Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This research is aimed for knowing the influence of temperature, pH, and their interaction on the amount and quality of oils formed in fermentative extraction of coconut oil using bakers, yeast the treatment examined temperature divided into four treatments, pH divided into two treatments, and three repetitions. All treatment in this research met SII. The research result show that: (1) Treatment of temperatures give different effects on the amount of oils, temperatures of 35 C and 30 C produced the highest amount of oil, give different ffects on water content, temperatures of 30 C and 35 C resulted in the lowest amount of water content, gave different effect on iodine number, and on lathering number, temperature of 35 C resulted in the lowest number, did not give different effects on the level of free-fast acid. (2) Treatment of pH did not give different effect on the amount of oil, on water content but give different effect on iodine number, on lathering number, pH of 4 was lower the pH of 4.5. (3) Interaction of treatments of temperatures and pHs give different effect on the amount of oil, temperatures of 35 C with pH of 4 and temperatures of 30 C with pH 4 produced highest amount of oil, give different effect on water content, temperature of 30 C with the pH of 4.5 resulted in the lowest amount of water content, the temperature of 25 C with pH 4.5 produced high water content (0.55%), temperature 30 C with pH 4.5 resulted in the lowest peroxide number. It gives diffent effect on the content of free fats acid, produced oil white bright colour, good taste and smell and it was not immediately rancid"
JUMASAT
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Muhamad Kartiko
"Proyeksi penurunan suplai air bersih perkapita terjadi akibat keterbatasan sumber dan kenaikan populasi manusia. Pemanfaatan air laut yang berlimpah dengan teknologi desalinasi yang ada saat ini masih membutuhkan energi yang besar.
Penelitian ini akan memaparkan hasil pengujian teknologi desalinasi baru yang hemat energi. Microbial Fuel Cell (MFC), yang bekerja dengan reaksi redoks dan merubah kesetimbangan ion, direkayasa dalam penelitian ini untuk desalinasi. MFC direkayasa menjadi 3 chamber (anoda-garam-katoda) yang dibatasi AEM (Anion Exchange Membrane) dan CEM (Cation Exchange Membrane), yang dinamakan MDC (Microbial Desalination Cell). Variasi jumlah elektroda, rasio kultur dan substrat di chamber anoda serta pengujian kenaikan volume kultur dan substrat di chamber anoda diamati pengaruhnya terhadap performa desalinasi dan jumlah energi listrik yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan 3 pasang elektroda, rasio kultur dan substrat 2:3 dan penaikan volume kultur dan substrat 1,5 kali menghasilkan performa desalinasi terbaik dengan laju desalinasi 0,377 mmol/jam, salt removal 34,52%, dan power density rata-rata 2,26.10-2 W/m3.

Declining projection of clean water supply percapita is caused by restrictiveness of water sources and rise of human population. Sea water utilization using current desalination technology still require huge amount of energy.
This research provides new energy-saving desalination technology. Microbial fuel cell which work by redox reaction resulted in imbalance ion concentration among chambers is engineered for desalination application without external energy using 3 chambers (anoda-salt-cathode), named MDC (Microbial Desalination Cell). Number of electrodes, ratio of culture:substrate, volume progression of culture and substrate are evaluated in terms of desalination and electrical energy generating performance.
This research show that MDC using 3 pairs of electrodes, culture and substrate's ratio of 2:3, and culture and progression 1.5 times of culture and substrate’s volume, give best desalination performance by desalination rate 0.377 mmol/h, salt removal 34.52%, and average power density 2.26.10-2 W/m3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Buana Garbawati
"ABSTRAK
Asam lemak rantai menengah (medium Chain Fatty Acid, MCFA) merupakan fraksi asam lemak terbesar yang ada didalam minyak kelapa, terutama dalam bentuk asam laurat 44-52%. Minyak kelapa dapat diekstraksi dari santan dengan beberapa metode, salah satunya adalah ekstraksi enzimatik (aqueous extraction). Tujuan penelitian untuk mencari kondisi optimum ekstraksi minyak kelapa secara enzimatik menggunakan ekstrak kasar enzim papain. Rendemen minyak yang dihasilkan diuji beberapa sifat fisiko-kimianya dan komposisi asam lemak dengan GC. Data analisis dibandingkan dengan minyak kelapa tradisional (cara pemanasan) dan minyak kelapa komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum yang didapat untuk mengekstrak minyak kelapa dari 100 mL santan adalah jumlah enzim 1,20 gram, pH santan (pH 5.9), suhu inkubasi 55oC dan waktu inkubasi 20 jam. Rendemen minyak yang terekstrak sebanyak 74 % dan memiliki kualitas yang baik karena masih dalam kisaran nilai SNI 1992. Kandungan asam laurat tertinggi terdapat dalam minyak kelapa hasil ekstraksi enzimatik, 51.82%. Kata kunci: MCFA, ekstraksi enzimatik, minyak kelapa, papain.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Damar Adiningsih
"Berbagai penyakit dalam tubuh disebabkan oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Dalam melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, substansi antioksidan berfungsi untuk menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas, sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai. Buah manggis merupakan hasil pertanian pangan yang melimpah di Indonesia, dengan produksi lebih dari 190 ribu ton manggis setiap tahunnya. Kulit buah manggis memiliki kandungan senyawa polifenol cukup tinggi yang berperan sebagai antioksidan, namun belum banyak dimanfaatkan. Proses fermentasi merupakan salah satu cara efektif untuk memanfaatkan limbah kulit buah manggis untuk memproduksi antioksidan guna menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Khamir Saccharomyces cerevisiae terbukti dapat meningkatkan kadar antioksidan buah melalui fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan suhu fermentasi, pH fermentasi, lama waktu fermentasi dan konsentrasi biomassa kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn) dengan khamir Saccharomyces cerevisiae yang optimum untuk menghasilkan aktivitas antioksidan terbaik. Konsentrasi biomassa kulit buah manggis divariasikan menggunakan metode OVAT (One Variable at A Time), sedangkan suhu fermentasi, pH fermentasi dan lama waktu fermentasi dioptimasi menggunakan RSM (Response Surface Methodology). Sampel hasil fermentasi kemudian dilakukan pengujian antara lain uji TPC (Total Phenolic Content), TFC (Total Flavonoid Content) berikut dengan analisisnya menggunakan software Design-Expert 11, dan uji DPPH (Difenil-2-Pikrilhidrazil) guna mengetahui aktivitas antioksidan melalui senyawa polifenol. Kemudian dilakukan karakterisasi untuk menentukan komposisi antioksidan menggunakan pendekatan LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi terbaik untuk menghasilkan aktivitas antioksidan optimum sebesar 5,68 ppm antioksidan adalah pada suhu 31,5oC, pH 6, waktu 6 jam dan konsentrasi bubuk kulit manggis 20%. Senyawa Alpha-mangostin atau 1,3,6-Trihydroxy-7-methoxy-2,8-bis(3-methylbut-2-en-1-yl)-9H-xanthen-9-one merupakan senyawa dengan komposisi tertinggi baik pada sampel fenolik maupun flavonoid.

Various diseases in the body are caused by the presence of free radicals. Free radicals are atoms or groups that have one or more unpaired electrons. In protecting the body from free radical attack, antioxidant substances function to stabilize free radicals by complementing the lack of electrons from free radicals, thereby inhibiting chain reactions. Mangosteen fruit is an abundant agricultural food product in Indonesia, with a production of more than 190 thousand tons of mangosteen each year, this is directly proportional to the abundant amount of mangosteen rind waste. Mangosteen rind contains quite high polyphenols compounds which act as antioxidants, but have not been widely used. The fermentation process is one of the most effective ways to utilize mangosteen rind waste to produce antioxidants to ward off free radicals that enter the body. One of the most widely used microorganisms in fermentation is Saccharomyces cerevisiae because besides being cheap, easier to obtain, and commonly used in the production of food and beverage industries, Saccharomyces cerevisiae yeast is proven to increase fruit antioxidant levels through fermentation. The purpose of this study are to determine the optimum fermentation temperature, fermentation pH, fermentation time, and biomass concentration of mangosteen rind (Garcinia mangostana Linn) with yeast (Saccharomyces cerevisiae) to produce the best antioxidant activity. The concentration of mangosteen rind biomass will be vary using the OVAT (One Variable at A Time) method, while fermentation temperature, pH fermentation, and fermentation time will be optimized using RSM (Response Surface Methodology). The sample of fermentation then will carry out by some tests, among others TPC (Total Phenolic Content), TFC (Total Flavonoid Content) along with the analysis using the Design-Expert 11 software, and DPPH (Difenil-2-Pikrilhidrazil) test to determine antioxidant activity through polyphenol compounds. Then carry out characterization to determine the composition of antioxidant using the LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy) approach. The result showed that the best operating condition to produce the optimum antioxidant activity of 5,68 ppm antioxidant was at a temperature of 31,5oC, pH 6, time of 6 hours and a concentration of 20% mangosteen peel powder. Alpha-mangostin or 1,3,6-Trihydroxy-7-methoxy-2,8-bis(3-methylbut-2-en-1-yl)-9H-xanthen-9-one compound was the compound with the highest composition both at phenolic and flavonoid samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Harfiandy
Universitas Indonesia, 2004
S30215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Khairunnisa
"Pasien yang mengalami defisiensi zink diketahui mengalami penurunan kekebalan tubuh. Hal ini dikarenakan zink berperan dalam respon sel imun. Zink dapat diperoleh diantara lain dari ekstrak khamir (zink-yeast) yang diketahui banyak digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Penyerapan dari zink-yeast diketahui lebih baik dibandingkan dengan zink sulfat bila diuji secara in-vivo. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat zink-yeast dengan konsentrasi zink yang optimal, membuat ekstrak khamir yang kaya dengan nukleotida dan isolasi IMP (inosin monofosfat) serta GMP (guanosin monofosfat) dari ekstrak khamir yang berasal dari fermentasi Saccharomyces cerevisiae. Zink-yeast dibuat dengan menambahkan zink sulfat dengan variasi konsentrasi 200, 300 dan 400 μg/mL pada fase stasioner kultur fermentasi khamir dengan media YPD (yeast peptone dextrose). Selanjutnya kandungan zink pada zink-yeast dianalisis dengan metode spektrofotometri serapan atom dan dianalisis kandungan proteinnya dengan metode Bradford. Selain itu, dilakukan pula uji difusi in vitro menggunakan metode sel difusi Franz. Ekstrak khamir yang kaya dengan nukleotida dibuat dengan menggunakan metode hidrolisis enzim dan kemudian dianalisis kadar IMP dan GMP menggunakan metode KCKT pasangan ion dengan detektor PDA pada panjang gelombang 255 nm dengan fase gerak natrium heksan sulfonat-kalium dihidrogen fosfat (90:10) dan laju alir 0,4 ml/menit. IMP dan GMP pada ekstrak khamir lalu diisolasi dengan kromatografi kolom menggunakan fase gerak n- heksan dan etil asetat (1: 2). Hasil zink-yeast terbaik diperoleh pada penambahan 300 μg/mL zink sulfat pada khamir (perolehan atau yield p/s 20,83 %) yang mengandung 2458,30 μg/g zink dan 0,8682 mg/mL protein. Zink-yeast memiliki persen kumulatif difusi zink 39,64% sedangkan zink sulfat diperoleh nilai 2,49%. Pada penelitian ini juga diperoleh 3,2 gram ekstrak khamir yang mengandung kadar IMP 0,25% dan kadar GMP 0,26%. Hasil dari isolasi kromatografi kolom pada ekstrak khamir diperoleh fraksi GMP sejumlah 12,2 mg dan fraksi IMP sejumlah 22,8 mg dengan persen efisiensi purifikasi masing-masing yaitu 52,21% dan 11,92%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu zink-yeast yang optimal diperoleh dengan penambahan 300 μg/mL zink sulfat pada fase stasioner kultur fermentasi khamir. Difusi zink secara in vitro pada zink-yeast lebih baik bila dibandingkan zink sulfat.

Patients who experience zinc deficiency are known to experience decreased immunity. This is because zinc plays a role in the response of immune cells. Zinc can be obtained among others from yeast extracts (zink-yeast) which are known to be widely used as a flavoring of food. Absorption from zinc-yeast is known to be better than zinc sulfate when tested in vivo. The purpose of this research was to create zinc-yeast with optimal zinc concentration, to make yeast extract enriched with nucleotides, also isolate IMP (inosine monophosphate) and GMP (guanosine monophosphate) from yeast extract derived from the fermentation of Saccharomyces cerevisiae. Zinc-yeast is made by adding zinc sulfate with various concentrations of 200, 300, and 400 μg/mL to the stationary phase of yeast fermentation culture with YPD (yeast peptone dextrose) media. Furthermore, the zinc content in zinc-yeast was analyzed by atomic absorption spectrophotometry and protein content was analyzed by the Bradford method. In addition, in vitro diffusion study was conducted using the Franz diffusion cell method. Yeast extract enriched nucleotide is made using enzyme hydrolysis method and then analyzed for the content of IMP and GMP using the ion pair HPLC method with PDA detector at a wavelength of 255 nm with sodium hexane sulfonate-potassium dihydrogen phosphate (90:10) as mobile phase and flow rate. 0.4 ml/min. IMP and GMP in yeast extract were isolated by column chromatography using n-hexane and ethyl acetate as mobile phase (1: 2). The optimum zinc-yeast results were obtained by adding 300 g/mL zinc sulfate to yeast (yield p/s 20.83%) that contained 2458.30 μg/g zinc and 0.8682 mg/mL protein. Zinc-yeast has a cumulative percent of zinc diffusion of 39.64% while zinc sulfate has a value of 2.49%. This study also obtained 3.2 g of yeast extract containing 0.25% IMP and 0.26% GMP. The results of the isolation of column chromatography on yeast extracts obtained a GMP fraction of 12.2 mg and an IMP fraction of 22.8 mg with the percent purification efficiency is 52.21% and 11.92%, respectively. This study concludes that the optimal zinc-yeast was obtained by adding 300 μg/mL of zinc sulfate in the stationary phase of yeast fermentation culture. In vitro zinc diffusion in zinc-yeast is better than zinc sulfate."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeiny Agustin Mantow
"ABSTRAK Minyak kelapa adalah minyak yang besar manfaatnya untuk kesehatan karena kandungan asam lauratnya yang besar, dimana asam laurat termasuk dalam golongan asam lemak rantai menengah yang lebih mudah dicerna, diserap dan diangkut. Dalam percobaan ini akan diekstraksi minyak kelapa secara enzimatik menggunakan ekstrak kasar enzim bromelain dari buah nenas dan ekstrak enzim ragi tempe. Enzim yang telah diisolasi dicampur dengan santan, diaduk perlahan selama 15 menit dan diinkubasi selama 16 jam pada suhu kamar dan suhu optimal enzim. Minyak yang dihasilkan adalah minyak yang jernih dengan rendemen 80-85%. Minyak yang diperoleh kemudian diuji sifat fisiko-kimianya (bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iodium, dan bilangan peroksida). Dari hasil uji fisiko-kimia terlihat bahwa minyak yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Kata kunci: Bromelain, ekstraksi, enzim, minyak kelapa, Virgin Coconut Oil"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;;;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Carolina Tonggo Marisi
"Salah satu solusi mengatasi kelangkaan sumber bahan bakar energi, saat ini sedang dikembangkan suatu sistem yang dikenal dengan Microbial Fuel Cell (MFC). MFC merupakan sistem yang secara langsung dapat memanfaatkan proses metabolisme bahan bakar pada mikroba dengan melibatkan transfer elektron di rantai respirasi sel untuk menghasilkan arus listik melalui reaksi elektrokimia. Sistem ini dilengkapi dengan suspensi sel, elektroda , mediator elektron, dan Proton Exchange Membrane (PEM). Pada penelitian ini, mediator elektron yang digunakan adalah methylen blue (MB) yang bersifat elektroaktif. Penggunaan PEM pada MFC seringkali menjadi kendala karena selain harganya relatif mahal, PEM seringkali dikotori oleh mediator MB yang sulit dihilangkan warnanya sehingga PEM tidak dapat digunakan kembali. Pada penelitian ini, telah digunakan suspensi agar dengan konsentrasi tertentu sebagai pengganti PEM. Suspensi agar ini v dapat melewatkan proton hasil metabolisme mikroba di anoda ke katoda namun tidak dapat dilewati oleh partikel-partikel MB. Telah dilakukan pemanfaatan Saccharomyces cerevisiae R-58 dengan menumbuhkannya pada beberapa media pertumbuhan untuk diukur arus listrik dan voltasenya. Dari beberapa media pertumbuhan, media air rebusan jagung manis merupakan media yang paling baik bagi pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae R-58. Pengukuran arus dan voltase pada MFC dengan menggunakan kultur Saccharomyces cerevisae R-58 dilakukan pada kondisi aerob dan anaerob. Pada kondisi aerob dihasilkan arus listrik sekitar 2.2 ?A dan voltase sekitar 358 mV sedangkan pada kondisi anaerob dihasilkan arus listrik sekitar 21.4 ?A dan voltase sekitar 352 mV. Telah dilakukan juga pengukuran arus dan voltase dengan pemecahan dinding sel Saccharomyces cerevisiae. Pada pemecahan dinding sel dengan sonikasi dihasilkan arus sekitar 22.8 ?A dan voltase sekitar 381 mV. Sedangkan pada pemecahan dinding sel dengan blender dihasilkan arus sekitar 6.4 ?A dan voltase sekitar 249.4 mV. Kata kunci : arus listrik, dinding sel, Methylen Blue, Proton Exchange Membrane, Saccharomyces cerevisae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Alodia
"Ekstrak kering yeast dapat dihasilkan melalui fermentasi Saccharomyces cerevisiae. Molase merupakan media alternatif yang dapat digunakan untuk fermentasi. Kandungan gula yang tinggi didalamnya dapat mengoptimalkan pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae. Tujuan penelitian ini adalah optimasi produksi esktrak kering yeast menggunakan molase sebagai media fermentasi dan analisis kadar β-glukan dan glukomanan menggunakan Kromatografi Cair Tingkat Tinggi (KCKT) dengan detektor indeks bias dan secara enzimatik. Sumber karbon, nitrogen, dan fosfat dioptimasi pada media molase. Diperoleh hasil optimum sumber karbon pada konsentrasi 14%, sumber nitrogen 0,18 gr urea, dan sumber fosfat 0,054 gr NPK. Analisis pada kromatografi menggunakan kolom C18-Fenil dan kondisi analisis yang optimum, yaitu menggunakan fase gerak asetonitril-DI Water (70:30) dengan laju alir 1,0 mL/menit. Hasil rata-rata kadar β-glukan dan glukomanan pada ekstrak kering yeast masing-masing 34,703% dan 6,466%. dengan KCKT; 43,48% dan 0,96% dengan enzimatik. Untuk standar ekstrak kering yeast rata-rata kadar β-glukan dan glukomanan masing-masing 30,626% dan 29,336% dengan KCKT; 40,53% dan 59,14% dengan enzimatik.

Dry yeast extract can be produced by fermentation of Saccharomyces cerevisiae. Molasses is an alternative media that can be used for the fermentation. High sugar level in molasses can optimize the growth of Saccharomyces cerevisiae. The purpose of this study was optimization of dry yeast extract production using molasses as a fermentation media and the determination of β-glucan and glucomannan levels by High Performance Liquid Chromatography (HPLC), with a refractive index detector, and enzymatic method. The carbon, nitrogen, and phosphate sources are optimized on molasses media. The optimum results obtained from carbon sources at a concentration of 14%, nitrogen sources 0.18 gr urea, and phosphate sources 0.054 gr NPK. Analysis by chromatography using the C18-Phenyl column with the optimum analysis conditions, which was mobile phase using acetonitrile-DI Water (70:30) with a flow rate 1.0 mL/min. The average level of β-glucans and glucomannan on self-produced dried yeast extract were 34.703% and 6.466% by HPLC, 43.48% and 0.96% by enzymatic. On the dried yeast extract standard are 30.662% and 29.336% by HPLC, 40.53%, and 59.14% by enzymatic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Wati
"Enzim adalah suatu protein yang bekerja sebagai katalisator organik, mengatur reaksi-reaksi kimia dalam setiap organisme (1). Enzim-enzim yang sepanjang waktu terdapat di dalam plasma dan melakukan fungsi fisiologiknya dalam plasma dikenal sebagai enzim khas plasma seperti lipase lipoprotein, pseudokolinesterase dan proenzim-proenzim untuk pembekuan darah. Enzim-enzim tersebut di atas umumnya disintesis di dalam hati tetapi terdapat dalam darah dengan konsentrasi yang sama atau lebih tinggi dibandingkan konsentrasinya di dalam jaringan (2).Enzim-enzim plasma yang tidak melakukan fungsi fisiologiknya di dalam plasma dikenal sebagai enzim tidak khas plasma. Enzim-enzim ini terdapat di dalam sel organ atau jaringan tertentu, dan dalam keadaan normal hanya sejumlah kecil yang ada dalam plasma. Bila terjadi kerusakan organ atau jaringan, aktivitas enzim-enzim ini di dalam plasma akan meningkat melebihi keadaan normal. Kenaikan aktivitas enzim-enzim ini di dalam plasma selain tergantung pada konsentrasinya di dalam jaringan, juga pada luas organ yang rusak dan lokasi enzim di dalam sel (2,3). Contoh enzim tidak khas plasma yaitu enzim fosfatase asam, enzim "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>