Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maman Kartaman Ajiriyanto
"ABSTRAK
Komposit Al/Al2O3(p) coated dengan fraksi volume partikel Al2O3 dari 2; 9; 12,5; 18 dan 22,5% dibuat menggunakan metode stir casting. Bahan matrik yang digunakan adalah paduan Al casting tipe AC8H. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh distribusi partikel yang homogen dan sifat mekanik yang memenuhi persyaratan aplikasi temperatur tinggi. Pengaruh penambahan fraksi volume partikel Al2O3 diamati dengan pengujian struktur mikro dan mekanik. Hasil analisa dengan SEM dan XRD menunjukkan bahwa proses pelapisan menghasilkan oksida logam seperti MgO dan spinel MgAl2O4 pada antarmuka sehingga meningkatkan wettability dan sifat mekanik. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa penambahan partikel penguat Al2O3 mempengaruhi karakteristik mekanik komposit. Kekerasan meningkat dengan meningkatnya fraksi volume sedangkan kekuatan tarik relatif menurun. Kekerasan optimum diperoleh pada fraksi volume 9% yaitu 131,8 BHN. Sementara kekuatan tarik nenurun dengan kenaikan fraksi volume. Adanya penggumpalan dan clustering partikel Al2O3 menyebabkan kekuatan tarik turun pada fraksi volume 18 dan 22,5%. Laju aus cenderung rendah dengan naiknya fraksi volume. Laju aus optimum diperoleh pada fraksi volume 12,5% yaitu sebesar 3.21x10^-6 mm³/mm.

ABSTRACT
Aluminum alloy Al AC8H reinforced with Al2O3 particles using the stir casting method. Volume fraction of Al2O3 particles ware varied from 2 to 22.5%. The aims of the research are to obtain homogenous particle distribution and good mechanical distribution. The cast ingot ware subjected to T6 heat treatment to optimize the properties and to study aging kinetic. The samples ware carefully machine to prepare the test specimen for density, porosity, hardness, tensile strength and microstructure examination. The microstructure of the cast composite showed some degree porosity and sites of Al2O3 particle clustering especially of high-volume fraction of Al2O3 particles. Volume fraction of particle increased, the hardness linearly increased, optimum at 9% with hardness value 131.8 BHN.
Tensile strength decreased with increasing the volume fraction. For un-reinforced condition, tensile strength is 203,09 MPa and this value decrease to 150,74 MPa at 22,5%. Surface topography showed agglomeration of particle and porosity. Wear rate value of composite decrease with increasing volume fraction. The optimum wear rate at 12,5% is 3.21x10^-6 mm³/mm."
2010
T27818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Fuadi
"Paduan Aluminium banyak digunakan dalam berbagai industri, diantaranya industri pengemasan, dirgantara, perkapalan, otomotif dan militer. Pemilihan Aluminium ini didasari karena densitas yang rendah, sifat mekanik yang baik dan ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan logam dan paduan konvensional. Sifat mekanik bahan yang baik dan biaya produksi yang relatif rendah ini membuat aluminium sangat kompetitif. Pada penelitian kali ini akan difokuskan pada komposit matriks aluminium, Jenis paduan yang digunakan adalah paduan aluminium-tembaga (AlCu) yang dikombinasikan dengan Silikon Karbida dari jenis keramik yang kuat dan keras dengan komposisi 5,10, dan 15% Vf . Penambahan 4% magnesium pada komposit dilakukan untuk meningkatkan sifat pembasahan partikel SiC. Metode pembuatan komposit yang digunakan adalah stir casting. Produk hasil pengecoran diberikan perlakuan panas T6. Karakterisasi komposit matrik logam Al5Cu/SiC dilakukan pengujian mekanik ( uji kekerasan dan keausan), pengujian metalografi, berat jenis, porositas, SEM/EDS dan uji komposisi kimia. Hasil pengujian mekanik menunjukkan peningkatan sifat mekanis (Kekerasan dan Keausan) seiring dengan penambahan fraksi volume penguat partikel SiC.

Aluminum alloys are widely used in a variety of industries, including industrial packaging, aerospace, shipbuilding, automotive and military applications. This selection is based on Aluminum because it is a low density, good mechanical properties and corrosion resistance are better than conventional metal and alloys. Mechanical properties of materials is good and relatively low production costs make this aluminum is very competitive. At this time the research will be focused on aluminum matrix composite, a type of combination used is aluminum-copper alloys (AlCu) combined with silicon carbide,with the composition of the 5, 10, and 15% Volume fraction. The wetting agent of SiC particles is used by the addition of 4 % of magnesium. The Method to making composite is used stir casting. Casting products given heat treatment T6. The characterization of MMC was carried out by mechanical tests (hardness and wear resistance), and by Metallographic tests (microstructure, porosity and density) and also using SEM/EDS and chemical composition. The result show that MMC have increased mechanical properties (hardness and wear resistance) by increasing the volume fraction of SiC particles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosia Samuel
"Proses fabrikasi komposit matriks aluminium dapat dilakukan melalui fasa cair dengan menggunakan metode stir casting untuk meminimalisir terbentuknya clustering penguatSiC. Metode ini memiliki keuntungan dalam hal distribusi penguat SiC dengan bantuan magnesium sebagai wetting agent. Dalam hal ini magnesium berfungsi meningkatkan kemampu-basahan antara matriks aluminium dan partikel penguat SiC. Pada penelitian ini dilakukan variasi penambahan penguat SiC sebesar 5% wt, 10% wt, dan 15% wt dengan kadar magnesium tetap 1,5% wt. komposit matriks aluminiumdiberi perlakuan berbeda yaitu kondisi as-cast dan T6 heat-treated dengan perbedaan sifat mekanis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan penguat SiC meningkatkan nilai kekerasan dan menurunkan laju aus. Proses perlakuan panas T6 pada komposit matriks aluminium meningkatkan nilai sifat-sifat mekanik dibandingkan pada kondisi as-cast akibat terbentuknya presipitat sekunder pada kondisi T6 heat-treated. Penambahan fraksi berat penguat SiC pada komposit matriks aluminium juga meningkatkan persen porositas. Persen porositas ini dapat dilihat melalui penurunan nilai densitas aktual komposit matriks aluminium dibandingkan densitas teoritisnya.

Fabrication of aluminum matrix composite can be done through liquid phase by using stir casting method in order to minimalizing the formation of SiC clustering penguat. This method has the advantage in the distribution of SiC reinforce with the function of magnesium as wetting agent. In this case, magnesium will increase the wettability between aluminum matrix and the SiC reinforce particle. This research focus on the addition of SiC reinforce in the amount of 5% wt, 10% wt, and 15% wt with a fix amount of magnesium, 1,5% wt. The aluminum matrix composite is given by different treatment, as-cast condition and T6 heat treated with different mechanical properties.
The result shows that the addition of SiC reinforce will increase the hardness value and decrease the wear rate value of aluminum matrix composite. T6 heat treatment process in aluminum matrix composite increase the mechanical properties value greater than the as-cast condition as the formation of secondary precipitate in T6 heat-treated condition. The addition of SiC reinforce weight fraction in aluminum matrix composite also increase the porosity percentage. This porosity percentage can be observed by the decreasing value of actual density aluminum matrix composite compared by theoritical density.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Septiawan
"Aluminium matrix composite (AMC) ialah sebuah kelas komposit logam dengan berbagai potensi aplikasi struktur dan termal yang sedang berkembang.AMC dapat menyediakan tambahan sifat mekanis, ketahanan termal, ketahanan aus, stabilitas dimensi, dan berat yang lebih ringan.
Dalam penelitian kali ini digunakan grafit sebagai penguat dalam matriks Al-Si dengan menggunakan proses fabrikasi pengecoran aduk. Variasi penambahan kadar dari grafit yang ditambahkan ialah 1%, 3%, dan 5% fraksi berat dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan grafit pada sifat sifat dari AMC tersebut. Untuk meningkatkan kemampubasahan alulminium terhadap grafit, digunakan magnesium untuk mengurangi sudut kontak antara grafit dengan aluminium dengan kadar grafit yang digunakan ialah 3,3% fraksi berat.
Aluminium memiliki sifat mekanis yang bertambah baik saat dilakukan proses perlakuan panas. Hal ini karena pengaruh pengerasan dari presipitat yang terbentuk saat proses perlakuan panas. AMC pada penelitian ini akan diberikan proses perlakuan panas T6 dimana hasilnya akan dibandingkan dengan AMC pada keadaan setelah pengecoran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar grafit pada aluminium memberikan nilai kekerasan yang menurun. Tetapi di lain hal, ketahanan aus semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penambahan grafit. Porositas dari komposit meningkat seiring dengan penambahan penguat grafit.Sementara komposit dengan perlakuan panas T6 memiliki kekerasan yang lebih tinggi dan juga ketahanan aus yang lebih baik dari keadaan setelah pengecoran.

Aluminium matrix composite (AMC) is a developing metal composite class with vast structural and thermal aplication. AMC provide a better mechanical properties, thermal resistance, dimensional stability, and lighter weight.
In this research graphite was used as a reinforce on aluminium silicon matrix and fabricated with stir casting. Graphite is variated from 1%, 3%, and 5% by weight percent in order to investigate the effect of increasing graphite percentage in the AMC. To increase the aluminium wettability to graphite, magnesium used to decrease the contact angle of graphite in aluminium and the percentage of magnesium used is 3,3% by weight percentage.
Aluminium is a heat treatable, in particular condition, and gain a better mechanical properties through heat treatment. The reason is the birth of precipitate because of heat treatment. The AMC on this research was treated in T6 and then compared with as-cast AMC.
The results show that increasing of graphite content in aluminium matrix give a decreasing hardness value. In the other hand, the wear resistances is increasing. Composite porosity increasing by increasing of graphite content. Meanwhile, T6 perlakukan panas composite have a higher hardness value and better wear resistance than the as-cast condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43032
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ivan Riansa
"Penggunaan komposit logam banyak digunakan pada pesawat terbang, otomotif, dan transportasi dikarenakan memiliki sifat mekanis yang baik. Pada penelitian ini penambahan fraksi volum Al2O3 sebagai penguat sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% kedalam matriks logam Al356 dilakukan untuk melihat titik optimal penambahan partikel Al2O3. Penambahan grain refiner TiB dan modifier Sr dilakukan untuk melihat perubahan ukuran butir dan struktur Si secara kualitatif. Magnesium 10% ditambahkan untuk meningkatkan pembasahan antara partikel Al356 dengan penguat Al2O3. Proses fabrikasi dilakukan dengan metode pengecoran dan aduk karena memiliki nilai ekonomis dibanding dengan metode pengecoran lain.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan penambahan partikel Al2O3 dapat meningkatkan sifat mekanis dari aluminium terutama mencapai titik optimal pada fraksi volum 10%. Kekuatan tarik mencapai 162MPA dengan elongasi 7,67%, dan kekerasan mencapai 44,12 HRB. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan melihat dengan mikroskop optik dan SEM. Hasil pengamatan mikrostruktur menunjukkan adanya penghalusan butir matriks Al356 dan perubahan mikrostruktur Si dari lamelar menjadi berserabut. Peningkatan porositas terjadi seiring dengan penambahan fraksi volum Al2O3 yang menyebabkan turunnya sifat mekanis dari komposit

Nowadays, using of metal composite for aircraft, automotive, and transportation has been chosen due to the good mechanical properties. The aim of this study was to look at the optimal point particle addition of Al2O3 with the addition of volume fraction of Al2O3 for 5%, 10%, 15%, and 20% into the aluminium Al356 as matrix. Besides, the addition of grain refiner TiB and modifier Sr performed to see the changes in grain size and structure of Si with qualitative method. 10% of magnesium was also added into this composite to increase the wet ability between matrix of Al356 and reinforcer of Al2O3. The fabrication process is done by stir casting method because its economic value compared to other casting methods.
The result of this study shows that the addition of Al2O3 can increase the mechanical properties of aluminium, and it achieves the optimum point at the addition of 10% of volume fraction. The tensile strength reaches 162 MPA with 7,67% elongation, and the hardnessis 44,12 HRB. Microstructure observation was done by optical microscope and SEM. The result of observation of microstructure shows the increase of grain boundary of the matrix of Al356, and the change of the microstructure of Si from lamellar into fibrous. Increased of porosity happen along with the additions of the volume fraction of Al2O3 which led to the decreased of the mechanical properties of metal composite.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Dwi Septian
"Kebutuhan akan material yang memiliki sifat mekanik yang baik serta berbobot ringan sudah semakin tinggi saat ini, terutama untuk aplikasi yang memerlukan performa tinggi. Komposit aluminium berpenguat Al2O3 (AMC) menawarkan keunggulan tersebut. Pada penelitian ini, fabrikasi komposit dilakukan menggunakan paduan aluminium 6061 dan penguat serbuk Al2O3 berukuran 60μm melalui proses stir casting. Dalam penelitian ini diketahui pengaruh penambahan kadar Al2O3 serta Mg sebagai agen pembasahan terhadap sifat mekanik komposit. Variasi kadar Al2O3 yang ditambahkan sebesar 10% dan 15% fraksi volume serta kadar Mg 8%, 10%, dan 15%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik optimal sebesar 202 MPa diperoleh pada komposit dengan kadar Al2O3 10% dan Mg 10%. Selain itu, kekerasan dan ketahanan aus komposit meningkat seiring penambahan kadar Al2O3 dan Mg. Porositas juga meningkat ketika kadar Al2O3 yang ditambahkan semakin besar.

Demand of materials with good mechanical properties and have light weight increased in recent years especially for high performance applications. Aluminium reinforced Al2O3 composite (AMC) provide this superiority. In this research, composite was fabricated from Aluminium Alloy 6061 and 60 μm Al2O3 reinforce particles by stir casting process. This research investigated the effect of addition Al2O3 content and Mg as wetting agent to mechanical properties of composite. The addition of Al2O3 into Al melt was 10% and 15% of volume fraction and Mg was 8%, 10%, and 15%.
The result showed that the optimum tensile strength of 202 MPa was obtained in composite with 10% volume fraction of Al2O3 and 10% Mg. Moreover, hardness and wear resistant of composite increased with the addition of Al2O3 and Mg content. Porosity also increased when greater amount of Al2O3 content was added.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hafeizh El Berry
"Komposit Al-Si-Mg berpenguat partikel Al2O3 berukuran nano memiliki potensi untuk meningkatkan sifat mekanis tanpa mengorbankan keuletan matriks dengan densitas yang rendah. Pada penelitian ini, penambahan fraksi volum Al2O3 sebesar 0.5 %, 1 %, 2 %, 3 %, dan 5 % dilakukan untuk mengetahui titik optimal penambahan partikel Al2O3. Magnesium dengan 3 % fraksi volum digunakan untuk meningkatkan pembasahan antara partikel Al2O3 dan matriks. Fabrikasi dilakukan dengan metode pengecoran aduk karena memiliki nilai ekonomis dibandingkan dengan metode lain. Hasil penelitian menunjukkan penambahan partikel Al2O3 meningkatkan sifat mekanis dari aluminium terutama pada fraksi volum 0.5 %. Kekuatan tarik mencapai 154 MPa dengan elongasi 10.24 %, kekerasan mencapai 37.7 HRB diiringi dengan penurunan laju aus. Tingkat porositas meningkat seiring dengan penambahan fraksi volum yang menjadi penyebab turunnya sifat mekanis dari komposit.

Al-Si-Mg nano composite reinforced with Al2O3 particle have a potential to increase mechanical properties while maintaining good ductility. In this study, 0.5, 1, 2, 3, and 5 vol. % Al2O3 particle were used in order to know the optimum volume fraction for high strength composite. Magnesium 3 vol. % were used as wetting agent to increase wettability between Al2O3 particle and aluminium matrix. Metal matrix nano composite is produced using vortex/stir casting method. Based on experiment, it was revealed that the presence of Al2O3 nano particle led to significant improvement in mechanical properties of aluminium, especially in 0.5 vol. %. The ultimate tensile strength reach 154 MPa with 10.24 % elongation. Hardness value reach 37.7 HRB followed by decrement in wear rate. The porosity level tend to increase with increasing nano Al2O3 volume content and caused decrement in mechanical properties.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Robby
"Aluminium sebagai bahan konduktor sangatlah luas pengaplikasiannya. Salah satunya adalah untuk kebutuhan kabel transmisi tinggi. Semaikin hari kriteria yang harus dimiliki kabel transmisi ini semakin tinggi, mengingat kebutuhan listrik yang semakin meningkat. Didalam penelitian ini akan dibahas mengenai pembuatan serta pengkarakterisasian material komposit AlZrCe/Al2O3 nano partikel dengan metode pengecoran aduk untuk keperluan kabel transmisi.
Di dalam matriks, zirkonium akan menambah ketahanan panas sedangkan cerium akan menjaga konduktivitas listrik agar tidak turun dan diharapakan penambahan partikel Al2O3 akan meningkatkan kekuatan tarik dari komposit ini. Magnesium sebesar 5 wt% ditambahkan sebagai unsur peningkat kemampubasahan antara matriks dan penguat.
Didapatkan bahwa penambahan Al2O3 akan meningkatkan kekuatan tarik, menurunkan konduktivitas listrik dan menurunkan koefisien muai panas komposit ini. Titik optimal untuk mendapatkan sifat mekanik listrik dan panas yang paling baik didapatkan pada fraksi volume 1,2% Al2O3. Daerah antarmuka yang didapatkan oleh seluruh sampel pengujian tidaklah baik, sehingga data yang dihasilkan belum bisa optimal dan sesuai dengan harapan.

Aluminum as conductor material is very broad applicability. One of them is to demand of high-voltage overhead transmission lines. The requirements that must be owned of high-voltage overhead transmission lines are getting higher these days, because the electric needs are increasing. In this research will be investigated about fabrication and characterization AlZrCe/Al2O3(np) using stir casting process for overhead cable transmission.
In the matrix, zirconium will be increase heat resistance, cerium will keep the value of electrical conductivity in order not to decrease and the addition of Al2O3 particles is expected to increase the tensile strength of the composite. Magnesium 5 wt% was adding as wettability agent.
The results showed that the addition of Al2O3 will increase the tensile strength, decrease electrical conductivity and decrease coefficient thermal expansion of this composite. The optimal value for get the best of mechanical, electrical and thermal properties is obtained at 1.2% Al2O3 volume fraction. Interface areas obtained by the entire sample testing is not good, so the resulting data can not be optimal and appropriate expectations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz
"Pembuatan komposit bermatriks aluminium dengan penguat abu terbang digunakan metode stir casting yang bertujuan untuk mereduksi terjadinya pembentukan pengelompokan penguat pada penguat abu-terbang. Peningkatan kekuatan matriks ditingkatkan dengan menambahkan magnesium. Pada penelitian ini, abu terbang menjadi variabel tetap dengan nilai volum fraksi sebesar 2.5% sedangkan magnesium dijadikan sebagai variabel peubah dengan variasi volum fraksi sebesar 1.5%, 3%, 4.5%, dan 6%. Setelah proses pengecoran, sampel diuji untuk melihat sifat mekanik yang terjadi akibat adanya perubahan volum fraksi dari magnesium. Pengujian mekanik yang digunakan berupa pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian densitas dan porositas. Pengamatan struktur mikro serta scanning electron microscope (SEM) dengan electron dispersive X-Ray spectoscopy (EDX) digunakan sebagai pendukung untuk sifat mekanik yang terjadi pada komposit aluminium.

Fabrication of aluminum matrix composite with fly-ash as reinforce used liquid casting method to reduce the formation of fly-ash cluster. Aluminum matrix was enhanced by the addition of magnesium. In the study, fly-ash was a fixed variable with a value of the volume fraction of 2.5% hence magnesium was used as variables with variations in the volume fraction of 1.5%, 3%, 4.5%, and 6%. After fabrication, composite was tested to see the mechanical properties caused by changes in the volume fraction of magnesium. Mechanical testing were used in the form of tensile testing and hardness testing. Microstructure observation and scanning electron microscope (SEM) with electron dispersive X-Ray spectroscopy (EDX was used as a support for the mechanical properties of aluminum composite.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Paulo Hang Jutanaiman
"Pada saat ini pengembangan terhadap komposit magnesium semakin sering dilakukan, hal ini dikarenakan kelebihan utama dari magnesium yang memiliki densitas paling rendah jika dibandingan dengan logam lainnya sehingga dapat menghemat penggunaan bahan bakar pada saat diaplikasikan sebagai bahan penyusun dari suatu produk otomotif namun tetap memiliki sifat mekanis yang baik. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit bermatriks magnesium dan penguat mikro B4C dengan variasi penambahan 2, 4, 6, dan 8 wt% dengan metode pengecoran aduk. Jika dibandingkan dengan magnesium murni, penambahan partikel B4C ke dalam matriks magnesium mampu meningkatkan sifat mekanis komposit yang dihasilkan. Penambahan 8 wt% partikel B4C merupakan komposisi yang paling optimum dengan nilai kekerasan 72,8 HRH, harga impak 0,11 J/mm2, kekuatan tarik maksimum 64,03 Mpa dan laju aus 0,0023 mm3/m. Peningkatan kekuatan pada komposit yang dihasilkan disebabkan karena dengan semakin banyaknya partikel B4C yang ditambahkan maka akan terbentuk interface-interface baru yang akan menghalang pergerakan dislokasi serta partikel B4C yang terdispersi juga akan berperan sebagai elemen penahan beban. Serta dilakukan juga karakterisasi komposit dengan pengamatan SEM-EDS dan XRD untuk kemudian diketahui kemungkinan senyawa yang terbentuk dari komposit yang dihasilkan adalah MgB2, MgO, B4C, dan Mg2B2O5.

At present the development of magnesium composites is increasingly being carried out, this is due to the main advantages of magnesium which has the lowest density when compared with other metals so that it can save fuel use when applied as a constituent of an automotive product yet still has great mechanical properties. . In this research, magnesium composite is fabricated by mixing magnesium as composite matrix and micro B4C as reinforcement particle with the variation of the volume fraction 2, 4, 6, and 8 wt% with stir casting as fabrication methods. Compared to pure magnesium, the addition of B4C particles into the magnesium matrix can improve the mechanical properties of the composite. The best mechanical properties of magnesium composite is shown by the addition 8 wt% B4C particles. These values increase up to 72.8 HRH for the hardness value, 64.03 for the UTS, 0.11 J / mm2 for the impact value and 0.0023 mm3/m of wear rate. Mechanical properties of magnesium composite are increased due to the increasing number of B4C particles that added will make new interfaces which will block dislocation movement and dispersed B4C particles will also act as load restraint elements. Composite characterization was also carried out by using SEM-EDS and XRD test to find out the compounds and phases formed from the fabricated composites then it was known that the possible compounds formed from the composites produced were MgB2, MgO, B4C, and Mg2B2O5.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>