Ditemukan 141783 dokumen yang sesuai dengan query
Alex Julius Chaidir
"Penelitian bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja pemeliharaan dari sebuah pabrik kantong semen, dan sekaligus mempelajari dan menganalisa kebutuhan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksinya guna memenuhi permintaan kantong yang meningkat diwaktu-waktu mendatang.
Untuk studi ini penulis memilih pendekatan penelitian yang mengkombinasikan bacaan literatur, survey lapangan/pabrik, dan wawancara. Prosedur operasional baku, sasaran mutu pabrik dan praktik-praktik yang diterapkan di lapangan dipelajari dan diamati, serta metoda-metoda yang sesuai diaplikasikan untuk pengukuran kinerja.
Hasil studi adalah berupa nilai-nilai kinerja dan kapabilitas proses yang terekam selama kurun waktu pengamatan yang diharapkan akan bermanfaat bagi manajemen pabrik kantong untuk mengembangkan indikator-indikator yang lebih bisa diandalkan untuk menjelaskan kesehatan pabrik serta memilih opsi investasi yang bijak untuk penambahan kapasitas produksi pabrik.
The purpose is to measure and evaluate the maintenance performance of a manufacturing plant producing quality paper bags for portland cement, while at the same time studying and analyzing the plant's needs to upgrade its production capacity to meet the increasing demand in future. A research approach was adopted, with interactive process combining literature readings, plant surveys and interviews. The existing plant?s SOP, quality objectives and practices are studied and observed, and suitable methods are applied for the performance measurements. The study brings results in terms of values of equipment performance and process capability that expectedly can be made useful by the plant management to develop more reliable indicators that can describe the health status of their plant while to choose wise investment options to increase plant?s production capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27815
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Randy Prabha Yogana
"TPM (Total Productive Maintenance) secara signifikan bisa membuat proses produksi menjadi lebih baik dalam hal perawatan peralatan, pengiriman produk dan tingkat cacat produk. Penerapan yang benar dari TPM ini dapat meningkatkan kinerja produksi sehingga kelangsungan hidup sebuah perusahaan manufaktur dapat terus terjaga. Salah satu tools dari TPM yang dapat menentukan tingkat keefektifan pemanfaatan peralatan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Dalam penelitian di PT. XYZ ini diperlukan perhitungan OEE setiap lini (Lini A, B, C, D, dan LND) produksi untuk melihat kinerjanya. Lalu setelah diketahui OEE setiap lini maka ditentukan lini manakah dengan nilai OEE terendah, kemudian lini dengan OEE terendah tersebut akan dianalisis hubungannya menggunakan metode regresi multi variabel dan korelasi dengan program Minitab. Kemudian mencari akar permasalahannya mengunakan fishbone diagram. Fishbone diagram merupakan metode untuk mencari akar permasalahan yang menyebabkan kinerja di lini tersebut rendah.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa lini C adalah lini dengan nilai OEE terendah dengan penyebab utamanya adalah speed losses yang tinggi mengakibatkan kinerja di lini C rendah. Terdapat dua speed losses yang mendominasi di lini C, yaitu dari mesin (silo penuh) dan material (pengambilan material untuk bagging). Oleh karena itu perbaikan terhadap kedua speed losses tersebut perlu dilakukan supaya kinerja di lini C meningkat.
TPM (Total Productive Maintenance) significantly can make the production process to be better in terms of maintenance of equipment, product delivery and product defect rate. The correct application of TPM can improve the performance of production so that the viability of a manufacturing company can be maintained. One of the tools of TPM to determine the level of effectiveness of utilization of equipment is Overall Equipment Effectiveness (OEE). In research at PT. XYZ, required calculation of OEE each line (Line A, B, C, D, and LND) production to see how they perform. After getting value of OEE, Which line is determined by the value of the lowest OEE, then line with the lowest OEE relationship will be analyzed using multivariate regression and correlation with the program Minitab. Then find the root of the problem using a fishbone diagram. Fishbone diagram is a method to find the root problems that cause poor performance in these lines. The results of this study found that line C is a line with the value of the lowest OEE with the main cause of high speed losses resulted in low performance in line C. There are two speed losses that dominate in line C, that of the engine (full silo) and materials (taking material for bagging). Therefore improvements to the speed of the losses need to be done in order to increase performance in the C line."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63469
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dedy Suryono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T41177
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Syafrizal Syarief
"Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu filosofi yang bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas dari fasilitas yang digunakan di industri, diterapkan dengan menganalisa permasalahan yang terjadi pada setiap peralatan dan mesin dengan suatu metode perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dari kualitas produk. Nilai OEE ini ditentukan oleh Availability, Performance dan Yield/Qualitas. LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) perangkat lunak yang didedikasikan untuk kegiatan antarmuka dan pengendalian peralatan elektronik dengan menggunakan personal computer (PC). Dengan LabVIEW memungkinkan untuk mengoperasikan program instrument, mengukur dan menganalisa data dengan akurat, dan menampilkan hasil dengan cepat.
PT OEI yang memproduksi DC Fan Motor untuk komputer ingin mengetahui nilai OEE dari mesin produksi sebagai dasar kebijakan untuk maintenance. Untuk 4 jenis mesin yang diteliti mempunyai nilai Availability 94 %, Performance 54,055 %, Quality 99,24 % dan OEE 50,416%, menurud Nakajima performance ini sangat rendah (standar > 90%) yang mengakibatkan OEE menjadi rendah, hal ini pengaruh dari laju kecepatan mesin masih rendah. Sedangkan pengukuran ini dilakukan dengan metode xl windows dan LabVIEW 8.5, sedangkan pengukuran dengan LabVIEW 8.5 jauh lebih praktis dan bisa menampilkan variabel-variabel OEE sekali gus dengan tampilan menarik sehingga akan mempermudah dalam pengontrolan maintenance.
Total Productive Maintenance (TPM) is a philosophy that aims to maximize the effectiveness of the facilities used in industry, it is applied to analyze problems that occur on any equipment and machinery with a method of calculation of Overall Equipment Effectiveness (OEE) of product quality. Value is determined by OEE Availability, Performance and Yield / Quality. LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) software is dedicated to the activities of the interface and control electronic devices by using a personal computer (PC). LabVIEW program allows to operate the instrument, measure and analyze data accurately, and show results quickly. PT OEI which produces DC Fan Motor for computers wants to know the value of OEE of production machinery as a basis for maintenance policy. The 4 types of machines studied have value of 94% Availability, Performance 54.055%, 99.24% and OEE Quality 50.416%. According to Nakajima performance is very low (standard> 90%) and resulted in OEE low, this is the effect of the low speed machines. The measurement is done with the method xl windows and LabVIEW 8.5, while measurements with LabVIEW 8.5 is much more practical and can display OEE variables simultaneously with attractive appearance that will facilitate the maintenance control."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T33226
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Rijal Al Fath
"Permintaan pelumas di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, dan saat ini sudah mencapai 1,3KL/tahun. Namun, kemampuan dalam negeri hanya mampu memproduksi sekitar 900 ribu KL/tahun. Pemegang pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk industri pelumas adalah PT. Pertamina Lubricants, sebesar 58%. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Unit ProduksiĀ PT. Pertamina LubricantsĀ harus memiliki sistem produksi yang efektif dan efisien. Salah satu metode untuk menganalisis tingkat efektivitas suatu mesin atau lini produksi adalah dengan menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE). PT. Pertamina Lubricants menetapkan target OEE sebesar 70%. Namun, selama Januari 2021 hingga Juli 2021, OEE tertinggi hanya mencapai 67%. Dalam penelitian ini, studi komprehensif dilakukan di Production Unit Jakarta (PUJ) PT. Pertamina Lubricants untuk mencari faktor utama penyebab rendahnya nilai efektifitas khususnya pada filling line 04 (FL-04). Nilai OEE tertinggi diperoleh pada Agustus 2021 hingga Februari 2022 hanya mencapai 69,05%. Kerugian signifikan utama di FL-04 adalah Idling and Minor Stop Losses, serta Setup and Adjustment Losses, berdasarkan teori Six Big Loss dan Diagram Pareto. Akar masalah ditemukan dengan menggunakan diagram Fishbone. Penilaian Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dilakukan sebagai saran untuk meningkatkan efektivitas PUJ. Sepuluh solusi diusulkan berdasarkan sepuluh mode kegagalan. Beberapa solusi sementara diterapkan di PUJ selama kurang lebih tiga minggu, dan ditemukan bahwa nilai OEE pada FL-04 setelah perbaikan sedikit meningkat sekitar 2% dari rata-rata nilai OEE dari Agustus 2021 hingga Februari 2022.
The demand for lubricants in Indonesia is increasing every year, and now it has reached 1.3KL/year. However, the domestic capability is only capable of producing around 900 thousand KL/year. The largest market share holder in Indonesia for the lubricant industry is PT. Pertamina Lubricants, by 58%. To meet the demand, the Production Unit of PT. Pertamina Lubricants must have an effective and efficient production system. One of the methods to analyze the level of effectiveness of a machine or production line is to use Overall Equipment Effectiveness (OEE). PT. Pertamina Lubricants set an OEE target of 70%. However, during January 2021 to July 2021, the highest OEE only reached 67%. In this research, a comprehensive study was conducted at the Production Unit Jakarta (PUJ) of PT. Pertamina Lubricants to seek the main factors that cause the low value of the effectiveness, especially in filling line 04 (FL-04). The highest OEE value obtained from August 2021 to February 2022 only reached 69.05%. The main significant losses in FL-04 are Idling and Minor Stop Losses, and Setup and Adjustment Losses, based on the theory of Six Big Losses and Pareto Diagrams. The root of the problem was found using the Fishbone diagram. The Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) assessment was made for suggestions to improve the effectiveness in PUJ. Ten solutions were proposed based on ten failure modes. Several temporary solutions were implemented at PUJ for about three weeks, and it was found that the OEE value on FL-04 after the repair was a slight increase of about 2% from the average OEE value from August 2021 to February 2022."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iman Rizki
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan salah satu metode pengukuran kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengukur kinerja pemeliharaan pengoperasian mesin/peralatan dipabrik. Teori dasar pengukuran dengan OEE diuraikan mulai dari prosedur perhitungan ketiga komponen OEE, serta enam kerugian besar yang sering terjadi dalam sistem pemeliharaan mesin produksi. Implementasi dan penggunaan OEE pada perusahaan ini diuraikan dengan jelas, mulai dari karateristik proses produksinya, pemilihan peralatan dan permesinan yang diteliti, hingga pengumpulan dan pengolahan data. Akhirnya pembandingan kinerja sistem operasi perusahaan Fiber Cement perlengkapan bangunan dengan aplikasi OEE pada berbagai perusahaan yang didapat dari literatur, juga diuraikan.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one method of performance measurement that is widely used by manufacturing companies to measure the performance of maintenance operation of machinery/equipment on factory. The basic theory of measurement with OEE is desicribed from the calculation of three OEE components, as well as the big six losses that often occur in the system of production machinery maintenance. Implementation and use of OEE on this company will be explained clearly, starting from the characteristic of the production process, the selection of equipment and machinery that will be inspected, until collecting and processing data, Finally the comparison of work operation system of Fiber Cement company is used for OEE application on any variety of company is also described."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1281
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Susanti Oktaria
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah salah satu alat untuk menentukan tingkat keefektifan pemanfaatan peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi program dari Total Productive Maintenance (TPM). Penelitian ini mengukur nilai OEE satu lini produksi dari pengolahan minyak kelapa sawit di PT. X dalam satu periode, dilanjutkan dengan menganalisa nilai dengan menggunakan analisa pareto dari hasil yang diperoleh oleh akar penyebab OEE tersebut. Nilai yang diperoleh adalah 46,99%, yang jauh di bawah dari standar, standar OEE > 84%, selanjutnya faktor yang sangat mempengaruhi nilai OEE adalah nilai performance yaitu 55,06%.
Penelitian ini menemukan bahwa speed losses salah satu permasalahan yang sebenarnya, yaitu nilai idle and minor stoppage yaitu 16,60% dan kerugian ini terjadi karena beberapa alasan seperti menunggu untuk bahan untuk diproses dan tidak adanya operator, sehingga tindakan yang disarankan adalah untuk memperkuat pengawasan karyawan, terutama operator mesin.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one tool to determine the effectiveness level an equipment utilization. OEE is known as one of Total Productive Maintenance (TPM) application program. This research measures the value of OEE of one production line of palm oil processing at PT. X in one period, followed by analyzing the value using a pareto analysis of the result obtained by the root causes of the OEE. The value obtained is 46.99%, which is far below from the standard, the OEE standard is greater than 84%, furthermore the factor that greatly affect the OEE value is performance score that is 55.06%. The research found that the speed loss is one of the real issues, namely the value of idle and minor stoppage is 16.60% and this losses occurs due to several reason such as waiting for material to be processed and the absence of operator, the recommended action is to strengthen oversight of employees, especially machine operators."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1813
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Iman Gelar Santika
"Total Productive Maintenance (TPM) sebagai program manajemen pemeliharaan telah terbukti nyata dengan penerapan yang luas dalam bidang manufaktur dapat meningkatkan produktivitas sehingga kegiatan pemeliharaan tidak lagi menjadi sumber pengeluaran biaya bagi perusahaan. Pertumbuhan industri penerbangan menarik minat pengelola bandara untuk menerapkan TPM dalam kegiatan pemeliharaan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan terutama dengan penurunan biaya pemeliharaan, dengan tetap terpenuhinya standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi para pelanggannya. Penelitian ini dilakukan pada salah satu kegiatan utama yaitu pemeliharaan fasilitas landasan, dengan mengukur OEE (Overall Equipment effectiveness) dan produktivitas parsial bandara, analisanya merupakan masukan dalam perancangan penerapan TPM yang mengacu pada tahap persiapan, pelaksanaan awal, pelaksanaan' dan pemantapan. Hasil penelitian adalah rancangan rencana induk TPM yang dapat diterapkan pada jasa pengelolaan bandara khususnya fasilitas pemeliharaan landasan.
Total Productive Maintenance (TPM) as maintenance program has been proven by extensive implementation in manufacture sector in order to improve productivities so that maintenance activities are not as cost center for the company. Growth in aviation business attract airport authority to implement TPM in their maintenance activities to improve productivities most important to reduce maintenance cost but persistent in comply with safety, security and Service at its Standard level. Research is developed in runway maintenance as one of main airport maintenance aetivities are chosen. by measuring OEE (Overall Equipment Effectiveness) and airport partial productivity. the analysis are input for TPM implementation design which refer to preparation stage, preliminary implement stage. TPM implementation stage and stabilization stage. As result TPM master plan could implemented in airport maintenance activities to suppon airport business Service especially in runway maintenance facility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26166
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Iman Gelar Santika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41159
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Dhedhi Risnanto
"Di Indonesia pengelolaan kekayaan alam dikuasai oleh Negara, sesuai dengan UUD 1945, oleh karena itu semua proses penambangan minyak dan gas bumi dikuasai oleh Negara. Walaupun kenyataannya Negara tidak mempunyai cukup sumberdaya untuk mendayagunakannya, sehingga dibuatlah suatu sistem kerjasama antara swasta dan pemerintah untuk memberdayakan suberdaya mineral tersebut. Oleh karena itu Negara yang akan menentukan seberapa besar produksi minyak yang akan diproduksi oleh masing-masing kontraktor. Target produksi minyak tentunya harus dilaksanakan oleh masing-masing kontraktor karena hal ini merupakan bagian dari kesepakatan. Permasalahan yang sering timbul dalam proses produksi ini adalah adanya kendala posisi lapangan kerja yang jauh, kondisi cuaca dan yang tidak kalah menarik adalah keandalan dari peralatan produksinya. Sehingga untuk menjaga produksi minyak mentah dari suatu lapangan tetap optimal maka peralatan produksi harus dijaga dengan baik. Kondisi sekarang ini yang ada di lapangan masih banyak sekali terjadi breakdown yang tidak terencana dari peralatan produksinya, sehingga perlu dilakukan penelitian yang mendalam dalam sistem pemeliharaannya sehingga akan didapatkan Overall Equipment Effectiveness yang optimal Dengan pendekatan menggunakan Overall Equipment Effectiveness dan analisa menggunakan Failure Mode and Effect Analysis diharapkan dalam penelitian ini akan memberikan masukan untuk perbaikan sistem perawatan bagi peralatan produksi minyak di anjungan lepas pantai. Dari hasil analisa diketahui bahwa masing-masing anjungan masih mempunyai kekurangan dalam hal kinerja peralatan sehingga perlu dilakukan tindak lanjut dalam hal pemeliharaan peralatan.
In Indonesia natural resources management controlled by the State, in accordance with the Constitution of 1945, therefore all the oil and gas mining is controlled by State. Despite the actually that the State does not have enough resources to utilize it, so that made a system of cooperation between the private and the government to empower these minerals. Therefore, the State will determine how much oil production will be produced by each contractor. Oil production target must be executed by each contractor as this is part of the deal. Problems often arise in the process of this production is the presence of obstacles employment position that far, weather conditions and no less interesting is the reliability of production equipment. So in order to maintain crude oil production from an optimum field production equipment must be maintained so well. In the current conditions that in the field is still a lot happening unplanned breakdown of production equipment, so it needs to be done in-depth research in their maintenance system that will be obtained, Overall Equipment Effectiveness optimal. With the approach of using dynamic system analysis and use of failure mode and effect analysis is expected in the study will provide inputs for the improvement of treatment system for oil production equipment on offshore platform. From the analysis found that each of the platform still has shortcomings in terms of performance so that equipment necessary follow-up in terms of maintenance of equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27846
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library