Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bendo Prayogi
"Pengukuran kinerja digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dan memberikan umpan balik bagi perencanaan peningkatan kinerja berikutnya. Selama ini, pengukuran kinerja dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 dan indikator yang dikembangkan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). Kedua pengukuran tersebut menitiberatkan aspek keuangan dan internal perusahaan, kurang memperhatikan aspek eksternal perusahaan. Penelitian ini membahas capaian kinerja PDAM Kota Samarinda dengan pendekatan balanced scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menyarankan antara lain (1) bahwa profitabilitas perusahaan tidak harus dicapai melalui penyesuaian tarif, melainkan dengan efisiensi biaya produksi, penurunan tingkat kehilangan air, dan pengelolaan aset yang memadai, (2) meningkatkan kualitas air produksi menjadi air minum, menggunakan handhelder dan kamera untuk menjamin akurasi perhitungan meter air, meningkatkan kecepatan penyelesaian pengaduan, (3) menggunakan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi penuh dan Geographic Information System (GIS), (4) memberikan perhatian atas ketersediaan dan kesiapan alat keselamatan kerja dan kondisi fisik ruang kerja, (5) perlu dibentuknya tim pengkajian tarif air oleh Pemerintah Kota Samarinda, (6) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun Pemerintah Kota Samarinda sudah tidak perlu lagi mengalokasikan dana APBD untuk mengatasi keterbatasan PDAM Kota Samarinda dalam peningkatan cakupan pelayanan.

Performance measurement is used to measure the success of the company and provide feedback for the planning of subsequent performance improvements. During this time, performance measurement done by referring to the Minister of Home Affairs Decree Number 47 of 1999 and indicators developed by the Subsidiary Body Water Supply System Development (BPPSPAM). Both measurements are mainly focused on financial aspects and internal aspects of the company, less attention to external aspects of the company. This study discusses the performance achievement PDAM Kota Samarinda using balanced scorecard approach that includes four perspectives: financial perspective, customer, internal business processes and learning and growth. This research is descriptive research.
The results suggest, among others 1) that the profitability should not be achieved through tariff adjustments, but with the cost efficiency of production, reduction of water losses, and adequate asset management, (2) improve the quality of production water into drinking water, using handhelder and camera to ensure the accuracy of water meters, increasing the speed of settlement of complaints, (3) use fully integrated accounting information systems and Geographic Information System (GIS), (4) give attention to the availability and readiness of equipment safety and physical conditions of work space, (5) City Government of Samarinda needs to form tariff assessment team, (6) the Government of East Kalimantan Province and City Government of Samarinda is no longer need to allocate budget funds to overcome the limitations of PDAM Samarinda in increasing service coverage."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Treesnowati
"Evaluasi kinerja merupakan suatu proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui sejauh mana tujuan organisasi sudah dapat tercapai. PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dengan tujuan organisasi mcmberikan pelayanan air minum kepada masyarakat, serta perencanaan pendapatan memenuhi prinsip pemulihan biaya. Bentuk evaluasi kinerja yang dibutuhkan PDAM adalah, suatu pengukuran kinerja yang tidak hanya melihat ketcrcapaian tujuan organjsasi terhadap lingkungan internal, tetapi juga kepada Iingkungan ekstemal, pada jangka pendek dan jangka panjang. Balanced scorecard merupakan suatu metoda yaljng dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja sesuai kcbutuhan seperti tersebut diatas.
Hasil evaluasi kinelja terhadap PDAM TB Kota Tangerang sebagai subjek penelitian adalah cukup baik, dimana kepuasan pelayanan kcpada pelanggan sudah dapat diberikan, walaupun belum optimal. Hal ini dapat terlihat pada analisa perspektif pelanggan (belum bailcnya aliran air, tekanan air dan kualitas air), yang kemudian penycbabnya dapat terdeteksi melalui analisa pada perspektif keuangan, bisnis intemal, serta pcmbelajaran dan pertumbuhan.

Performance evaluation is a process of measurement and assessment to determine how far the organizational goals can be achieved. PDAM is Local State Enterprises (BUMD), with the goal of the organization to provide community water service, and have cost recovery principles for income planning. PDAM need a tool of performance evaluation which can see both how to achieve organizational goal for intemal environment, and also for extemal environment, in the short term and long term. Balanced scorecard is a method that can be used to evaluate performance based on the needs as above.
Perfonnance evaluation for PDAM of TB Tangerang City is good enough, where the service to customer satisfaction can be given, although not yet optimal. This can be seen in the analysis perspective customers (water velocity, water pressure and water quality not good enough), then it can be detected through the analysis on the financial perspective, internal business, and leaming and growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T33828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Tanggung
"Kinerja suatu perusahaan merupakan indikator bagi kesehatan perusahaan, pensahaan yang tidak sehat mencerminkan adanya permasalahan serius dalam tubuhmya, dan perlu diperbaiki. PDAM Tirta Musi merupakan salah satu perusahaan milik daerah yang berdasarkan hasil pemeriksaan lembaga independen (BPK, dan Akuntan Pubic), kinerjanya hampir selalu kurang memuaskan/kurang baik. Kondisi tersebut tentu perlu diupayakan solusinya karena sebagai BUMD, PDAM selain dituntut dapat memberikan kontribusinya bagi Pendapatan Asli Daerah, juga dapat melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Palembang.
Penelitian ini berupaya mencarikan strategi yang tepat bagi pengembangan PDAM Tirta Musi agar dimasa mendatang dapat menjadi perusahaan yang sehat dalam rangka memenuhi tugas dan fungsinya sebagai BUMD. Metode pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Pertimbangan penggunaan BSC karena adanya komprehensifitas dan keseimbangan perspektif yang dipakai dalam pendetakan ini serta kemampuannya mewujudkan visi dan misi perusahaan kedalam strategi yang tepat dan memudahkan pihak manajemen untuk mengeksekusi (menjalankan), mengkomunikasikan strategi tersebut kedalam tindakan nyata dan mendapatkan kernbali feedback atas strategi yang sudah dijaiankan.
Dalam tulisan ini, pembahasan dibatasi hanya pada model synthesis (disain rnodel) yaitu. sampai pada penetapan target dad lima langkah implementasi Balanced Scorecard, yaitu Model synthesis, technical implementation, organisational integration, technical integration dan operation.
Formulasi strategi pengembangan PDAM Tirta Musi, penulis lakukan melalui anaisis lingkungan ekstemal, lingkungan industri dan lingkungan internal. Analisis lingkungan ekstemal menggunakan PEST analisis, sedangkan analisis lingkungan industri menggunakan pendekatan five force analysis dari Porter, dan analisis lingkungan internal dilakukan melalui pendekatan empat perspektif BSC. Strategi diformulasikan dengan menggunakan matriks daya tarik industri (GE-McKensey Matrix), dan TOWS Matriks.
Data dan informasi untuk analisis lingkungan penulis peroleh melalui survey kepada pelanggan, dan karyawan PDAM, Berta pengumpulan data sekunder dari dalam perusahaan maupun diluar perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut strategi yang tepat untuk mengembangkan PDAM Tirta Musi adaiah selective growth dengan thema strategi berfokus pada perluasan pasar dan perbaikan operasional. Selanjutnya atas strategi terpilih ini dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai sasaran strategis empat perspektif Balanced Scorecard. Kemudian, sasaran-sasaran strategis dad keempat perspektif itu ditetapkan ukuran-ukuran dan target bagi indikator keberhasilan.
Hasil analisis menunjukan bahwa sasaran strategis yang harus dicapai PDAM Tirta Musi pada perspektif keuangan adalah peningkatan pendapatan, guna memperbaiki kinerja keuangan perusahaan yang selalu merugi. Sasaran strategis pada perspektif keuangan ini hanya dapat dicapai bila PDAM Tirta Musi mengupayakan peningkatan kualitas layanan dan cakupan pelayanan pada perspektif pelanggan; menekan tingkat kebocoran, memperbaiki database pelanggan, meningkatkan tekanan aliran air, menciptakan sistem monitoring kebocoran yang efektif, dan memberantas sambungan pelanggan yang illegal pada perspektif proses bisnis internal; dan memperbaiki kapabilitas pegawai serta memberikan incentif yang berbasis kinerja guna mendorong motivasi dan etas kerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Implementasi strategi dengan pendekatan Balanced Scorecard akan lebih mudah bila perusahaan menggunakan teknologi, khususnya teknologi informasi (IT), karena saat ini cukup banyak software berbasis teknologi komputer yang beredar dipasaran.

The Performance of the company is an indicator of the company's well-being and also reflects how serious the problem that needs to be corrected. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirfa Musi is the local company that always has unsatisfactory results based on audits held by independent auditors such as BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) and the public Auditor. This would make the company have an obligation to find a solution to improve their performance as a responsible local company. Not only as a main contributor to the city income, but also to serve the needs for water supply to the society in Palembang.
This research will attempt to construct the appropriate strategy for development so that the company can work out and fulfill their obligation as a leading BUMD (Badan Usaha Milk Daerah) in the future. The method that has been used in BSC (Balanced Scorecard) Method, because of its comprehensive, balanced perspective, and the ability to create a vision and mission of the company into their appropriate strategy to be used by managers and to execute and communicate the strategy into action, and get feedback for doing so.
In this paper, the analysis is only a model synthesis, which is only up to the level of determination of the target from five steps BSC (Balanced Scorecard) implementation (by means synthesis model, technical implementation, organizational integration, technical integration and operation)
To formulate the appropriate strategy for PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Musi, in this paper, is conducted by the analysis of external environment, industrial environment and internal environment. PEST analysis is used for external environment, five force analysis from Porter for industrial environment, and four perspectives BSC (Balanced Scorecard) for internal environment. The strategy is formulated by using the industrial matrix technique (GE-McKensey Matrix) and TOWS Matrix.
Data and informations is collected form a survey to the customers and employees of PDAM. Secondary data are collected form inside and outside of the company.
Based on the analysis, the appropriate development strategies for PRAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Musi are selective growth focusing on extended market and operational improvement. The next step of these strategies will be to make the strategic targets of four perspective BSC, that is determined to be the measurement and targets for a successful indicators
The results of the analysis show that strategic targets to be achieved, from financial perspective is by increasing the income to improve the financial performance of the company. This can only be held by PDAM Tirta Musi to improve quality of the services and to expand the services, from the customer perspective; by decreasing the leakage level, improving customers database, raising the water flow pressure, creating the effective leakage monitoring system and cutting off the illegal pipe connection, from the internal business process perspective; correcting the capabilities of the employees and incentives base on performance to motivate working ethos, from the learning and growth perspective.
The implementation of the strategies by the BSC method would be more convenient if the company is using the technology, especially Information Technology, for a lot of software computer base in the market at the moment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfianti Noor
"Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek proses bisnis internal dan aspek pertumbuhan pembelajaran. Semua aspek ini secara komprehensif dijelaskan dengan metode Balanced Scorecard. Pada kesempatan ini metode Balanced Scorecard diterapkan di Universitas Lambung Mangkurat.
Mengacu dari tujuan penelitian tersebut diperoleh, bahwa :
- Aspek keuangan terlihat secara umum dari tahun anggaran 1998-2001 dinyatakan baik. Hal ini merupakan prestasi baik Universitas Lambung Mangkurat dalam mengupayakan efisiensi anggaran. Pada tahun 1998 (101,5), tahun 1999 (107.1), pada kedua tahun ini masuk kategori level Sehat pada bobot perhitungan yang lebih dari rasio 100, dan di tahun 2000 (111.95), tahun 2001 (112.66) masuk kategori Sehat Sekali dengan melebihi rasio 110.
- Aspek pelanggan, hanya dua variabel yang baik diterapkan di Universitas Lambung Mangkurat yaitu variabel assurance (82.04) dan tangibility (98.02), sementara variabel lain masih rendah tingkat kepuasan pelanggannya seperti reliability (74.82), responsiveness (72.15) dan empathy (73.74).
- Aspek proses bisnis internal, penelitian menunjukkan 48.9 % responden menilai sudah baiknya layanan yang Universitas Lambung Mangkurat berikan kepada pelanggannya.
- Aspek pertumbuhan dan pembelajaran, hasil penelitian menunjukkan bahwa Universitas Lambung Mangkurat telah menerapkan budaya pembelajaran organisasi, pembaharuan organisasi, pemberdayaan individu, tetapi hal ini belum didukung oleh pengembangan teknologi dalam organisasi. Disamping itu, faktor kepuasan kerja pegawai Universitas Lambung Mangkurat umumnya sudah cukup baik, persentase tertinggi responden menyatakan puas 54.8%, dan 11.6% meyatakan sangat puas.
Secara gamblang pendekatan Balanced Scorecard membuktikan lebih komprehensif dalam menjelaskan kinerja karena mencakup aspek finansial dan nonfinansial. Dan ada keseimbangan dari setiap aspek, baik aspek keuangan, proses bisnis internal, pertumbuhan pembelajaran dan pelanggan, sehingga pencapaian hasil pelaksanaan lebih efisien dan efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nusraningrum
"PT (Persero) Canada Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini adalah mempakan perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia yang tidak hanya menerbangi jalur penerbangan Domestik tetapi juga menerbangi jalur penerbangan lntemasional. Sebagai BUMN tentu saja perusahaan ini mengemban tugas sebagai agen pembangunan yang diharapkan dapat memberikan kontnbusi bagi Pemenntah dalam hal peningkatan sumber devisa Negara. Di dalam peljalanannya yang telah memasuki usia lebih dari selengah abad perusahaan ini mengalami pasang sunxt terutama dalam mempertahankan eksistensinya di industri jasa penerbangan. Di tengah keterpurukan krisis ekonomi yang tidak hanya melanda Indonesia tetapi juga kawasan Asia, membenkan dampak yang cukup besar bagi perusahaan ini. Temtama karena biaya operasional pada umumnya dihitung dengan menggunakan mata uang Amerika (US $) sedangkan kondisi perekonomian Indonesia yang karena dilanda krisis menyebabkan mata uang rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing sehingga menyebabkan kerugian sebesar RP. 2,23 trilyun pada tahun 1998 dan memiliki hutang 1,81 milyar dolar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang Abdul Rakhman Nurdjaja
"Penelitian ini difokuskan untuk mengukur kinerja Direktorat Paten. Dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard oleh Kaplan & Norton untuk menggambarkan penggunaan perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta perspektif keuangan untuk mengukur kinerja Direktorat Paten. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, terdapat 89 responden yang terdiri atas 58 responden dari Direktorat Paten dan 31 responden dari pelanggan Direktorat Paten yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Hasil dari penelitian menggambarkan bahwa kierja dari Direktorat Paten adalah cukup baik, ini terlihat dari nilai hasil analisis yang bervariasi dan cukup baik. Aspek keuangan yang mendapatkan nilai paling kecil, sehingga memerlukan langkah stratejik dan inovasi pada perencanaan pelaksanaan serta prosedur di Direktorat Paten.

This research is focused for measures the performance of the directorate patent. Using the Balanced Scorecard Approach by Kaplan & Norton to describe the use of customer perspective, internal business perspective, learning and growth perspective and financial perspective can measure how the organization performance. Data collect with questioner, there are 89 respondent consist of 58 respondent from Directorate Paten and 31 respondent from customer Directorate Paten which selected by specific criteria.
The result of the research describe that the performance of Directorate Paten is quite good, it can be seen from variable value. Financial aspect get the smallest score so that needs strategic improvement and innovation in planning, implementing and the procedure in Directorate Patent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30606
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Dandian Panji
"Adanya perubahan struktur organisasi di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) berdasarkan Kepmendikbud No. 010/0/2000 yang telah memberi perubahan suasana dinamis adalah merupakan awal ketertarikan penulis memilih tema penelitian dengan tujuan memberi gambaran tentang kinerja Ditjen Dikti sebagai organisasi pemerintah yang memberi pelayanan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan pendidikan tinggi di Indonesia.
Obyek penelitian dibedakan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Internal adalah karyawan Ditjen Dikti (eselon dan non eselon) sejumlah 125 responder. Eksternal adalah sivitas akademika dari 4 kota, yaitu : Jakarta, Yogyakarta, Malang dan Padang yang dianggap dapat mewakili seluruh Indonesia sejumlah 100 responder. Jenis penelitian adalah non eksperimental dengan rancangan potong silang menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
Mengukur kineraja organisasi dengan Balanced Scorecard memaksa organisasi harus melibatkan karyawan dari setiap tingkatan untuk memahami dan mengerti visi dan misi organisasi sesuai kapasitas masing-masing karyawan.
Balanced Scorecard mensyaratkan empat pilar (Kaplan & Norton,1996) antara lain dalam hal ini:
1. Perspektif finansial, adalah merupakan given dari pemerintah karena itu yang dilihat adalah bagaimana rencana dan operasional dapat berjalan sesuai dan memperkecil pemborosan.
2. Masyarakat pelanggan/mitra Ditjen Dikti dengan indikator adanya peningkatan keterlibatan, kepuasan pelanggan meningkat dan masalah waktu tunggu yang singkat.
3. Proses internal organisasi dengan indikator kemampuan memperbaiki daur waktu kerja, mernperhatikan prosedur kerja, dan memperpendek jalur birokrasi.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan organisasi dengan indikator pengukuran kepuasan kerja, komitmen, dan peningkatan keterampilan karyawan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan Ditjen Dikti ternyata baik. Kepuasan kerja tangible ternyata sedang dan kepuasan kerja intangible umumnya rendah. Sebagian besar karyawan tidak memahami visi dan misi Ditjen Dikti tetapi mereka tetap bekerja sebaik mungkin. Dengan menerapkan Balanced Scorecard memaksa organisasi menjaga keseimbangan antara perspektif pertumbuhan dan pembelajaran organisasi, proses internal organisasi, efisiensi keuangan yang telah dialokasikan, kesesuaian antara rencana-rencana dan operasional dan perspektif kepuasan pelanggan/konsumen tercapai dengan adanya keterlibatan masyarakat untuk kemajuan dunia pendidikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rochmah
"RSUD Kota Bandung sesuai dengan paradigma Good Governance harus menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab, efektif dan efisien. Ia harus melaksanakan mutu pelayanan prima. Untuk itu diperlukan alat pengukuran kinerja yang komprehensif, akurat dan sensitif, sebagai wujud pertanggung jawabannya kepada masyarakat maupun pemilik. Namun ternyata Pengukuran Kinerja yang ada di RSUD Kota Bandung tidal: dapat menjawab seluruh pertanyaan dari masyarakat dan pemilik, tentang bagaimana posisi RSUD sesungguhnya. Jadi diperlukan cara lain untuk pengukuran kinerja yang lebih komprehensif, akurat dan sensitif.
Balanced Scorecard dengan empat perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan, oleh banyak perusahaan besar dan Iembaga nonprofit dianggap sebagai alat ukur yang komprehensif dan seimhang. Apakah ia dapat menjadi altematif ? Penelitian ini bermaksud menganalisis pengukuran kinerja RSUD Kota Bandung pada tahun 2006 dengan pendekatan Balanced Scorecard. Desain penelitiannya adalah studi deskriptif analisis, pengolahan dengan metode studi kualitatif dan kuantitatif terhadap data sekunder kegiatan tahun 2003-2005 dan data primer dari survei tahun 2006.
Hasii penelitian mencakup empat perspektif yaitu : 1) Kinerja finansial : Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 110,53 %, Inventory Turn Over 16 kali. 2) Kinerja pelanggan : Tingkat Kepuasan Pelanggan Rawat 'nap 80,12 %, Rawat Jalan 72,06 %, Pangsa Pasar Rawat Jalan (2003 - 2005) adalah 19,22 %, 18,79 %, dan 23,25 % , Pangsa Pasar Rawat snap (2004-2005) adalah 22,8 % dan 9,14 % Retensi Pelanggan tahun 2003 - 2005 adalah 56,64 % , 57,42 % ,dan 60,87 %, Akuisisi Pelanggan (2003 - 2005) adalah 43,36%, 42,58%, dan 39,13%. 3) Kinerja proses bisnis internal : Tingkat Pertumbuhan Pelayanan yaitu dua parameter bare pada pelayanan Radiologi, Tingkat Efisiensi Pelayanan (2003-2005) adalah 130R 62,34%, 69,97%, dan 75,05%, Avl,OS 2,90 had, 3,02 hari, dan 3,16 hari, TO1 1,8 had, 41,3 hari, dan 41,15 hari, BTO 74,53 kali, 81,92 kali, dan 79,48 kali. 4) Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan : Tingkat Kepuasan Kerja/Pegawai 73,87 %, Turn Over Pegawai tahun 2003-2005 adalah 11,54%, 20,83%, dan 18,52%, Tingkat Produktivitas Pegawai 2003-2005 adalah 19,04 juta , 26,08 juta, dan 24,72 juts, Tingkat Absensi Pegawai 2003-2005 adalah 4,17%, 6,23%, dan 5,58%.
Seluruh hasil ukur saling terkait dalam hubungan sebab akibat baik sebagai indikator hasil maupun sebagai indikator pendorong. Dengan demikian RSUD Kota Bandung dapat melakukan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif, akurat dan sensitif dari sebelumnya dengan pendekatan Balanced Scorecard.

Consistent to Good Governance Paradigm RSUD Kota Bandung must to do health service implementation, that is accountable, efective and efficient. It must to carry out the best quality services. That to need performance measurement tools which comprehensive, accurate, and sensitive one, as accountability existences to public and the owner. Whatever in fact the performance measurement in RSUD Kota Bandung could not to answer all questions from people and the owner to describe the position of the Hospital actually. So, they need another formulas to measure the performance comprehensively, accurately and sensitively.
Balanced Scorecard with four perspective that is financial, customer, internal business process, learning and growth, has considerred by a lot of manufactures and non profit institutions as a comprehensive and balance measurement tools. Can that be an alternative ? This reaseach is analizing performance measurement of RSUD Kota Bandung in 2006 with Balanced Scorecard approach. The design of research is descriptive study analize, processing by qualitative and quantitative study method, towards secondary data of activity in period 2003-2005 and primary data from survey in 2006.
Results of this research consist four perspective that is : 1) Financial Performance Income Growth Level 10,53 %, Inventory Turn Over 16 kali. 2) Customer Performance : Inpatient Customer Satisfaction Level 80,12 %, and Outpatient 72,06 %, Outpatient Market Share (2003 - 2005) are 19,22 %, 18,79 %, and 23,25 % , Inpatient Market Share (2004-2005) are 22,8 % and 9,14 %, Customer Retention (2003-2005) are 56,64 % , 57,42 % , and 60,87 %, Customer Acquisition (2003 - 2005) are 43,36%, 42,58%, and 39,13%. 3) Internal Business Process Performance : Service Growth Level is two new parameter of Radiolgy Services, Service Efficiency Level (2003-2005) are BOR 62,34%, 69,97%, and 75,05%, AvLOS 2,90 days, 3,02 days, and 3,16 days, TOI 1,8 days, 41,3 days, and 41,15 days, BTO 74,53 times, 81,92 times, and 79,48 times. 4) Learning and Growth Performance : Work/Employee Satisfaction Level 73,87 %, Labour Turn Over (2003-2005) are 11,54%, 20,83%, and 18,52%, Level of Hospital Revenue per employee (2003-2005) are 19,04 million, 26,08 million, and 24,72 million, Employee Absenteeism Level (2003-2005) are 4,17%, 6,23%, and 5,58%.
All of measurement results are conected each other in cause and effect relation as laging indicators and driver indicators. Conclusion result RSUD Kota Bandung can do performance measurment that more comprehensive, accurate and sensitive than before with Balanced Scorecard Approach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Mutaqien
"Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat dan sarana kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat dalam melayani masalah kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit masalah yang dialami puskesmas dalam rangka melayani masyarakat dibidang kesehatan. Dalam laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Cirebon 2004 disebutkan masih belum optimalnya kemampuan, motivasi dan komitmen dari pengelola program di puskesmas, terbatasnya tenaga medis dan non medis di puskesmas sehingga banyak petugas puskesmas yang melakukan tugas rangkap, dukungan dana terbatas pada puskesmas, fasilitas ruangan dan sarana/pra-sarana pada beberapa puskesmas masih kurang mendukung dalam melayani pasien, sosialisasi dan penyebaran informasi kesehatan di puskesmas belum optimal, rendahnya kinerja manajemen program di puskesmas, dan yang paling disorot dalam permasalahan tersebut, adalah keluhankeluhan masyarakat/pasien terhadap sikap petugas yang terkadang ernosi/tidak ramah dan sabar dalam menghadapi pasien. Oleh karena itu, perlu mengetahui bagaimana kinerja puskesmas di Kota Cirebon, khususnya puskesmas penelitian, dengan pendekatan Balanced Scorecard yang menyangkut beberapa hal, yaitu 1) Kemampuan dan motivasi pegawai (perspektif pertumbuhan dan pembelajaran), 2) Kualitas proses pelayanan (perspektif proses internal), 3) Kepuasan pasien (perspektif pelanggan), dan 4) Penerimaan retribusi pelayanan kesehatan (perspektif keuangan).
Denis penelitian non eksperimental dengan rancangan cross sectional dan menggunakan metode kuantitatir dan kualitatif. Penelitian dilakukan pada lima puskesmas di Kota Cirebon, yaitu: Puskesmas Kejaksan, Puskesmas Gunungsari, Puskesmas jagasatru, Puskesmas Kesunean dan Puskesmas Kalitanjung. ]umlah responder sebanyak 129 pegawai puskesmas dan 400 pasien yang berkunjung ke puskesmas. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan data sekunder.
Hasil penelitian dari kelima puskesmas menunjukkan bahwa kemampuan dan motivasi pegawai pada kelima puskesmas termasuk kategori baik, namun ada yang perlu diperhatikan yaitu mengenai kekurangpuasan pegawai terhadap gaji/tunjangan yang mereka terima; Pada kualitas proses pelayanan pada kelima puskesmas termasuk kategori balk; Kepuasan pasien pada kelima puskesmas menunjukkan kategori balk, namun masih ada yang perlu diperhatikan yaitu mengenal kekurangpuasan pasien terhadap penyampaian informasi bare tentang pelayanan kesehatan, pengertian petugas terhadap keinginan pasien kurang, dan khusus pada Puskesmas Jagasatru, masih kurang baiknya sarana fisik dan peralatan operasional dan kurang baiknya kebersihan dan kenyamanan pada Iingkungan. Hal ini disebabkan oleh adanya rehabilitasi gedung puskesmas; dan Kinerja keuangan, dalam hal ini ratio penerimaan retribusi pelayanan kesehatan terhadap potensinya, pada kelima puskesmas menunjukkan hasil yang sangat baik. Dari hasil evaluasi terhadap seluruh perspektif pada masing-masing puskesmas menunjukkan bahwa kinerja puskesmas penelitian selama tahun 2004 termasuk kedalam kategori baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Achadiono
"Dampak revolusioner abad informasi Iebih dirasakan oleh perusahaan jasa. Banyak perusahaan jasa, terutama yang bergerak di bidang industri perawatan kesehatan, selarna puluhan tahun tumbuh dalam Iingkungan yang nyaman dan tidak kompetitif. Mereka hanya mempunyai sedikit kebebasan dalam memasuki usaha baru dan dalam menetapkan harga produk. Sebagai imbalannya, berbagai peraturan pemerintah rnelindungi perusahaan dari para pesaing yang Iebih efisien dan inovatif, dan menetapkan pada suatu tingkat yang memungkinkan pengembalian yang cukup atas investasi dan biaya yang telah dikeluarkan. Dua dekade terakhir ini telah menyaksikan munculnya berbagai inisiatif deregulasi dan privatisasi penting perusahaan jasa di seluruh dunia ketika teknologi informasi menciptakan "benih-benih penghancuran" perusahaan jasa yang dalam abad industri sebelumnya banyak mendapat perlindungan dari pemerintah.
Untuk mencapai keberhasilan kompetitif, lingkungan abad informasi mensyaratkan adanya kemampuan baru yang hares dimiliki oleh perusahaan manufactur maupun jasa. Kemampuan sebuah perusahaan untuk memobilisasi dan mengeksploitasi aktiva tak berwujudnya menjadi jauh Iebih menentukan daripada melakukan investasi dan mengelola akyiva fisik yang berwujud. Balanced Scorecard merupakan metode baru yang dapat mengantisipasi perkembangan yang ada saat ini. Balanced Scorecard menterjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan system manajemen strategis. Scorecard menguur kinerja perusahaan pada empat perspektif yang seimbang (Balanced): Financial, pelanggan, proses bisnis internal dan proses pertumbuhan dan pembelajaran. BSC memungkinkan perusahaan mencatat hasil kinerja finansial sekaligusmemantau kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan mendapatkan aktiva tak berwujud yang dibutuhkan untuk pertumbuhan masa datang.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis berusaha untuk mencoba menerapkan Balanced Scorecard dengan instrumen - instrumennya yang ada di industri pelayanan kesehatan yang sekaligus mengukur kinerja dari perusahaan jasa pelayanan tersebut. Penulis memilih Poliklinik Perawatan J.M.C sebagai tempat penelitaian uji cabs instrumen - instrumen yang ada pada Balanced Scorecarad.
Polklinik Perawatan J.M.C Perawal dari sebuah klink umum yang pada tahun 1993 mulai dikembangkan, hingga pada saat ini menjadi Poliklinik Perawatan dengan 20 IT. Pada tahun ini Poliklinik Perawatan J.M.C berencana untuk mengembangkannya _Magi menjadi suatu Rumah Sakit dengan 100 TT. Dengan alasan tersebutlah penulis mencobakan pada Poliklinik Perawatan J.M.C dan diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukkan kepada pihak manajemen Poliklinik Perawatan J.M.C dalam merumuskan strategi yang akan datang.
Dari hasil penelitian didapatkan hasiI bahwa instrumen-instrumen yang ada pada Balanced Scorecard dapat digunakan untuk industri pelayanan kesehatan. Walaupun pada penelitian ini tidak didapatkan indikator yang spesifik untuk industri pelayanan kesehatan. Dan dari analisis kinerja Unit Rawat Jalan Poliklinik Perawatan J.M.C diketahui bahwa pihak manajemen selama ini belum melakukan investasi intelektual, dan dari perspektif bisnis internal terlihat pihak manajemen cukup inovatif dalam menanggapi kebutuhan pelanggan yang ada. Dari perspektif pelanggan terlihat pihak manajemen sudah cukup bail( dalam memuaskan pelanggannya dan hal tersebut masih jauh dari usaha maksimal yang dapat diperoleh pelanggan, sehingga pihak manajemen masih dapat meningkatkan loyalitas pelanggan yang ada saat ini. Sedangkan dari sisi perspektif keuangan terlihat perlunya tenaga keuangan yang terampil agar dapat memperbaiki administrasi keuangan Poliklinik Perawatan J.M.C.

FrameworkRevolutionary impact of information era it is felt more by the service company particularly which specializing in the field of health care industry, for tens of years grows in pleasant environment and not competitive. They have only a little freedom in catering new business and deciding product price. As a reward various government regulations protecting, the company from the more and innovative competitors and decide at a level that enable adequate returns on investment and the cost that has been expended. Two recent decodes recently we have seen the appearance of various, deregulation initiatives and important privatization of the service company around the world when information technology creating symptoms of damage of the service company that in the industrial century previously get much protection from the government.
To reach the competitive success, the information century environment requires the existence of new ability that should be passed by Manufacture Company or service. The ability of a company for mobilizing and exploiting of assets and its immaterialness is coming more decided than doing investment and managing immaterial physical asset. Balanced scorecard is a kind of new method that can anticipate the existence development at the present.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>