Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arde Nugroho Kristianto
"Indonesia merupakan salah satu negara yang melaksanakan Bali Road Map tahun 2007 dan Copenhagen Protocol tahun 2009, dimana memiliki komitmen untuk mengurangi emisi gas karbon setiap tahunnya. Pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di dalam menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dapat mengurangi emisi gas karbon. Penerapan PLTS memiliki kendala seperti belum adanya peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang harga beli energi listrik oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Peraturan Menteri ESDM ini harus diawali oleh pengajuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) oleh PLN. Penelitian ini bertujuan untuk membantu PLN di dalam membuat HPS, yaitu melalui studi kelayakan investasi PLTS di pulau Biaro dengan menggunakan metode real option. Metode ini memudahakan pengambilan keputusan atas fleksibilitas arus kas dimana memperhitungkan volatility didalam decision tree.

Indonesia is one of the nation use Bali Road Map in 2007 and Copenhagen Protocol in 2009, which is have commitment for reduce carbon gas emission every year. The uses of renewable energy like replacement diesel power plant with photovoltaic power plant (PLTS) can reduce carbon gas emission. The uses of PLTS have obstacle because of Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) regulation for purchasing electricity price by PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) not yet available. This regulation should be submitted first by Harga Perkiraan Sendiri (HPS) from PLN. This research have purpose for helping PLN in the making HPS, with photovoltaic power plant investment feasible study in Biaro island with real oprion method. This method facilitate investment decision making cause of volatility in decision tree."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28100
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cherish Amarissa Gadisku
"Indonesia memiliki tekad untuk mengurangi gas rumah kaca dengan mencanangkan target energi terbarukan. Dari seluruh jenis energi terbarukan, energi surya adalah jenis energi yang memiliki potensi paling tinggi. Namun, sangat disayangkan bahwa penggunaannya masih sangat minim. Untungnya, semakin banyak pebisnis yang sadar manfaat dari investasi PLTS atap. Salah satu perusahaan yang memiliki keinginan untuk investasi PLTS atap adalah PT XYZ, sebuah pabrik manufaktur yang terletak di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut memiliki keinginan untuk menginvestasikan PLTS atap di salah satu bangunan yang ada di lokasi pabrik. Namun, sebelum melakukan investasi panel surya, sebaiknya perusahaan sebagai investor memperhitungkan faktor ketidakpastian yang dapat terjadi saat dilakukan pemasangan PLTS atap. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kelayakan investasi dari segi teknis maupun ekonomi terhadap pemasangan PLTS atap pabrik dengan tetap mempertimbangkan risiko dari faktor ketidakpastian untuk menghemat biaya listrik bulanan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode value at risk dengan teknik Simulasi Monte Carlo. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor ketidakpastian pada investasi kelayakan pemasangan PLTS atap pabrik dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang mempengaruhi biaya, energi keluaran, dan kebijakan. Sesudah mempertimbangkan seluruh faktor ketidakpastian, proyek pemasangan PLTS atap layak untuk dilakukan dengan nilai NPV at Risk sebesar Rp 154.205.585,00, IRR at Risk sebesar 6,52 %, dan Payback Period at Risk sebesar 9 tahun dengan confidence level 95% dan jangka waktu simulasi selama 15 tahun.

Indonesia is determined to reduce greenhouse gases by setting renewable energy targets. Of all the renewable energy types, solar energy is the one with the highest potential. However, it is unfortunate that its use is still very minimal. Fortunately, more and more businesses are realizing the benefits of rooftop solar power investment. One such company is PT XYZ, a manufacturing plant located in Kendal Industrial Park, Central Java. The company wants to invest in rooftop solar panels on one of its buildings. However, before investing in solar panels, the company as an investor should consider the uncertainty factors that can occur when installing rooftop solar panels. Therefore, it is necessary to analyze the feasibility of investment from a technical and economic perspective on the installation of rooftop solar panels while still considering the risk of uncertainty factors to save monthly electricity costs. This research was conducted using the value at risk method with the Monte Carlo simulation technique. The result of this study is that the uncertainty factors in the feasibility investment of installing PLTS on the factory roof can be divided into three factors, namely factors affecting costs, output energy, and government policies. After considering all uncertainty factors, the rooftop PLTS installation project is considered as feasible with an NPV at Risk value of Rp 154,205,585.00, IRR at Risk of 6.52%, and Payback Period at Risk of 9 years with a confidence level of 95% and a simulation period of 15 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raffles Chrisostomus
"Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan lebih banyak energi terbarukan. Dari berbagai opsi energi terbarukan, energi surya adalah opsi yang memiliki potensi terbesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ground mounted di Sulawesi Utara menggunakan metode Value at Risk (VaR). Metode ini dipilih untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko finansial yang mungkin terjadi dalam investasi tersebut. Proses penelitian melibatkan desain PLTS menggunakan Helioscope, pembuatan model finansial dengan Excel, dan simulasi Monte Carlo untuk analisis risiko menggunakan Python. Dengan menggunakan teknik Simulasi Monte Carlo, penelitian ini mempertimbangkan tiga faktor ketidakpastian utama, yaitu biaya investasi awal, biaya operasional dan pemeliharaan, serta tarif penjualan listrik. Sesudah mempertimbangkan seluruh faktor ketidakpastian, proyek pemasangan PLTS ground mounted layak untuk dilakukan dengan nilai NPV at Risk sebesar Rp7.040.913.100, IRR at Risk sebesar 16,93%, dan DSCR at Risk sebesar 3,77 dengan tingkat kepercayaan 95% dan jangka waktu simulasi selama 20 tahun.

Indonesia aims to reduce greenhouse gas emissions by utilizing more renewable energy. Among various renewable energy options, solar energy has the greatest potential. This study aims to evaluate the feasibility of investing in the installation of ground mounted solar power plants (PLTS) in North Sulawesi using the Value at Risk (VaR) method. This method is chosen to identify and measure the financial risks that may occur in such investments. The research process involves designing the PLTS using Helioscope, creating financial models with Excel, and performing Monte Carlo simulations for risk analysis using Python. By employing Monte Carlo simulation techniques, this study considers three main uncertainty factors: initial investment costs, operational and maintenance costs, and electricity sales tariffs. After considering all uncertainty factors, the ground mounted PLTS installation project is deemed feasible with an NPV at Risk value of Rp7.040.913.100, an IRR at Risk of 16,93%, and a DSCR at Risk of 3,77, with a confidence level of 95% over a simulation period of 20 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
600 JSTI 14:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marini Altyra Fakhri
"Indonesia dikenal dengan negara yang berada pada garis khatulistiwa yang memiliki potensi sinar matahari yang besar sehingga bisa di manfaatkan sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan di Indonesia, yaitu PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Guna meningkatkan perkembangan energi baru dan terbarukan, maka diperlukan pihak swasta untuk dapat menjalin kerjsama dan bersedia menanamkan modalnya atau investasi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Penelitian ini secara umum secara analisis keekonomian menggunakan metode NPV, IRR, Payback Periode, dan WACC terhadap tiga skenario yang berbeda, skenario pertama sesuai dengan harga yang sesuai power purchase agreement PPA pada tahun 2014, skenario kedua melakukan financing scheme dengan diberikannya isentif terhadap perubahan harga beli listrik oleh pemerintah pada tahun 2017, dan skenario ketiga melakukan penyesuain terhadap teknologi solar panel terhadap fluktuatif itensitas radiasi matahari.
Berdasarkan hasil perhitungan keekonomian diperoleh untuk skenario pertama didaptakan IRR sebesar 14,47 dan NPV sejumlah 2.821.177 dengan masa pengembalian selama 6,37 tahun, skenario kedua IRR sebesar 12,27 dan NPV sejumlah 1.304.373 dengan masa pengembalian selama 7,65 tahun, dan skema ketiga dengan IRR sebesar 14,89 dan NPV sejumlah 3.056.457 dengan masa pengembalian selama 6,23 tahun. Untuk Analisis risiko menggunakan metode analisis sensitivitas dan teridentifikasi risiko yang berpotensi dapat menggangu parameter resiko investasi IRR, NPV, dan Payback Periode adalah political risk dan natural and climate risk.

Indonesia is known as a country that is on the equator which has great sunlight potential so that it can be utilized as one of renewable energy source in Indonesia, that is Solar Power Plant. This study is generally analyzed economically using the NPV, IRR, Payback Period, and WACC methods against three different scenarios, the first scenario corresponds to the appropriate power purchase agreement PPA price in 2014, the second scenario financing scheme with the incentive Changes in electricity purchase price by the government in 2017, and the third scenario is adjusting the solar panel technology to fluctuating solar radiation itensity.
Based on the economic calculations obtain for the first scenario is obtain IRR of 14.47 and NPV of 2,821,177 with a payback period of 6.37 years, the second scenario is obtain IRR of 12.27 and NPV of 1,304,373 with a payback period of 7.65 years and the third scenario is obtain IRR of 14.89 and NPV of 3,056,457 with a payback period of 6.23 years.For risk analysis using sensitivity analysis methods and identified risks that could potentially disrupt investment risk parameters IRR, NPV, and Payback Period are political risk and natural and climate risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Falaq Ajipakerti
"Indonesia saat ini berupaya mengembangkan sektor energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang selama ini didominasi oleh energi fosil. Indonesia memiliki potensi energi gelombang laut yang tinggi khususnya di Jawa Timur yang dapat diekstraksi dan diubah menjadi energi listrik dengan teknologi wave dragon yang merupakan salah satu teknologi pembangkit listrik tenaga gelombang laut tercanggih. Lokasi yang ditentukan paling ideal untuk implementasi di Jawa Timur adalah pada koordinat 112.225 x -8.388. Analisis risiko menunjukkan bahwa untuk tingkat kepercayaan 95% interval kepercayaan untuk NPV adalah antara $4.850.212 dan $4.416.399, PBP antara 4,3 dan 4,09 tahun, dan IRR antara 22,16% dan 23,53%. Untuk strategi yang tersedia, opsi expand paling baik dilaksanakan pada tahun ke-20, opsi contract dapat dieksekusi segera setelah tahun ke-11, opsi abandon dapat dieksekusi paling awal pada tahun 11.2, dan opsi open dapat dilaksanakan pada tahun ke-1 hingga 19.9.

Indonesia is currently trying to develop the renewable energy sector to supply the national energy demand that has been dominated by fossil energies for years. Indonesia has a high potential of ocean wave energy especially in East Java that can be extracted and converted into electrical energy with wave dragon technology which is one of the most advance ocean waves powered power plant technology. The location that is determined to be the most ideal for the implementation in east java is at the coordinates of 112.225 x -8.388. The risk analysis shows that for the 95% confidence level the confidence interval for NPV is between of $4,850,212 and $4,416,399, the PBP is between 4.3 and 4.09 years, and IRR between 22.16% and 23.53%. For the available strategies the expand option is best to execute at year 20, the contract option can be executed as soon as year 11, the abandon option can be executed earliest at year 11.2, and the open option can be implemented at year 1 until 19.9.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Syachril Rizki
"Pertumbuhan pendapatan per kapita di Indonesia dalam jangka panjang mempengaruhi konsumsi penggunaan energi terutama energi listrik sebesar 0.035% setiap 1% pertumbuhan pendapatan per kapita. Salah satu konsumen yang berpengaruh atas pertumbuhan pendapatan per kapita ini adalah sektor komersial. Dalam mewujudkan rencana Rendah Karbon (RK) dari pemerintah, sektor-sektor komersial diharapkan untuk ikut berpartisipasi langsung dalam penggunaan energi terbarukan. Oleh karena itu, skripsi ini melakukan analisis pada Studi Tekno-Ekonomis Implementasi Listrik Tenaga Surya Atap pada Instalasi Bangunan Komersil di DKI Jakarta. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak DIGSILENT dan HOMER. Aplikasi DIGSILENT digunakan untuk menganalisis aliran daya beserta kestabilan sistem tenaga lsitrik dari Single Line Diagram (SLD) data instalasi listrik bangunan komersil yang penulis rujuk. Didapatkan terjadi penurunan penggunaan listrik grid sebesar 10% saat PLTS menghasilkan 90% daya dari rating 1000kWp tanpa penurunan atau kenaikan nilai tegangan yang berarti. Kestabilan tegangan dan frekuensi tidak mengalami perubahan yang signifikan dan masih bertahan pada nominal tegangan 1 P.U dan frekuensi pada 50Hz. Aplikasi HOMER digunakan untuk menganalisis penurunan penggunaan listrik tahunan, biaya listrik tahunan, studi fisibilitas, dan penurunan emisi. Didapatkan penurunan harga listrik sebesar Rp 16/kWh dan Rp 24,49/kWh dengan variasi besar kapital Rp 17.000.000 dan Rp 11.000.000 dan penurunan emisi karbon dioksida sebesar 761ton/tahun. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa implementasi PLTS atap menguntungkan secara ekonomi dan mampu menurunkan emisi dari penggunaan energi listrik.

The growth of income per capita in Indonesia in the long term affects the consumption of energy use, especially electrical energy by 0.035% for every 1% growth in income per capita. One of the consumers that has an influence on the growth of this per capita income is the commercial sector. In realizing the Low Carbon (RK) plan from the government, the commercial sector is expected to participate directly in the use of renewable energy. Therefore, this thesis analyzes the Techno-Economic Study of Roof Solar Electricity Implementation in Commercial Building Installations in DKI Jakarta. Simulations were carried out using DIGSILENT and HOMER software. The DIGSILENT application is used to analyze the power flow and the stability of the electric power system from the Single Line Diagram (SLD) data for the electrical installation of commercial buildings that the author refers to. It was found that there was a 10% decrease in grid electricity usage when PLTS produced 90% of the 1000kWp rating without a significant decrease or increase in the value of the voltage. The voltage and frequency stability did not change significantly and still remained at the nominal voltage of 1 P.U and the frequency at 50Hz. The HOMER app is used to analyze annual electricity usage reductions, annual electricity costs, feasibility studies, and emission reductions. There was a decrease in electricity prices of Rp 16/kWh and Rp 24,49/kWh with variations in capital of Rp 17.000.000 and Rp 11.000.000 with the decrease in carbon dioxide emissions of 761ton/year. Thus, it can be concluded that the implementation of rooftop solar panels is economically beneficial and can reduce emissions from the use of electrical energy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Priana Mustafa
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pemakaian nikel di dunia, PT Aneka
Tambang yang merupakan perusahaan BUMN yang mempunyai core business
pada pertambangan serta pengolahan nikel dan emas, melakukan ekspansi
atas pabrik pelebuhan dan pengolahan nikel di Pomalaa Sulawesi Tenggara.
Dalam rangka melakukan ekspansi tersebut, pabrik peleburan dan pengolahan
rdkel tersebut membutuhkan penambahan daya hstrik, sehingga PT Aneka
Tambang berencana untuk mendinkan sebuah pembangkit tenaga Iistnk
berkapasitas 110MW dan dijalankan dengan konsep Built Operation and
Transfer yang Iebih dikenal dengan nama BOT dengan masa konsesi selama
l3 tahun.
Dalam konsep BOT ini, pihak PT Aneka Tambang yang merupakan principal
mengundang para investor untuk mendirikan serta mengoperasikan
pembangkit tenaga listrik selama masa konsesi. Sebagai principal, maka PT
Aneka Tambang memberikan jaminan untuk membeli listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit tenaga listrik ter8ebut selama masa konsesi dan berhak atas
eluruh aset pada pembangkit tenaga listrik tersebut setelah masa konsesi
berakhir.
Karya Akhlr ini melakukan analisis yang bertujuan untuk mengetahui
kelayakan dan pelaksanaan pembangunan serta pengoperasian pembangkit
tenaga listrik tersebut bila dilihat dari sudut pandang pemegang saham pada
perusahaan BOT tersebut.
Dalam penyusunan arus kas, yang mana merupakan hal yang sangat penting
dalam evaluasi proyek ini, data-data dikumpulkan dan statistik PLN yang telah
berpengalaman dalam menjalankan pembangkit tenaga listrik di Indonesia dan
juga diambil data-data dan beberapa literatur yang sangat membantu dalam
pencapaian tujuan dalam penyusunan sebuah arus kas.
Dengan melakukan penyusunan anus kas yang teqadi pada proyek ini, maka
dapat dilakukan evaluasi dengan beberapa metode yang sudah umum
dipergunakan yaitu metode peniode pengembalian, NPV, IRR, seria MIRR dan
dianalisis dengan menggunakan analisis serisitivitas atas biaya dan
pendapatan yang bersifat variabel terhadap NPV yang terjadi.
Dengan beberapa metode tersebut di atas sebagai alat untuk analisis dan
melakukan keputusan, maka didapatkan hasil bahwa proyek ini layak untuk
dijalankan karena memenuhi persyaratan seperti nilai NPV yang positif dan IRR
seria MIRR yang Iebih besar danpada biaya modal.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Wasinton Haratua
"ABSTRAK
Studi keekonomian Marine CNG (Compressed Natural Gas) dengan membeli kapal Votrans dan menyewa kapal Coselle dilakukan pada tiga pembangkit yang direncanakan dibangun di Maluku. Metoda yang digunakan adalah Hub and Spoke dan Milk and Run. Keekonomian suplai CNG dibandingkan terhadap HSD (High Speed Diesel). Analisis keekonomian dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PBP). Evaluasi keekonomian menunjukkan bahwa metoda Hub and Spoke dengan kapal Coselle tidak layak untuk digunakan. Metoda Hub and Spoke kapal Votrans, dan metoda Milk and Run baik Votrans maupun Coselle memberikan evaluasi keeokonomian yang layak. Rentang ideal untuk tariff gas adalah antara USD 2,5-6,5/MMBtu dibandingkan harga HSD USD 16,83/MMbtu. Metoda terbaik adalah dengan metoda Milk and Run Votrans 8 kapal yaitu NPV USD 493 M, dan Milk and Run 10 kapal dengan PBP 2,06 tahun dan IRR 41 %.

ABSTRACT
Economical study of Marine CNG with buying Votrans vessel and renting Coselle vessel is applied at the future three power plants in the Maluku. The methods are Hub and Spoke and Milk and Run. Economical CNG supply is compared to the HSD (High Speed Diesel). The economic analysis is done by calculating the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and payback period (PBP). The economic evaluation shows that the Hub and Spoke method with renting Coselle ship cannot be applied. The Hub and Spoke method with buying Votrans, and Milk and Run methods with buying or renting ship gives a positive economic evaluation. The ideal gas tariff is between USD 2,5-6,5/MMbtu compared to HSD price USD 16,83/MMbtu. The best method is Milk and Run Votrans with 8 vessels with NPV USD 493 M, and Milk and Run Coselle with 10 vessel with PBP 2,06 years and IRR 59%.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hero Gunawan
"Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan capaian bauran energi nasional dari sektor energi baru terbarukan khususnya dibidang energi surya, pada tahun 2020 pemerintah telah melakukan pembangunan PLTS rooftop di beberapa gedung usulan pemerintah daerah yang meliputi gedung perkantoran, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Penelitian ini mengambil 12 gedung pada paket pekerjaan pertama yang beratapkan datar dengan kapasitas 25 kWp dan 50 kWp sebagai obyek penelitian untuk menganalisi dampak keteknikan dan ekonomi akibat pengunaan dan perubahan tilt modul PV. Nilai investasi Rp/kWp pada kapasitas terpasang 25 kWp nilai tertinggi dimiliki oleh Gedung Islamic Center sebesar Rp. 16.458.600 dan 50 kWp dimiliki gedung RSUD Ternate dengan nilai Rp. 15.275.750 dimana faktor lokasi menjadi salah satu penyebab tingginya nilai investasi tersebut. Dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai PVout yang dihasilkan per tahun dengan penggunaan tilt optimum pada aplikasi GSA sebesar 647.830 kWh lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil simulasi PVSYST sebesar  630,342 kWh dan pada penggunaan tilt sebesar 150 didapatkan output total PLTS rooftop sebesar 615.039 kWh dengan nilai NPV terbesar terletak pada gedung Bupati Sumenep sebesar Rp. 634.312.639 dengan  PBP terkecil selama 6.7  tahun  dan ROI sebesar 250.1 %. Penurungan emisi CO2 (PEy) untuk simulasi dengan pada tilt 150 didapatkan nilai sebesar  477,94 tCO2 sedangkan pada tilt optimum sebesar 481,33 tCO2.

As a form of government commitment in increasing the achievement of the national energy mix from the renewable energy sector, especially in the field of solar energy, in 2020 the government has carried out the construction of PLTS Rooftop in several local government buildings which include office buildings, hospitals, schools, places of worship and other public facilities. spread over several regions in Indonesia. This research sampled 12 buildings in the first work package with a flat roof with a capacity of 25 kWp and 50 kWp as research objects to analyze the technical and economic impacts of using and changing the tilt of the PV module. The investment value of Rp/kWp at an installed capacity of 25 kWp, the highest value was obtained at the Islamic Center Building of Rp. 16,458,600 and 50 kWp in the Ternate Hospital building with a value of Rp. 15,275,750 where the location distance is one of the causes of the high investment value. From this study it was found that the PVout value generated per year with the use of optimum tilt in the GSA application of 647,830 kWh is higher than the PVSYST simulation results of 630,342 kWh and on the use of tilt of 150 the total output of  PLTS Rooftop is 615,039 kWh with the largest NPV value located in the Sumenep Regent Building  for Rp. 634,312,639 with the smallest PBP for 6.7 years and an ROI of 250.1%. The CO2 emissions reduction (PEy) in the simulation with tilt 150 is 477.94 tCO2, while at tilt the optimum is 481.33 tCO2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>