Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Recently national milk production has not met the domestic consumption due to slow development of dairy cattle agribusiness. That is why the dairy cattle agribusiness needs to be developed to fulfill national milk consumption. Limited milk production is due to small dairy cattle agribusiness scale, low milk production capacity, and cheap selling price that is not equal to the relatively high production cost leading to low farmers' low income. In dairy cattle agribusiness the farmers are integrated with the milk-oriented cooperatives that play important role in the development of dairy cattle agribusiness. To encourage the development of dairy cattle agribusiness it is necessary to empower the cooperatives in order to improve agribusiness scale, to enhance milk production capacity, and to lower the production cost. Cooperatives empowerment is conducted through provision of improved female dairy cattle, high quality of concentrate at affordable price, and better management of the cooperatives."
FOPEAGE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Bogor: M-BRIO press, 2007
637 WIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Widjiati
"ABSTRACT
Kabupaten Mojokerto merupakan daerah dengan tingkat ekonomi yang baik. Kabupaten ini memiliki lahan subur dan Kerajaan Majapahit yang terpelihara dengan baik. Selain itu, ia memiliki petemakan sapi perah yang terletak di sekitar Kecamatan Pacet. Susu yang dihasilkan dari daerah ini bisa menunjang perekonomian di Jawa Timur. Namun, tidak ada kenaikan harga jual susu olahan susu menjadi makanan dengan harga jual tinggi. Komunitas sapi perah belum tersentuh oleh teknologi pengolahan susu untuk menghasilkan makanan seperti yoghurt, es brim, atau penmen susu. Oleh karena itu, sains dan teknologi dengan harga jual tinggi sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah ini untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatannya agar tercipta perekonomian mandiri. Pelayanan sosial ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan mereka dengan menguasai sains dan teknologi dalam bentuk kenaikan harga jual susu dan menciptakan ekonomi mandiri dengan meningkatkan produktivitas sapi perah dan memberi nilai tambah susu untuk diolah makanannya seperti permen susu atau yoghurt. Pelayanan sosial terintegrasi, untuk memberi sains dan teknologi kepada masyarakat, untuk memotivasi siswa dan masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan merawat giginya. Sasaran kegiatan ini adalah mengurangi beban masyarakat dengan meningkatkan pengelolaan produktivitas sapi dan produktivitas sapi perah, membuat produk olahan dari susu dengan nilai ekonomi lebih tinggi, menciptakan industri skala kecil, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut memberikan pelatihan untuk membuat yoghurt, penmen susu atau herbal, memberikan layanan kesehatan sapi untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan menjalani pemeriksaan kesuburan ternak, mengobati ternak yang tidak subur, melakukan inseminasi buatan pada ternak dalam siklus estrus mereka, memberi vitamin untuk meningkatkan ternak. nafsu makan, meningkatkan kualitas pakan ternak dengan memberikan pelatihan untuk mengolah pakan ternak. Briefing dan pelayanan kesehatan diberikan untuk mendidik masyarakat agar dapat hidup sehat dengan menjaga kesehatan dan merawat gigi. Kesimpulan yang diambil dan kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Pacet Mojokerto adalah pelatihan bagaimana membuat yoghurt dan permen susu mampu memberi nilai tambah bagi masyarakat di Kecamatan Pacet. Banyak kasus gangguan reproduksi ternak di Kecamatan Pacet diidentifikasi, dan pengukuran pertumbuhan anak sekolah dasar diperlukan untuk memantau status gizi anak-anak."
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Noriyanti
"Susu sapi memiliki perbedaan kadar kalsium pada masing-masing sampel yang dianalisis. Susu sapi dapat tercemar kadmium dan timbal, yang disebabkan karena pakan ternak sapi yang tercemar oleh polusi kendaraan bermotor, pakan ternak sapi yang mengandung pestisida yang diberikan secara berlebihan dan minuman atau air yang mengandung bahan pencemar, sehingga menimbulkan gangguan pada kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kalsium, kadmium dan timbal pada susu "X" dari daerah Depok, susu "Y" dari swalayan dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan. Sampel didestruksi dengan menggunakan lempeng pemanas pada suhu 200ºC selama kurang lebih 1 jam, dengan menggunakan asam nitrat pekat dan hidrogen peroksida pekat. Kalsium dianalisis pada panjang gelombang 422,7 nm, kadmium dianalisis pada panjang gelombang 228,8 nm dan untuk timbal dianalisis pada panjang gelombang 283,3 nm. Masing masing diukur dengan spektrofotometer serapan atom. Kadar kalsium dalam susu "X" dari daerah Depok sebesar 38,45 ppm; susu "Y" dari swalayan sebesar 29,00 ppm dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan sebesar 30,72 ppm. Kadar kadmium dalam susu "X" dari daerah Depok sebesar 0,02 ppm; susu "Y" dari swalayan sebesar 0,02 ppm dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan sebesar 0,02 ppm. Kadar timbal dalam susu "X" dari daerah Depok sebesar 0,15 ppm; susu "Y" dari swalayan sebesar 0,07 ppm dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan sebesar 0,07 ppm. Cemaran timbal dalam susu melewati batas maksimum cemaran timbal berdasarkan Badan Standardisasi Nasional tahun 2009.

Every cow?s milk samples have different concentration of calcium. Cow?s milk can be contaminated by cadmium and lead, which is caused by animal feed contaminated from motor vehicle pollution, animal feed containing pesticide given to excess and drink or water that contains contaminants causing disturbance in health.
This research aimed to analyze the calcium, cadmium and lead on the milk "X" from Depok, milk "Y" from supermarket and milk "Z" from South Jakarta. Sample was destruct by using hot plate at temperature 200ºC for approximately 1 hour, using concentrated nitric acid and hydrogen peroxide. Calcium was analyzed at wavelength 422,7 nm, cadmium was analyzed at wavelength 228,8 nm, and lead was analyzed at wavelength 283,3 nm. Each measured by Atomic Absorption Spectrophotometer. Calcium levels in milk "X" from Depok was 38,45 ppm; milk "Y" from supermarket is 29,00 ppm and milk "Z" from South Jakarta was 30,72 ppm. Cadmium levels in milk "X" from Depok was 0,02 ppm; milk "Y" from supermarket is 0,02 ppm and milk "Z" from South Jakarta was 0,02 ppm. Lead levels in milk "X" from Depok was 0,15 ppm; milk "Y" from supermarket is 0,07 ppm and milk "Z" from South Jakarta was 0,07 ppm. Lead contamination in milk over the maximum levels of lead contamination base on Badan Standardisasi Nasional 2009.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1775
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Junaidi
"ABSTRAK
Indonesia is grouped in a small country, as Indonesia's market share of milk commodity is less than 0.05 7 in the world market (1987), and Indonesia cannot influence the world price of milk. From 1978 until now, Indonesia has been conducting inward looking policy by controlling milk imported by the milk industry. The government regulates local content requirement for the industry's milk raw material. Every milk raw material imported by the industry must be guaranteed by local fresh milk, it is known by Ratio Policy. Restriction of raw material milk imported by the industry has a tendency more tight than 10-year ago, and it caused milk scarcity in the domestic market. Coefficient of income elasticity of milk demand in Indonesia is 2.3, it said that each increasing one percent of income, demand for milk must increases 2.3 percent. In fact GNP per head has a tendency increasingly, but it is contradiction that rate of milk consumption per head has a tendency decreasingly. It is as a description for milk consumption, an Indonesian consumes milk is about 4.23 kg/year in 1978 and compared to 1990 is about 4.08 kg/year. Government of Indonesia also protects the domestic milk industry through instrument of tariff and non-tariff barriers. Average of rate of nominal tariff for final goods between 30 until 40 percent, and intermediate input is about 22.84 percent.
In other side, the government controls local content requirement (semi quota) through the Ratio Policy. By using the Ratio Policy, average of rate of real nominal tariff approach 270 percent. The fact, domestic milk price is higher than world milk price. The effective rate of protection (ERP) received by the milk industry is almost 345 %. The rill ERP is higher than nominal tariff, and it indicates protection of milk commodity in Indonesia is aimed to protect final goods and milk industry not farmers as suppliers? local fresh milk. 19 medium and large milk factories control a large number of final goods, and the market structure is oligopoly. Variable of dairy cows correlates and influences significantly the supply side of milk production, that means the rate of productivity a dairy cow from 1978 - 1990 increase sharply. But the productivity of dairy cow in Indonesia is still less than in the United Stated. Variables of GNP per head and Ratio Policy, and Price of milk influence significantly to the demand side.
Study recommends 1) The Real Effective Rate of Protection for milk industries must be decreased by relaxing or Ratio Policy; 2) Productivity of dairy cows have to increase through improving management at farmers level and nutrient for the cows; 3) In conducting Ratio Policy needs considering national growth of population and rate of consumption of people; 4) The milk industries must keep to obligate to absorb all local fresh milk produced by the farmers.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA494
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Wasponingsih
"Keberhasilan program pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis LM3 dilndikasikan dengan kemandlrlan usaha LM3 yang dlharapkan akan berdampak pada (1) tumbuhnya LM3 sebagai embrio pembentukan inti kawasan agriblsnis; (2) berkembangnya usaha agribisnis dan agrolndustri di sekitar lokasi LM3; (3) terjadinya penlngkatan pendapatan dan kesejahteraan LM3 dan masyarakat sekitamya; serta (4)berfungsl LM3 model sebagai pusat pelatlhan pertanian·pedesaan.
Dalam perjalanannya pelaksanaan dan implementasl program pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis LM3 belum memperilhatkan hasil yang optimal. Kegiatan pembinaan yang dilakukan tidak berkesinambungan serta pembinaan yang dilakukan selama ini masih bersifat parsial dan kurang sinergls. Ketiadaan instrumen sebagal pengukur ttngkat kemandtrian usaha LM3 merupakan salah satu kendala dalam melakukan evaluasi dan analisis terhadap kebljakan dalam penyelenggaraan program tersebut.
Tesis ini bertujuan menyusun suatu indeks komposit yang diharapkan btsa menjadi salah satu altematif usulan instrumen pengukur kemandirian usaha LM3 yang selanjutnya dlsebut Indeks Kemandirlan Usaha (IKU) sebagat indikator keberhasilan pemberdayaan dan pengembangan usaha agrlbtsnis LM3. Melalui representast dari indikator-indikator yang membangun indeks tersebut dilakukan ujt coba dan analisis pada empat LM3 yang terpilih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T31642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rutiatik Ruslim
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Vidya Hartini
"ABSTRAK
Tesis ini membahas struktur, perilaku dan kinerja dari industri susu di Indonesia, menggunakan analisis pendekatan Structure-Conduct-Performance serta menganalisis hubungannya dengan kebijakan yang terkait dengan industri susu selama tahun 1985 - 2011, maka akan terurai struktur yang terbentuk dalam industri susu merupakan faktor yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perilaku dan kinerja perusahaan. Penelitian ini dibatasi hanya pada industri susu sebagai konsumen Susu Segar Dalam Negeri dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung oleh pendekatan kualitatif.Salah satu sektor pertanian yang masih memiliki potensi besar untuk diberdayakan untuk mencapai ketahanan pangan adalah sektor peternakan susu sapi. Akan tetapi, peningkatan konsumsi susu sebesar 14,01 persen selama tahun 2002 - 2007, tidak diiringi oleh pertumbuhan produksi susu dalam negeri yang hanya sebesar 8,8 persen. Oleh sebab itu, kebutuhan susu dalam negeri terpaksa dipasok dari importasi susu. Dalam jangka waktu yang lebih panjang, kebijakan importasi ini akan meningkat setiap tahunnya karena peningkatan jumlah penduduk apabila pasokan Susu Segar Dalam Negeri tidak dapat mencukupi kebutuhan nasional. Pada tahun 1997, terdapat liberalisasi perdagangan dengan adanya penghapusan kebijakan persusuan dan penurunan bea masuk impor susu telah membuat perusahaan susu harus berhadapan dengan harga susu impor yang cenderung fluktuatif tergantung dengan supply dan demand dari dunia internasional. Hal ini mempengaruhi struktur dari industri susu ikut terpengaruh dimana struktur pasar dari industri susu menjadi oligopoli ketat. Semakin terkonsentrasinya industri susu kemudian mempengaruhi perilaku perusahaan susu dan kinerja dari industri susu.Struktur industri susu dianalisasis melalui tingkat konsentrasi pasar dengan menggunakan Market Share MS dan Concentration Ratio empat pemain terbesar CR4 . Hambatan masuk dihitung dengan menggunakan Minimum Effisiency Scale MES . Perilaku perusahaan susu dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap peternak, perusahaan susu dan koperasi. Kinerja industri diperoleh melalui angka Price Cost Margin PCM .Hasil penelitian menyimpulkan bahwa struktur industri susu di Indonesia terkonsentrasi akibat adanya penghapusan kebijakan dari tahun 1998-2011, sehingga dapat dikatakan bahwa struktur dipengaruhi oleh kebijakan. Struktur industri susu yang terkonsentrasi mempengaruhi perilaku penetapan harga dan distribusi yang dilakukan oleh perusahaan susu, dimana perusahaan susu dapat menetapkan harga beli susu ditingkat peternak lebih murah daripada harga beli susu ditingkat peternak di luar negeri. Perilaku dari industri susu sendiri tidak dipengaruhi oleh kebijakan, akan tetapi dipengaruhi oleh struktur dari industri susu itu sendiri. Ketidakmampuan peternak dalam negeri memasok kebutuhan konsumsi dalam negeri menyebabkan perusahaan susu menggunakan susu impor, dimana hampir 80 susu impor menguasai bahan baku industri susu di Indonesia. Hal ini merupakan penjelasan mengapa kinerja industri susu dipengaruhi oleh harga susu impor dan bukan dikarenakan perilaku dari perusahaan susu. Sedangkan kinerja industri susu sendiri tidak dipengaruhi oleh kebijakan. Hubungan antara struktur, perilaku dan kinerja perusahaan cenderung tidak mendukung pendekatan Structure - Conduct - Performance tradisional yang dikembangkan oleh kaum Harvard yang menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara stuktur pasar dengan tingkat kinerja

ABSTRACT
This research discuss the structure, conduct and performance of dairy industry in Indonesia, using analytical Structure Conduct Performance approaches and analyze its relationship with the policy which associated with dairy industry during 1985 2011.This approach will describe how the formed structure formed in the dairy industry whether affect or affected by behaviour and performance of the dairy industry. The research focus on dairy industry as consumers of domestic fresh milk and using quantitative approach and supported by qualitative approach.One of the agricultural sector that still has a great potential to be empowered to achieve food sustainability in Indonesia is dairy cattle sector. However, milk consumption growth has been increasing 14,01 percent during 2002 2007, despite milk production growth only increasing to8,8 percent. Due to that, the need of domestic milk was forced to be provided by milk from importation. In time, the importation policy will increase milk importation rsquo s growth every year if market couldn rsquo t meet demand of the national rsquo s need of fresh milk. In 1997, there was trade liberalization which remove domestic dairy policy and decrease import duty of milk. This policy made domestic dairy price dealing with milk import price, which give fluctuation depend on supply and demand from international side. It affects structure of domestic dairy industry to become tight oligopoly. This concentration of dairy industry resulting dairies behaviour and its preformance.The market structure analyzed through Market Share MS and ConcentrationRatio CR of big four companies. Entry barriers is calculated using Minimum Effisiency Scale MES . While the dairies behaviour in pricing and buying from farmers researched by indepth interview of farmers, dairies and cooperatives. Performance of dairy are acquired through Price Cost Margin PCM .The research concludes that the structure of the dairy industry in Indonesia is concentrated, due to the elimination of the policy during 1998 2011. It concludes that the dairy industry rsquo s structure is affected by the policy. The concentrated structure of the dairy industry is influenced by pricing and distribution behavior that set up by the dairies. The company can set the purchasing price of fresh milk from domestic farmer level less is than the purchase price of fresh milk from farmers in the overseas level. The behavior of the dairy industry itself is not affected by the policy, but influenced by the structure of the dairy industry. Farmers in the country are unable to supply domestic consumption led to dairies using imported milk. Which statically almost 80 of milk imported raw materials dominate the dairy industry in Indonesia. This explanation describe how the dairy industry 39 s performance is influenced by the price of imported milk and not due to the behavior of dairies, while the performance of the dairy industry itself is not affected by the policy. The relationship between structure, conduct and performance of dairy industry is not supporting the Structure Conduct Performance approach which developed by the Harvard, who found positive relationship between the structure of the market with the level of performance"
2015
T47060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Setiawan
"PT. X telah mengembangkan produk baru Susu Bubuk Instant "Alpha". Penelitian bertujuan mengevaluasi penilaian konsumen terhadap produk baru tersebut. Metode penelitian menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kwesioner. Untuk menentukan bobot peranan dari variabel-variabel yang digunakan data yang diperoleh diolah dengan model AHP. Sedangkan untuk memperoleh penilaian konsumen terhadap produk baru digunakan pertanyaan berskala (1-5). Hasil penelitian yang merupakan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa responden mementingkan pilihan berdasarkan kualitas produk sebagai kriteria utama dalam membeli susu bubuk instant, kemudian diikuti oleh distribusi, harga dan program promosi. Dalam menilai kualitas produk, responden lebih mengutamakan nutrisi sebagai pertimbangan utama, kemudian diikuti oleh rasa susu, aroma, kekentalan, kelarutan dan kemanisan. Untuk kriteria distibusi, supermarket merupakan tempat berbelanja yang paling penting, kemudian diikuti oleh toko, pasar tradisional dan warung. Untuk kriteria program promosi, promosi penjualan merupakan alat promosi yang paling penting kemudian diikuti oleh iklan. Program promosi penjualan yang paling menarik bagi responden adalah hadiah langsung, kemudian diikuti sales pushing girls dan sampel gratis. Sedangkan untuk iklan, iklan televisi dianggap paling menarik minat responden dan baru diikuti oleh iklan media cetak. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penilaian responden terhadap produk baru dalam hal kualitas produk baru adalah "bagus" dan harganya "murah". Dalam hal distribusi dan promosi masih dianggap belum dapat menjangkau konsumen sasarannya, kondisi ini menjadi ancaman jika tidak ada tindakan perbaikan yang antisipatif. Sebagai saran, penulis menekankan pada upaya meningkatkan kegiatan distribusi dan program promosi untuk menangkal kecendrungan ancaman tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>