Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143847 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius Sumarwanto
"Tesis ini membahas mengenai upaya membangun budaya organisasi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pembentukan nilai-nilai budaya organisasi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian masih dalam proses tumbuh kembang. Sebagai suatu organisasi publik yang memiliki anggota dengan latar belakang budaya organisasi yang heterogen, maka untuk kepentingan integritas organisasi, perlu memiliki nilai-nilai budaya organisasi. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu Bagaimana kondisi nilai-nilai budaya organisasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berdasarkan model 7S McKinsey?
Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan nilai-nilai yang sedang tumbuh dan berkembang secara alamiah yang menjadi unsur penting budaya organisasi pada saat ini (Existing of Share Values); memberi pilihan terhadap nilai-nilai yang akan ditumbuhkembangkan sebagai identitas budaya organisasi (Optional of Shared Values); bahan masukan bagi pimpinan dalam mencapai sasaran reformasi birokrasi yang mendorong perubahan pola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set) untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja organisasi; dan bahan masukan bagi dunia akademisi sebagai pelengkap referensi penelitian dalam membangun budaya organisasi (organizational culture).
Lokus objek penelitian yang dipilih adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer berupa pengamatan langsung, peneliti berperan juga sebagai bagian dari objek yang diteliti dan Focus Group Disscusion (FGD); dan data sekunder berupa artikel, jurnal, karya hasil penelitian di bidang budaya organisasi yang relevan, kutipan-kutipan pembicaraan informal, dokumen terkait persiapan reformasi birokrasi, data Sumber Daya Manusia. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada objek dan FGD.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya membangun budaya organisasi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat dikembangkan melalui kerangka teori 7-S McKinsey Framework. Tujuh variable dalam teori tersebut, yaitu strategi (strategy), struktur (structure), sistem (system), nilai-nilai bersama (share values), keterampilan (skill), gaya manajemen kepemimpinan (style), dan sumber daya manusia (staff) merupakan suatu kesatuan kerangka pikir yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Pengembangan nilai-nilai budaya organisasi dapat dilakukan dengan perubahan yang terencana, dimulai dari pucuk pimpinan tertinggi sampai pada keterlibatan seluruh anggota organisasi.

This thesis discuss an efforts to build organizational culture at the Coordinating Ministry for Economic Affairs . Establishment of organizational cultural values on the Coordinating Ministry for Economic Affairs is still in the process of growth and development. As a public organization, that has members with heterogeneous culture backgrounds. For the integrity of the organization, it needs cultural values of the organization. Problems in this study: 1. How does the condition of organization cultural values in the Coordinating Ministry for Economic Affairs under the terms of the 7S McKinsey framework model? 2. How to develop the values to build an organizational culture based on the 7S McKinsey framework?
The purpose of this study is to describe the values that were growing and developing naturally becoming an important element of organizational culture at this point (existing of share values); gives options to values that will be developed as the cultural identity of the organization (shared values) ; input for leadership in achieving the target of bureaucratic reforms that encourage changes in thinking (mind set) and work culture (culture sets) to increase the capacity and performance of the organization, and an input for academic as a complement to research references in building an organizational culture.
Locus of the research object is the Coordinating Ministry for Economic Affairs, with used qualitative research methods. Data source are primary in the form of direct observation, researchers also play a role as part of the item being researched and Focus Group Disscusion (FGD); and secondary data such as articles, journals, research work in relevant areas of organizational culture, speech excerpts informally, document preparation related to bureaucratic reform, the human resources data. Collecting data by direct observation on the object and the FGD.
The results of this study show that in an effort to build an organizational culture at the Coordinating Ministry for Economic Affairs can be developed through a theoretical of 7-S McKinsey Framework. Seven variables in the theory, are strategy, structure, system, shared values, skills, style (management style of leadership) and staff (human resources). There are unitary frame of mind interrelated and mutually affect one another. Development of organizational cultural values can be done with the changes planned, starting from the top manager that effect all of organization members.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28091
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Sihombing, Rocky Ramly Andarjuangsyah
"ABSTRAK
Kebiasaan merokok dimulai pada umur belasan (Baum dkk,
1985; Sarafino, 1990; Kaplan dkk, 1993). Menurut perkiraan WHO sepertiga
perokok di dunia adalah remaja dan 800 juta diantaranya berada di negara
berkembang (Kompas, 19 juni 1998). Seffrin (dalam Sweeting, 1990)
mengatakan bahwa masalah pendidikan kesehatan dewasa ini yang paling
berkaitan dengan nilai adalah masalah merokok.
Havighurst (dalam Rice, 1990) mengatakan bahwa salah satu tugas
perkembangan remaja adalah memperoleh kumpulan nilai dan suatu
sistem etika sebagai pedoman dan pandangan hidup dalam tindakan-
tindakannya. Dalam hubungannya dengan konsep nilai, banyak ahli
(psikolog, sosiolog, antropolog) yang berpendapat bahwa nilai
mempunyai arti yang sangat penting dibandingkan dengan konsep-
konsep yang lain. Para ahli itu memandang nilai sebagai kriteria yang
digunakan manusia untuk menyeleksi dan membenarkan tindakan.
Selain itu untuk mengevaluasi orang (termasuk self) dan kejadian-kejadian
(Rokeach; Williams; Kluckhon, dalam Schwartz, 1992). Oleh karena itu
penelitian mengenai nilai ini menjadi sangat penting untuk mengetahui
nilai yang berperan dalam tingkahlaku seseorang untuk merokok atau
tidak merokok.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan nilai
antara remaja perokok dan bukan perokok. Teori nilai yang digunakan
adalah teori nilai Schwartz. Schwartz mempostulasikan nilai ke dalam
struktur nilai yang sirkular. Struktur nilai ini terbentuk dari 56 nilai
tunggal. Ke-56 nilai tunggal itu terbagi dalam sepuluh tipe nilai., yaitu
power, achievement, hedonism, stimulation, universalism, benevolence, tradition,
conformity dan security. Struktur terbagi lagi dalam dua dimensi yang
saling berlawanan, yaitu pertama dimensi Oppenness to Change berlawanan
dengan dimensi Conservative dan kedua dimensi Self-Transendence
berlawanan dengan dimensi Self-Enhancement.
Subyek penelitian adalah remaja berusia 15-18 tahun dan tinggal di
Jakarta. Jumlah responden sebanyak 96 orang, subyek pria 55 orang
sedangkan subyek wanita 41 orang. Bardasarkan aktivitas merokok dan tidak merokok, jumlah pria perokok sebanyak 33 orang sedangkan wanita
perokok sebanyak 21 orang. Jumlah pria bukan perokok sebanyak 22
orang dan wanita bukan perokok sebanyak 20 orang. Secara keseluruhan
jumlah perokok adalah 54 orang dan bukan perokok sebanyak 42 orang.
Data diperoleh dengan membagikan kuesioner secara insidental lalu
diolah dengan mengunakan t-test untuk melihat perbedaan dua
kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan remaja perokok dan bukan
perokok terdapat pada tipe nilai hedonism. Remaja perokok lebih
mementingkan tipe nilai itu dibandingkan remaja bukan perokok.
Dalam diskusi, hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori nilai
Schwartz, dan penelitian tentang remaja serta teori merokok yang
dikaitkan dengan nilai.
Saran yang dapat diajukan untuk penelitian berikutnya adalah selain
menggunakan kuesioner gunakan juga wawancara untuk memperkaya
hasil, memperbanyak sampel, mengkaitkan nilai dengan variabel lainnya,
seperti konsep diri, sikap. Selain itu perlu diteliti nilai tunggal mana yang
menjadi bagian tipe nilai tertentu yang khas Indonesia."
1999
S2555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viola, Richard H.
Philadelphia: W.B. Saunders Company, 1977
658.408 VIO o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Kebudayaan , 1993
394.41 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phillipus Kenny Wincana
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana nilai moral giri dan ninjō tercermin dalam drama televisi Jin. Tujuan dari penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif ini adalah menjelaskan nilai moral giri dan ninjō yang tercermin dalam drama televisi Jin, kemudian menganalisis kedua nilai moral tadi dengan teori nilai yang dikemukakan oleh S.H. Schwartz dan W. Bilsky. Penelitian ini mendapat kesimpulan bahwa nilai moral giri dan ninjō tercermin pada dialog antartokoh dalam drama televisi Jin, dan keduanya sesuai dengan teori nilai milik Schwartz dan Bilsky.

This thesis focused on how giri and ninjō moral values reflected in Japanese television series Jin. The main point of this qualitative research, which uses analytical description method, is to describe giri and ninjō in television series Jin, and having both moral values analyzed with the value theory concepted by Schwartz dan Bilsky afterwards. The research comes to a conclusion that giri and ninjō moral values in the series reflected through dialogues between characters, and both moral values go along with the value theory concepted by Schwartz and Bilsky."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S255
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fauzia
"Sastra dapat menjadi potret keadaan sebuah zaman sehingga masyarakat dapat melihat secara utuh bagaimana kondisi pada masa itu. Pada tahun 1950, Indonesia memiliki visi dan cita-cita membangun bangsa melalui penanaman nilai sosial dan nilai patriotisme. Representasi kedua nilai ini ditemukan dalam 10 cerpen majalah anak Kunang-Kunang tahun 1950. Permasalahan dirumuskan ke dalam dua pertanyaan penelitian, yaitu (1) bagaimana nilai sosial direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950? dan (2) bagaimana nilai patriotisme direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950?” Penelitian bertujuan untuk menunjukkan representasi nilai sosial dan nilai patriotisme yang termuat dalam 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai sosial terlihat melalui perilaku tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan, kepedulian, saling memiliki, empati, dan kerja sama. Sementara itu, nilai patriotisme terlihat melalui perilaku kesadaran terhadap kondisi negara, semangat dalam membangun cita-cita, bela negara, rasa cinta terhadap tanah air, keinginan untuk memajukan bangsa, meneladani pahlawan, setia kepada negara, melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas dan profesi, dan kesadaran untuk merdeka serta lepas dari segala bentuk penjajahan. Kehadiran nilai sosial dan nilai patriotisme dalam kesepuluh cerpen ini menunjukkan bahwa adanya konstruksi anak melalui sastra dalam menghadapi persoalan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia pada masa pascakemerdekaan.

Literature can be a portrait of the situation of an era so that people can see completely how the conditions were at that time. In 1950, Indonesia had a vision and aspiration to build a nation through protecting social values ​​and patriotism values. The representation of these two values ​​is found in 10 short story magazines for the 1950's. and (2) how is the value of patriotism represented through 10 short stories from the Firefly magazine in 1950?” The research aims to show the representation of social values ​​and the values ​​of patriotism contained in 10 short stories from the magazine Fireflies in 1950. This research uses a qualitative descriptive method. The results of the study show that social values ​​can be seen through the behavior of helping each other, kinship, loyalty, caring, mutual belonging, empathy, and cooperation. Meanwhile, the value of patriotism can be seen through awareness of the condition of the country, the spirit of building ideals, defending the country, a sense of love for the motherland, the desire to advance the nation, emulating heroes, loyalty to the country, carrying out obligations in accordance with duties and professions, and awareness. to be independent and free from all forms of colonialism. The presence of social values ​​and patriotism values ​​in the ten short stories shows that there is a construction of children through literature in dealing with Indonesia's social, political and economic problems in the post-independence period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>