Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perpustakaan berdiri di tengah masyarakat. Sebagai lembaga yang berdiri di tengah masyarakat maka institusi ini senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan eksistensi perpustakaan di era informasi yang dibarengi dengan munculnya lembaga-lembaga penyedia informasi yang dapat menjadi kompetitor bagi perpustakaan. Untuk itu, maka perpustakaan harus menjelma sebagai lembaga penyedia informasi yang ideal bagi masyarakat. Agar mampu menjadi lembaga penyedia infomasi yang ideal bagi masyarakat maka perpustakaan perlu melakukan identifikasi terhadap pemakai perpustakaan lengkap perilaku dan kebutuhannya. Saat ini pengguna perpustakaan terdiri dari 3 generasi, yaitu generasi x, generasi y dan generasi milenia atau milenium. Terkait dengan perilaku dan kebutuhan ketiga generasi tersebut, terdapat generasi yang memiliki literasi di bidang teknologi informasi dan generasi yang tidak memiliki literasi di bidang teknologi dan informasi dengan baik. Untuk mengakomodir semua kebutuhan dan perilaku pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan maka perpustakaan hibrida berbasis web 2.0 adalah jawabannya."
020 VIS 12:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Paradigma merupakan pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subyek matter) dari suatu cabang ilmu. Paradigma perpustakaan saat ini telah bergeser ke arah generasi millennial. Millennial adalah nama pendek dari generasi Y, yaitu sebuah generasi dimana pemustaka berperilaku sebagai seseorang yang haus akan ilmu pengetahuan. Paradigma perpustakaan generasi millennial ini dicirikan adanya masyarakat pembelajar yang selalu berinteraksi dengan internet dimanapun dan kapanpun membutuhkan informasi. Jadi layanan perpustakaan yang masih "jadul" harus berbenah dan harus mampu mengakomodasi perubahan perilaku masyarakat dalam akses informasi. Adanya kemajuan iptek, maka perpustakaan harus selalu mencari jalan dengan pemanfaatan inovasi teknologi informasi terbaru agar kualitas layanan menjadi semakin terus meningkat. Pemustaka yang dalam kehidupannya selalu bersinggungan dengan peralatan teknologi sering diistilahkan dengan generasi gadget."
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Fatmawati
"The utilization of information technology will support library service to be more effective and efficient. Current challenges faced by librarians are mostly related to the internet networks and the latest gadget utilization. Mobile technology for library is considerably important for librarians. Mobile access facility has been a challenge for future library. As today, information is on your finger tips. It means that access to information can be done by using mobile devices. Thus, standard mobile library service shall be the objective of library development. Librarians must acknowledge the technology and mobile trend. They also have to able to forecast the effect of mobile technology on library services."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2012
020 VIS 14:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dunia kepustakawanan telah mengalami berbagai evolusi yang tak terduga. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama teknologi internet generasi kedua (web 2.0) memaksa pustakawan untuk mulai beralih paradigma dan melakukan reposisi terhadap perannya selama ini. Kemudahan teknologi web 2.0 yang bersifat partisipatif dan multi arah memberi banyak kemungkinan baru bagi para pustakawan untuk lebih menunjukkan eksistensinya di masyarakat. Kini, dengan mengadopsi web 2.0, library 2.0 menjadi sarana berbagi pengetahuan dan informasi yang jauh lebih mudah dan lebih cepat dari yang dulu bisa diperkirakan. Di tengah berbagai isu miring yangacap kali masih menghinggapi profesi pustakawan, library 2.0 membuka kesempatan bagi kita semua untuk lebih banyak berbagi dan turut mengambil peran dalam pembangunan kemampuan literasi anak bangsa."
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suparmo P.
"ABSTRAK
Situs web Jaringan Perpustakaan APTIK (JP APTIK) merupakan sarana penyedia informasi yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa universitas anggota APTIK yang sedang mengerjakan skripsi. Situs web JP APTIK yang telah dibangun sejak tahun 2001 perlu dievaluasi dengan melibatkan mahasiswa pengguna situs web agar situs web JP APTIK menjadi situs yang semakin bermanfaat optimal bagi mahasiswa penulis skripsi. Salah satu cara mengevaluasi situs web JP APTIK adalah melakukan uji ketergunaan atau usability testing. Uji ketergunaan adalah mengukur kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, efisiensi dan kepuasan.
PeneIitian uji ketergunaan situs web JP APTIK ini untuk mengetahui tingkat ketergunaan situs web JP APTIK, mengidentifikasi masalah yang ditemui pengguna sewaktu mengakses situs web JP APTIK, dan mengetahui perubahan yang hams dilakukan pada situs web JP APTIK. Kriteria yang digunakan untuk mengukur ketergunaan mencakup kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, kesalahan sistem pada situs, serta bahasa yang diusulkan untuk digunakan.
Sepuluh peserta (participants) dipilih untuk melakukan uji ketergunaan. Pemilihan peserta uji ketergunaan didasarkan pada pengetahuan, keaktifan penggunaan internet, penggunaan sumber informasi dari intemet, dan frekuensi penggunaan internet. Kesepuluh peserta diminta mengeijakan soal yang berkaitan dengan menu, navigasi, dan isi situs web JP APTIK. Kesepuluh peserta juga diwawancarai serta diamati perilakunya pada saat uji ketergunaan berlangsung. Perekaman proses uji ketergunaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ca,ntasia Studio 4 dan alat perekam suara. Data yang diperoleh dianalisis untuk memperoleh kesimpulan penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh ialah :
1. Lima menu halaman awal situs web JP APTIK merupakan menu yang mudah digunakan. Lima menu yang dimaksud adalah Buletin JPA, Download Buletin, Training, Tentang JPA, Raker. Menu dan submenu yang tidak mudah digunakan mencakup Direktori, E-Leaming, News, Tsunami and Librarianship, Links, Feedback, Artikei.
2. Kemudahan dipelajari.
a.Langkah yang dilakukan oleh peserta untuk menggunakan lima menu pada halaman awal situs web JP APTIK adalah langkah yang benar yakni mengklik menu yang dimaksudkan.
b.Istilah menu yang tidak dipahami peserta adalah Arsip Milis, Feedback, Raker, Tsunami and Librarianship, E-Learning, Links, Forum Purek 1, JLA, Perpustakaan Digital.
c.Peserta mengatakan bahwa bahwa halaman awal situs cepat dalam memberi respon sedangkan Katalog Induk agak lambat dan APTIK's Digital Library sangat lambat
d.Waktu paling lama diperlukan oleh peserta untuk mengerjakan soaf yang berkaitan dengan APTIK's Digital Library.
e.Tiga fasilitas utama yang ada pada situs web JP APTIK, yakni halaman awal situs, Katalog Induk, dan APTIK's Digital Library dikatakan oleh peserta
"
2007
T18975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tahira Anggia
"Kerjasama perpustakaan dilakukan sebagai suatu usaha perpustakaan untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Suatu kerjasama perpustakaan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena melibatkan dua atau lebih perpustakaan sehingga proses kerjasama perlu diperhatikan dalam setiap tahapnya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan bentuk penelitian studi kasus, penelitian ini akan membahas lebih dalam mengenai proses kerjasama di dalam Jaringan Pustaka Bersama serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Proses kerjasama diteliti dengan mengacu pada teori pembentukan tim kerjasama, the five stage model, oleh Tuckman dan Jensen (1977). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada perpustakaan-perpustakaan lain mengenai proses kerjasama perpustakaan dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam proses kerjasama perpustakaan.

Library cooperation is held as an attempt to reduce the library weaknesses in order to fulfill the user needs of information. Library cooperation is not an easy thing to do because it involves two or more libraries so that the cooperation process needs to be well noticed at all stage. Using a qualitative method with case study design, this study will describe the process of library cooperation of Jaringan Pustaka Bersama and the barriers that they have met. The research refers to the five stage model of team building by Tuckman and Jensen (1977). This study hopefully can give some knowledge about the process of library cooperation and the barriers to the library cooperation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Wahyuni F. Usman
"Pada masa kini bidang teknologi kedokteran menunjukkan gejala perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Semakin banyaknya penemuan baru yang berkaitan dengan ilmu kedokteran seperti penemuan obat-obatan dan alat-alat kesehatan memotivasi para dokter untuk memperdalam ilmu pengetahuan sebagai dokter spesialis sesuai dengan bidang kerjanya. Hal ini menimbulkan dampak yang memungkinkan pemberian layanan informasi dengan cepat dan tepat kepada para dokter spesialis sehingga pengelola informasi dituntut untuk membuat suatu lembaga yang bergerak di bidang kedokteran salah satunya adalah Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia.
Permasalahan yang timbul adalah banyaknya permintaan artikel majalah dan informasi bidang kedokteran dari para peneliti dan pengajar Program Pasca Sarjana (S2) dan Program Doktor (S3), pembicara seminar/simposium dan dokter yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang berada di Jakarta maupun luar daerah namun koleksi tersebut tidak ada dalam koleksi Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia sehingga memerlukan kerjasama dengan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia.
Pembahasan skripsi ini mengambil judul Kerjasama Pusat informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia dengan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan pendekatan secara teoritis dilakukan melalui riset lapangan (observasi) maupun wawancara dengan pustakawan dan asisten pustakawan di Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia.Pendekatan teoritis dilakukan dengan menganalisa data dan informasi yang diperoleh penulis selama perkuliahan rnaupun data dan literatur yang menunjang di perpustakaan didasarkan hasil penelitian di lapangan. Dari hasil tersebut dibandingkan dengan data yang diperoleh di Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol Myers Squibb Indonesia sehingga menghasilkan kesimpulan dan saran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartinah
"Informasi dibutuhkan dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Informasi tersebut digunakan untuk berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan bentuk maupun cara mendapatkan informasi terjadi sangat cepat dengan adanya penyediaan informasi yang merupakan gabungan antara data dan suara secara cepat tanpa batasan ruang dan waktu. Informasi dapat diperoleh oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dengan menggunakan kecanggihan teknologi informasi. "
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2009
020 VIS 11:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiyatno Yudi Nugroho
"Investasi aplikasi teknologi informasi seringkali hanya dipandang sebagai suatu biaya yang harus dikeluarkan tanpa tahu manfaat apa yang akan diperoleh. Namun investasi aplikasi teknologi informasi tetap dilakukan karena organisasi memandang teknologl infonnasi dapat meningkatkan performa organisasi.
Biaya Iebih mudah diidentihkasikan dan dihitung dibandingkan manfaat khususnya manfaat yang slfatnya tidak nyata (intangible). Kebanyakan cara praktis menggunakan pendekatan finansial berfokus pada manfaat nyata (tangible) seperti penghematan biaya, pengurangan pegawai dan sebagainya. sayangnya cara tersebut telah menurunkan nilai ekonomis dari investasi teknologi informasi.
Penelitian ini akan melihat manfaat aplikasi teknologi informasi dari pendekatan finansial maupun non finansial. Beberapa orang percaya bahwa dua pendekatan harus digabungkan untuk mendapatkan hasil yang Iebih baik dan akurat.
Penelitian ini menerapkan kaidah information economics yang menggabungkan kedua pendekatan finansial maupun non finansial dalam menilai dan melakukan justifikasi terhadap investasi aplikasi teknologi informasi pada Perpustakaan Universitas Budi Luhur Jakarta.
Dari hasil peneiitian diketahui bahwa investasi aplikasi teknologi informasi pada Perpustakaan Unlversitas Budi Luhur bermanfaat dan layak untuk dilaksanakan.

Information technology application investments were just frequently regarded as expenses need to spend without knowing what benefits will be gained. Nonetheless, this application still more conducted since organization always presume that information technology could enhance their performance.
Cost is much more easier to identity and calculated than to its benefit particularly intangible benefit. The Most pratical ways applying financial approachment which focus in on tangible ways such as saving cost employee substractions etc. unfortunately this could degrade investment of Information of Technology economically.
The research is aimed to see the benefit of infomation technology investment derive from either iinancial approach or non financial. Most people behaved that both approachment should be combined to give more better results and accurate.
The research is trying to apply information economics which are combined both financial approachment nor no financial during scoring and performing justification over the investment of application of information technology at library at University of Budi Luhur Jakarta.
The results proved that investment of information technology application at library at University of Budi Luhur will donates more benefits and will be used properly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T17329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Kartini
"Penelitian mengenai koleksi bahan pustaka KBK telah dilakukan pada 26 anggota jaringan informasi dan dokumentasi bidang KB Nas di tingkat pusat yaitu Jakarta, pada bulan Mei sampai dengan Desember 1987. Penelitian bertujuan antara lain untuk memperoleh gambaran keadaan koleksi bahan pustaka dari perpustakaan anggota jaringan, terutama koleksi bahan pustaka KBK. Pengumpulan data dilakukan melalui koesioner dan wawancara dengan petugas perpustakaan anggota.
Hasilnya adalah jumlah koleksi buku anggota jaringan informasi dan dokumentasi secara keseluruhan jumlahnya cukup besar yaitu 741.972 judul, sedangkan koleksi buku bidang KBK hanya meliputi 6,36% atau 47.255 judul. Dilihat dari segi presentase bandingan antara koleksi buku KBK dengan koleksi buku keseluruhan tiap anggota yang terbesar dimiliki oleh perpustakaan Pusdokinfo PPT-LIPI, perpustakan PKMI, LD-UI, PKBI, BKKPN dan Dirbinkes Keluarga. Koleksi buku bidang KBK terbanyak dimiliki oleh perpustakaan BKKBN, LD-UI, PKMI, PKBI dan perpustakaan Nasional. Pedoman pengolahan bahan buku yang banyak dipakai : AACR2 untuk deskripsi bibliografi. DDC untuk klasifikasi, Tesaurus KBK untuk tajuk subjek. Dari ke-26 anggota jaringan terlihat yang mempunyai pustakawan yang didukung oleh latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan tingkat perguruan tinggi adalah 62% dan selebihnya seperti perpustakaan PKBI, Dirbinkes Keluarga, Deptan, TVRI, Depdagri, Depag, Pertamina, PIN dan Pusdokinfo PPT-LIPI tidak mempunyai pustakawan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>