Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Nova Marannu M.
"Tesis ini membahas kepentingan nasional Singapura dalam mengusulkan pembentukan rezim open sky kepada ASEAN pada tahun 2002. Analisa dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan domestik yang mempengaruhi Singapura memilih strategi untuk mengusulkan open sky dan tantangan yang dihadapi Singapura untuk meliberalisasi penuh pasar transportasi udara di ASEAN. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah keuntungan apa yang ingin diraih Singapura dengan menawarkan ASEAN untuk meningkatkan kerja sama transportasi udaranya menjadi liberalisasi penuh dengan cara mengikat perjanjian open sky?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori strategi penyesuaian internasional dari G. John Ikenberry. Kesimpulan yang ditemukan adalah open sky menjadi salah satu cara Singapura untuk menjadi pusat perekonomian di kawasan Asia Tenggara. Hasil penelitian ini juga menyarankan agar negara-negara ASEAN sebaiknya meninjau kembali sejauh mana mereka dapat membuka diri bagi open sky, sebab open sky hanya akan menguntungkan Singapura, dan tidak mendukung integrasi pasar transportasi udara domestik di masing-masing anggota ASEAN.

Focus of this study is Singapore's national interest in recommending open sky regime to ASEAN in 2001. The analysis was conducted by focusing on external and domestic environments of Singapore that influenced its selection of strategy to recommend open sky and challenges faced by Singapore to fully liberalise air transport sector in ASEAN. Research question of this study is what benefit that Singapore is keen to pursue, by recommending ASEAN to shift its air transport cooperation to full liberalization by establishing an open sky?
This research is qualitative, using strategies of international adjustment developed by G. John Ikenberry. The study found that open sky is one of tools used Singapore to become hub of economics in Southeast Asia region. The researcher suggests that ASEAN members should review their policy on how far they could open themselves toward open sky as is only benefited more to Singapore and do not encourage integration of domestic air transport market in ASEAN."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27993
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Binsar Johanes M.
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pola perdagangan Australia dan apakah Australia memang memiliki hubungan dagang yang "spesial" dengan ASEAN, Hubungan dagang "spesial" yang dimaksud difokuskan pada sejarah perdagangan antara kedua belah pihak dan bagaimana keterlibatan Australia dalam mengakses pasar tunggal ASEAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa hubungan perdagangan antara Australia dan mitra dagangnya tenutama dengan delapan negara ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar dan Vietnam. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi hubungan perdagangan tersebut, yaitu ukuran ekonomi, tingkat kemiripan ekonomi, kepemilikan faktor produksi, dan dua variabel dummy yaitu ASEAN dan agreemen. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa memang ada hubungan dagang yang "spesial" antara Australia dan ASEAN. Intensitas perdagangan diantara kedua belah pihak akan lebih mendorong pertumbuhan ekspor-impor Australia dibandingkan intensitas perdagangan Australia dengan kawasan-kawasan ekonomi lainnya di dunia
This research is aimed to find out Australia trade pattern and already has a"special' trade relation with the ASEAN. The "special" trade relation focuses on trade history between the two parties and how can access into the ASEAN single market. The scope of this research is to analyze the trade relation between Aust d its trading partner especially with eight of ASEAN countries, that is In Singapura,Malaysia, Thailand, Filpina, Brunei Darussalam, Myanmar. Variables that empirically have influence on trade flow and us arch are size of economy, similiarity of economic, relative factor endo and two dummy variables, ASEAN and agreement. Conclusion shows that Australia has a "spesial" trade relat Trade intensity between the two parties would increase growth export and import compared to the trade intensity between Australia and other world economic communities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhi Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran wilayah kualitas air tanah dangkal parameter pH, DHL dan TDS menurut baku mutu dalam Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990, serta untuk menggambarkan perbedaan dan persamaan kualitas air tanah dangkal berdasarkan pasang surut, jarak dari sungai dan jarak dari laut. Pengukuran parameter penentu kualitas air dilakukan di lapangan pada bulan Agustus 2006.
Hasil penelitian menunjukan Pola persebaran wilayah kualitas air tanah dangkal parameter pH, DHL dan TDS di sepanjang Kali Bekasi dan Cikarang Bekasi Laut (CBL) menunjukan kecenderungan makin dekat dengan laut (utara) kualitas air tanahnya relatif semakin buruk, sedangkan makin dekat dengan sungai (tanggul sungai) cenderung akan semakin membaik. Tidak ada pengaruh jarak dari sungai terhadap nilai pH, DHL dan TDS. Jarak dari laut berpengaruh terhadap nilai DHL dan TDS dengan angka korelasi R = 0.7, namun tidak berpengaruh terhadap nilai pH. Pasang surut Kali Bekasi dan saluran CBL mempengaruhi perubahan kualitas air tanah dangkal parameter pH, DHL dan TDS, saat pasang kualitas air tanah dangkal cenderung lebih buruk dibandingkan saat surut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S34013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Sahasra Kirana
"Sejak tahun 2009, Indonesia terikat oleh kerjasama open sky ASEAN. Tesis ini membahas keikutsertaan Indonesia dalam kerjasama ini ditinjau dari perspektif hukum internasional dan hubungan internasional. Teori yang menggambarkan hubungan antara kepentingan negara dan kepentingan rezim dalam kerjasama internasional yang seringkali berbenturan digunakan untuk menjelaskan kepentingan nasional Indonesia yang terganggu dalam kerjasama open sky ASEAN di satu sisi dan manfaat kerjasama ini di sisi lain. Di satu sisi, Indonesia bersama dengan kesepuluh negara anggota ASEAN lain memperoleh manfaat dari kerjasama open sky ASEAN melalui proyek Masyarakat ASEAN. Di sisi lain, kepentingan nasional Indonesia untuk melindungi kedaulatan di wilayah udara dan industri penerbangan nasionalnya terganggu dalam kerjasama ini. Ketentuan dalam Konvensi Wina sebagai sumber hukum internasional berperan dalam memberikan peluang bagi Indonesia berupa penarikan diri, reservasi maupun amandemen untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya yang terganggu oleh kerjasama ini, namun dengan tetap menjalankan kewajibannya terhadap rezim. Meskipun ketiga peluang ini dimungkinkan menurut hukum internasional, menurut hubungan internasional peluang untuk reservasi dan amandemen merupakan pilihan yang lebih diplomatis. Dengan meneliti posisi keikut-sertaan Indonesia dalam kerjasama open sky ASEAN, tampak bahwa hukum internasional dan hubungan internasional merupakan dua kajian yang saling mendukung. Hukum internasional merupakan kerangka normatif dalam hubungan internasional yang bertujuan untuk menyeimbangkan kepentingan negara dengan kepentingan rezim dalam sebuah kerjasama internasional. Meskipun demikian, dalam hubungan sarat konflik antara kepentingan rezim dengan kepentingan negara, kepentingan negara lebih banyak memengaruhi kepentingan rezim.

Since 2009, Indonesia has committed to ASEAN open sky cooperation. This research aims to observe Indonesia's participation within this cooperation through international law and international relations lenses. A theory describing conflict relations between state's and regime's interest within international cooperation is used to explain Indonesia's interest when facing challenges within this cooperation, while showing that there are also benefits from this cooperation. On the one side, Indonesia and the other ten ASEAN members enjoy open sky cooperation trough ASEAN Community project. On the other side, this cooperation has posed some challenge to Indonesia in protecting its air sovereignty and national airlines industry. The Vienna Convention as a source of international law offers some possibilities for Indonesia in the forms of withdrawal, reservation, or amendment in order to protect its national interests which have undergone some challenges while still adhering to its obligation to the regime. Even though the three possibilities are supported by international law, from international relation perspective possibilities to reserve and amend are considered more diplomatic. By observing Indonesia's partnership in ASEAN open sky cooperation, it can be concluded that international law and international relations are two disciplines that are complementing each other. International law is a normative construct in international relations that aims to balance state's and regime's interest. However, within conflict relations between regime's and state's interest, it is suggested that state's interest has more domination over regime's interest."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Aditya Nugraha
Mauritius: Lap Lambert Academic Publishing, 2017
387.759 8 RID s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahman
"Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi penyakit terbanyak di Kota Depok. Penurunan kualitas udara ambien dan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) karena pembangunan yang semakin berkembang diduga memiliki kaitan dengan hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat trend Kualitas Udara Ambien, RTH dan Jumlah Kasus ISPA yang terjadi di Kota Depok tahun 2013-2017 serta bagaimana kaitan ketiganya dalam kualitas kesehatan lingkungan. Desain penelitian ini adalah studi ekologi. Unit analisisnya adalah data sekunder konsentrasi lima parameter kualitas udara ambien (SO2, NO2, CO, Pb dan PM10) dan luas RTH dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), serta data jumlah kasus ISPA dari Dinkes Kota Depok. Analisis dilakukan secara spasial dan statistik. Hasil penelitian disajikan dalam tabel, grafik trend dan pemetaan. Terdapat trend fluktuasi yang acak dari konsentrasi lima parameter kualitas udara dan ISPA, sedangkan RTH mengalami trend perubahan yang teratur. Disarankan kepada pemerintah serta instansi kedinasan di Kota Depok untuk merumuskan regulasi dan berbagai program untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan serta menurunkan jumlah kasus ISPA di Kota Depok.

Acute Respiratory Infection (ARI) disease is still the highest number of disease in Depok City. Decline in ambient air qualityand availability of Green Open Space (GOS) due to the growing development is thought to be the causing factors. This study was conducted to determine the trend of Ambient Air Quality, GOS and the number of ARI cases that occurred in Depok during 2013-2017. The research design is ecological study. The units of analysis are the secondary data of the concentration of five parameters of ambient air quality (SO2, NO2, CO, Pb dan PM10) and GOS from Department of Hygiene and Environment, and data of ARI cases from Health Department in Depok. The analysis was done with spatial and statistical analysis. Result of the analysis showed in tables, graphs and mapping. There is random fluctuative trend on theambient air parametersand ARI. Whereas there is patterned change on the GOS. It is suggested to the city government as well as the official departments in Depok City to formulate regulations and various programs to improve the quality of environmental health and reduce the number of ARI cases in Depok."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulisyanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai liberisasi jasa konstruksi dan bagaimana meningkatkan kesiapan badan usaha konstruksi Indonesia menghadapi era perdagangan bebas di ASEAN dalam pelaksanaan ASEAN Economic Community Hasil penelitian menyarankan agar Indonesia sebagai pangsa terbesar jasa konstruksi di kawasan ASEAN dapat memanfaatkan peluang usaha konstruksi bagi badan usaha konstruksi Indonesia untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar dapat menguasai pasar konstruksi dalam negeri dan ASEAN

ABSTRACT
Main purpose of this research is to study constructions services liberalisation and how to increase construction business entities readiness to deal with ASEAN free trade in the implementation of ASEAN Economic Community The analysis suggested that Indonesia as the biggest market for construction services in ASEAN region should take advantage of this market potentials and develop its construction business entities to increase the competency in order to dominate construction market in Indonesia and ASEAN.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasia
"Kualitas udara di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) menjadi permasalahan akibat tingginya produksi sampah di kota. Dampak terhadap kualitas udara dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan. Adapun, sistem pengolalaan TPA yang tidak terorganisir dan padat mengakibatkan hunian semakin berdekatan dengan kawasan tersebut. Ditambah lagi, area tersebut memiliki ruang hijau yang sedikit sehingga meningkatkan ketidaknyamanan bagi warga setempat. Kondisi tersebut diperparah saat musim penghujan, bakteri dan jamur tersebar dan menjadi permasalahan pada area hunian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi efek negatif yang terjadi dengan menentukan bentuk konfigurasi VGS sebagai filter udara. Studi ini dilakukan dengan tinjauan literatur terhadap VGS sebagai penyaring udara, varian tanaman antioksidan, dan penurun temperatur. Studi ini mengeksplorasi enam jenis tanaman berdasarkan karakter fisiknya dan berfungsi untuk menyaring udara di Kampung Nambo Serpong, Kota Tangerang Selatan. Observasi pada kondisi aktual dan aktivitas warga setempat, kualitas udara, dan termal. Pada penelitian dilakukan pengujian kualitas udara melalui alat impactor EMS E6 400₋holes untuk mengambil sampel udara bakteri dan jamur yang kemudian diuji di Laboratorium Teknik Penyehatan Lingkungan UI. Selain itu, pengujian termal dilaksanakan di lokasi penelitian menggunakan data logger, solar meter, anemometer, dan FLIR. Dalam meningkatkan kuantifikasi, maka digunakan CFD sebagai simulasi kinerja bangunan untuk aliran angin. Diperkuat dengan aspek eksperimen sosial melalui kuesioner metode Likert untuk mengumpulkan aspirasi warga setempat terhadap pengaruh efektivitas konfigurasi VGS terhadap jenis tanaman yang terpilih, kualitas udara, temperatur, kelembaban, aliran angin, dan radiasi sinar matahari. Pada penelitian ini ditemukan keenam tanaman yang diuji berhasil menyaring bakteri dan jamur di udara dengan rentang 1,162.59 CFU/m3₋1,790.96 CFU/m3. Berdasarkan hasil eksperimen jenis tanaman Hedera helix lebih unggul dalam menyaring udara, diikuti dengan tanaman Althernanthera ficoidea, Nephrolepis cordifolia, Vernonia elliptica, Sansevieria trifasciata, dan Philodendron sp. Tanaman dengan densitas tinggi berpotensi untuk menyaring kuman di udara. Selain itu, faktor ekternal yang paling berpengaruh seperti radiasi sinar matahari dengan besaran 1 W/m2 dapat mengurangi jumlah kuman dengan rentang 1.98 CFU/m3₋2.16 CFU/m3. Penerapan peneduh dan ventilasi alami menjadi faktor yang harus dipertimbangkan. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menguatkan pedoman perbaikan kualitas udara pada hunian di kondisi yang serupa.

Air quality in landfill areas is a problem due to high waste production in cities. Impact on air quality can cause respiratory tract disease. Moreover, the unorganized and dense landfill management system resulted in settlements getting closer to the area. Also, the area has less green space, which increases the discomfort for residents. This condition is exacerbated during the rainy season, bacteria and fungi are spread and become a problem in this urban housing area. This study aims to reduce the effects that occur by determining the configuration of the VGS as an air filter. It was conducted with the literature review on VGS as an air filter, antioxidant plant variant, and temperature reducer. It explores six types of plants based on their physical characteristics and functions to filter the air in Kampung Nambo Serpong, Tangerang Selatan. Observations on actual conditions and activities of residents, air quality, and thermal. In this study, air quality examination was carried out through the EMS E6 400₋holes impactor tool to take air samples of bacteria and fungi and brought them to the Environmental Sanitation Engineering Laboratory in UI. Besides, the thermal examination was carried out on-site by using a data logger, solar meter, anemometer, and FLIR. To improve the quantification, CFD is used as a building performance simulation for wind flow. In addition, the social experiment aspect through a Likert method questionnaire to collect the aspirations of residents on the influence of the effectiveness of the VGS configuration on the selected plant species, air quality, temperature, humidity, wind flow, and solar radiation. This research discovered the six types of VGS plants that succeeded in filtering bacteria and fungi in the air with the range of 1,162.59 CFU/m3₋1,790.96 CFU/m3. According to the results of the experiment are shown that Hedera helix more competent as an air filter followed by Althernanthera ficoidea, Nephrolepis cordifolia, Vernonia elliptica, Sansevieria trifasciata, dan Philodendron sp. Also, plants with high density have the potential in filtering germs in the air. In addition, solar radiation as the external factor could decrease the number of germs in the range of 1.98 CFU/m3₋2.16 CFU/m3 by 1 W/m2. The application of shading and natural ventilation is a factor that must be considered. The findings of this study are expected to strengthen guidelines for improving air quality in urban housing areas in similar conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Mudita
"Refrigeran pada suatu unit mesin pendingin, dapat diumpamakan sebagai darah pada manusia. Jenis dan jumlah refrigeran yang diberikan pada suatu unit mesin pendingin akan berpengaruh pada kapasitas pendinginan yang akan dihasilkan oleh mesin pendingin tersebut.
Penggunaan refrigeran R22 sudah begitu luas penerapannya pada mesin pendingin berkapasitas rendah contohnya pada air conditioner ruangan tipe jendela atau window dan tipe split atau terpisah antara indoor dan out door.
Seiring dengan kesadaran manusia akan kondisi lingkungan maka pada jenis-jenis refrigeran yang merusak lingkungan khususnya ozon, mulai dicari alternartif penggantinya. Salah satu refrigeran yang dapat menggantikan refrigeran R22 adalah refrigeran hidrokarbon.
Untuk mengetahui seberapa besar kernampuan dari refrigeran hidrokarbon ini untuk menggantikan refrigeran R22, maka kami melakukan pengujian parameter psycrometric dengan pada air conditioner tipe split yang berkapasitas 1.5 kW.

The Refrigerant in the Refrigeration Machine that its can describe like a blood in human body. The kind and quantity of reirigerant which its give in refrigeration machine can influence of the cooling capacity which its can produce by refrigeration machine.
The refrigerant R22 have been using in low capacity of refrigeration machine on longtime, for example in the room air conditioner window type and split type.
When the human starting to care with good environment condition, they know that refrigerant R22 have not good influence at the ozon, because they can damage on the ozon surface and area. So, we looking for alternative change of refrigerant R22 to the other. And we find refrigerant hydrocarbon have same properties that its can change refrigerant R22.
We necessary to test refrigerant hydrocarbon with the psycrometric test room that to know the cooling capacity of these refrigerant to change refrigerant R22.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Kumalaningrum
"Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah berupaya agar terus menjaga ketersediaan listrik di Indonesia. Hingga saat ini kebutuhan terhadap energi listrik di Indonesia masih dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil, khususnya pembangkit listrik Tenaga Uap dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap. Dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas pembangkit listrik salah satunya adalah pencemaran udara. Pencemaran udara yang dihasilkan berupa limbah gas seperti PM10, SO2, NO2, dan gas-gas tersebut tidak hanya menyebabkan pemanasan global, tetapi berdampak juga terhadap kesehatan manusia. Pada penelitian ini besarnya dampak negatif tersebut dihitung berdasarkan dampak terhadap kesehatan masyarakat yang kemudian akan dikonversi ke dalam nilai ekonomi (biaya eksternalitas). Biaya eksternalitas merupakan kondisi efek dari produksi barang atau jasa membebankan biaya atau manfaat kepada pihak lain dan biaya tersebut tidak tercermin dalam harga yang dibebankan untuk barang dan jasa yang diproduksi. Estimasi dampak kesehatan masyarakat dan biaya eksternalitas yang dihitung pada penelitian ini berasal dari pembangkit listrik yang beroperasi di Unit Pembangkitan Muara Karang dengan menggunakan pemodelan Robust Uniform World Model (RUWM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya dampak kesehatan masyarakat dan biaya eksternalitas yang diperoleh untuk setiap pembangkit listrik masing-masing berbeda, karena setiap pembangkit memiliki kondisi pengoperasian yang juga berbeda. Pada PLTGU Blok 1 biaya eksternalitas yang dihasilkan sebesar 18,51 cent USD/kWh, PLTGU Blok 2 sebesar 3,05 cent USD/kWh, dan PLTGU Blok 3 yaitu 1,75 cent USD/kWh. Kedua unit PLTU Muara Karang menghasilkan biaya eksternalitas yang juga berbeda yaitu 1,52 cent USD/kWh untuk PLTU Unit 4 dan PLTU Unit 5 sebesar 1,10 cent USD/kWh.

To encourage national economic growth, efforts are made to maintain electricity availability in Indonesia. Until now, the need for electrical energy in Indonesia is still supplied by fossil fuel power plants, especially Steam Power Plants and Gas Steam Power Plants. One of the negative impacts arising from electricity generation activities is air pollution. Air pollution is produced in the form of waste gases such as PM10, SO2, NO2, and these gases causes global warming and impact of human health. In this study, the magnitude of the negative impact calculated based on the impact on public health, which will the be limited to economic value (cost of externalities). Cost of externalities are conditions when the effect of the production of goods or services imposes costs or benefits on other parties, and these costs are not reflected in the price charged for the goods or services produced. The estimation of public health impacts and externality costs calculated in this study from power plants operating at the Muara Karang Generation Unit using Robust Uniform World Model (RUWM). The research results show that the amount of health and externality costs obtained for each power plant are different because each power plant has different operating conditions. In PLTGU Blok 1, the resulting externality cost was 18,51 cents USD/kWh, PLTGU Block 2 was 3,05 cents USD/kWh, and PLTGU Blok 3 was 1,75 cents USD/kWh. The two Unit of PLTU Muara Karang generate different externality costs, namely 1,52 cents USD/kWh for PLTU unit 4 and PLTU Unit 5 was 1,10 cents USD/kWh. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>