Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 242777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This research analyses about how and how far the transformation of agricultural production system and agrarian structure within cacao-base peasant community imply to social differentiation. The research uses a "multiple case study" approach in four cocoa peasant communities, i.e.:two communities in Central Sulawesi and the other two in Nangroe Aceh Darussalam (NAD). The result shows that capitalism enters the communities by permeating (not eliminating) through various new activities, and than produced a transitional agricultural production (particularly takes form as temporary holding), has resulted in a social differentiation in peasant community called as unequal stratification of cocial structure of peasant community. This social is differentiated in many layers from a single status layer (land owners, tillers and labor) to combination of layers (of those three statuses). Moreover, this emerging social structure is also accompanied by a further inequality in agrarian resource ownership."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Rahayuni
"Dewasa ini telah banyak dilaporkan penelitian tentang pengujian bahan lignoselulosa sebagai sorben penyerap minyak serta modifikasinya untuk meningkatkan kapasitas penyerapannya terhadap minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh perlakuan pendahuluan pada coir kelapa (Cocos nucifera) terhadap kapasitas penyerapan minyak. Perlakuan pendahuluan yang dilakukan adalah perlakuan ektraksi pelarut, perlakuan ekstraksi air, perlakuan pemanasan pada suhu 150 oC dan perlakuan asetilasi.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan FTIR, perlakuan ekstraksi pelarut, perlakuan ekstraksi air dan perlakuan pemanasan pada suhu 150 oC selama 17 menit tidak menunjukkan perubahan pada struktur kimia lignoselulosa coir kelapa. Keberhasilan reaksi asetilasi dibuktikan dengan munculnya pita serapan dari vibrasi ulur ikatan C=O ester pada 1753,29 cm-1, vibrasi ulur ikatan ?CO? pada 1224,80 cm-1, dan vibrasi tekuk ikatan CH3 pada 1369,46 cm-1.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan ekstraksi pelarut atau ekstraksi air pada coir kelapa dapat meningkatkan kapasitas penyerapan minyak, sedangkan perlakuan pemanasan pada 150 oC selama 17 menit menurunkan kecenderungan penyerapan sorben terhadap air. Dengan demikian, sorben dengan perlakuan ekstraksi pelarut atau ekstraksi air dapat diaplikasikan secara langsung pada sistem minyak saja, sedangkan pada sistem minyak ? air, diperlukan perlakuan tambahan (pemanasan)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In the cocoa tree, the genes for producing an abscission zone are in pedicles. The
process is hormonally driven by ethylene whilst auxins apparently decrease the sensitivity
to ethylene. When the level of auxin declones, a special layer of cells (the abscission
layer) is formed at the base of petiole or fruit stalk. Ethylene stimulates the production of
enzimes that degrade the middle lamella beetween cells in the abscission zone. The concept
development so far is correct that should be possible to delay abscission by aplication of
sinthetic auxins. Aplication of compound enhance levels of auxins or decrease absicic
acid and /or ethylene. Such conditions may inhibit young fruit abscission and promote
fruit development."
630 JMSTUT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LIPI Press, 2006
633.74 STU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Hasrul Abdi
"Cocoa butter substitute (CBS) merupakan pengganti lemak kakao. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasi cokelat dark dan cokelat white berbahan CBS. Formulasi cokelat dark dilakukan dengan memvariasikan CBS (25, 30, 35, 40%), gula (39,8; 44,8; 49,8; 54,8%) dan kakao bubuk (10, 20, 30, 40%). Formulasi cokelat white dilakukan dengan memvariasikan CBS (25, 30, 35, 40%), gula (29,8; 34,8; 39,8; 44,8%) dan susu (20, 25, 30, 35%). Cokelat dianalisa kadar air, kadar lemak, titik leleh, komposisi asam lemak, kandungan lemak padat dan uji organoleptik. Kadar air dan titik leleh lemak tidak berbeda nyata pada setiap formula cokelat dark, hal yang sama pada cokelat white. Kadar lemak pada cokelat meningkat seiring peningkatan jumlah CBS dan susu. Semakin banyak CBS meningkatkan asam laurat dan miristat sedangkan asam palmitat, stearat dan oleat menurun. Perbedaan komposisi asam lemak menyebabkan kandungan lemak padat juga berbeda. Formula terbaik pembuatan cokelat dark adalah CBS 40 %, gula 29,8 %, dan kakao bubuk 30 %, sedangkan cokelat white adalah CBS 35%, gula 34,8 %, dan susu 30%. Pada formula-formula tersebut, cokelat disukai oleh panelis."
Bogor: Balai Besar Industri Agro, 2020
338.1 WIHP 37:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Tumpal Parlindungan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Anggara
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2010
S10504
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Yudyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak pengenaan tarif bea keluar biji kakao Indonesia terhadap ekspor produk kakao olahan dari Indonesia dan Malaysia di jangka panjang. Variabel penelitian yang digunakan adalah volume ekspor produk kakao olahan di Indonesia dan Malaysia, harga biji kakao Indonesia, harga biji kakao internasional, harga rata-rata ekspor kakao olahan di 5 negara kompetitor Indonesia dan Malaysia, volume impor kakao olahan di dunia dan dummy penerapan tarif bea keluar biji kakao Indonesia. Untuk menjawab tujuan penelitian maka digunakan metode Autoregressive Distributed Lag (ARDL) dan menggunakan bound testing cointegration untuk melihat hubungan kointegrasi dari variabel-variabel yang diteliti. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengenaan tarif bea keluar biji kakao di Indonesia berpengaruh secara signifikan terhadap meningkatnya volume ekspor kakao olahan Indonesia di jangka panjang. Sedangkan bagi Malaysia, pengenaan tarif bea keluar biji kakao di Indonesia, berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap menurunnya volume ekspor kakao olahan Malaysia di jangka panjang.

The purpose of this research is to analyze the impact of Indonesian cocoa beans export tax policy on Indonesia and Malaysia processed cocoa exports in the long term. The research variables are export volume of processed cocoa products in Indonesia and Malaysia, Indonesia price of cocoa beans, world price of cocoa beans, average price of exports of processed cocoa in 5 Indonesia and Malaysia competitor countries, import volume of cocoa in the world and the dummy tariff Export duty of Indonesian cocoa beans. To answer the research objectives method is used Autoregressive Distributed Lag (ARDL To answer the research objective, we use Autoregressive Distributed Lag (ARDL) and using bound testing cointegration for testing the cointegration relationship between the research variables. The results show that in the long run, that the imposition of tariff on cocoa beans in Indonesia has a significant effect on the increase of export volume  of Indonesia processed cocoa but for Malaysia, the imposition of tariffs out of cocoa beans in Indonesia, no significant effect on the declining vol of Malaysias exports of processed cocoa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hikmahtullah
"Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Penelitian ini, khususnya, ditujukan untuk menganalisa perkembangan industri pengolahan kakao di Indonesia setelah penerapan bea keluar terhadap ekspor biji kakao (bahan baku bagi produk-produk olahan kakao); bagaimana respon dari industri tersebut dan bagaimana distribusi harga diantara para pelaku dalam rantai nilai kakao-coklat di Indonesia.
Pendekatan kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam analisa penelitian ini. Analisa kualitatif digunakan untuk melihat secara deskriptif pola ekspor kakao Indonesia, sebagai gambaran dari perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Selain itu, metode kualitatif juga digunakan untuk menganalisa rantai nilai dari Kakao-Coklat di Indonesia. Analisa deskriptif juga dilakukan terhadap trend harga biji kakao untuk melihat pembagian harga dan resiko antar pelaku dalam rantai nilai kakao Indonesia akibat penerapan bea keluar ekspor biji kakao dan perubahan harga dunia biji kakao. Analisa kuantitatif dilakukan untuk melihat apakah penerapan bea keluar tersebut mempengaruhi perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia, melalui penawaran ekspor dari produk-produk olahan kakao Indonesia.
Hasil analisa menunjukkan bahwa pasokan biji kakao yang tidak cukup untuk pasar domestik, hambatan berupa bea masuk oleh negara-negara EU, dan permasalahan transportasi adalah permasalahan utama yang dapat menghambat perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Dapat disimpulkan juga bahwa penerapan bea keluar untuk ekspor biji kakao adalah regulasi yang sangat efektif untuk menurunkan ketergantungan terhadap ekspor bahan baku pada ekspor produk kakao Indonesia dan mendorong pengolahan domestik kakao dengan peningkatan ekspor produk-produk olahan kakao. Selain itu, penerapan bea keluar dan fluktuasi harga dunia untuk biji kakao dipandang menguntungkan pemerintah dan industri pengolahan kakao, tapi menyebabkan kerugian bagi eksporter biji kakao dan tidak berpengaruh terhadap petani. Namun, suatu mekanisme penetapan harga yang lebih baik antara petani dan industri serta efektifitas dari keberadaan asosiasi atau organisasi petani dapat menjadi solusi untuk membuat petani memperoleh keuntungan dari penerapan bea keluar tersebut.

This paper aims to answer a question regarding factors that can hinder the development of Indonesian cocoa processing industry. Specifically, the paper is intended to analyze the development of cocoa processing industries in Indonesia due to the imposition of export tax on cocoa beans (raw material for cocoa processing products); how they respond and how the price distribution among stakeholders.
Qualitative and quantitative methods are applied in the analysis of this paper. The qualitative analysis is used to see descriptively the pattern of the Indonesian cocoa exports, as the picture of the development of Indonesian cocoa processing industry, and analyze the Indonesian cocoa-chocolate value chain, specifically the processing of cocoa in domestic market. Descriptive analysis is also done for the trend of cocoa beans price to see the share of price and risk between stakeholders in Indonesian cocoa value chain due to the imposition of export tax on cocoa beans and the changes in the world price of cocoa beans. Quantitative analysis is done to see whether the imposition of export tax on cocoa beans affects the development of Indonesian cocoa processing industries, through export supply of the Indonesian cocoa products.
Result of the analysis shows that insufficient supply of cocoa beans for domestic market, barriers in the form of import duty by the EU countries, and transportation problems are the major problems that could hinder the development of Indonesian cocoa processing industry. The analysis also concludes that the introduction of export tax on cocoa beans is an effective regulation to decrease the dependence on the export of raw material of cocoa exports and encourage the domestic processing of cocoa beans by increase the export of cocoa processing products. In addition, the imposition of the tax and fluctuation on the world price of cocoa beans is evaluated to be benefited for the government and the processors, but causes loss on the exporters of cocoa beans and gives no effect to the farmers. However, a better price mechanism between the farmers and the processors and the presence of an effective farmer?s association or organization could be a solution to make the farmers gain benefit of the export tax imposition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hudzaifah Abdul Aziz
"Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar komoditas kakao biji di dunia. Hal ini menandakan bahwa kakao biji merupakan salah satu komoditas terpenting bagi Indonesia. Karenanya, pemerintah perlu menjaga stabilitas produksi dari komoditas terserbut. Selanjutnya, peran penting dari komoditas kakao biji ditandai dengan besarnya share ekspor dari komoditas tersebut terhadap total ekspor sektor pertanian Indonesia dan juga peran penting dari komoditas kakao biji terhadap mata pencaharian utama petani kecil di pedesaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji determinan dari produksi komoditas kakao biji Indonesia. Secara lebih khusus, penelitian ini mendiskusikan bagaimana faktor-faktor agronomis, karakteristik petani, dan proses rantai nilai dapat mempengaruhi produksi kakao biji di Indonesia yang dijelaskan melalui metode kualitatif. Selain itu, penilitian ini juga menguji bagaimana pengaruh dari harga produsen dan perubahannya, harga dunia, curah hujan, dan inflasi terhadap produksi komoditas kakao biji Indonesia dengan menggunakan model random effect.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor agronomis dapat mempengaruhi produksi kakao biji melalui tingkat curah hujan dan tingkat kelembaban yang memngaruhi pohon kakao. Selanjutnya, karakteristik petani, seperti motif untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari, dapat memengaruhi keputusan petani dalam membudidayakan komoditas kakao biji. Proses rantai nilai menjelaskan bahwa harga produsen secara langsung mempengaruhi kapasitas produksi domestic, sedangkan harga internasional secara tidak langsung mempengaruhi kapasitas produksi. Sementara itu, model random effect menunjukkan bahwa harga produsen, perubahan harga produsen, harga dunia, dan inflasi secara signifikan memberikan pengaruh terhadap produksi kakao biji domestik.

Currently, Indonesia has become one of the major producers of cocoa bean in the world. Then, it makes cocoa bean as one of the important commodities for Indonesia. Since the crop has become one of the important commodities for Indonesian economy, the government needs to maintain the stability of cocoa bean production. The important role of cocoa bean can be shown by the share of cocoa bean export on Indonesian agricultural export and the livelihood of smallholder farmers.
This research aims to examine the determinants of Indonesian cocoa bean production. Particularly, this research discusses how the agronomics factors, farmers characteristics, and value chain process can affect the cocoa bean production in Indonesia. Qualitative analysis is used to discuss these factors. Furthermore, this research also examines the affect of producer price, change in producer price, world price, rainfall, and inflation on the cocoa bean production. Random effect model is used to examine the affect of those variables.
The result reveals that agronomics factors can affect the production through the impact of rainfall and humidity on cocoa tree. The farmers characteristics, i.e. the motive to survive can affect the decision of farmers in cultivating cocoa bean. The value chain process can explain that producer price of cocoa bean can directly affect the domestic production, whereas the world price indirectly affects the domestic production. Meanwhile, the random effect model reveals that change in price of cocoa bean, producer price of cocoa bean, the world price, and inflation significantly affect the domestic production.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>