r = - 0,233 (p=0,0l2), sedangkan gaya kepemimpinan Selling dan Participating berkorelasi positif dan signifikan dengan kreativitas guru, korelasi gaya kepemimpinan Selling dengan kreativitas guru sebesar r = 0,652 (p=0,000) dan korelasi antara gaya kepemimpinan Participating dengan kreativitas guru sebesar r = 0,226 (p=0,006).
Disamping itu diperoleh informasi bahwa pengaruh setiap dimensi gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating), dan kreativitas guru terhadap kreativitas siswa sangatlah kecil, karena berdasarkan analisis regresi hanya diperoleh skor R square sebesar 0.093 yang artinya variabel-variabel prediktor tersebut hanya memberikan sumbangan pengaruh sebesar 9,3 %, sedangkan yang 90,7 % merupakan sumbangan pengaruh dari variabel lain.
Penelitian ini juga memberikan temuan, bahwa kreativitas siswa SD di kota Jatibarang (M= 21,6957) dan Indramayu (M= 21,5625) lebih rendah dibandingkan kreativitas siswa SD di kota Tasikmalaya (M= 26,842l) dan.n Serang (M=25,9730). Perbedaan kreativitas antar sekolah dinilai sangat signifikan melalui analisis statistik ANOVA karena diperoleh skor F= 12,404 (p=0,000). Perbedaan tersebut diduga disebabkan karena adanya perbedaan kondisi psikologis pribadi siswa, lingkungan sekolah, masyarakat dan budaya di setiap sekolah Temuan lainnya adalah bahwa terjadi perbedaan persepsi siswa di setiap sekolah (kota) terhadap gaya kepemimpinan Telling (F=4,216, p=0,007), Participating (F=3,966, p=0,0l0) dan Delegating (F=3,465, p=0,0l8). Sedangkan terhadap gaya kepemimpinan Selling tidak terdapat perbedaan yang signifikan (F=l,967, p=0,122). Perbedaan persepsi siswa di setiap sekolah (kita) juga tidak terjadi terhadap kreativitas guru (F=0,32l, p=0,810).
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan diskusi dapat diajukan saran-saran yang berkaitan dengan :
1. Sampel penelitian, diharapkan sampel penelitian diusahakan diwakili oleh kelompok sekolah yang Lebih banyak agar dapat diperoleh sampel yang lebih bersifat heterogen
2. Alat ukur, alat ukur dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang disusun sendiri oleh penulis dan bam pertama kali digunakan, kiranya perlu dikembangkan lebih lanjut dengan perbaikan aspek bahasa dan penambahan item yang lebih banyak, agar diperoleh data yang lebih terperinci.
3. Variabel penelitian, mengingat variabel prediktor, yaitu gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating dan Delegating) dan kreativitas guru hanya memberikan sumbangan pengaruh sebesar 9,3% terhadap variabel kriterium, yaitu kreativitas siswa, sedangkan 90,7% merupakan sumbangan pengaruh dari variabel lainnya, maka perlu
dilakukan penelitian yang lebih mendalam tentang kreativitas siswa dengan melibatkan variabel-variabel lain secara terpadu, baik yang bersifat inrelelctzf maupun non-inrelektiff
4. Dalam kaitan peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan kreativitas di BPK PENABUR maka pengurus BPK PENABUR membentuk dan menugasi suatu tim guna meneliti lebih lanjut masalah ini dan perlu dirancang suatu evaluasi internal atau cause root analysis di setiap sekolah."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antok Kurniyawan
Depok: Politeknik Ilmu Permasyarakatan, 2021
324.22 ANT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ramli Nawawi
Banjarmasin: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
303.34 RAM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>