Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Norma Sulisiawati
"Fluktuasi ekspor hasil perikanan Indonesia tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor yang ada dalam makroekonomi negara mitra dagang Indonesia, Amerika dan Jepang. oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi dan menganalisa variabel-variabel yang mempengaruhi peningkatan ekspor hasil perikanan Indonesia maupun peningkatan ekspor HS 030349 (tunas nes, froxen, livers and roes) ke Amerika dan Jepang. Dalam tahap awal dilakukan uji stasioner dengan Augmented Dicky-Fuller (ADF) terhadap semua variabel yang termasuk dalam satu persamaan. Pengujian ini merupakan keharusan bagi model yang menggunakan deret waktu (time series) karena data tersebut umumnya bersifat random walk atau non stasioner.
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor riel hasil perikanan Indonesia dapat dikatakan bahwa nilai tukar riel Indonesia dengan Jepang signifikan memperngaruhi niali ekspor riel hasil perikanan Indonesia ke Jepang dan inflasi yang terjadi di Amerika signifikan mempengaruhi nilai ekspor riel hasil perikanan Indonesia ke Amerika. Namun faktor-fator yang mempengaruhi nilai ekspor riel HS 030349 (tuna) Indonesia dapat dikatakan bahwa nilai tukar riel Indonesia dengan Amerika signifikan mempengaruhi nilai ekspor riel HS 030349 (tuna) Indonesia ke Amerika sedangkan pendapatan riel Amerika dan pendapatan riel Jepang signifikan mempengaruhi penurunan nilai ekspor riel HS 030349 (tuna) Indonesia bai ke Jepang maupun Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T27713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Franciska
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh liberalisasi perdagangan terhadap ekspor furniture Indonesia sejak tahun 1999 sampai 2006. penelitian ini bermaksud menguji pengaruh variabel pendapatan uni eropa, harga relatif serta liberalisasi perdagangan terhadap pertumbuhan ekspor furniture Indonesia. Kebijakan liberalisasi perdagangan diukur dengan indikator bea masuk Uni Eropa untuk produk furniture.
Slain untuk menganalisa variabel-variabel yang mempengaruhi perdagangan furniture Indonesia negara-negara Uni Eopa,penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran posisis komoditi furnituremlalui indeks spesialisasi oerdagangan berdasarkan produk. Indeks tersebut dapat menggambarkan teori Life Cycle Product, yaitu gambaran komoditi berada pada tahap substitusi impor, tahap perluasan ekspor, tahap pematangan ataupun berada pada tahap mengalami kejenuhan.
Hasil uji kointegrasi dan model koreksi kesalahan menunjukan bahwa pada jangka panjang liberalisasi perdagangan memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan ekspor furniture Indonesia. Dalam jangka pendek, faktor harga sangat mempengaruhi ekspor furniture Indonesia, Nilai error correction term ekspor menunjukan speed of adjustment, yaitu kecepatan kembali ke kondisi keseimbangan.
Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah: perlu adanya kebijakan industri nasional yang difokuskan pada ekspansi ekspor dengan cara diversifikasi produk dan pasar serta melakukan negosiasi perdagangan dengan memfokuskan pada pembukaan akses pasar dan penurunan tarif ekskalasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T27714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Pramono Effendi
"Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perubahan struktur industri berorientasi ekspor dan menganalisis sumber perubahan output industri pengolahan berorientasi ekspor. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa kebijakan industrialisasi di Indonesia sudah dilakukan sejak 1966. Kebijakan tersebut dapat dibedakan dalam tiga tahap. Tahap pertama: 1965-1975, kebijakan industrialisasi pada periode ini bercirikan strategi substitusi Impor dan liberalisasi ekonomi yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Tahap kedua: 1975-1981, kebijakan industrialisasi pada tahap ini masih berciri strategi substitusi impor disertai dengan tindakan pemerintah melakukan proteksi dan subsidi terhadap modal domestik dan investasi asing Iangsung. Upaya ini dilakukan untuk peningkatan ekspor non migas. Hasil dari kebijakan industrialisasi dalam dua tahap tersebut adalah pertumbuhan produk domestik bruto yang tinggi. Tahap ketiga dimulai pada tahun 1982 sampai 1997. Pada tahap ini, dengan Iatar belakang harga minyak dunia yang jatuh dan resesi ekonomi internasional, kebijakan yang diterapkan adalah industrialisasi berorientasi ekspor.
Dari periode 1966-1997 telah terjadi perubahan struktur ekonomi yang sangat substansial, pola perdagangan dan formasi - industri. Semua perubahan ini juga menyebabkan pola perdagangan Indonesia dan kebijakan industrialisasi. Mulai dari strategi substitusi impor, proteksi sektor pertanian pada 197O-an hingga Iiberalisasi perdagangan dan keuangan pada tahun 1980. Kegiatan perdagangan nasional menjadi komponen yang penting bagi perekonomian Indonesia. Proses industrialisasi berlangsung cepat dari industri pengolahan yang menghasilkan niiai tambah yang rendah ke nilai tambah yang tinggi dan dari industri primer ke industri padat tenaga kerja dan padat modal.
Dengan menggunakan metode dekomposisi faktor perubahan output, dapat dievaluasi faktor apa saja yang dominan kontribusinya terhadap perubahan output. Dengan demikian dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perubahan output sektor industri pengolahan tersebut. Dengan memanfaatkan kelebihan karakteristik Tabel Input Output, metode dekomposisi faktor perubahan output akan memberikan penjelasan secara kuantitatif sumber-sumber perubahan output dari sisi permintaan.
Hasil yang diperoleh rnenunjukkan bahwa faktor ekspansi ekspor merupakan sumber yang dominan kontribusinya terhadap perubahan output. Sementara itu ekspansi permintaan domestik yang terdiri dari konsumsi dan investasi menjadi faktor yang memberi kontribusi negatif terhadap perubahan dan pertumbuhan sektor industri pengolahan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T27672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dotty Suraida
"Tujuan utama dari karya akhir ini adalah untuk memformulasikan suatu strategi yang terintegrasi dalam mengembangkan industry dan ekspor pakaian Indonesia. Objective strategi yang dikembangkan terutama untuk mempertahankan dan memperkuat keunggulan daya saing yang sustainable, bukan memperbesar volume ekspor jangka pendek.
Metodologi yang dipergunakan adalah metodologi manajemen strategi yang banyak dipergunakan dalam ruang lingkup perusahaan. Metode tersebut disesuaikan seperlunya sehingga bias digunakan untuk lingkup industry nasional. The competitive advantage of nations dari porter banyak membantu dalam membentuk kerangka metodologi yang dipergunakan.
Dalam menganalisis permasalahan, ada dua lingkungan yang saling berkaitan tetapi pada dasarnya berbeda, yaitu lingkungan industry dan lingkungan environment dari industry, sedangkan lingkungan perdagangan lebih menyerupai eksternal environment. Karena itu, analisis dibagi ke dalam dua bagian yang berbeda tersebut.
Dalam analisis akan ditemukan bahwa langkah yang paling penting untuk mempertahankan keunggulan industry pakaian Indonesia adalah peningkatan kemampuan dalam pemasaran dan perdagangan internasional, di samping perbaikan kualitas pengerjaan dan rancangan produk. Target pasar yang paling penting masih pasar Negara maju, tetapi produsen harus mengganti target segmen pasar, dari segmen papan bawah ke segmen pasar dengan kelas yang lebih tinggi.
Deregulasi dalam pengaturan industry dan perdagangan oleh pemerintah akan sangat membantu dalam meningkatkan keunggulan industry ini. Langkah yang paling menentukan adalah merombak prosedur penjatahan kuota. Pasar bebas dan kesempatan yang sama untuk semua produsen adalah cara yang paling menguntungkan untuk industry yang memang sudah kompetitif ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Hermansyah
"Menggunakan data sekunder dan jenis data tahunan periode tahun 1975 - 1991, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mcmpengaruhi volume ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia dengan me - ngambil kasus ekspor ke Belanda sebagai negara konsumen utama CPO Indonesia yang mengkonsumsi rata-rata 55 % dari total ekspor Indonesia periode 1975 - 1991. Dengan metode OLS dan model analisis Regresi ber - ganda serta bentuk fungsi dugaan pada model yang digunakan adalah model linear, hasil analisis menunjukkan bahwa volume ekspor minyak sawit Indonesia dipengaruhi oleh .
Pertama, produksi minyak sawit (CPO) Indonesia berpe - ngaruh positif sebesar 0,25. Hal ini menunjukkan keberhasilan Pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak sawit melalui periuasan areal dan penggunaan bibit unggul yang dilakukan sejak tahun 1975. Kedua, harga CPO Indonesia berpengaruh sebesar 0,90. Hal ini menunjukkan I1arg sangat sensitif terhadap permintaankarena sebagai bahan baku industri, produk CPO adalah seragam dengan mutu/komposisi kandungan bahan yang sudah ditetapkan. Ketiga, harga minyak kedele di Belanda berpengaruh sebesar 0,05 terhadap volume ekspor CPO Indonesia. Keempat, harga minyak rape di pasar Belanda berpengaruh negatif sebesar 0,08. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan minyak sawit di Belanda adalah sebagai komplementer bagi minyak kedelei dan sebagai substitusi terhadap minyak rape.
Beberapa saran dari hasil penelitian ini adalah Pertama, perlu segera diambil langkah-langkah kearah jaminan suplai CPO Indonesia kenegara konsumen. Jaminan ml meliputi kesesuaian dalam pemenuhan terhadpap volume permintaan, tepat dalam waktu penerimaan barang dan kualitas produk terjaga sampai ketangan konsumen. Dengan cara ini diharapkan dapat terbentuk jaminan dalam pemasaran produkCPO Indonesia karena industri CPO dinegara konsumen akan merasa aman terhadap pengadaan bahan baku industrinya sehingga bersedia mengadakan kontrak pembelian jangka panjang. Kedua, produsen harus berusaha untuk meningkatkan efisiensi dalam biaya produksi sehingga harga produknya mampu bersaing dengan produk yang sama dari produsen negara lain. Ketiga, Ketiga, produsen CPO harus dapat mengantisipasi perubahan nilai mata uang negaramitra dagangnya terhadap US Dollar. Keempat, perlu diadakan pengembangan pasar melalui diversifikasi produk yaitu mengekspor minyak sawit yang telah diolah ( Processed Palm Oil/ PPO } sehingga dapat memasarkan produk PPO kienegara sedang berkembang yang pada umumnya tingkat pertumbuhan konsumsiminyak nabati dan lemaknya sedang tinggi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardyana Listyowati
"Perdagangan lada dunia saat ini dikuasai oleh 5 negara penghasil lada terbcsar
yaitu Vietnam, India, Indonesia, Brazil dan Malaysia* Sedangkan negara yang permintaan
ekspornya besar adalah Amerika Serikat, Belanda, Jennan, Jepang dan Singapura. Saat
ini lahan tanaman lada makin menurun walaupun potensi dari lada ilu sendiri relatif
bagus. Namun demikian, lada mcrupakan komoditi dari sektor pertan'n yang reiatif
dapat bertahan terhadap guncangan kenaikan harga bahan bakar yang saat ini tenga
melanda dunia, sehingga cukup dapat diandalkan sebagai komoditi potensial.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi dan elastisitas
faktor pendapatan nasional negara tujuan utama ekspor Iada Indonesia (Amerika Senkat,
Belanda, Jerman, Jepang dan Singapura), nilai tukar nominal dan'harga relatif serta posisi
relatif diantara kelima negara tujuan ekspor tersebut.
Model yang digunakan untuk estimasi dalam penelitian ini adalah adopsi dzi
penelitian Goldstein-Khan lentang Respon Penawaran dan Pennintaan ekspor terhadap
perubahan harga dengan Pendapatan nasional riil negara tujuan (GDP), nilai tukar
nominal(NER) dan harga relatif (PXWPI), dengan menggunakan pendckatan analisis data
panel.
Dalam analisis data panel, pemilihan model cstimasi yang efisien dilakukan
melalui uji spesitikasi F-test untuk mengetahui adanya efek individu, kemudian uji
I-Iausmann untuk menentukan Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model
(REM). Dalam penelitian ini temyata model yang efisien untuk analisis faktor faktor yang
mempengaruhi permintaan ekspor lada di 5 negara tujuan utama adalah Random Ejkc!
Model.
I-Iasil estimasi sccara keseluruhan menunjukkan bahwa variabel pendapatan riil
negara tujuan (GDP) berpengaruh secara signitikan positif terhadap permintaan ekspor
lada Indonesia, variabel nilai tukar nominal (NBR) berpengaruh sccara signitikan positif
terhadap pcrmintaan ekspor lada Indonesia dan variabel harga relatif (PXWPI)
berpengaruh secara signifikan negatif terhadap perrnintaan ekspor Iada Indonesia
Pendapatan riil (GDP) mitra dagang belpengaruh ncgatif sccara signifikan pada
tingkat kepercayaan 90% dan inelastis positiff terhadap permintaan ekspor lada
Indonesia. Hal ini sesuai dengan karakteristik lada Indonesia dengan indkasi geograiis yang dimiliki sehingga semakin meningkat pendapatan nasional riil negara tujuan utama
ekspor, maka [ada Indonesia makin diminati dan makin banyak permintaan ekspor dari
negara tujuan utama ekspor.
Variabel Harga Relatif {PXWWPl) signifnkan positif terhadap peunintaan ekspor
lada Indonesia dengan tingkat kepercayaan sebesar 99%. Hasil ini mcnjclaskan bahwa
apabila harga relatif komoditi meningkat, maka akan mendorong permintaan ekspor
meningkat pula, karena tidak ada komoditi pengganti (substitusi) untuk lada Indonesia
yag memiliki indikasi gcografis>
Variabel Nominal Exchange Rate (NBR) berpengaruh signifikan positif terhadap
permintaan ekspor lada Indonesia. Hal ini menujukkan bahwa apabila nilai tukar
meningkat maka harga akan murah sehingga lada Indonesia mempunyai daya saing
dinegara tujuan utama ekspor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T34212
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gemilang Chairunisa
"ABSTRAK
Terdapat anggapan dan bukti luas jika aktivitas internasional memiliki pengaruh dan menjadi salah satu faktor penentu pemilihan struktur modal usaha. Performa ekspor dilihat menjadi salah satu faktor dan indikator kritis penentu performa dan keberlangsungan perusahaan yang memiliki kegiatan internasional secara umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ekspor dan faktor-faktor spesifik perusahaan profitabilitas, tangibilitas aset, ukuran, likuiditas, dan risiko terhadap struktur modal. Penelitian menggunakan model regresi data panel terhadap 95 observasi penelitian seluruh perusahaan di industri kelapa sawit Indonesia yang tersedia datanya secara publik dalam periode 2011-2015. Dengan menggunakan variabel Total Debt sebagai proksi struktur modal, hasil penelitian membuktikan jika ekspor di perusahaan kelapa sawit non-listed signifikan berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan hasil berbeda didapatkan untuk perusahaan kelapa sawit listed dimana ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

ABSTRAK
There is a widespread assumption and evidence if the international activities have an influence and become one of the determinants of the choice of company rsquo s capital structure. Export performance is seen as one of the critical factors and indicators determining the performance and sustainability of the company who has international activities in general. The objective of this paper is to analyze the effect of export activities and firm rsquo s specific factors profitability, assets tangibility, size, liquidity, and risk on capital structure. This research use regression models with panel data and using 95 observations of all firms in Indonesia rsquo s crude palm oil industry which the data is available on public from 2011 2015. Using Total debt as the capital structure proxy, the result shows that export has significant effect on the capital structure in non listed palm oil companies. Different results are obtained for listed palm oil companies where exports have insignificant effect on capital structure."
2017
S67817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Fitrianti
"ABSTRACT
This paper investigates the long-run and short-run impacts of the exchange rate volatility on Indonesia real exports to its major trading partners; Japan and the US. The study uses monthly data from January 1998 to October 2015 in order to capture the structural break period of the Global Financial Crisis 2008. In addition, commodity price is included as an explanatory variable. The index of exchange rate volatility is generated using moving sample standard deviation of the growth of the real exchange rate. This paper estimates the long-run cointegration using Autoregressive Distributed Lag (ARDL) bounds testing, while for short-run dynamic this paper use Error Correction Model (ECM). The findings suggest rupiah volatility against the Japanese yen reduces Indonesia export to Japan, both in the short and the long-run. Fluctuation of rupiah against the US dollar helps Indonesia export to the US in the short run, but the impact is not carried out to the long-run. On the other hand, the impact of commodity price shock is negligible, expect for the long-run export to Japan."
Jakarta: Bank Indonesia Insitute, 2017
332 BEMP 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
"Penelitian ini tertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan ekspor produk pasta Indonesia serta memberikan rekomendasi kebijakan bagi industri tepung terigu dan produk turunannya. Penelitian ini menggunakan data panel ekspor produk pasta Indonesia ke 15 negara tujuan ekspor dalam 13 tahun (2001-2013) menggunakan model permintaan ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang signifikan berpengaruh terhadap permintaan ekspor produk pasta dan sesuai dengan hipotesis yang dibangun, yaitu kuantitas impor gandum, produksi tepung terigu, harga tepung terigu, PDB per kapita Indonesia, harga ekspor dan jumlah WNI di negara importir. PDB per kapita negara importir dan rasio nilai tukar memiliki koefisien yang sesuai dengan hipotesis namun tidak signifikan berpengaruh terhadap permintaan ekspor produk pasta. Nilai tambah memiliki koefisien yang tidak sesuai dengan hipotesis namun berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor produk pasta, sementara harga gandum memiliki koefisien yang tidak sesuai dengan hipotesis dan tidak berpengaruh signifikan. Rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil penelitian yaitu Indonesia tetap harus mengimpor gandum untuk meningkatkan ekspor produk pasta dan untuk menjaga keberlangsungan produktivitas industri tepung terigu sebagai industri tepung terigu terbesar di dunia.

This study aims to analyze the factors affecting the increase in Indonesian pasta product export and provides policy recommendations to the wheat flour industry and its derivatives. This study uses the panel data of Indonesian pasta product export to 15 importing countries in 13 years (2001-2013) by using an export demand model. The result shows that almost all factors have significant affect toward the increase of pasta product export and are consistent with the hypothesis that is built, i.e. quantity of imported wheat, wheat flour production, wheat flour price, Indonesia`s GDP per capita, export price and Indonesia citizens in importing countries. Importing countries GDP per capita and exchange rate ratio coefficients are consistent with the hypothesis but do not significantly affects the increase of pasta product export. Value added coefficient is not consistent with the hypothesis but significantly affects the increase of pasta product export, while the wheat price coefficient is not consistent with the hypothesis and does not have significantly affects. Policy recommendation based on the result is Indonesia should have importing wheat to increase the pasta product export and to maintain the productivity of wheat flour industries as a biggest wheat flour industries in the world."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>