Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14094 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djuhardi AS
"Pesantren had a strategic potential in people life. Even though, most of Pesantren positioned themselves as the education and religion institutions (tafaqquh fi al-din), in the year of 1970s, which indicated as a "resuffle" paradigm era, few of pesantrens tried to reposition themselves as a part of the effort to respond the dynamics of social life. That new paradigm, at least made of an integrative thought contract (non dikhotomik), which consider that the life in this world and the hereafter life walk together, or even more integral (become one). From this paradigm, emerged an action program, which represents an effort to seize the prosperity in this world and the next. This economic activity is a way to seize prosperous life, while to live in prosperity is religion recommendation. Therefore, the efforts to seize the prosperity in life through economy activity is religion recommendation."
[place of publication not identified]: [publiser not identified], 2009
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Cahyaning Pratiwi
"Tesis ini membahas tentang kenaikan harga tanah di sekitaran perkantoran pemerintah kota pekanbaru yang selalu meningkat sejak adanya Pembangunan perkantoran tersebut. untuk menganalisis kenaikan tersebut, tesis ini melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi naiknya harga tanah tersebut. penelitian ini menggunakan metode hedonic pricing untuk melihat signifikasi faktor terhadap harga. Lebih lanjut Yeh (2004) menjelaskan penggunaan utama dari metode harga hedonic adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor harga berdasarkan premis bahwa harga ditentukan baik oleh karakteristik internal dan eksternal barang dan jasa yang menciptakan nilai bagi pemiliknya. Hasilnya faktor kedekatan yaitu jarak lahan dengan jalan utama, jarak lahan ke pusat kota, karakteristik pekerjaan masyarakat berupa swasta, wiraswasta, pedagang dan pns serta jarak lahan ke fasilitas kesehatan berpengaruh signifikan terhadap harga tanah.

This thesis examines the phenomenon of rising land prices around the government office area in Pekanbaru City, which has consistently increased since the development of these offices. The study aims to analyze the factors influencing this rise in land prices. The hedonic pricing method is employed to identify the significance of various factors affecting land prices. According to Yeh (2004), the primary purpose of the hedonic pricing method is to identify price-determining factors based on the premise that the value of goods and services is influenced by their internal and external characteristics, which add value for the owner.The results indicate that several factors significantly affect land prices, including the distance of the land to the main road, the distance to the city center, community occupational characteristics such as private employees, entrepreneurs, traders, and civil servants, and the distance to healthcare facilities."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Dillenia
"Penelitian ini berjudul "Strategi Pengembangan Program Publik di Museum Daerah Sang Nila Utama Pekanbaru (Museum Daerah Riau)". Alasan pemilihan judul adalah dikarenakan hingga saat ini program publik yang dibuat oleh Museum Daerah Riau masih belum dapat meningkatkan minat kunjung masyarakat, apalagi merubah pandangan mereka tentang arti dan fungsi museum sebenarnya. Sementara itu peluang museum untuk mengembangkan program programnya tersebut sangat besar.
Pemda Riau dengan visi dan misi pembangunan yang berlandaskan kebudayaan Melayu dapat dijadikan peluang dalam pengembangan program publik Museum Daerah Riau, tetapi hingga saat ini tujuan dari pengembangan tersebut belum juga terwujud Hal ini terbukti dengan direnovasinya gedung pameran tetap museum ini pada tahun 2003-2004 atas dasar visi dan misi tersebut, namun tidak ada peningkatan dari jumlah.
Berdasarkan hal di atas, penulis mencoba untuk meneliti strategi pengembangan program publik Museum Daerah Riau saat ini melalui pendekatan manajemen strategi dan analisis SWOT, untuk selanjutnya ditemukan penyebab kegagalannya dan bentuk alternatif strategi pengembangan program publik yang tepat.
Masalah yang harus dipecahkan dalaun penelitian ini adalah bagaimana membuat strategi yang dapat mempergunakan kekuatan dan peluang yang dimiliki museum untuk menutupi kelemahan dan menghindari ancaman tantangan terhadap museum selama ini. Penelitian difokuskan pada teknik pengelolaan program publik itu sendiri, potensi yang dimiliki museum (sumberdaya manusia, anggaran, koleksi, sarana dan prasarana, yang mendukung pengembangan tersebut) dan dilanjutkan dengan peluang, tantangan dan ancaman dari faktor lingkungan luar terhadap pengembangan tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan visi dan misi yang cocok dengan situasi dan kondisi museum serta hal luar yang mempengaruhinya, sehingga akan di dapatlah sebuah strategi yang tepat dengan sasaran jangka pendek untuk meningkatkan minat pengunjung datang ke museum dan sasaran jangka panjang untuk merubah persepsi masyarakat yang negatif selama ini terhadap museum.
Penulis melakukan studi pustaka untuk mendapatkan pengertian dan landasan teori, kemudian melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk pengembangan, seperti data internal museum (koleksi, sarana dan prasarana publik, kondisi pegawai yang dimiliki museum, anggaran) dan data dari lingkungan eksternal museum yang berasal dari faktor sosial budaya. masyarakat, perkembangan teknologi, geografi dan politik. Selanjutnya penulis akan menganalisis faktor-faktor tersebut dengan metode analisis SWOT.
Metode analisis SWOT adalah sebuah metode analisis yang melihat kekuatan dan kelemahan dari faktor internal museum serta peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternal museum.
Hasilnya adalah berupa sebuah strategi pengembangan program publik yang mengacu pada terwujudnya Museum Daerah Riau sebagai media pendidikan interaktif, pusat informasi, dan obyek wisata budaya melalui kumpulan koleksi sejarah dan kebudayaan Melayu yang dimilikinya, dengan misi :
1. Berupaya memberikan gambaran dan informasi perkembangan sejarah dan kebudayaan Melayu - Riau.
2. Berupaya menghidupkan kembali gambaran mengenai Riau sebagai pusat kebudayaan dan bahasa Melayu pada abad 14-19.
3. Berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebuayaan Melayu-Riau.
4. Memperkuat identitas kebudayaan yang dimiliki masyarakat Riau
5. Berupaya memberikan gambaran informasi perkembangan kebudayaan Melayu dunia yang memiliki keterkaitan dengan kebudayaan Melayu-Riau."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Rafi
"Kota Pekanbaru belum terlayani air bersih seluruhnya oleh PDAM. Hal ini menyebabkan semakin banyak masyarakat membuat sumur air tanah dangkal. Pada kecamatan Bukit Raya keberadaan air tanah dangkal yang masih melimpah di daerah Kota Pekanbaru. Situasi ini, air tanah dangkal dapat semakin menurun daya dukungnya akibat bertumbuhnya populasi dan menurunnya lahan terbuka. Interaksi antara manusia dengan sumber daya air tanah dangkal menjadi perhatian untuk diteliti. Karenanya tujuan penelitian untuk menganalisis sumber, daerah resapan, kualitas, ketersediaan, daya dukung air tanah dangkal, pengetahuan, sikap, tindakan, perilaku kebutuhan air tanah dangkal oleh rumah tangga, dan deskripsi model keberlanjutanya. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner, dan analisis air tanah dangkal. Analisis penelitian ini dengan metode analisis interpretasi, statistik dan deskriptif. Hasil penelitian sumber air tanah dangkal berasal dari pasir, daerah resapan yang cenderung menurun dalam 5 tahun, kualitasnya pada kondisi cemar. Analisis statistik pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki pengaruh 32,4% terhadap perilaku kebutuhan rumah tangga. Ketersediaan air tanah dangkal hingga tahun 2030 adalah sedangkan kebutuhan air bersih hingga tahun 2030 adalah. Status daya dukung air tanah dangkal aman. Model keberlanjutan air tanah dangkal untuk kebutuhan rumah tangga masih berlanjut dengan skenario hemat air dan peningkatan distribusi air PDAM.

The city of Pekanbaru has not been fully served by clean water by the PDAM. This causes more and more people to make shallow groundwater wells. In Bukit Raya District, shallow groundwater is still abundant in Pekanbaru City. This situation, ground air is decreasing, increasing support, and decreasing open land. Talk between humans and groundwater resources Therefore, the purpose of the study is to analyze sources, regions, quality, participation, air carrying capacity, knowledge, attitudes, actions, needs, groundwater, households, and description of the sustainability model. The research data collection was carried out by distributing questionnaires, and analysis of shallow groundwater. The analysis of this research was interpretive, statistical and descriptive analysis methods. The results of groundwater research from sand, catchment areas that tend to decline in 5 years, the quality is in polluted conditions. Statistical analysis of knowledge, attitudes and actions has a 32.4% influence on household needs behavior. The need for ground water up to 2030 is 251,117,828.62 m3, while the need for clean water until 2030 is 71,485,794.97 m3. The carrying capacity of shallow groundwater is safe. The groundwater sustainability model for household needs still uses air-saving schemes and increases PDAM water distribution.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Kurniawan Putra
"Latar belakang dan tujuan: Kebakaran hutan di Indonesia telah menjadi masalah regional terutama di Asia Tenggara. Pada bulan Juni-Desember 2015 sebaran titik panas akibat kebakaran hutan tertinggi terdapat di Provinsi Riau. Data dari Dinas Kesehatan 2015 terdapat peningkatan gangguan kesehatan di masyarakat provinsi Riau. Sampai saat ini belum terdapat data mengenai faal paru pada petugas pemadam kebakaran di Provinsi Riau.
Metode: Penelitian cross sectional / potong lintang pada petugas pemadam kebakaran kota Pekanbaru di kantor pusat dinas pemadam kebakaran kota Pekanbaru pada bulan Mei 2016 pasca kebakaran pada tahun 2015.
Hasil: Pada penelitian ini terdapat65 petugas pemadam kebakaran didominasi jenis kelamin laki-laki 96,9 , umur 53,8 di 30-39 tahun, tingkat pendidikan terbanyak SLTA 73,8 , 66,2 perokok, dengan indeks brinkman sedang 33,8 , 56,9 yang memakai APD, 38,5 obesitas, lama terpajan 58,5 dengan durasi 2-5 jam dan lama kerja terbanyak di 5-10 tahun sebanyak 67,7 . Keluhan pernapasan yang dialami bulan Mei tahun 2016 terbanyak adalah batuk berdahak 43,1 , sesak dada atau napas 32,3 dan batuk 20 . Gambaran faal paru pada bulan Mei tahun 2016 terbanyak gambaran normal sebanyak 49,2 , restriksi 43,1 , obstruksi 4,6 , dan campuran 3,1 . Nilai rerata kavasitas vital paksa KVP 3223,92 630,190, rerata nilai volume ekspirasi paksa detik pertama VEP1 2685,82 571,862 dan VEP1/KVP sebesar 87,9754 8,23283.
Kesimpulan: Faktor-faktorkarakteristik sosiodemografi yang dominan pada pemadam kebakaran di Riau pasca kebakaran hutan 2015 adalah jenis kelamin laki-laki, umur 30-39 tahun, pendidikan SLTA, perokok dengan indeks brinkman sedang, obesitas, dengan lama terpajan 2-5 jam, dominan yang menggunakan APD, lama kerja 5-10 tahun. Pada pemeriksaan spirometri terdapat gangguan restriksi sebanyak 43,3 , gangguan obstruksi 4,4 dan gangguan campuran 3,3 . Keluhan respirasi yang terbanyak adalah batuk berdahak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti efek asap kebakaran hutan jangka panjang pada pemadam kebakaran dengan melakukan pemeriksaan faal paru secara berkala

Background:Forest fires in Indonesia have become a regional problem especially in Southeast Asia. In June-December 2015 hot spots caused by the highest forest fire in Riau Province. Data from the Health Office 2015 there is an increase in health problems in the Riau provincial community. Until now there has been no data about lung function in firefighters in Riau Province.
Methods: Cross sectional study at Pekanbaru firefighters at Pekanbaru fire department head office in May 2016after the forest fire in 2015
Results: Sample of this study was 65 firefighters were male dominated 96.9 , age 53.8 in 30-39 years, 73.8 highest level of education is senior high school, 66.2 of smokers, with brinkman index classification of moderate smokers 33,8 , 56.9 were using personal protective equipment PPE , 38.5 obesity, 58.5 exposure duration and 2-5 hours duration and duration of 5-10 years were 67.7 . Respiratory complaints that occurred in May of 2016 most are cough with phlegm 43.1 , chest tightness or shortness of breath 32.3 and cough 20 . The lung function in May of 2016 was normalized by 49.2 , restriction 43.1 , obstruction 4.6 , and 3.1 mixture. The mean expiratory forced vital capacity FVC value is 3223,92 630,190, the mean expiration volume value in one second FEV1 is 2685,82 571,862 and FEV1 / FVC is 87,9754 8,23283.
Conclusion: The dominant sociodemographic characteristics of firefighters in Riau after the 2015 forest fires were male gender, age 30-39 years old, senior high school education, smokers with moderate brinkman index, obesity, with 2-5 hours of exposure, dominant use of PPE, 5-10 year work duration. On spirometry examination there are 43.3 restriction disorder, obstruction disorder 4.4 and mixed disorder 3.3 . Most respiratory complaints are cough with phlegm. Further research is needed to investigate the effects of long-term forest fire fumes on firefighting by regularly checking lung function."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Kharisma
"Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota di Pulau Sumatera yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Berawal dari kota yang berukuran kecil, Kota Pekanbaru berkembang menjadi kota besar dan bersama-sama dengan tiga kabupaten tetangganya, akan dibentuk menjadi kawasan metropolitan pertama di Riau. Pembentukan “Pekansikawan” pada tahun 2019 dilakukan karena perkembangan dan pertumbuhan Kota Pekanbaru yang sudah mencapai daerah pinggir Kota Pekanbaru. Perkembangan dan pertumbuhan yang pesat ini tentu mempengaruhi bagaimana pusat pelayanan yang terdapat di Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pusat pelayanan yang terdapat di Kota Pekanbaru pada tahun 2019 serta ingin mengetahui hubungannya dengan empat faktor pembentuk pusat pelayanan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh Kota Pekanbaru yaitu faktor lokasi strategis, faktor aglomerasi, faktor sumber daya alam, dan faktor investasi pemerintah daerah. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis keruangan dan analisis statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pusat pelayanan di Kota Pekanbaru pada tahun 2019 terletak pada kepadatan penduduk sedang dengan jumlah penduduk yang tergolong tinggi, yang meliputi enam kelurahan yaitu Kelurahan Air Dingin, Kelurahan Tangkerang Utara, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kelurahan Tuah Karya, dan Kelurahan Labuh Baru Timur. Hasil statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan yang terjadi antara pusat pelayanan dengan faktor lokasi strategis, faktor aglomerasi, faktor sumber daya alam, dan faktor investasi pemerintah daerah.

Kota Pekanbaru is one of the cities of the Sumatera Island, that is experiencing rapid growth and development. Started as a small city, Kota Pekanbaru developed into a large city and together with the three neighboring districts, will become the first metropolitan area in Riau. The formation of "Pekansikawan" in 2019 was carried out due to the development and growth of Kota Pekanbaru, which has reached the outskirts of Kota Pekanbaru. This rapid development and growth has affected the service centers of Kota Pekanbaru. This study aims to find out how service centers of Kota Pekanbaru in 2019 are and want to know their relationships between the four factors forming service centers based on the capabilities possessed by Kota Pekanbaru, strategic location factors, agglomeration factors, natural resource factors, and local government investment factors. The analytical methods used in this research are spatial analysis and Chi square statistical analysis. The results showed that service centers of Kota Pekanbaru in 2019 are located in Kelurahan Air Dingin, Kelurahan Tangkerang Utara, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kelurahan Tuah Karya, and Kelurahan Labuh Baru Timur that have moderate populations density with high populations. Statistical results showed that there are no significant relationships between service centers with strategic location factors, agglomeration factors, natural resource factors, and local government investment factors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destia Raudha Fatma
"Air merupakan unsur alam yang vital bagi manusia yang bisa menjadi sumber munculnya\ peradaban di suatu kawasan. Tesis ini menelusuri bagaimana pentingnya hubungan manusia dan sungai sehingga penting untuk mengikutsertakan sungai pada perancangan perkotaannya. Sungai merupakan salah satu sumber alami yang tidak semua daerah punya. Setelah terjadi perkembangan teknologi dan industrialisasi, sungai mengalami pemutusan hubungan dengan manusia dan berdampak negatif terhadap kawasan tepi air. Dengan mempertimbangkan sungai sebagai selah satu elemen perancangan pada perkotaan, diharapkan akan terjadi rekoneksi agar sungai dapat berfungsi kembali bagi warga. Hal ini juga tercatat dalam Kearifan Lokal Melayu yang mengatakan manusia dan alam harus mengalami sinergi. Tesis ini membongkar bagaimana sungai menghasilkan sebuah karakter bagi suatu kawasan, dan bagaimana karakter yang diberikan ini terdampak ketika pemutusan hubungan ini terjadi. Lalu dengan pendekatan narrative, rekoneksi akan dicari kembali dengan menilik kembali potensi karakter yang dihasilkan sungai. Dengan membuat sebuah sequence pada kawasan bantaran sungai akan mengembalikan koneksi warga dan sungai yang sempat hilang.

Water is a vital natural element for humans that can be the source of emergence civilization in a region. This thesis explores how important human and river relationships are so important to include the river in its urban design. Rivers are one of the natural sources that not all regions have. After the development of technology and industrialization, the river experienced a disconnection with humans and negatively impacted the waterside area. By considering the river as an element of urban design, it is expected that there will be a reconnection so that the river can function again for residents. It is also recorded in the Local Malay Wisdom which says humans and nature must experience synergy. This thesis reveals how the river produces a character for an area, and how this given character is affected when this disconnection occurs. Then with the narrative approach, reconnection will be sought again by looking back at the potential of the character produced by the river. By creating a sequence on the riverbank area will restore the connection of residents and rivers that had been lost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arliansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aksessibilitas kecamatan seabgai hinterland bagi pusat pertumbuhan, mengetahui arah pengembangan kegiatan ekonomi kecamatan dan keterkaitan antar sektor perekonomian, serta menganalisis pengaruh nilai location quotient (lq), nilai total aksesibilitas dan belanja pembangaunan terhadap perkembangan ekonomi daerah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Alat analisis yang digunakan adalah model gravitasi, LQ dan pendekatan ekonometrika. Dari analisis model gravitasi diketahui bahwa sebagian besar kecamatan mempunya tingkat aksesibilitas yang lebih kuat terhadap Pusat Pertmbuhan Tembilahan dibanding pusat pertumbuhan lain. Berdasarkan kekuatan aksesibilitas juga dapat dikelpompokkan wilayah-wilayah hiterland bagi setiap pusat pertumbuhan. Dengan formula LQ diketahui bahwa kecamatan Reteh memiliki sektor / sub sektor unggulan terbanayak namun penyebaran sektor / sub sektro tidak merata antar kecamantan. Dari analisis model persamaan simultan diketahui bahwa variable belanja pembangunan tidak berpengaruh langsung dan signifikan terhadap semua sektor perekonomian begitu juga dengan variabel aksesibilitas. Semenara itu, nilai LQ masing masing sektor berpengaruh signifikan terhadap sektornya, kecualai sektor transportasi dan komunikasi dan sektor jasa jasa."
2006
JUKE-1-3-Apr2006-285
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Arliansah
"Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah upaya terencana dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator yang biasa digunakan untuk mengukur perkembangan pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah adalah pertumbuhan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah diantaranya adalah pengembangan wilayah pada pusat-pusat pertumbuhan dengan investasi padat modal. Ia diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya merangsang kegiatan pembangunan wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aksesibilitas kecamatan sebagai hinterland terhadap pusat pertumbuhan, mengetahui arah pengembangan kegiatan ekonomi dan mengetahui keterkaitan antar sektor perekonomian serta pengaruh nilai location quotient (LQ), nilai total aksesibilitas, dan belanja pembangunan terhadap perkembangan ekonomi daerah.
Analisis dilakukan menggunakan data sekunder tahun 2001-2003 pada 17 kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir. Alat analisis yang digunakan adalah model gravitasi, LQ dan pendekatan ekonometrika. Dengan model gravitasi didapat bahwa sebagian besar kecamatan mempunyai tingkat aksesibilitas yang kuat terhadap pusat pertumbuhan Tembilahan. Berdasarkan kekuatan aksesibilitas dapat di kelompokkan hinterland-nya setiap pusat pertumbuhan. Dengan formula LQ Kecamatan Reteh yang memiliki sektor/sub sektor unggulan terbanyak (8 kegiatan unggulan). Penyebaran sektor/sub sektor juga tidak merata di setiap daerah. Dengan pendekatan ekonometrika model persamaan simultan, dapat diketahui keterkaitan antar sektor perekonomian dan variabel lainnya. Sektor bangungan/konstruksi (S5) berpengaruh positif terhadap perkembangan sektor pertambangan dan penggalian (S7). Sektor perdagangan, restoran dan hotel (S6) berpengaruh positif terhadap perkembangan sektor listrik, gas dan air bersih (S4); sektor transportasi dan komunikasi (57); dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (S8). Variabel belanja pembangunan hanya berpengaruh langsung dan signifikan terhadap perkembangan sektor pertanian (S1); sektor listrik, gas dan air bersih (S4); dan sektor bangunan/konstruksi (S7). Variabel aksesibilitas berpengaruh secara signifikan terhadap sektor bangunan/konstruksi (S5); sektor transportasi dan komunikasi (S7); dan sektor jasa-jasa.(S9). Sedangkan nilai LQ masing-masing sektor berpengaruh signifikan terhadap sektornya, kecuali sektor transportasi dan komunikasi (S7); dan sektor jasa-jasa (S9). Nilai LQ sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (S8) mempunyai elastisitas lebih tinggi dibandingkan dengan nilai LQ sektor lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>